Free to Choose oleh Milton Friedman dan Rose Friedman

Berikut ini adalah kutipan-kutipan yang saya kumpulkan dari buku Free to Choose karangan Milton Friedman dan Rose Friedman.

Tanpa harus membacanya semua, Anda mendapatkan hal-hal yang menurut saya menarik dan terpenting.

Saya membaca buku-buku yang saya kutip ini dalam kurun waktu 11 – 12 tahun. Ada 3100 buku di perpustakaan saya. Membaca kutipan-kutipan ini menghemat waktu Anda 10x lipat.

Selamat membaca.

Chandra Natadipurba

===

FREE TO CHOOSE
A Personal Statement
MILTON & ROSE FRIEDMAN

Free To Choose
A Personal Statement

MILTON & ROSE FRIEDMAN
Harcourt Brace Jovanovich
Copyright 1980, 1979 by Milton Friedman and Rose D. Friedman
Cetakan I, 2013
PP. 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
All rights reserved
Edisi dalam Bahasa Indonesia ini
diterbitkan oleh PENERBIT PUSTAKA PELAJAR

Penerjemah: Fredy Mutiara MA
Editor: Didiek Puji Yuwono
Desain Cover: Jack
Pemeriksa Aksara: Ratih Indriani, S.Pd
Penata Aksara: Pancasari Suyatiman
Penerbit:
PUSTAKA PELAJAR
Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167
Telp (0274) 381542, Fax. (0274) 383083

ISBN: 978-602-229-178-7


(hlm. v)
Prakata
Buku Capitalism and Freedom menguji “peran kapitalisme kompetitif – pengorganisasian sebagian besar aktivitas ekonomi melalui perusahaan swasta yang beroperasi dalam pasar bebas – sebagai sebuah sistem kebebasan ekonomi dan syarat yang diperlukan bagi kebebasan politik.”

(hlm. vi)
Keduanya dipandang sebagaimana pasar yang hasil keluarannya lebih banyak ditentukan oleh interaksi antar-individu yang mengejar kepentingan masing-masing (yang ditafsirkan secara luas) bukan oleh tujuan-tujuan yang sangat menguntungkan untuk diutarakan.

(hlm. xi)
Kata Pengantar
Tertarik oleh janji dan kemakmuran
Kisah Amerika Serikat merupakan cerita sebuah keajaiban ekonomi dan keajaiban politik yang dimungkinkan oleh penafsiran ke dalam praktik atas dua kumpulan gagasan – keduanya, melalui sebuah kebetulan yang mengherankan, diformulasikan dalam dokumen-dokumen yang diterbitkan pada tahun yang sama, 1776.

(hlm. xiii)
Satu-satunya tujuan yang memberikan keabsahan bagi kekuasaan untuk menentang kehendak anggota masyarakat yang beradab adalah tujuan mencegah bahaya bagi orang lain.


Satu-satunya tindakan seseorang, yang dapat dimintakan tanggung jawab oleh masyarakat adalah tindakan yang menyangkut pihak lainnya. Dalam tindakan semata-mata berkenaan dengan dirinya sendiri, kemerdekaan seseorang mutlak, itu merupakan haknya. Setiap individu berhak atas dirinya sendiri, tubuhnya, dan pikirannya.


Kombinasi dari kekuasaan ekonomi dan kekuatan politik pada tangan yang sama merupakan resep bagi tirani.

(hlm. xiv)
Maraknya kebebasan didemonstrasikan dengan paling dramatis dan jelas di bidang pertanian. Ketika Deklarasi Kemerdekaan diundang-undangkan, hampir 3 juta orang dari Eropa dan Afrika (tanpa menghitung warga Indian asli) memenuhi jalur sempit di sepanjang pantai timur.

Pertanian menjadi aktivitas ekonomi utama. Sembilan belas dari 20 pekerja memberi makan penduduk negara itu dari pertanian. Pertanian juga memberikan hasil surplus untuk diekspor dalam perdagangan luar negeri.

Saat ini sektor pertanian mengambil kurang dari 2 persen pekerja untuk memberi makan 220 juta penduduk, tetapi pertanian menghasilkan surplus yang membuat Amerika Serikat menjadi eksportir tunggal terbesar makanan di dunia.


Apa yang membuat keajaiban itu terjadi? Tentu saja bukan arahan tunggal dari pemerintah. Negara-negara seperti Rusia beserta satelitnya, China daratan, Yugoslavia, dan India yang sekarang ini mengandalkan arahan dari pusat (pemerintah) mempekerjakan antara seperempat hingga separuh pekerja mereka di bidang pertanian, tetapi mereka kerap kali bergantung pada pertanian Amerika Serikat demi menghindari kelaparan massal.

(hlm. xv)
Namun, tanpa diragukan lagi, sumber utama revolusi pertanian adalah inisiatif swasta yang beroperasi di pasar bebas yang terbuka bagi semua.


Jutaan imigran dari seluruh dunia bebas untuk bekerja bagi diri mereka sendiri, sebagai petani independen atau pembisnis, atau bekerja kepada pihak lainnya, dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama.


Smith dan Jefferson sama-sama telah melihat konsentrasi kekuasaan pemerintah sebagai bahaya besar bagi warga negara kebanyakan; mereka memandang perlindungan warga negara dari tirani pemerintah sebagai kebutuhan yang tiada henti.

(hlm. xvi)
“Pemerintahan yang bijak dan hemat, yang akan mengendalikan warga negara dari saling melukai satu sama lain, dan yang sebaiknya, akan membiarkan mereka bebas mengatur upaya mereka sendiri atas industri dan kemajuan.”


Ironisnya, suksesnya kebebasan ekonomi dan politik yang luar biasa berkurang daya tariknya bagi para pemikir masa depan.


Mereka tertarik oleh kebaikan yang dapat dicapai oleh suatu pemerintahan yang kuat – yang terjadi hanya jika kekuasaan pemerintahan berada di tangan “yang tepat.”

Sebagaimana kami tunjukkan pada Bab 3, depresi diakibatkan karena kegagalan pemerintah di satu area – uang – dimana pemerintah telah mempergunakan otoritas semenjak permulaan Republik.

(hlm. xvii)
Sebagai gantinya, depresi secara luas diinterpretasikan sebagai kegagalan kapitalisme pasar bebas.


Pandangan bahwa peran pemerintah sebagai wasit yang mencegah para individu dari saling memaksa digantikan oleh pandangan bahwa pemerintah berperan sebagai orangtua yang mengemban misi untuk memaksa sebagian pihak membantu pihak lainnya.

(hlm. xx)
Bagaimana kita dapat membatasi pemerintah sementara memungkinkan ia untuk mengerjakan fungsi-fungsi esensialnya guna membela bangsa dari musuh asing, melindungi masing-masing dari kita dari paksaan oleh para kolega warga negara kita, mengadili persengketaan kita, serta memungkinkan kita dapat menyetujui aturan-aturan di mana kita seharusnya mengikutinya.

(hlm. 1)

1. Kekuatan Pasar

Namun, komando itu dapat menjadi metode yang khusus atau bahkan utama bagi organisasi hanya dalam satu kelompok yang sangat kecil.

    (hlm. 2)
    Pada setiap level perekonomian, kerja sama sukarela menjadi pelengkap perencanaan terpusat atau untuk mengimbangi kekakuannya — terkadang legal, terkadang ilegal.


    Di ranah pertanian, para pekerja penuh waktu di lahan pemerintah diperbolehkan untuk menanam tanaman pangan dan memelihara ternak di kapling pribadi yang sempit di waktu senggangnya untuk mereka manfaatkan sendiri atau untuk dijual di pasar yang relatif bebas.

    Kapling-kapling ini mengambil kurang dari satu persen dari lahan pertanian di negara tersebut, tetapi mereka “dikatakan” memasok hampir sepertiga dari total hasil pertanian di Uni Soviet (disebut “dikatakan” karena agaknya sebagian hasil lahan pemerintah secara gelap dipasarkan seolah-olah berasal dari kapling pribadi).

    (hlm. 3)
    Seorang warga Moskow yang peralatan rumah tangganya rusak bisa jadi harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan layanan perbaikan yang disediakan oleh negara. Sebagai gantinya, dia bisa memperkerjakan seorang pekerja lepas — sangat mungkin seseorang yang bekerja untuk di kantor perbaikan negara. Peralatan si empunya rumah dapat segera diperbaiki; orang yang melakukan pekerjaan tersebut pun memperoleh pendapatan tambahan. Keduanya bahagia.


    Kapling-kapling swasta dapat dilarang — namun kelaparan di tahun 1930-an merupakan peringatan keras akan biaya yang ditimbulkan.

    (hlm. 4)
    Sebagaimana tidak ada masyarakat yang berjalan dengan prinsip terkomando sepenuhnya, maka tidak seorang pun bergerak melalui kerja sama yang sepenuhnya sukarela.


    Atau, pada ekstrem yang lain, komando itu mungkin sama halusnya seperti memberlakukan pajak tinggi pada rokok untuk mengurangi kebiasaan merokok — sebuah isyarat, kalaupun bukan perintah, dari sebagian kita kepada orang lain.


    Ekonomi perdagangan sukarela yang dominan, di satu sisi, mengandung potensi untuk mendorong kemakmuran maupun kebebasan manusia. Pertukaran sukarela mungkin mewujudkan potensinya dalam masing-masing hal, tetapi kita mengetahui tidak ada masyarakat yang pernah mencapai kemakmuran dan kebebasan kecuali pertukaran sukarela telah menjadi prinsip dominan dari organisasi.

    (hlm. 5)
    KERJA SAMA MELALUI PERTUKARAN SUKARELA
    Tidak terkatakan tangan ribuan orang yang berperan pada tiap cangkir kopi yang diminum para tukang tebang kayu!

    (hlm. 6)
    Proses menghapus sebenarnya dilakukan oleh “factice”, bahan seperti karet yang dihasilkan melalui proses reaksi minyak lobak dari Hindia Timur (sekarang Indonesia) dengan sulfur klorida.


    Setiap kali kita pergi ke toko dan membeli sebatang pensil, kita mempertukarkan sedikit jasa kita untuk sekelumit layanan dari ribuan layanan yang berperan dalam produksi pensil tersebut.

    (hlm. 7)
    Bagaimana ini bisa terjadi? Adam Smith memberi kita jawaban 200 tahun silam.

    PERAN HARGA
    Penyadaran penting dari karya Adam Smith, Wealth of Nations, terkesan sangat sederhana: jika pertukaran antara dua pihak adalah sukarela, hal itu tidak akan berlangsung kecuali dua pihak yakin bahwa mereka memperoleh keuntungan dirinya. Mayoritas kesalahan ekonomi berasal dari pengabaian akan kesadaran yang bersahaja ini, dari kecenderungan untuk menganggap bahwa terdapat kue keuntungan tetap, di mana satu pihak hanya dapat memperolehnya dengan merugikan pihak lain.


    Sebagai akibatnya, sistem harga memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama dengan damai dalam satu fase kehidupan mereka sementara masing-masing melakukan bisnisnya sendiri dari berkenaan dengan segala hal lainnya.

    (hlm. 8)
    Kilatan pemikiran genius Adam Smith adalah pengakuannya bahwa harga-harga yang muncul dari transaksi sukarela antara pembeli dan penjual — pendeknya, di pasar bebas — dapat mengoordinasikan aktivitas jutaan orang, masing-masing, mengejar kepentingannya sendiri, dalam cara sedemikian rupa yang membuat setiap orang diuntungkan.


    Sistem harga bekerja begitu baik, begitu efisien, sehingga kita nyaris tidak memedulikannya sepanjang waktu.


    Masalah itu memicu antrean panjang bahan bakar di Amerika Serikat, walaupun negara itu memproduksi sebagian besar minyak miliknya sendiri. Hal itu terjadi karena satu sebab, yakni: legislasi yang dibuat oleh badan pemerintah tidak memungkinkan berfungsinya sistem harga.

    (hlm. 9)
    Harga melakukan tiga fungsi dalam mengorganisir aktivitas ekonomi: pertama, harga mentransmisikan informasi; kedua, menyediakan insentif guna mengadopsi metode-metode produksi tersebut yang paling minimal biayanya dan dengan demikian memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk tujuan-tujuan yang paling bernilai tinggi; ketiga, harga menentukan siapa yang memperoleh banyak dari produk — distribusi pendapatan.

    (hlm. 10)
    Transmisi Informasi
    Sistem harga hanya mentransmisikan informasi penting dan hanya kepada orang yang perlu mengetahuinya. Para produsen kayu, misalnya, tidak harus mengetahui apakah permintaan pensil telah naik karena melonjaknya angka kelahiran atau karena 14.000 formulir pemerintah harus diisi dengan menggunakan pensil.


    Problem utama dalam menyebarkan informasi secara efisien adalah memastikan bahwa setiap orang yang dapat menggunakan informasi bisa memperolehnya tanpa menyumbat keranjang “masuk” dari mereka yang tidak menggunakannya. Sistem harga secara otomatis memecahkan problem ini.

    (hlm. 12)
    Segala hal yang mencegah harga-harga untuk mengungkapkan secara bebas kondisi-kondisi permintaan atau pasokan mengganggu penyampaian informasi akurat.

    (hlm. 13)
    Salah satu dampak utama yang merugikan dari inflasi yang tidak menentu adalah masuknya gangguan dalam penyampaian informasi melalui harga-harga.

    (hlm. 18)
    Sekitar tiga perempat dari seluruh pendapatan yang dihasilkan di Amerika Serikat melalui transaksi pasar berupa kompensasi tenaga kerja (upah dan gaji plus tunjangan-tunjangan), dan sekitar separuh dari sisanya berupa pendapatan pemilik lahan dan perusahaan non-pertanian, yang merupakan campuran pembayaran atas jasa personal dan atas kepemilikan modal.

    (hlm. 20)
    Dalam tiap masyarakat, betapa pun ia terkelola, selalu terdapat ketidakpuasan atas distribusi pendapatan.

    Kita semua merasa sulit untuk memahami mengapa kita harus menerima pendapatan yang lebih sedikit daripada orang lain yang tampaknya lebih berhak memperolehnya — atau mengapa kita harus lebih menderita dibandingkan begitu banyak orang yang kebutuhannya tampak sama besar dan terlihat tidak kekurangan pendapatan.

    Rumput di halaman tetangga memang selalu tampak lebih hijau — jadi kita menyalahkan sistem yang ada. Dalam suatu sistem yang terkomando, rasa iri dan ketidakpuasan diarahkan kepada penguasa. Dalam sebuah sistem pasar bebas, perasaan itu diarahkan ke pasar.

    (hlm. 21)
    Jika pendapatan Anda akan sama saja, entah Anda bekerja keras atau tidak, mengapa Anda harus bekerja keras?

    (hlm. 22)
    Keseluruhan ideologi mereka yang berpusat pada dugaan eksploitasi tenaga kerja di bawah kapitalisme dan penguasa yang bersekutu dari suatu masyarakat berdasarkan pada diktum Marx: “masing-masing memperoleh berdasarkan kebutuhannya, dan masing-masing memberi menurut kemampuannya.”

    Namun, ketidakmampuan untuk menjalankan suatu perekonomian yang murni terpimpin telah membuatnya mustahil untuk memisahkan pendapatan dari harga.


    Itulah mengapa gedung-gedung di Uni Soviet — tidak seperti perumahan publik di Amerika Serikat — tampak tua sekali dalam setahun atau dua tahun sejak pembangunannya, mengapa mesin-mesin di pabrik-pabrik pemerintah rusak dan terus menerus memerlukan perbaikan.

    (hlm. 23)
    Tak perlu dikatakan, dia gagal dalam teori, sebagaimana negara-negara komunis telah gagal dalam praktik.

    (hlm. 24)
    Pandangan Lebih Luas
    Pertimbangan, misalnya, bahasa. Bahasa merupakan struktur rumit yang terus berubah dan berkembang. Bahasa memiliki tatanan yang didefinisikan dengan baik, tetapi tidak ada lembaga sentral yang merencanakannya.

    Tidak ada seorang pun yang memutuskan apa kata-kata yang seharusnya diakui ke dalam bahasa, apa seharusnya peran tata bahasa, kata-kata apa yang seharusnya merupakan kata sifat, serta yang mana adalah kata benda.

    (hlm. 25)
    Dua pihak yang ingin berkomunikasi satu sama lain diuntungkan oleh kesepakatan bersama mengenai kata-kata yang mereka pergunakan.


    Contoh lain adalah ilmu pengetahuan. Struktur disiplin — fisika, kimia, meteorologi, filsafat, ilmu sastra, sosiologi, ilmu ekonomi — bukan merupakan produk dari keputusan yang disengaja oleh seseorang. Seperti puncak-puncak pencapaian, struktur itu “bertumbuh.”

    (hlm. 26)
    Fisika modern adalah produk pasar bebas ide-ide sebagaimana otomotif modern merupakan produk pasar bebas barang-barang.

    (hlm. 27)
    Struktur yang dihasilkan oleh pertukaran sukarela, apakah ini merupakan penemuan bahasa atau ilmu pengetahuan atau gaya musikal atau sistem ekonomi, mengembangkan kehidupan miliknya sendiri.

    Obsesi sempit dengan ekonomi pasar telah memicu interpretasi sempit tentang kepentingan diri sendiri sebagai rabun dekat keegoisan, sebagaimana perhatian eksklusif dengan imbalan material segera.

    (hlm. 28)
    Itu merupakan kesalahan besar. Kepentingan diri sendiri bukan merupakan rabun jauh keegoisan. Kepentingan diri adalah segala hal yang menarik para partisipan, apa pun yang mereka anggap berharga, dan segala tujuan yang mereka kejar.

    Ilmuwan berusaha memajukan garis batas disiplinya, misionaris berusaha mengubah orang kafir menjadi sungguh-sungguh beriman, filantropis berusaha membawa kenyamanan kepada mereka yang membutuhkan atau berkekurangan — semua mengejar kepentingannya, sebagaimana yang mereka ketahui, sebagaimana mereka menaksir berdasarkan nilai-nilai mereka sendiri.

    PERAN PEMERINTAH
    Pemerintah juga merupakan bentuk dari sebuah kerja sama sukarela, sebuah jalan tempat masyarakat memilih untuk mencapai sebagian dari tujuan-tujuannya melalui entitas pemerintahan karena mereka meyakini bahwa ini merupakan sarana yang paling efektif untuk mencapainya.

    (hlm. 29)
    Namun, pemerintah adalah lebih daripada itu. Pemerintah juga merupakan badan yang secara luas dipandang memiliki monopoli legitimasi penggunaan kekuatan atau ancaman kekuatan sebagai sarana bagi sebagian pihak untuk dapat secara sah memberlakukan pembatasan-pembatasan melalui kekuatan terhadap pihak lain.

    (hlm. 32)
    Menurut sistem kebebasan alami, penguasa hanya memiliki tiga tugas untuk diurus.

    Tiga tugas itu memiliki tingkat kepentingan yang besar, tetapi sederhana dan dapat dimengerti bagi pemahaman biasa: pertama, tugas melindungi masyarakat dari kekerasan serta inovasi dari masyarakat independen lain; kedua, tugas melindungi, sejauh dimungkinkan, setiap anggota masyarakat dari ketidakadilan atau penindasan dari anggota lain, atau tugas memantapkan kepastian penanganan keadilan; dan, ketiga, kewajiban menyelenggarakan serta mempertahankan pekerjaan umum dan lembaga publik tertentu, yang tidak pernah menarik lagi individu atau sekelompok kecil individu, walaupun lembaga tersebut sering kali bisa melakukan lebih banyak hal daripada sekadar menutupi biaya yang dikeluarkan masyarakat secara keseluruhan.

    (hlm. 34)
    Tindakan pemerintah juga mempunyai dampak bagi pihak ketiga. “Kegagalan pemerintah” tidak kurang daripada “kegagalan pasar” yang muncul dari dampak “eksternal” atau “lingkungan sekitar”.


    Jika warga masyarakat kesulitan menentukan siapa yang harus menuntut biaya atau memberikan keuntungan kepada siapa, maka sulit pula bagi pemerintah untuk melakukan hal yang sama. Akibatnya, upaya pemerintah untuk memperbaiki situasi bisa jadi sangat mungkin berakhir dengan memburuknya permasalahan, bukannya membaik — mengenakan biaya kepada pihak ketiga yang tidak bersalah atau memberikan keuntungan kepada penonton yang mujur.

    (hlm. 35)
    Kita seharusnya mengembangkan praktik pemeriksaan baik benefit maupun biaya dari pengajuan intervensi pemerintah serta masyarakat keseimbangan yang jelas antara keuntungan dengan biaya sebelum melakukan intervensi.


    Kewajiban keempat pemerintah yang tidak secara eksplisit disebutkan oleh Adam Smith adalah kewajiban melindungi anggota masyarakat yang tidak dapat dipandang sebagai individu-individu yang “mempunyai tanggung jawab”.

    (hlm. 36)
    Kebebasan merupakan tujuan yang dapat dipertahankan hanya untuk para individu yang punya tanggung jawab. Kita tidak memercayai adanya kebebasan untuk orang gila atau anak-anak.


    Hingga saat ini, keluarga merupakan bagian pembangun dasar dari masyarakat kita, meskipun pengaruhnya dengan jelas telah melemah — sebagai salah satu konsekuensi yang tidak menyenangkan dari pertumbuhan paternalisme pemerintah.


    Kita meyakini, dan dengan alasan yang baik, bahwa orang tua mempunyai lebih banyak kepentingan atas anak-anak mereka daripada orang lain dan bisa diandalkan untuk melindungi mereka serta untuk memastikan perkembangan mereka menjadi orang dewasa yang mampu mengemban tanggung jawab.

    (hlm. 37)
    Tarif bea masuk, penetapan harga, dan upah yang diatur pemerintah, pembatasan jalur masuk berbagai pekerjaan, serta banyak hal lain yang meninggalkan “sistem sederhanaan kebebasan alami” Adam Smith.

    KETERBATASAN PEMERINTAH DALAM PRAKTIK
    Mungkin contoh terbaik adalah Hong Kong — sepetak wilayah yang bersebelahan dengan China daratan seluas kurang dari 400 mil persegi dengan populasi sekitar 4,5 juta orang. Kepadatan populasinya hampir tidak bisa dipercaya — 14 kali jumlah orang per mil persegi jika dibandingkan dengan Jepang, 185 kali jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Tetapi mereka menikmati salah satu standar hidup tertinggi di seluruh Asia — hanya di peringkat kedua setelah Jepang dan mungkin Singapura.

    (hlm. 38)
    Hong Kong tidak memiliki tarif bea masuk atau pembatasan lain pada perdagangan internasionalnya (kecuali untuk beberapa pembatasan “sukarela” yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan beberapa negara besar lain). Hong Kong tidak memiliki arahan pemerintah terhadap aktivitas ekonomi, tidak ada perundangan upah minimum, tidak ada pematokan harga. Warga Hong Kong bebas untuk membeli dari siapa pun yang mereka inginkan, bebas menjual kepada siapa pun yang dimaui, untuk berinvestasi sesuai keinginan, untuk memperkerjakan siapa pun yang diinginkan, untuk bekerja bagi siapa pun yang dikehendaki.


    Walaupun belanja pemerintah telah bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, ia tetap di antara yang terendah di dunia sebagai bagian pendapatan masyarakat. Sebagai akibatnya, pajak yang rendah mempertahankan insentif. Para pembisnis dapat meraup keuntungan dari sukses mereka tetapi juga harus menanggung biaya dari kesalahan mereka.

    (hlm. 39)
    Satu contoh, Jepang dalam 30 tahun pertama setelah Restorasi Meiji di tahun 1867, kita bicarakan dalam Bab 2.


    Kemenangan final dalam pertempuran itu muncul 70 tahun kemudian, pada 1846, dengan pencabutan apa yang disebut Corn Laws — undang-undang yang memberlakukan tarif bea masuk serta pembatasan lain terhadap impor gandum dan biji-bijian lain, yang disebut secara kolektif sebagai “jagung”.

    Itu menghantarkan pada tiga perempat abad perdagangan bebas yang berlangsung hingga pecahnya Perang Dunia I dan menyelesaikan transisi yang telah dimulai beberapa dasawarsa sebelumnya terhadap suatu pemerintah yang sangat terbatas, satu hal yang membuat setiap warga Inggris, dalam kata-kata Adam Smith yang dikutip sebelumnya, “secara sempurna bebas untuk mengejar kepentingannya sendiri dengan caranya sendiri, serta membawa industri maupun modal ke dalam kompetisi dengan pihak lain, atau tatanan pihak lain.”


    Sementara belanja pemerintah sebagai bagian dari pendapatan nasional anjlok — hampir seperempat dari pendapatan nasional pada awal abad ke-19 menjadi sekitar sepersepuluh dari pendapatan nasional pada waktu perayaan peringatan Ratu Victoria pada 1897, saat itulah Inggris tepat berada di puncak kekuasaan dan kemuliaannya.

    (hlm. 40)
    Mereka makmur karena mereka dibiarkan untuk bekerja dengan bebas.

    (hlm. 41)
    Para pendahulu mereka mungkin telah diperdaya, tetapi tidaklah dapat dibayangkan bahwa jutaan orang datang ke Amerika Serikat selama berpuluh-puluh tahun untuk dieksploitasi.


    Jika para petani mengalami eksploitasi, mengapa jumlah mereka meningkat? Harga-harga produk pertanian menurun. Akan tetapi, hal itu merupakan tanda keberhasilan, bukan kegagalan. Hal itu mencerminkan perkembangan komunikasi, yang semuanya mengarah pada pertumbuhan pesat hasil pertanian. Bukti akhir adalah harga tanah pertanian yang terus-menerus meningkat—nyaris tidak menandakan bahwa pertanian merupakan industri yang lesu!

    (hlm. 42)
    Kerja sama sukarela tidak kurang efektif dalam mengelola aktivitas amal daripada dalam mengelola produksi yang bertujuan mencari laba.


    Di samping peperangan besar, belanja pemerintah sejak 1800 hingga 1929 tidak melampaui sekitar 12 persen dari pendapatan nasional. Dua pertiga di antaranya dibelanjakan oleh pemerintahan daerah dan negara, mayoritas untuk sekolah-sekolah dan infrastruktur jalan. Selambat-lambatnya pada 1928, belanja pemerintah federal berkisar 3 persen dari pendapatan nasional.

    (hlm. 43)
    Masyarakat adalah apa yang kita bentuk. Kita dapat membentuk institusi-institusi kita. Karakteristik fisik dan manusia membatasi alternatif-alternatif yang tersedia bagi kita.

    Tetapi tidak seorang pun mencegah kita, jika mau, untuk membangun sebuah masyarakat yang bergantung terutama pada kerja sama sukarela guna mengelola kegiatan ekonomi maupun lainnya, suatu komunitas yang memelihara serta memperluas kebebasan manusia, yang mempertahankan pemerintahan agar tetap berada di tempatnya, mempertahankan menjadi pelayan kita dan tidak membiarkannya menjadi tuan kita.

    2. Tirani Pengendalian
    (hlm. 44)
    Adam Smith menegaskan tentang adanya “kepentingan palsu dari para pedagang dan pabrikan.”
    “Kita telah bertemu dengan musuh dan mereka adalah kita.” Kita mengecam “kepentingan-kepentingan khusus” kecuali ketika “kepentingan khusus” itu milik kita sendiri.

    Masing-masing dari kita mengetahui bahwa apa yang baik untuknya adalah baik bagi negara—jadi “kepentingan khusus” kita adalah berbeda. Hasil akhirnya adalah simpang-siur pembatasan dan larangan yang membuat hampir sebagian besar dari kita menjadi lebih buruk daripada jika itu semua dieliminasi. Kita lebih banyak gagal dalam melayani “kepentingan khusus” pihak lain daripada saat melayani “kepentingan khusus” kita sendiri.

    (hlm. 45)
    Hal ini mengemukakan, sebagaimana ditampilkan oleh contoh-contoh lain, bahwa perdagangan bebas di dalam negeri maupun di luar negeri merupakan cara terbaik di mana sebuah negara miskin dapat mempromosikan kesejahteraan warga negaranya.

    PERDAGANGAN INTERNASIONAL
    Bahkan sejak Adam Smith terdapat kebulatan suara implisit di antara para ekonom, apa pun posisi ideologi mereka terhadap isu-isu lain, bahwa perdagangan bebas internasional merupakan kepentingan terbaik dari negara-negara yang melakukan perdagangan dan dari dunia.

    (hlm. 46)
    Amerika Serikat memiliki tarif bea masuk selama abad ke-19 dan tarif itu masih dinaikkan lebih tinggi pada abad ke-20, terutama melalui rancangan undang-undang bea masuk Smoot-Hawley di tahun 1930, di mana sebagian ilmuwan menganggapnya sebagai salah satu penyebab depresi yang terjadi setelahnya.

    (hlm. 47)
    Kasus Ekonomi untuk Perdagangan Bebas

    Satu suara yang hampir tidak pernah muncul adalah suara konsumen.


    Suara individu dari konsumen tenggelam dalam hiruk-pikuk “kepentingan palsu para pedagang dan pabrikan” serta para pekerjanya.


    Jika yang kita inginkan adalah sekadar pekerjaan, kita dapat menciptakannya dalam jumlah banyak—misalnya, membuat orang menggali lubang dan kemudian menutupnya kembali, atau mengerjakan tugas-tugas tidak berguna lain.

    Kerja sering kali adalah imbalan itu sendiri.

    Betapapun, sebagai besar, kerja merupakan harga yang kita berikan untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan. Tujuan nyata kita bukan sekadar memperoleh pekerjaan yang akan berarti lebih banyak barang dan jasa untuk dikonsumsi. Buah pikiran keliru lain yang jarang dipermasalahkan adalah ekspor itu baik, sementara impor itu buruk. Kenyataannya sangatlah lain. Kita tidak bisa makan, mengenakan pakaian, atau menikmati barang-barang yang kita kirim ke luar negeri.

    (hlm. 48)
    Ekspor merupakan harga yang kita bayarkan untuk memperoleh impor. Sebagaimana Adam Smith melihat dengan begitu jelas, warga dari suatu negara menarik keuntungan sebesar volume impor yang dimungkinkan sebagai imbalan atas ekspornya, atau secara ekuivalen, dari mengekspor sesedikit mungkin untuk membayar impornya.


    Dalam lingkup rumah tangga pribadi, Anda tentu akan lebih suka untuk membayar lebih sedikit agar mendapatkan lebih banyak barang daripada sebaliknya, tetapi itu akan dipandang sebagai “neraca pembayaran yang tidak menguntungkan” dalam perdagangan luar negeri.


    Buah pikiran yang keliru pada argumentasi ini adalah penggunaan istilah upah “tinggi” dan upah “rendah” secara tidak tepat. Apa makna upah tinggi dan upah rendah? Para pekerja Amerika dibayar dengan dolar AS; pekerja Jepang dibayar menggunakan yen. Bagaimana kita membandingkan upah dalam dolar dengan upah dalam yen?

    (hlm. 49)
    Bagaimana kita membayar rakyat Jepang? Kita akan menawarkan kepada mereka uang dolar AS. Apa yang akan mereka lakukan dengan uang dolar AS? Kita berasumsi bahwa pada 360 yen yang setara dengan satu dolar AS, segalanya menjadi lebih murah di Jepang, jadi tidak ada apa pun di pasar Amerika Serikat yang ingin mereka beli.

    Jika para eksportir Jepang berkeinginan membakar atau mengubur uang dolar AS, itu akan sangat bagus bagi kita. Kita akan memperoleh semua jenis barang dengan potongan-potongan kertas hijau yang dapat kita produksi dengan sangat berlimpah serta sangat murah. Kita akan memiliki industri ekspor yang mengagumkan yang paling mungkin.


    Tentu saja, rakyat Jepang pada faktanya tidak akan menjual kepada Amerika barang-barang berfaedah hanya untuk memperoleh potongan-potongan kertas yang tidak berguna untuk dikubur atau dibakar. Seperti Amerika, mereka menginginkan memperoleh sesuatu yang riil sebagai imbal hasil kerjanya. Jika semua barang lebih murah di Jepang daripada di Amerika Serikat pada level 360 yen per dolar AS, para eksportir akan mencoba menghabiskan dolar AS guna membeli barang-barang Jepang yang lebih murah. Tetapi siapa yang ingin membeli dolar AS tersebut?

    (hlm. 51)
    Masyarakat di negara mana pun menginginkan dolar AS terutama untuk membeli item-item yang berguna, bukan untuk menimbunnya.


    Selama abad ke-19 Amerika Serikat mengalami defisit neraca pembayaran hampir setiap tahun—suatu negara perdagangan “tidak menguntungkan” yang baik untuk setiap orang.

    (hlm. 52)
    Itu adalah sekadar praktik kompetisi pasar, sumber utama dari standar hidup tinggi pekerja Amerika. Jika kita menginginkan keuntungan dari sistem ekonomi yang vital, dinamis, serta inovatif, kita harus menerima keharusan akan mobilitas dan penyesuaian.

    (hlm. 53)
    Amerika seharusnya berkonsentrasi untuk mengerjakan hal-hal yang dapat dilakukannya dengan paling baik, hal-hal di mana superioritas Amerika adalah terbaik.

    (hlm. 55)
    Di pihak lain, produk-produk yang dibuat dari baja bisa dibeli dengan harga lebih murah.
    Tentu saja, akan memerlukan waktu untuk menyerap para pekerja pabrik baja yang sekarang menganggur.

    (hlm. 56)
    Argumentasi keamanan nasional bahwa tumbuh suburnya industri baja domestik, misalnya, dibutuhkan untuk pertahanan tidak memiliki dasar yang lebih baik. Pertahanan nasional hanya mengambil bagian kecil dari total baja yang dipakai di Amerika Serikat. Dan adalah tidak dapat dimengerti jika perdagangan bebas baja akan menghancurkan industri baja Amerika.

    (hlm. 58)
    Berulang kali terjadi krisis nilai tukar mata uang asing. Alasan yang terdekat adalah karena nilai tukar mata uang asing tidak ditentukan dalam sebuah pasar bebas.

    (hlm. 59)
    Pertama adalah argumentasi keamanan nasional yang sudah disebutkan, yang digunakan untuk menjustifikasi mempertahankan fasilitas produktif yang tidak ekonomis.


    Kedua adalah argumentasi “industri tunas” (infant industry), misalnya, oleh Alexander Hamilton dalam karyanya Report on Manufactures.

    (hlm. 60)
    Argumentasi industri tunas adalah tabir asap. Apa yang disebut tunas itu tidak pernah bertumbuh. Begitu diberlakukan, tarif bea masuk jarang dihapuskan.

    (hlm. 61)
    Argumentasi ketiga untuk tarif bea masuk yang tidak bisa dilepaskan adalah argumentasi “beggar-thy-neighbor”.

    (hlm. 62)
    Argumentasi keempat, yang dibuat oleh Alexander Hamilton dan terus diulangi hingga sekarang, adalah bahwa perdagangan bebas akan baik jika semua negara lain mempraktikkan perdagangan bebas.


    Negara-negara lain yang memberlakukan pembatasan pada perdagangan internasional menyakiti Amerika. Namun, mereka juga menyakiti dirinya sendiri.


    Persaingan dalam masokisme dan sadisme hampir bukan merupakan resep untuk kebijakan ekonomi internasional yang bijaksana!

    (hlm. 63)
    Amerika dapat berkata kepada dunia: kami meyakini kebebasan dan bermaksud mempraktikkannya. Kami tidak bisa memaksa Anda untuk bebas. Namun, kami bisa menawarkan kerja sama penuh dengan ketentuan-ketentuan yang setara bagi semua. Pasar kami terbuka bagi Anda tanpa tarif bea masuk atau pembatasan-pembatasan lain.

    Juallah di sini apa yang Anda bisa dan inginkan. Belilah apa pun yang Anda dapat dan inginkan.

    Dengan cara itu kerja sama di antara individu-individu bisa mendunia dan bebas.

    (hlm. 64)
    Transaksi tidak akan berlangsung kecuali semua pihak meyakini mereka akan memperoleh keuntungan dirinya.


    Selama satu abad sejak Waterloo sampai pada Perang Dunia I menawarkan contoh langsung dari dampak menguntungkan perdagangan bebas terhadap hubungan di antara bangsa-bangsa.

    (hlm. 65)
    Sebagai akibatnya, selama satu abad sejak Waterloo hingga pada Perang Dunia I merupakan salah satu masa yang paling damai dalam sejarah manusia di antara negara-negara Barat, hanya dirusak oleh beberapa perang kecil — Perang Crimea dan Perang Franco-Prusia adalah yang paling dikenang — dan, tentu saja, sebuah perang sipil besar di dalam negeri Amerika Serikat, di mana perang itu sendiri merupakan hasil dari hal utama — perbudakan — dari situlah Amerika Serikat berangkat menuju kebebasan ekonomi dan politik.

    (hlm. 66)
    Perdagangan Bebas Internasional dan Kompetisi Internal
    Namun, biarkanlah para produsen otomotif di dunia bersaing dengan General Motors, Ford, dan Chrysler untuk memenuhi kebutuhan pembeli Amerika, maka momok monopoli harga menghilang.


    Hampir mustahil untuk melakukan monopoli pada tingkatan dunia. Monopoli berlian De Beers adalah satu-satunya yang kita tahu tampaknya bisa berhasil.

    (hlm. 69)
    Perencanaan Ekonomi Terpusat
    Contoh yang paling jelas adalah perbedaan antara Jerman Timur dengan Jerman Barat, yang semula merupakan satu keutuhan, kemudian terkoyak hingga hancur-lebur oleh gejolak permusuhan.

    Masyarakat dari darah yang sama, peradaban yang sama, keahlian teknik serta pengetahuan dengan level yang sama mendiami dua bagian berbeda. Manakah yang memperoleh kemakmuran?

    (hlm. 70)
    Hal ini merupakan keajaiban pasar bebas. Ludwig Erhard, seorang ekonom, adalah menteri Ekonomi Jerman. Pada Minggu, 20 Juni 1948, dia secara terus-menerus memperkenalkan mata uang baru, Deutsche Mark yang kita kenal sekarang ini, serta mengunggurkan hampir semua kontrol terhadap upah dan harga-harga. Dia bahkan bekerja di hari Minggu, dia senang mengatakannya, karena kantor-kantor di otoritas pendudukan Prancis, Amerika, dan Inggris tutup pada hari itu. Karena kantor-kantor itu mendukung kontrol, Erhard yakin jika dia tidak bertindak ketika kantor-kantor itu buka, otoritas pendudukan akan membatalkan perintahnya.

    Tindakannya bekerja seperti sihir.

    Hanya dalam hitungan hari, toko-toko penuh dengan barang-barang. Dalam hitungan bulan, roda perekonomian Jerman telah berputar.

    (hlm. 72-73)
    Para ekonom dan ilmuwan sosial secara umum jarang melakukan percobaan-percobaan terkontrol semacam ini yang begitu penting dalam menguji hipotesis dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Namun, pengalaman telah menghasilkan sesuatu yang sangat dekat dengan percobaan terkontrol sehingga dapat kita gunakan untuk menguji pentingnya perbedaan metode dari organisasi ekonomi.
    Terdapat rentang waktu selama delapan dekade.

    Dalam berbagai hal, kedua negara itu dalam kondisi yang sangat serupa pada permulaan periode yang kita bandingkan. Keduanya merupakan negara dengan peradaban kuno dan budaya yang canggih. Masing-masing memiliki populasi yang sangat terstruktur. Jepang mempunyai struktur feodal dengan daimyo (raja-raja feodal) dan hamba budak (pengolah tanah). India memiliki sistem kasta yang ketat dengan Brahmana di bagian puncak dan kaum Paria (tanpa kasta) di bagian terbawah, yang oleh Inggris tetap dimasukkan dalam “daftar kasta.”

    (hlm. 74-75)
    Jepang saat itu hanya memiliki satu peluang. Pada tahun-tahun awal setelah Restorasi Meiji, tanaman sutra Eropa mengalami gagal panen yang parah sehingga memungkinkan Jepang memperoleh lebih banyak devisa melalui ekspor sutra daripada yang mungkin diperolehnya. Selain peluang itu, tidak ada peruntungan yang bagus atau sumber-sumber modal yang memadai.

    (hlm. 78)
    Jepang mempertahankan industri-industri ini karena industri ini tidak menarik bagi perusahaan swasta serta memerlukan subsidi pemerintah dalam jumlah besar.

    (hlm. 82-83)
    Kontrol dan Kebebasan
    Kebebasan Ekonomi
    Itulah mengapa diinginkan untuk sebisa mungkin menggunakan kotak suara hanya untuk keputusan-keputusan di mana konformitas sangat penting.

    (hlm. 86)
    Pemerintah federal mempunyai 46 persen dari setiap perusahaan — meskipun bukan dalam bentuk yang memberinya hak untuk menentukan secara langsung atas urusan-urusan bisnis perusahaan.

    (hlm. 90-91)
    Anatomi Krisis
    Pergeseran opini di kalangan publik maupun ahli ekonomi merupakan akibat dari kesalahpahaman atas apa yang sebenarnya terjadi. Kita sekarang mengetahui kemudian bahwa depresi ekonomi tidak dihasilkan oleh kegagalan perusahaan swasta, namun oleh kegagalan pemerintah di bidang yang sejak semula telah menjadi tanggung jawab mereka—”Mencetak uang, dan karenanya juga meregulasi nilainya, serta meregulasi mata uang asing,” dalam kata-kata Bagian 8, Artikel 1, dari konstitusi Amerika Serikat.

    (hlm. 92-98)
    Asal Mula Sistem Bank Sentral Amerika Serikat
    Seiring waktu berlalu, “operasi pasar terbuka” — pembelian atau penjualan obligasi pemerintah — daripada merediskontokan menjadi cara utama di mana Sistem menambahkan atau dikurangi dari jumlah uang.

    (hlm. 100-102)
    Tahun-tahun Awal Sistem Reserve
    Banyak keberhasilan semasa abad ke-20 dapat dinisbahkan kepada Benjamin Strong, seorang bankir New York yang merupakan pimpinan pertama Federal Reserve Bank of New York dan tetap memimpin lembaga itu hingga kematiannya yang terlalu cepat pada 1928.

    (hlm. 105-107)
    Krisis Perbankan
    Yang jauh lebih penting, bank dimiliki serta dikelola oleh orang Yahudi. Bank ini merupakan salah satu dari sedikit bank yang dimiliki warga Yahudi dalam industri tersebut, lebih dari hampir semua hal lainnya, telah menjadi perlindungan mereka yang berasal dari keluarga terpandang. Bukan kebetulan, rencana penyelamatan melibatkan Bank of United States dengan satu-satunya bank besar lain di New York City yang sahamnya sebagian besar dimiliki serta dikelola oleh orang Yahudi, plus dua bank lain yang jauh lebih kecil yang juga dimiliki oleh warga Yahudi.


    Rencana tersebut gagal karena New York Clearing House pada saat-saat terakhir menarik diri dari pengaturan yang sudah diajukan—menurut dugaan kemungkinan besar karena anti-Semitisme dari sebagian para anggota terkemuka komunitas perbankan.

    (hlm. 111-112)
    Fakta-fakta dan Interpretasi
    Penyebab atau Dampak
    Kolaps moneter merupakan penyebab sekaligus dampak dari kolaps ekonomi.

    (hlm. 113)
    Tidak satu pun merupakan justifikasi yang valid untuk kegagalan Sistem dalam melakukan tugas yang telah dibentuk oleh para pendirinya.

    (hlm. 114)
    Di Mana Depresi Dimulai
    Bukti bahwa depresi berpindah dari Amerika Serikat ke bagian dunia lain, dan bukan sebaliknya, datang dari pergerakan emas.

    (hlm. 115)
    (Pada praktiknya, tentu saja, sebagian besar dari transfer-transfer ini tidak melibatkan pengapalan harfiah dari emas yang melintasi samudra. Banyak dari emas yang dipunyai oleh bank-bank sentral asing disimpan di lemari besi New York Federal Reserve Bank, “ditandai” bagi negara yang mempunyainya. Transfer dilakukan dengan mengubah label pada kontainer yang menyimpan batangan-batangan emas di ruang bawah tanah yang berada di bawah gedung bank di alamat 33 Liberty Street di kawasan Wall Street.)

    (hlm. 117)
    Dampak pada Sistem Bank Sentral AS
    Satu simbol perubahan adalah perpindahan Dewan Bank Sentral AS dari kantor yang sederhana di Gedung Departemen Keuangan AS ke bangunan bergaya Yunani yang bagus sekali milik mereka sendiri di Constitution Avenue (dilengkapi juga dengan bangunan tambahan yang masif).

    (hlm. 118-119)
    Ia dengan demikian terus mempromosikan mitos bahwa perekonomian swasta adalah tidak stabil, sementara perilakunya terus mendokumentasikan realitas bahwa pemerintah sekarang ini merupakan sumber utama dari ketidakstabilan ekonomi.

    (hlm. 120-121)
    Dari Awal Sampai Akhir
    Selama 72 tahun sejak 1860 hingga 1932, Partai Republik memegang jabatan kepresidenan selama 56 tahun, Partai Demokrat selama 16 tahun. Dalam 48 tahun sejak 1932 sampai 1980, keadaan berbalik: Demokrat memegang tampuk kepresidenan selama 32 tahun, Republik selama 16 tahun.


    Sejak berdirinya Partai Republik sampai 1929, belanja pemerintah di semua level, federal, negara bagian, dan lokal, tidak pernah melampaui 12 persen dari pendapatan nasional. Sejak 1933 belanja pemerintah tidak pernah kurang 20 persen dari pendapatan nasional dan sekarang melampaui 40 persen, serta dua pertiga dari belanja itu berasal dari pemerintah federal.

    (hlm. 122)
    Peran pemerintah federal dalam perekonomian telah berlipat ganda sekitar 10 kali lipat dalam setengah abad terakhir.

    (hlm. 123)
    Pegawai negeri yang penuh kebaikan, para ahli tanpa pamrih, seharusnya menerima kewenangan yang telah diselewengkan oleh mereka yang berpikiran sempit, “pendukung kerajaan ekonomi” yang mementingkan dirinya sendiri.


    Dalam mendesain program-program yang akan dijalankan Roosevelt, mereka tidak hanya mengambil dari kampus, tetapi juga pengalaman awal, Bismarck dari Jerman, Fabian Inggris, dan jalan tengah Swedia.

    (hlm. 125)
    Depresi meyakinkan publik bahwa kapitalisme adalah cacat; perang, yakni pemerintahan tersentralisasi, adalah efisien. Kedua kesimpulan keliru.

    (hlm. 127)
    Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan, didirikan pada 1953 guna mengonsolidasikan program kesejahteraan yang terpencar-pencar itu, dimulai dengan anggaran 2 miliar dolar AS, kemudian, pada 1978, anggarannya mencapai 160 miliar dolar AS, jumlahnya setara dengan satu setengah kali lipat total belanja di Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Amerika Serikat. Ini berarti anggaran terbesar ketiga di dunia, hanya dilampaui oleh total anggaran pemerintah AS dan Uni Soviet.

    (hlm. 128)
    Semua tujuan adalah mulia; hasil-hasilnya, mengecewakan.

    (hlm. 129)
    Kemungkinan Negara Sejahtera Modern
    Motif Bismarck adalah campuran rumit antara perhatian paternalistik bagi kelas-kelas yang lebih rendah serta kecerdasan politik.

    (hlm. 135-138)
    Jaminan Sosial
    Program utama kesejahteraan negara di Amerika Serikat pada tingkat federal adalah Jaminan Sosial — usia lanjut, mereka yang selamat dari bencana, penyandang cacat, dan asuransi kesehatan. Pada satu sisi, program ini seperti sapi suci yang tidak boleh dipertanyakan oleh seorang politisi pun — sebagaimana dikemukakan oleh Barry Goldwater pada 1964.


    Faktanya adalah, pajak yang dikumpulkan dari mereka yang bekerja dipakai untuk membayar benefit orang-orang yang sudah pensiun atau orang-orang yang bergantung kepadanya, serta para survivor.

    Jaminan hanya semata-mata berasal dari keinginan para pembayar pajak di masa depan untuk memberlakukan pajak pada diri mereka sendiri, guna membayar manfaat para pembayar pajak yang mereka janjikan kepada diri sendiri pula.

    “Kesepakatan antar generasi” yang bersifat sepihak ini diselinapkan pada generasi-generasi yang tidak dapat memberikan persetujuan mereka, adalah hal yang sangat berbeda dari sebuah “trust fund.” Ini lebih mirip surat berantai.

    (hlm. 141)
    Mereka memandang dirinya sendiri sebagai kelompok elite dalam masyarakat yang mengetahui apa yang baik untuk orang lain dengan lebih baik daripada apa yang dikerjakan oleh orang-orang tersebut bagi dirinya sendiri, seorang elite yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membujuk para pemilih, untuk meloloskan hukum yang akan baik untuk mereka, bahkan jika mereka harus memperdaya pemilih agar membuatnya melakukan hal tersebut.


    Akar masalah finansial jangka panjang dari Jaminan Sosial berasal dari satu fakta sederhana: jumlah masyarakat yang menerima pembayaran sistem telah meningkat dan akan terus meningkat lebih cepat daripada jumlah pekerja yang pajak gajinya dapat dikenakan guna membiayai pembayaran-pembayaran tersebut.


    Sebagaimana diindikasikan kata-kata ini, program Jaminan Sosial melibatkan transfer dari mereka yang muda usia kepada kaum tua.

    (hlm. 142)
    Anak-anak membantu orang tua mereka demi cinta atau kewajiban.


    Hasil bersihnya adalah kaum miskin cenderung membayar pajak lebih lama dan menerima manfaat lebih sedikit daripada kaum kaya — semuanya atas nama membantu rakyat miskin!

    (hlm. 143)
    “Belanja publik dibuat untuk manfaat primer kelas menengah, serta didanai dengan pajak yang ditopang secara signifikan oleh kaum miskin dan kaya.”

    (hlm. 145)
    Tentu saja, uang ini tidak diterima oleh kaum miskin. Sebagian dialirkan oleh selang pengisap pengeluaran administratif, mendukung birokrasi masif pada skala penggajian yang atraktif.

    (hlm. 147)
    Wilayah tersebut terlihat seperti kota yang dibombardir, dengan banyak bangunan ditinggalkan sebagai hasil kontrol sewa dan lainnya hancur karena kerusuhan. Kelompok “sweet equity” telah bekerja untuk merehabilitasi bangunan-bangunan dalam wilayah yang ditinggalkan ini melalui upaya mereka sendiri menjadi perumahan agar mereka dapat seterusnya menghuni.

    (hlm. 148)
    Membangun serta memiliki sendiri rumah akan membuat partisipan dalam proyek merasa bangga dengan rumahnya, dan memelihara rumah tersebut dengan baik.

    (hlm. 150)
    Setelah perumahan dibangun, pemerintah dan berbagai “konstituen” ini hanya memiliki sedikit kepentingan padanya.

    (hlm. 150)
    Perawatan Kesehatan
    Setelah peluncuran Medicare dan Medicaid pada 1965, belanja pemerintah di bidang kesehatan dengan cepat menggunung, mencapai 68 miliar dolar AS pada 1977, atau sekitar 4,5 persen dari pendapatan nasional.

    (hlm. 151)
    Asuransi kesehatan nasional adalah contoh lain dari pelabelan yang menyesatkan. Dalam sistem yang demikian tidak akan terdapat kaitan antara apa yang akan Anda bayar serta nilai yang berhubungan dengan penaksiran sebelumnya atas apa yang berhak Anda terima, sebagaimana pada asuransi swasta.

    (hlm. 152)
    Sistem penandaan dan penyampaian perawatan medis secara sukarela yang telah dikembangkan di Inggris selama 200 tahun sebelumnya, hampir semuanya tereliminasi. Sistem wajib yang ada sekarang diorganisir ulang dan dibuat secara praktis agar menjadi universal.

    (hlm. 153)
    Makin birokratis sebuah organisasi, makin besar tingkat ketidakbergunaan kerja yang akan cenderung menggantikan kerja yang berguna — perluasan menarik dari salah satu hukum Parkinson.

    (hlm. 154)
    Sebagaimana terhadap yang pertama, masyarakat negeri itu harus membayar biaya dengan satu cara atau lainnya; satu-satunya pertanyaan adalah apakah mereka membayarnya secara atas nama mereka sendiri, atau secara tidak langsung melalui mediasi birokrasi pemerintah yang akan mengurangi bagian substansial dari gaji dan belanja mereka sendiri.

    (hlm.155, 157, 158)
    BUAH FIKIRAN KELIRU TENTANG NEGARA YANG SEJAHTERA
    Semua program kesejahteraan termasuk ke dalam kategori III—misalnya, Jaminan Sosial yang melibatkan pembayaran tunai sehingga penerimanya bebas untuk membelanjakannya sesuai keinginannya; atau Kategori IV—misalnya, perumahan publik; kecuali untuk program-program Kategori IV mempunyai ciri yang sama dengan Kategori III, yakni, bahwa birokrat yang mengelola program ikut serta dalam makan siang; dan semua program kategori III memiliki birokrat di antara para penerimanya.


    Birokrat yang mengelola program-program juga membelanjakan uang orang lain. Maka dari itu, tidak mengherankan jika jumlah yang dibelanjakan menjadi membengkak.


    Daya tarik untuk mendapatkan uang orang lain adalah kuat. Banyak, termasuk para birokrat yang mengelola program, akan mencoba untuk mendapatkannya bagi diri mereka sendiri daripada membuatnya mengalir kepada orang lain.

    (hlm.160)
    Dampaknya adalah memengaruhi satu kelompok perasaan terhadap kekuatan yang mirip seperti Tuhan; di pihak lain, perasaan ketergantungan seperti seorang anak.

    APA YANG SEHARUSNYA DIKERJAKAN
    Mayoritas program-program kesejahteraan sekarang ini seharusnya tidak pernah diberlakukan, banyak orang yang sekarang bergantung padanya akan menjadi individu-individu mandiri bukannya berada di bawah perwakilan negara.

    (hlm.164, 165)
    Jika ia menggantikannya, pajak pendapatan negatif akan memiliki banyak keuntungan. Ia mengarahkan secara spesifik pada problem kemiskinan. Ia memberi bantuan dalam bentuk yang paling berguna bagi penerimanya, yakni, dana tunai.


    Ia memberi bantuan karena penerimanya berpendapatan rendah. Ia membuat biaya yang ditanggung oleh para pembayar pajak menjadi eksplisit. Seperti tindakan-tindakan lain untuk meringankan kemiskinan, ia mengurangi insentif dari masyarakat yang dibantu guna membantu diri mereka sendiri.

    Namun, jika tingkat subsidi dipertahankan pada level yang masuk akal, ia tidak menghapuskan insentif tersebut secara keseluruhan. Setiap dana ekstra yang diperoleh selalu berarti lebih banyak uang tersedia untuk dibelanjakan.

    (hlm.171, 172)
    KESIMPULAN
    Dengan perhitungannya sendiri, dalam satu tahun kerugian HEW melalui kecurangan, penyalahgunaan, dan pemborosan uang dalam jumlah yang cukup untuk membangun lebih dari 100.000 rumah dengan biaya lebih dari 50.000 dolar AS per rumah.

    (hlm.173, 174)
    5. Diciptakan Setara
    KESETARAAN DI HADAPAN TUHAN
    Ketika Thomas Jefferson, pada usia 33 tahun, menulis “semua orang diciptakan setara,” dia dan para koleganya tidak mengambil kata-kata ini secara harfiah.

    (hlm.176)
    Pemerintah dibentuk guna melindungi hak tersebut—dari sesama warga negara dan dari ancaman luar—tidak untuk memberi kepada mayoritas kekuasaannya yang tidak terkendali.

    (hlm.178, 179)
    KESETARAAN PELUANG
    Kesetaraan peluang, seperti kesetaraan pribadi, bukannya tidak konsisten dengan kemerdekaan; secara berlawanan, ia merupakan komponen esensial dari kebebasan.

    (hlm.180, 181)
    Kinerja merupakan alternatif nyata, dan akumulasi kekayaan merupakan pengukuran tersedia yang paling siap atas kinerja.

    (hlm.182)
    KESETARAAN HASIL
    Konsep yang berbeda, kesetaraan hasil, telah mendapat landasan yang kuat pada abad ini.
    “Setiap orang menang, dan semuanya harus mendapat hadiah.”

    (hlm.183)
    “Dari setiap orang menurut kemampuannya, kepada setiap orang berdasarkan kebutuhannya.”
    Siapa yang akan memutuskan apa yang “adil”? “Namun siapa yang akan memberikan hadiah-hadiah itu?”
    “Semua hewan setara, namun sebagian hewan lebih setara daripada lainnya.”

    (hlm.185)
    Namun, banyak orang yang membenci pewarisan properti, dan bukannya bakat bawaan.

    (hlm.186)
    Hidup ini tidak adil. Kita mencoba memercayai pemerintahan agar bisa mengoreksi sifat dasar ini.

    Tidak ada yang adil karena Marlene Dietrich dilahirkan dengan kaki yang indah sehingga kita semua ingin memandangnya; atau Muhammad Ali yang dilahirkan dengan keahlian yang membuatnya menjadi petinju hebat.

    Namun di sisi lain, jutaan orang yang sudah memandang dan menikmati kaki Marlene Dietrich, atau menonton salah satu pertandingan Muhammad Ali, telah diuntungkan oleh sifat dasar ketidakadilan yang menghasilkan keduanya. Akan menjadi seperti apa dunia ini jika setiap orang merupakan duplikat orang lainnya?

    (hlm.187)
    Mereka mungkin akan menyukainya untuk satu malam, tetapi akankah mereka kembali untuk bermain jika mereka mengetahui bahwa apapun yang terjadi, ia akan berakhir dengan sama persis dari mana mereka memulainya?

    (hlm.188)
    Sistem di bawahnya di mana masyarakat menghasilkan keputusan-keputusan mereka sendiri—dan menanggung sebagian besar dari konsekuensi atas keputusan mereka.


    Dan menang atau kalah, masyarakat secara keseluruhan diuntungkan oleh hasrat mereka untuk mengambil kesempatan.

    (hlm.190)
    Tidak ada inkonsistensi antara sistem pasar bebas dengan pengerjaan tujuan luas sosial dan budaya, atau antara sebuah sistem pasar bebas dengan perasaan kasihan untuk mereka yang kurang beruntung, apakah belas kasihan itu mengambil bentuk, sebagaimana yang dikerjakannya pada abad ke-19, dari aktivitas amal swasta, atau, sebagaimana dikerjakan di abad ke-20, dari bantuan melalui pemerintah—bahwa pada kedua kasus merupakan ekspresi keinginan guna membantu pihak lain.

    (hlm.191, 192)
    SIAPA YANG MENYOKONG KESETARAAN HASIL?
    Jika pendapatan aktual Anda lebih tinggi daripada itu, Anda dapat menyimpan jumlah tersebut serta mendistribusikan sisanya kepada masyarakat yang berada di bawah level itu.

    (hlm.193)
    Dan banyak di antara mereka, yang menyuarakan kesetaraan serta mempromosikan atau mengelola hasil legislasi terbukti merupakan sarana efektif untuk mencapai pendapatan tinggi.

    (hlm.194)
    Itu bisa jadi berlaku untuk Amerika Serikat namun, seperti kata Robert Nozick, ada satu negara di mana hal tersebut tidak berlaku, di mana kebalikannya, komunitas-komunitas egaliter tersebut sangat terpandang dan dihargai. Negara tersebut adalah Israel. Komunitas terutama permukiman pertanian di Israel (kibbutz) memainkan peran utama dalam permukiman Yahudi awal di Palestina dan terus memainkan peran penting di negara Israel.

    (hlm.195, 196, 197)
    Dorongan bagi kesetaraan gagal karena alasan yang lebih fundamental. Ia melangkah melawan salah satu insting paling dasar dari semua umat manusia. Dalam kata-kata Adam Smith, “usaha yang seragam, konstan, dan tidak terinterupsi dari setiap orang guna membuat lebih baik kondisinya”—dan, seseorang dapat menambahkan, kondisi dari anak-anaknya serta atas anak-anak dari anak-anaknya.

    (hlm.198, 199)
    KAPITALISME DAN KESETARAAN
    Di mana pun pasar bebas diizinkan beroperasi, di mana pun segalanya yang mendekati kesetaraan peluang eksis, masyarakat kebanyakan mampu mempertahankan level kehidupan yang tidak pernah dimimpikan sebelumnya.

    (hlm.202)
    KESIMPULAN
    Sebuah masyarakat yang menempatkan kesetaraan—dalam pengertian kesetaraan hasil—di depan kebebasan akan berakhir bukan dengan kesetaraan maupun kebebasan.


    Di pihak lain, suatu masyarakat yang menempatkan kebebasan sebagai tujuan pertama, sebagaimana kebahagiaan sebagai hasil sampingnya, berakhir dengan kebebasan yang lebih besar serta kesetaraan yang lebih besar.


    Ia mencegah sebagian orang agar tidak secara serampangan menekan pihak lainnya.

    (hlm.203)
    6. Apa yang Keliru dengan Sekolah-sekolah Kita?
    Pertama-tama, sekolah-sekolah adalah swasta dan kehadirannya semata-mata bersifat sukarela.

    (hlm.205)
    Di level dasar dan menengah, kualitas sekolah menjadi sangat bervariasi: menonjol pada sebagian kawasan pinggiran kota yang kaya dari metropolis-metropolis utama, bagus atau memuaskan di banyak kota kecil dan wilayah pedesaan, namun sangat buruk di bagian pusat kota-kota metropolis utama.

    (hlm.206)
    PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH: PROBLEMATIKA
    Namun, sekolah-sekolah mayoritas didanai secara privat oleh uang sekolah yang dibayarkan oleh orang tua murid.

    (hlm.207)
    Kampanye ini tidak dipicu oleh para orang tua yang tidak puas, namun “terutama oleh para guru dan pejabat pemerintah.” Pendorong paling terkenal bagi sekolah gratis adalah Horace Mann, “Bapak pendidikan publik Amerika,” sebagaimana dia disebut dalam artikel Encyclopaedia Britannica mengenai kehidupannya.

    (hlm.209)
    Tetapi pada akhirnya, pada 1870, suatu sistem sekolah pemerintahan didirikan, meskipun pendidikan dasar tidak dibuat menjadi wajib hingga 1880, dan uang sekolah secara umum tidak dihapuskan sampai tahun 1891.

    (hlm.212)
    Sebagaimana terhadap birokratisasi, untuk periode lima tahun yang lebih awal di mana data tersedia (1968-1969 sampai 1973-1974), ketika jumlah siswa meningkat 1 persen, total staf profesional meningkat 15 persen, dan guru 14 persen, tetapi supervisor melonjak 44 persen.

    (hlm.213)
    Dalam komunitas kecil warga individu merasa bahwa dia mempunyai, dan tentu saja jelas mempunyai, lebih banyak kontrol terhadap apa yang dikerjakan oleh otoritas politik dibandingkan dengan dalam komunitas besar.

    (hlm.215, 218)
    RENCANA VOUCHER UNTUK PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
    Satu cara yang sederhana dan efektif guna memastikan para orang tua memiliki kebebasan mempertahankan sumber keuangan yang ada saat ini adalah voucher plan.

    (hlm.219)
    Namun, misalkan, pemerintah berkata kepada Anda: “Jika Anda meringankan kami dari biaya pendidikan anak Anda, Anda akan diberikan sebuah voucher, selembar kertas yang dapat dicairkan untuk sejumlah uang, jika, dan hanya jika, ia digunakan untuk membayar biaya pendidikan anak Anda di sebuah sekolah yang disetujui.”

    (hlm.222)
    (1) Isu negara-gereja

    (hlm.224)
    (2) Biaya finansial.

    (hlm.225)
    (3) Kemungkinan kecurangan.
    Jawabannya adalah bahwa voucher harus dibelanjakan di sekolah yang ditunjuk atau lembaga pengajaran yang disetujui serta dapat dicairkan menjadi uang tunai hanya oleh sekolah-sekolah bersangkutan. Itu tidak akan mencegah semua kecurangan—bisa jadi dalam bentuk “pembayaran kembali” kepada orang tua—namun, ia seharusnya menjaga kecurangan pada level yang dapat ditoleransi.

    (hlm.226)
    (4) Isu rasial.
    Biarkan sekolah-sekolah berspesialisasi, sebagaimana sekolah swasta, dan kepentingan bersama akan mengatasi bias warna serta menuntun pada lebih banyak integrasi daripada yang sekarang terjadi. Integrasi tersebut akan riil, tidak semata-mata di atas kertas.

    (hlm.227)
    (5) Isu kelas ekonomi

    (hlm.231, 232, 233)
    (6) Kerugian terhadap sekolah baru
    “Saya selalu ingin mengajar [atau mengelola sebuah sekolah], namun, saya tidak dapat menghadapi birokrasi pendidikan, aturan pemerintahan, dan kelakuan umum dari sekolah publik. Berdasarkan rencana Anda, saya ingin mencobanya sendiri dengan memulai sebuah sekolah.”

    (hlm.234)
    HAMBATAN TERHADAP “VOUCHER PLAN”
    Persepsi kepentingan diri sendiri dari birokrasi pendidikan merupakan hambatan kunci untuk memperkenalkan kompetisi pasar di dunia pendidikan.

    (hlm.241)
    Satu akibat adalah tingginya tingkat drop-out. Misalnya, di University of California in Los Angeles, salah satu universitas negeri yang dipandang terbaik di negara itu, hanya sekitar separuh dari mereka yang mengikuti pendidikan menyelesaikan level sarjana—dan ini merupakan tingkat kelulusan yang tinggi bagi institusi-institusi pendidikan tinggi.

    (hlm.242)
    Hal yang penting adalah bahwa para mahasiswa merupakan konsumen primer; mereka membayar untuk apa yang mereka dapatkan, dan mereka menginginkan uang mereka bernilai.

    (hlm.243)
    Selain pendidikan, mereka menghasilkan dari menjual dua produk lain: monumen dan riset.

    (hlm.245)
    Namun, tidak satu pun merupakan alasan yang valid untuk mensubsidi pendidikan tinggi.

    (hlm.248)
    Apa yang dikatakan dunia akademik mengenai komisi industri baja, di mana 14 hari dari 18 orang anggota berasal dari industri baja, yang merekomendasikan ekspansi besar dalam subsidi pemerintah terhadap industri baja?

    (hlm.251)
    PENDIDIKAN TINGGI: SOLUSI
    Namun, diperlukan sekali untuk menghapuskan subsidi pembayar pajak atas pendidikan tinggi, yang saat ini tidak terlihat layak secara politis.

    (hlm.252)
    Metode pendanaan yang paling memuaskan atas perusahaan semacam ini bukanlah melalui pinjaman tetap dolar AS namun melalui investasi ekuitas—”membeli” modal di perusahaan dan menerima sebagai pengembalian bagian laba.

    (hlm.257)
    KESIMPULAN
    Alexander Hamilton merupakan salah seorang yang benar-benar paling terdidik, melek huruf, dan para bapak pendiri bangsa kita (Amerika, red.) yang terpelajar, namun dia hanya mengenyam tiga atau empat tahun sekolah formal.

    (hlm.259)
    Kita dapat memperkuat fondasi kebebasan kita serta memberi pemaknaan yang lebih penuh bagi keadilan peluang pendidikan.

    (hlm.260, 262)
    7. Siapa yang Melindungi Konsumen?
    Semuanya merupakan anti-pertumbuhan. Mereka telah menentang perkembangan baru, terhadap inovasi industri, terhadap peningkatan penggunaan sumber daya alam.

    (hlm.263)
    Produk-produk yang tidak bagus semuanya diproduksi oleh pemerintah atau oleh industri-industri yang diregulasi pemerintah.

    (hlm.264)
    Industri kereta api dan industri otomotif menawarkan ilustrasi yang sangat bagus tentang perbedaan antara industri yang diregulasi pemerintah dan diproteksi dari persaingan dengan industri swasta yang mengalami kesulitan penuh kompetisi.

    (hlm.266)
    Jika seperti argumentasi kita, kita tidak bisa bergantung pada intervensi pemerintah guna melindungi kita sebagai konsumen, apa yang dapat kita pegang?

    (hlm.267)
    Pada tahun 1885, lebih dari 125.000 mil panjang jalur rel kereta api di Amerika Serikat melampaui semua yang ada di dunia meskipun semua rel digabungkan.

    (hlm.272)
    Dengan semua ini, terdapat tumpang tindih untuk sekadar memproteksi birokrasinya sendiri.

    (hlm.276)
    Undang-undang memberi pemanis bibir terhadap retorika dan butuh undang-undang memberikan kewenangan kepada para pejabat pemerintah untuk “mengerjakan sesuatu.”

    (hlm.277)
    Jika ICC tidak pernah terbentuk dan kekuatan pasar diperbolehkan untuk beroperasi, Amerika Serikat sekarang ini akan memiliki sistem transportasi yang jauh lebih memuaskan.

    (hlm.278, 279)
    FOOD AND DRUG ADMINISTRATION
    Para tukang bungkus daging “menyadari sangat awal dalam sejarah industri bahwa adalah tidak menguntungkan bagi mereka untuk meracuni konsumennya, terutama dalam pasar kompetitif di mana konsumen dapat pergi ke tempat lain.

    (hlm.282)
    Seperti kasus yang begitu sering terjadi, satu tujuan bagus bertentangan dengan tujuan baik lain.

    (hlm.285, 286)
    Tempatkan diri Anda sendiri dalam posisi seorang pejabat FDA yang dibebani dengan keputusan menyetujui atau tidak menyetujui sebuah obat baru. Anda bisa melakukan dua kesalahan yang sangat berbeda:

    1. Menyetujui sebuah obat yang memiliki efek samping tidak terantisipasi yang mengakibatkan kematian atau cacat serius pada sejumlah besar orang.
    2. Menolak menyetujui sebuah obat yang mampu menyelamatkan banyak kehidupan atau meringankan tekanan besar serta tanpa efek samping yang tidak pantas.

    (hlm.287)
    Bias menuntun pada standar berlebihan yang kejam.

    (hlm.290)
    Tujuan produk yang lebih aman tentu saja bagus, namun dengan menelan biaya seberapa besar dan dengan standar seperti apa?

    (hlm.292)
    Pengakuan cepat kesalahan adalah paling dapat direkomendasikan sekaligus paling tidak biasa bagi sebuah badan pemerintah.

    (hlm.295)
    Kita dapat mempunyai polusi nol dari otomotif, misalnya, dengan sekadar menghapuskan semua kendaraan bermotor.

    (hlm.297)
    Faktanya, masyarakat yang bertanggung jawab atas polusi adalah konsumen, bukan produsen. Mereka yang menciptakan permintaan bagi terjadinya polusi.

    (hlm.299)
    Sebagian besar ekonomi setuju bahwa cara yang jauh lebih baik untuk mengendalikan polusi dibandingkan metode regulasi dan supervisi spesifik saat ini adalah memperkenalkan disiplin pasar dengan memberlakukan biaya untuk penanganan limbah.

    (hlm.301)
    Pasar yang tidak sempurna mungkin, pada akhirnya, berjalan lebih baik daripada pemerintah yang tidak sempurna.

    (hlm.302)
    DEPARTEMEN ENERGI
    Mengapa selama satu abad lebih sebelum tahun 1971, tidak ada krisis energi, tidak ada kekurangan bensin, tidak ada masalah mengenai bahan bakar—kecuali semasa Perang Dunia II?

    (hlm.303)
    Terjadi krisis energi karena pemerintah menciptakannya.

    (hlm.306, 307)
    Kebenaran yang mendasari adalah bahwa kita, masyarakat, akan membayar untuk energi yang kita konsumsi.

    (hlm.308)
    Namun, advokasi regulasi pemerintah, misalkan FDA, tidak ada di sana, apa yang akan mencegah bisnis untuk mendistribusikan produk yang dipalsukan atau produk berbahaya?

    (hlm.310)
    Fungsi utama ekonomi dari sebuah department store, misalnya, adalah memantau kualitas atas nama kita.

    (hlm.311)
    Jawaban pasar adalah dia tidak harus mampu menilai untuk dirinya sendiri. Dia memiliki dasar lain untuk memilih.

    (hlm.312)
    Kompetisi dari seluruh dunia akan dibiarkan bahkan lebih efektif dibandingkan sekarang dalam monopoli yang merusak di dalam negeri.

    (hlm.314)
    Namun, biarkan kita bebas untuk memilih kesempatan apa yang ingin kita ambil dengan kehidupan kita sendiri.

    (hlm.315)
    8. Siapa yang Melindungi Pekerja?
    Pada akhir 1900, hanya 3 persen dari semua pekerja merupakan anggota serikat pekerja.

    (hlm.316)
    Oleh karena “tidak seorang pun” bertanggung jawab atas peningkatan tersebut, banyak pekerja saat ini mengingkari jawaban itu.

    (hlm.325)
    SERIKAT PEKERJA
    Kita semua, termasuk yang sudah berserikat pekerja, secara tidak langsung berada dalam bahaya sebagai konsumen karena dampak upah serikat pekerja yang tinggi terhadap harga barang-barang konsumen.

    (hlm.328, 329)
    Namun, ia adalah sebagai besar akibat dari undang-undang upah minimum.

    (hlm.330)
    Semua ini dilakukan atas nama membantu kaum miskin.

    (hlm.331)
    Lisensi banyak dipakai guna membatasi masuknya orang baru, terutama untuk pekerjaan seperti kedokteran di mana banyak praktisi individu berurusan dengan sejumlah besar konsumen individu.

    (hlm.336, 337)
    Pemerintah melindungi satu kelas pekerja dengan sangat baik, yakni, mereka yang dipekerjakan oleh pemerintah.

    (hlm.338)
    Diperlukan 19 bulan untuk melakukannya—dan dibutuhkan 21 kaki lembaran panjang untuk mendaftarkan langkah-langkah yang harus dilakukan guna memenuhi semua persyaratan serta seluruh kesepakatan manajemen dengan serikat pekerja.

    (hlm.342)
    Namun, ketika para pekerja memperoleh upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik melalui pasar bebas, ketika mereka memperoleh kenaikan dari perusahaan-perusahaan yang saling berkompetisi satu sama lain demi memperoleh pekerja yang terbaik, melalui para pekerja yang saling bersaing satu sama lain untuk posisi kerja terbaik, upah yang lebih tinggi tersebut tidak merugikan siapa pun.

    (hlm.343, 344)
    Itulah cara sistem pasar bebas mendistribusikan buah-buah kemajuan ekonomi di kalangan masyarakat.

    (hlm.345)
    9. Obat untuk Inflasi
    Jawaban singkatnya adalah masing-masing orang menerimanya karena dia yakin bahwa yang lain akan bersedia.

    (hlm.350)
    Pada pertengahan abad ke-19 inflasi harga-harga dalam ketentuan emas terjadi di seluruh dunia karena penemuan emas di California dan Australia; kemudian, sejak 1890-an hingga 1914, karena keberhasilan aplikasi komersial dari proses sianida terhadap ekstraksi emas dari biji kelas rendah, terutama di Afrika Selatan.

    (hlm.351)
    Inflasi bukanlah fenomena kapitalis. Yugoslavia, sebuah negara komunis, telah mengalami salah satu tingkat inflasi paling pesat dari negara mana pun di Eropa; Swiss, kubu kapitalisme, salah satu yang terendah inflasinya.

    (hlm.352)
    Inflasi terjadi ketika jumlah uang meningkat signifikan lebih pesat dibandingkan output, dan makin pesat kenaikan dalam kuantitas uang per unit output, maka makin besar pula tingkat inflasi.

    (hlm.361)
    Para pembisnis juga tidak menyebabkan inflasi.

    (hlm.363)
    Kita kembali pada dalil dasar kita. Inflasi terutama merupakan fenomena moneter, diakibatkan oleh peningkatan kuantitas uang yang lebih pesat daripada output.

    (hlm.364)
    Mendanai belanja pemerintah dengan meningkatkan kuantitas uang sering kali sangat menarik baik bagi Presiden maupun para anggota Kongres.

    (hlm.365)
    Sumber kedua untuk pertumbuhan moneter yang lebih tinggi di Amerika Serikat dalam beberapa tahun belakangan adalah usaha untuk menghasilkan lapangan kerja penuh.

    (hlm.367)
    Sumber ketiga dari pertumbuhan moneter yang lebih tinggi di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir adalah kebijakan keliru yang diambil Sistem Bank Sentral AS.

    (hlm.368)
    Mendanai belanja pemerintah dengan meningkatkan jumlah uang tampak seperti sulap, seperti memperoleh sesuatu dari yang tidak ada sebelumnya.

    (hlm.369)
    Harga yang lebih tinggi berarti bahwa uang yang sebelumnya dipegang masyarakat sekarang akan membeli lebih sedikit daripada daya beli yang dimiliki sebelumnya.

    (hlm.371)
    Inflasi cara ketiga yang masih memberikan pendapatan kepada pemerintah adalah melalui pelunasan—atau sanggahan, jika Anda menginginkan—bagian dari utang pemerintah.

    (hlm.372)
    Karena peningkatan berlebihan kuantitas uang merupakan satu-satunya penyebab penting dari inflasi, maka pengurangan tingkat pertumbuhan moneter merupakan satu-satunya penyembuh inflasi.

    (hlm.373)
    Dampak buruk mulai muncul: harga-harga yang lebih tinggi, permintaan kurang meningkat, inflasi dikombinasikan dengan stagnasi.

    (hlm.374)
    Manfaat hanya muncul sesudah satu atau dua tahun, dalam bentuk inflasi yang lebih rendah, perekonomian yang lebih sehat, potensi untuk pertumbuhan pesat tanpa menimbulkan inflasi.

    (hlm.375)
    Hampir setiap orang akan mengatakan dia menentang inflasi; apa yang secara umum dia maksudkan adalah dia menentang hal-hal buruk yang telah terjadi padanya.

    (hlm.376, 379)
    Efek samping yang menyakitkan merupakan satu alasan mengapa sulit bagi seseorang pecandu alkohol atau negara yang menderita inflasi untuk mengakhiri kecanduannya.

    (hlm.380)
    Rata-rata selama satu abad terakhir dan sebelumnya di Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Barat lain, sekitar enam hingga sembilan bulan berlalu sebelum pertumbuhan moneter yang meningkat berjalan melalui perekonomian dan menghasilkan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.

    (hlm.381)
    Inflasi nol adalah tujuan secara politis masuk akal; inflasi 10 persen tidak. Itu adalah vonis dari pengalaman.

    (hlm.382)
    Satu perangkat lain telah terbukti efektif untuk meredakan efek samping merugikan dari penyembuhan inflasi—termasuk suatu penyesuaian otomatis untuk inflasi dalam kontrak berjangka waktu lebih panjang, apa yang dikenal sebagai klausa eskalator.

    (hlm.384)
    Klausul permanen sangat diinginkan sebagai tindakan permanen di sektor pemerintahan federal.

    (hlm.388, 389)
    Kita disesatkan oleh dikotomi palsu: inflasi atau pengangguran. Opsi tersebut adalah ilusi.

    (hlm.390, 393)
    10. Pasang Sedang Berbalik
    Tetapi mereka mengadopsi kebijakan ekonomi liberal yang menuntun pada melebarnya peluang untuk masa depan dan, selama dekade-dekade awal, kebebasan personal yang lebih besar.

    (hlm.394, 395)
    Mereka memandang konsentrasi kekuatan, terutama di tangan pemerintah, sebagai bahaya besar bagi kebebasan.

    (hlm.399)
    Saya pikir hampir setiap orang sekarang merasa bahwa sistem pajak pada dasarnya adalah tidak adil, dan setiap orang yang bisa, mencoba menemukan cara tentang sistem pajak itu.

    (hlm.401)
    Kekuasaan di Washington

    (hlm.403)
    Situasi akan menjadi absurd jika tidak menjadi begitu serius.

    (hlm.406, 407)
    Warga negara sadar akan pajak—tetapi kesadaran itu bahkan tercampur oleh sifat alami tersembunyi dari mayoritas pajak.

    (hlm.408)
    Presiden dan senator serta perwakilan yang terpilih datang dan pergi, namun para birokrat sipil tetap bertahan.

    (hlm.412, 413)
    APA YANG BISA KITA LAKUKAN
    Dalam opini, kita memerlukan kesetaraan dengan Amandemen pertama untuk membatasi kekuasaan pemerintah di bidang ekonomi dan sosial—sebuah Rancangan Undang-Undang Hak untuk melengkapi serta melaksanakan Bill of Right yang orisinal.

    (hlm.414)
    Agar konstitusi baik tertulis maupun tidak tertulis menjadi efektif, maka harus didukung oleh iklim opini umum yang berada di kalangan masyarakat luas serta para pemimpinnya.

    (hlm.419, 420)
    KETETAPAN KONSTITUSI LAIN
    Banyak dari sebagian besar jenis kontrol pemerintah yang paling merusak kehidupan kita tidak melibatkan banyak belanja pemerintah: misalnya, tarif bea masuk, kontrol harga dan upah, lisensi pekerjaan, regulasi industri, perundang-undang konsumen.

    (hlm.423)
    Pajak pendapatan perusahaan juga sangat tidak sempurna.(hlm.427)
    KESIMPULAN
    Ancaman terbesar bagi kebebasan manusia adalah konsentrasi kekuasaan, baik di tangan pemerintah maupun di pihak lainnya.

    Artikel Terkait

    You cannot copy content of this page

    error: Content is protected !!