Berikut ini adalah kutipan-kutipan yang saya kumpulkan dari buku “Detektif Ekonomi” karangan Tim Harford.
Tanpa harus membacanya semua, Anda mendapatkan hal-hal yang menurut saya menarik dan terpenting.
Saya membaca buku-buku yang saya kutip ini dalam kurun waktu 11 – 12 tahun. Ada 3100 buku di perpustakaan saya. Membaca kutipan-kutipan ini menghemat waktu Anda 10x lipat.
Selamat membaca.
Chandra Natadipurba
===
Detektif Ekonomi oleh Tim Harford
Diterbitkan pertama kali oleh:
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Anggota IKAPI, Jakarta, 2009
Alih bahasa: Alex Tri Kantjono Widodo
Desain sampul: Yola Putryanie
Setting: Sukoco
ISBN: 978-979-22-4784-8
(hlm. xi)
Pendahuluan
Bagi orang, ekonom biasa tampak istimewa.
(hlm. xii)
Orang ekonomi memandang Anda.
Sebagai para pemain dalam sebuah permainan sinyal dan negosiasi yang sangat rumit, dalam sebuah adu kekuatan dan kecerdasan. Permainan itu menggunakan taruhan yang tinggi: sebagian orang yang bekerja untuk menghadirkan kopi itu ke depan Anda menghasilkan uang banyak, sebagian yang lain mendapatkan uang sangat sedikit, dan sebagian lagi mengejar uang yang ada dalam saku Anda saat ini.
Cappuccino Anda mencerminkan hasil sebuah sistem dengan kerumitan luar biasa. Tak ada seorang pun di dunia yang mampu menyediakan segala sesuatu untuk membuat cappuccino sendirian.
Orang ekonomi tahu bahwa cappuccino adalah hasil sebuah kerja sama tim yang luar biasa. Selain itu, tak ada seorang pun yang memimpin tim tersebut.
(hlm. xiii)
“Katakan… siapa yang mengatur penyediaan roti bagi penduduk London?” Pertanyaan yang lucu, tetapi jawabannya – tak seorang pun – membuat orang pusing.
Namun melalui semacam sihir, puluhan orang melakukan semua yang diperlukan untuk memenuhi hasrat tak terduga Anda: saya, para editor saya, orang pemasaran, pembaca naskah siap cetak, karyawan percetakan, pabrik kertas, pemasok tinta, dan banyak lagi.
(hlm. xiv)
Kontras antara lalu lintas yang kacau dan penyelenggaraan toko buku yang begitu mulus. Kita dapat mempelajari sesuatu dari toko buku yang akan membantu kita menghindari kemacetan lalu lintas.
Barangkali buku Undercover Economist seperti tahu tentang segala hal, padahal cuma mengungkapkan ambisi besar ilmu ekonomi untuk memahami orang: sebagai individu, sebagai mitra, sebagai pesaing, dan sebagai anggota sebuah organisasi sosial sangat besar yang kita sebut “ekonomi”.
Sejak tahun 1990, Hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi hanya sesekali dianugerahkan untuk kemajuan-kemajuan dalam bidang “ekonomi” yang nyata, misalnya teori tentang nilai tukar mata uang atau siklus bisnis. Yang lebih sering, penghargaan tersebut diberikan untuk pemikiran-pemikiran yang tidak terlalu nyata berhubungan dengan yang menurut Anda ilmu ekonomi: perkembangan manusia, psikologi, sejarah, pemungutan suara, hukum, bahkan temuan-temuan yang hanya untuk kalangan sangat khusus seperti mengapa selalu ada yang kurang ketika kita membeli sebuah mobil bekas.
(hlm. xv)
Bagaimana China mengentaskan satu juta rakyatnya per bulan dari kemiskinan, dan masalah-masalah kecil, seperti bagaimana menghindari pengeluaran terlalu banyak di supermarket.
Siapa yang menjadi kaya berkat kopi Anda?
(hlm. 1)
1. Siapa yang Menjadi Kaya Berkat Kopi Anda?
(hlm. 4)
Keunggulan kedai kopi AMT yang paling nyata adalah lokasinya yang menyongsong sekitar tujuh puluh empat juta kaum komuter.
(hlm. 5)
Tiga belas lawan satu dalam hal ini cenderung membuat pihak yang tiga belas berada di bawah angin. Dengan membuat mereka saling bersaing, manajer Network Rail pasti bisa mendiktekan syarat-syaratnya, dan memaksa salah satu di antara mereka membayar cukup besar dari laba yang mereka harapkan.
Kuasa kelangkaan (the power of scarcity) muncul dua kali dalam halaman ini. Pertama, AMT memiliki kekuasaan untuk menetapkan harga tinggi karena lokasi kedai kopinya tergolong langka. Kedua, Network Rail memiliki kekuasaan untuk menetapkan harga sewa yang tinggi karena lokasi yang tersedia hanya satu sementara perusahaan yang berminat menggunakannya untuk berjualan kopi cukup banyak.
(hlm. 6)
Kalau ada kesepakatan yang berpeluang menguntungkan antara seseorang yang memiliki suatu keunikan dan seseorang yang memiliki sesuatu yang dapat digantikan, berarti keuntungan akan mengalir kepada pemilik keunikan.
(hlm. 8)
Kuasa kelangkaan
Posisi tawar yang tinggi berawal dari kelangkaan: penduduk sedikit sedangkan lahan subur untuk ladang berlimpah, maka pemilik tanah tidak mempunyai kuasa tawar (bargaining power).
(hlm. 9)
Kenaikan itu harus cukup sehingga petani memperoleh penghasilan yang sama entah dari bertani di lahan subur dengan sewa atau di lahan kurang subur tanpa sewa.
(hlm. 10)
Ketika kuasa kelangkaan pindah dari satu kelompok ke kelompok lain, tugas orang ekonomi adalah menyorot sebuah titik tertentu pada proses yang mendasarinya.
(hlm. 12)
Kembali ke kedai kopi
Mengapa harga kopi di London, New York, Washington, atau Tokyo mahal?
(hlm. 13)
Unit-unit sudut di lantai bawah gedung Midtown di Manhattan sengaja dicadangkan untuk Starbucks, Cosi, dan perusahaan sejenis.
(hlm. 15)
Model-model yang portabel
Ilmu ekonomi antara lain bicara tentang pembuatan model, tentang menjelaskan prinsip-prinsip dan pola-pola dasar yang bekerja di balik perkara-perkara yang tampaknya kompleks seperti sewa lahan pertanian atau sewa kedai kopi.
(hlm. 16)
Memang tidak mungkin memahami sesuatu yang rumit tanpa berfokus pada unsur tertentu yang berpeluang mengurangi kerumitan itu.
(hlm. 17)
Ia menerangkan mengapa ada industri yang tanpa susah payah mendapatkan laba tinggi, sedangkan laba tinggi pada industri lain bisa dipastikan merupakan tanda kolusi. Ia bahkan berusaha menerangkan mengapa kalangan terpelajar menolak kedatangan kalangan terpelajar lain, sedangkan kalangan pekerja mengeluh tentang kedatangan tenaga tidak terampil lain.
(hlm. 20)
Alasan berbeda untuk ongkos sewa yang tinggi
Akan tetapi, alasan lain rumah, gedung, atau lahan di London mahal adalah kehadiran Green Belt. Salah satu dampak kebijakan ini adalah mencegah pengembangan kota London ke kawasan sekitarnya – yang oleh banyak orang dianggap gagasan bagus.
(hlm. 21)
Jawabnya adalah perbaikan transportasi umum menambah alternatif bagi penyewaan tempat tinggal dalam kota.
(hlm. 23)
“Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan” (sustainable competitive advantage), yang berarti semacam kemampuan untuk selalu unggul dalam persaingan sehingga bisa menghasilkan laba secara terus-menerus.
(hlm. 25)
Analisis Ricardo menunjukkan bahwa ada dua alasan mengapa laba rata-rata sebuah industri seperti perbankan bisa tinggi. Apabila pelanggan sungguh menghargai pelayanan dan reputasi yang terbaik, baik Axel maupun Bob akan memperoleh banyak uang (bank Cornelius adalah bank yang marginal maka tidak bisa berharap banyak).
(hlm. 27)
Itu berarti laba tinggi disebabkan oleh kelangkaan alami: organisasi perbankan yang betul-betul bank di dunia tidak banyak, dan organisasi yang baik itu jauh lebih efisien daripada organisasi yang buruk.
(hlm. 29)
“Sewa” sumber daya
Akhirnya, Saudi Arabia tidak tahan. Pada tahun 1985 mereka meningkatkan produksi. Harga minyak jatuh pada tahun 1986, dan sampai beberapa tahun setelah itu harga minyak kurang lebih sama dengan biaya produksi ladang-ladang marginal di tempat-tempat seperti Alberta – sekitar 15-20 dolar per barel.
Namun, bahkan pada harga yang lebih rendah selama tahun 1990-an, minyak yang diproduksi dari ladang-ladang paling murah di Saudi Arabia dan Kuwait, dengan ongkos cuma beberapa dolar per barel, hampir seluruhnya menghasilkan laba yang murni.
(hlm. 30)
Kapan kejahatan ada gunanya?
Penjual obat terlarang lebih suka kalau mereka tidak memiliki pesaing yang berpeluang menurunkan harga barang-barang mereka.
Kalau Anda berani mengambil risiko dipenjara, tak ada alasan untuk bertindak setengah-setengah.
(hlm. 31)
Ternyata anggota yang berkedudukan setingkat tamtama cuma membawa pulang sebanyak 1,70 dolar per jam.
Kelompok-kelompok Mafia sering mempunyai sejumlah bisnis yang tidak melanggar hukum, misalnya menjalankan usaha laundry murah meriah, yang hanya bisa meraup untung jika pemain dalam usaha ini dibatasi.
(hlm. 32)
“Berkomplot melawan yang tidak berdaya”
Tujuan pendirian sebuah serikat adalah mencegah kaum pekerja saling bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, untuk menurunkan tingkat upah dan kesejahteraan.
(hlm. 33)
Di Amerika Serikat, serikat pekerja diamankan melalui undang-undang: undang-undang anti-trust yang dirancang untuk mencegah kolusi antara perusahaan-perusahaan besar juga dimaksudkan untuk melemahkan serikat pekerja.
(hlm. 34)
Di Amerika Serikat, Wal-Mart mempunyai kuasa tawar yang luar biasa sehingga pada musim semi 2004, ketika Wal-Mart mengumumkan bahwa salah satu toko mereka, di cabang Quebec akan ditutup karena serikat pekerja di sana telah merusak model bisnisnya.
Hanya majikan yang mempunyai kemampuan monopoli yang berpeluang mempertahankan situasi yang memungkinkan gaji guru tidak usah naik meskipun persediaan guru sangat terbatas. Dalam hal ini, guru sesungguhnya memiliki kekuatan akibat kelangkaan mereka, namun pemerintah selalu memiliki kekuatan lebih besar.
Profesional lain, misalnya dokter, ahli aktuaria, akuntan, dan pengacara berusaha mempertahankan upah yang tinggi melalui cara-cara lain yang bukan perserikatan, misalnya membentuk “sabuk-sabuk hijau” maya yang membuat calon-calon pesaing sulit membuka warung baru. Sabuk hijau maya ini biasanya antara lain berupa periode kualifikasi yang panjang sekali dan keharusan para calon mendaftar ke organisasi-organisasi profesi yang hanya memberikan restu kepada sejumlah calon tertentu dalam satu tahun.
(hlm. 35)
George Bernard Shaw pernah berkata bahwa para profesional menikmati hidup dari “berkomplot melawan orang-orang yang tidak berdaya”.
(hlm. 36)
Dan sekarang tentang yang kontroversial.
(hlm. 37)
Setiap orang bertindak sesuai dengan kepentingan masing-masing.
Di Inggris, gaji perawat di National Health Service dapat ditahan cukup rendah berkat kedatangan tiga puluh ribu perawat asing; para imigran yang datang ke Inggris, hampir 50 persen memiliki ijazah universitas.
(hlm. 38)
Apa yang harus diperbuat oleh pakar ekonomi?
Ilmu ekonomi dalam banyak hal sama seperti ilmu teknik, akan bercerita tentang cara kerja sesuatu dan yang mungkin akan terjadi jika Anda melakukan suatu perubahan.
(hlm. 40)
Kadang-kadang logika ilmu ekonomi begitu memikat sehingga mustahil ada ekonom yang tidak ingin tampil untuk bicara.
(hlm. 41)
2. Supermarket Ingin Agar yang Berikut Tak Anda Ketahui
(hlm. 42)
Lokasi yang tepat pun memiliki peran yang sama penting.
(hlm. 44)
Akan tetapi karena cappuccino pada umumnya terbuat dari hanya seperempat ounce biji kopi, dalam pengertian ini, dari tambahan yang dibayarkan kepada petani, Costa hanya harus mengeluarkan tambahan biaya kurang dari satu penny per cangkir.
(hlm. 45)
Yang benar adalah bahwa pedagang besar kopi fair trade mampu membayar dua, tiga, atau kadang-kadang empat kali harga pasar untuk kopi di negara berkembang tanpa menyebabkan peningkatan harga pokok yang berarti untuk secangkir cappuccino, karena harga biji kopi sendiri hanya sebagian kecil dari biaya produksi itu. Pemungutan tambahan 10 penny memberi kesan bahwa harga kopi fair trade adalah sekian, padahal pelanggan yang sampai pada kesimpulan seperti itu sesungguhnya keliru.
(hlm. 47)
Setiap produk pada menu itu mempunyai harga pokok hampir sama dengan produk dasar, tapi bukankah ini tak perlu diberitahukan kepada pembeli?
(hlm. 48)
Dengan menetapkan harga-harga yang sangat berbeda untuk produk-produk dengan harga pokok hampir sama, Starbucks dapat memanfaatkan pelanggan yang tidak begitu rewel soal harga.
Ada seseorang bayi yang lahir setiap menit: ada dua cara untuk menemukannya.
Ada tiga strategi yang lazim ditempuh untuk menemukan pelanggan yang tidak rewel soal harga.
Yang pertama adalah yang oleh para ekonom disebut “diskriminasi harga tingkat pertama” (first-degree price discrimination), tetapi kita akan menyebutnya strategi “sasaran unik” (unique target): mengevaluasi tiap pelanggan sebagai individu tersendiri dan menetapkan harga sesuai dengan berapa yang bersedia ia bayar.
(hlm. 49)
Bagaimanapun, sekarang perusahaan-perusahaan mencoba mengotomatiskan proses mengevaluasi pelanggan individual untuk mengurangi waktu yang diperlukan. Sebagai contoh, supermarket mengumpulkan bukti tentang apa yang mau Anda bayar dengan memberi Anda “kartu diskon”, yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat dari harga obral.
Bukan rahasia lagi bahwa penjual eceran di internet seperti Amazon dapat mengidentifikasi tiap pelanggan dengan menempatkan alat pelacak yang disebut cookie pada komputernya.
(hlm. 50)
Dua pelanggan yang membeli produk yang sama akan diberi penawaran dengan harga berbeda berdasarkan produk yang pernah ia beli di tempat yang sama, kalau ada.
Pelanggan mulai sadar bahwa jika mereka menghapus cookies pada komputer mereka, mereka sering memperoleh penawaran harga yang berbeda, sering lebih rendah.
Yang menarik, orang cenderung tidak terlalu berkeberatan terhadap pendekatan kedua, strategi “sasaran kelompok”, yang menawarkan harga-harga berbeda kepada kelompok-kelompok berbeda.
Jelas akan masuk akal bagi kedai-kedai kopi jika menawarkan diskon kepada orang-orang yang bekerja di sekitarnya, dan bagi penyelenggara acara pariwisata untuk menawarkan tiket lebih murah kepada penduduk setempat.
(hlm. 51)
Wisatawan yang berkunjung ke Florida tidak terlalu rewel soal harga daripada wisatawan setempat, yang mengandung arti bahwa jika Disney World menaikkan harganya, penduduk setempat barangkali hanya akan menonton dari luar.
(hlm. 52)
Di antara mereka ada yang pegawai negeri tinggi dan karyawan dengan imbalan berlimpah di perusahaan minyak raksasa Shell.
Mereka dapat membeli dari beberapa kafe, semuanya sama-sama nyaman, semuanya sama-sama memberi kesempatan untuk mencicipi. Mereka cenderung menjadi lebih peka soal harga, bahkan meskipun mereka kaya.
(hlm. 53)
Yang mana pun akan menghasilkan laba lebih banyak daripada kebijakan memperlakukan semua pelanggan sebagai sebuah massa yang homogen.
Cara ketiga: menggelitik rasa bersalah
Cara paling cerdik dan paling lazim untuk membujuk orang menjalani ritual adalah strategi self-incrimination, membuat orang merasa bersalah.
(hlm. 54)
Sebagai contoh, tambahan harga yang Anda bayar untuk sebuah cappuccino cangkir besar dibanding bila Anda membeli cappuccino cangkir biasa sama saja entah Anda meminumnya di kafe atau menikmatinya sambil berjalan-jalan.
(hlm. 55)
Kedai kopi tidak sendirian
Supermarket telah mengubah price-targeting menjadi seni, dengan mengembangkan serangkaian strategi yang panjang ke arah itu.
(hlm. 57)
Itu hasil perencanaan matang yang dirancang untuk membuat para pengunjung langsung melihat produk-produk yang selain menarik juga sangat menguntungkan bagi penjual.
(hlm. 58)
Pemaksaan harga secara alami
Menawarkan diskon kepada orang lanjut usia dan anak sekolah pun cara berbisnis yang baik (yang kalau diterjemahkan: kita bisa memasang harga lebih tinggi kepada orang-orang yang hampir pasti mempunyai pekerjaan).
Taktik yang paling disukai dewasa ini adalah memaksakan harga lebih tinggi secara alami, dengan membonceng kehadiran makanan organik.
Di supermarket Inggris, bahan makanan organik sering dikumpulkan menjadi satu, kelihatannya untuk memudahkan para pembeli makanan organik padahal sesungguhnya juga menguntungkan pihak supermarket, karena mengurangi risiko pembeli akan mengetahui harga produk lain yang sejenis.
(hlm. 59)
Makanan organik sudah semestinya lebih mahal: tahap produksinya lebih mahal dan, dengan masa pajang lebih pendek, distribusinya pun lebih mahal daripada produk baku. Akan tetapi sebagaimana halnya cappuccino, bahan mentah hanya sebagian kecil dari harga kebanyakan makanan yang dipajang di rak-rak supermarket. Sebagai contoh, di Inggris, susu organik dijual dengan harga sekitar 15 penny lebih mahal per pint, padahal selisih harga menurut petani kurang dari 6 penny. Kita tidak usah terkejut kalau supermarket mengambil kesempatan dari peningkatan permintaan terhadap bahan makanan organik untuk menaikkan harga lebih tinggi daripada seharusnya.
(hlm. 60)
Lebih hemat bagi pembeli sekaligus lebih menguntungkan bagi toko.
Wholefoods membanggakan diri sebagai “Supermarket Terdepan di Dunia untuk Makanan Alami dan Organik”.
Yang adil adalah kalau harga-harga di hanya terpisah lima blok, sebuah toko yang oleh warga setempat terkenal sebagai “Soviet Safeway” karena produknya yang tidak begitu beragam dan dekorasinya yang muram.
(hlm. 61)
Harga-harga untuk barang-barang kebutuhan pokok mungkin kompetitif, namun pilihan di Wholefoods diarahkan kepada pelanggan-pelanggan dengan pandangan yang berbeda dalam perkara “kebutuhan pokok”.
(hlm. 63)
Kalau Anda ingin berbelanja lebih hemat, jangan berusaha mencari toko murahan. Cobalah berbelanja secara hemat.
Kombinasi mahal dan murah!
Sebuah strategi penetapan harga lain yang sangat lazim adalah penjualan dengan harga obral (sale pricing).
(hlm. 64)
Harga tengah di antara keduanya tidak baik: tidak cukup tinggi untuk mengeksploitasi pelanggan setia, dan tidak cukup rendah untuk menarik para pemburu harga murah.
Salah satu situasi yang lazim adalah dua supermarket yang bersaing untuk mendapatkan pembeli yang sama.
Keduanya akan memasang harga yang sama untuk sebagian besar barang yang sama, tetapi sebagian yang lain akan ditawarkan dengan harga tinggi atau rendah.
(hlm. 65)
Sebaliknya, pembelanja yang berniat membuat hidangan santap malam terbaik datang ke supermarket untuk membeli semua produk yang diperlukan dan mereka akan tidak begitu peduli soal harga. Strategi price-targeting hanya berhasil karena supermarket selalu mengubah-ubah pola penawaran khusus, dan karena pergi ke dua toko sekaligus terlalu merepotkan. Apabila calon pembeli dapat meramalkan dengan baik apa yang akan didiskon, mereka memilih resep dahulu, kemudian pergi ke supermarket yang sedang menggelar penjualan obral untuk bahan-bahan tertentu yang diperlukan untuk resep tadi.
Yakni memandang harga-harga normal sebagai premium terhadap harga obral alih-alih sebagai diskon terhadap harga biasa.
Perusahaan-perusahaan menemukan akan lebih menguntungkan menaikkan harga (di atas harga obral) dengan besaran yang tinggi dengan jadwal yang tidak dapat diramalkan daripada menaikkan harga sedikit demi sedikit dengan cara yang dapat diramalkan.
Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana supermarket memasang harga sepuluh kali lebih mahal untuk cabai dalam kemasan dibanding untuk cabai segar?
(hlm. 66)
Menawarkan harga tiga kali lipat secara acak untuk sayuran merupakan sebuah trik yang paling disukai: pelanggan yang menemukan bahwa itu harga make-up biasanya memilih membeli sayuran lain untuk minggu itu; sedangkan pelanggan yang tidak sadar jelas menjadi sasaran kebijakan penggelembungan harga ini.
Supermarket menyediakan produk-produk pengganti yang sangat mirip (atau tidak begitu mirip), ada yang lebih murah, ada yang lebih mahal, dan memiliki unsur acak yang menonjol untuk menentukan harga.
(hlm. 67)
Jika Anda ingin menang dalam adu cerdik dengan supermarket, senjata yang paling baik adalah pengamatan yang jeli. Dan jika Anda tidak suka direpotkan dengan cara itu, berarti Anda memang orang yang tidak perlu berhemat.
(hlm. 68)
Mengapa popcorn dijual dengan harga begitu mahal di gedung bioskop?
Orang yang tidak rewel soal harga barangkali karena sedang berpacaran dan tidak ingin tampak pelit akan langsung membayar popcorn yang kelewat mahal itu. Cerdik sekali.
(hlm. 69)
Restoran pada umumnya mempunyai kuasa kelangkaan lebih kecil daripada sebuah gedung bioskop karena di kebanyakan kota pilihan yang tersedia sangat beragam.
(hlm. 70)
Reality check nomor satu: apakah perusahaan sungguh memiliki kuasa kelangkaan?
Ingat bahwa tak ada perusahaan yang memiliki kekuasaan kecuali perusahaan itu memiliki kelangkaan, dan sering kelangkaan itu sesuatu yang kita berikan kepadanya melalui kemalasan kita sendiri.
(hlm. 70)
Masalah pertama adalah bahwa pelanggan yang menurut kita tidak rewel soal harga mungkin tidak tertarik untuk masuk dalam permainan self-targeting.
Perjalanan menggunakan fasilitas kelas satu dengan kereta api atau pesawat terbang jauh lebih mahal daripada dengan tiket standar, tetapi karena tujuan dasarnya adalah mengantar orang dari A ke B, barangkali sulit menguras uang lebih banyak dari penumpang-penumpang yang kaya. Agar price-targeting menjadi efektif, perusahaan harus membesar-besarkan perbedaan antara layanan terbaik dan layanan paling sederhana.
(hlm. 71)
Bahwa itu bisa membuat calon penumpang kelas satu memutuskan membeli tiket lebih murah begitu melihat bahwa layanan standar ternyata tidak buruk. Akibatnya penumpang kereta api murah dikorbankan.
Ekonom Prancis abad kesembilan belas, Emile Dupuit, bukan karena harus mengeluarkan lagi beberapa ribu franc untuk memasang atap di gerbong-gerbong kelas tiga atau melapisi kursi kayu gerbong kelas tiga dengan bahan yang empuk, maka kebanyakan perusahaan membiarkan beberapa gerbong tetap terbuka dan para penumpang harus duduk di bangku kayu yang keras… yang diperbuat oleh perusahaan itu adalah mencegah penumpang dengan kemampuan membeli tiket kelas dua memilih menempuh perjalanan dalam gerbong kelas tiga; orang miskin menjadi korban, bukan karena niat menyakiti mereka, melainkan untuk menakut-nakuti orang kaya… dan sekali lagi dengan alasan yang sama pula perusahaan telah berlaku kejam kepada penumpang kelas dua dan keji kepada penumpang kelas tiga, karena tidak ingin kehilangan calon penumpang kelas satu yang mewah. Dengan tidak memberikan hak yang selayaknya diterima oleh kaum miskin, mereka dapat mengeruk banyak dari orang kaya yang menyukai kemewahan.
Kualitas yang buruk di kebanyakan ruang tunggu bandara di seluruh dunia jelas merupakan bagian dari fenomena yang sama. Jika ruang tunggu “biasa” dibuat nyaman, maskapai penerbangan tidak lagi bisa menjual tiket kelas bisnis dengan menawarkan ruang tunggu “eksekutif” yang sangat nyaman. Itu juga akan menjelaskan mengapa pramugari terang-terangan melarang penumpang dari kelas murah turun lebih dahulu dari pesawat sebelum penumpang dari kelas satu dan kelas bisnis terlayani semua. “Layanan” ini jelas bukan untuk penumpang kelas ekonomi melainkan untuk orang-orang yang tampak angkuh dan menjijikkan di bagian depan pesawat. Pesan yang ingin disampaikan jelas: teruslah membeli tiket yang mahal kecuali lain kali Anda ingin dipantati pramugari.
(hlm. 72)
Sebagian produk tampaknya sengaja dikemas untuk menunjukkan memiliki mutu paling rendah. Supermarket akan sering menjual produk-produk yang seolah-olah buatan sendiri, dengan rancangan kemasan yang kasar dan merata, entah produk itu minuman segar, roti, atau kacang panggang. Sebetulnya ongkos menyewa desainer yang baik dan ongkos mencetak logo yang menarik tidak mahal.
Produk-produk “bagus” yang dikemas secara buruk dirancang agar jumlah pelanggan “sok bangsawan” yang masuk sendiri ke dalam perangkap meningkat dengan sendirinya.
(hlm. 73)
Sebagai contoh, “LaserWriter E” buatan IBM, mesin pencetak laser kelas murah (low-end), ternyata sebuah alat yang persis sama dengan “LaserWriter” yang ditawarkan sebagai mesin pencetak laser kelas atas (high-end) kecuali penambahan sebuah klip khusus dalam versi murah untuk menjadikannya lebih lambat.
Akan tetapi tentu saja agar orang mau membeli printer yang ditawarkan dengan harga tinggi mereka harus melambatkan printer yang akan dijual dengan harga murah. Kelihatannya ini pekerjaan yang sia-sia, tetapi menurut perhitungan, menempuh cara ini lebih murah bagi IBM dibanding merancang dan memproduksi dua printer yang berbeda sama sekali. Intel, pabrik pembuat chip, memainkan trik yang sama dengan menjual dua chip prosesor yang sangat mirip dengan dua harga berbeda. Dalam kasus ini, chip yang inferior sesungguhnya mempunyai ongkos produksi lebih mahal: dibuat dari chip yang superior kemudian diberi perlakuan tertentu untuk membuat salah satu fiturnya tidak bekerja.
Paket perangkat lunak sering ditawarkan dengan dua versi atau lebih: yang satu mampu berfungsi secara penuh (paket “profesional”), dan yang lain dijual kepada pasar massal dengan harga jauh lebih murah. Yang tidak disadari oleh orang banyak adalah bahwa versi profesional biasanya dirancang lebih dahulu, namun untuk versi massal orang sengaja meniadakan fitur-fitur tertentu. Kendati versi profesional dijual dengan harga tinggi, versi murah sesungguhnya mengharuskan perusahaan mengeluarkan ongkos lebih besar untuk pengembang, dan tentu saja kedua versi dijual pada CD, dengan ongkos pembuatan yang sama. Perangkat keras komputer, terlebih perangkat lunak, memiliki struktur biaya yang aneh karena biaya penelitian dan pengembangan yang intensif, sementara biaya manufaktur relatif rendah. Di puncak popularitas internet, pakar komputer mengaku bahwa struktur biaya yang berbeda bisa mengubah segalanya tetapi, seperti yang telah kita lihat, aturan dasar untuk mencetak uang dalam bisnis teknologi tinggi tidak begitu berbeda dari aturan-aturan untuk operator kereta api atau kedai kopi.
(hlm. 74)
Bahwa pelanggan kaya mungkin membeli produk murah, kecuali produk-produk itu dengan sengaja disabot. “Kebocoran” kedua adalah kebocoran yang khususnya sulit bagi perusahaan yang menggunakan strategi group-target untuk mengatasinya: produk-produk mereka mungkin bocor dari satu kelompok ke kelompok lain.
Produk-produk jasa dan kenyamanan adalah bidang yang paling subur untuk strategi price-targeting, karena tidak bisa bocor. Trik pengaturan harga yang paling sukses terjadi dalam dunia penerbangan, di restoran, dan di bar koktail (tidak banyak toko buku yang mengadakan acara “happy hour”), di supermarket, dan di atraksi-atraksi untuk wisatawan.
(hlm. 75)
Sebaliknya, ada produk yang sudah pada dasarnya mudah bocor: mahal, mudah diangkut, dan tidak mudah rusak. Contoh yang paling jelas adalah media digital (CD, DVD, dan perangkat lunak) dan obat-obatan. Perusahaan sudah berusaha keras menyumbat kebocoran-kebocoran ini, yang di zaman belanja lewat internet memungkinkan kita memesan produk dari mana pun di dunia yang makin lama makin sulit dicegah. Sebagai contoh, industri DVD sepakat untuk menggunakan sebuah sistem coding regional sehingga DVD yang dibeli di Amerika Serikat tidak dapat diputar di Eropa. Akan tetapi sistem tersebut dipatahkan oleh sekelompok orang yang bekerja sama dengan pemasok mesin DVD yang dengan senang hati melengkapi mesin mereka dengan kemampuan membaca DVD dari mana pun di dunia.
Bahwa pabrik-pabrik obat besar harus memasok obat ke negara-negara miskin dengan harga yang didiskon. Yang membingungkan, intuisi moral kita tampaknya mengirimkan pesan yang bertolak belakang kepada kita. Misalnya, obat untuk HIV/AIDS, yang paling penting adalah mengusahakan obat itu sampai ke tangan orang miskin; sedangkan kalau urusannya cuma DVD, emosi yang menguasai kita adalah marah dan kesal.
(hlm. 76)
Ketika price-targeting sesuatu yang baik
Bayangkan sebuah perusahaan farmasi hipotetik yang disebut PillCorp, yang telah mengembangkan sebuah pengobatan baru yang unik dan dahsyat untuk HIV/AIDS.
PillCorp akan menetapkan harga global sedemikian sehingga perolehan dalam penjualan dari pemotongan harga tepat seimbang dengan margin yang hilang akibat pemotongan harga.
(hlm. 77)
Orang-orang juga hidup karena ketamakan PillCorp. PillCorp mengembangkan obat penukar nyawa ini karena mempunyai harapan bahwa paten yang akan diperoleh akan menghasilkan keuntungan berlipat ganda. Penelitian dan pengembangan obat mahal sekali, maka harus ada seseorang yang membiayai kegiatan ini. Sistem yang ada sekarang ini mengandalkan pembiayaan dari asuransi, baik asuransi pemerintah maupun swasta, dan karena Amerika Serikat jelas merupakan pasar paling besar, inovasi didorong dan dibayar terutama oleh orang-orang di sana.
PillCorp dapat menghasilkan uang lebih banyak sekaligus melayani dunia secara lebih baik.
(hlm. 78)
Tiap pengobatan selama satu tahun memindahkan uang senilai 990 dolar dari penyandang penyakit AIDS kepada mereka yang menyediakan pengobatannya.
(hlm. 79)
Sekarang bayangkan bahwa PillCorp menerapkan price-targeting, yakni terus memasang harga 1.000 dolar untuk negara-negara Barat yang kaya tetapi menyediakan pengobatan bagi orang-orang di negara berkembang, seperti supir taksi Kamerun, dengan ongkos hanya 30 dolar.
(hlm. 80)
Ketika price-targeting adalah sesuatu yang buruk
Coba kita bayangkan sebuah perusahaan hipotetik lain, TrainCorp, sebuah perusahaan penyelenggara kereta api penumpang. Traincorp memiliki sebuah kereta yang selalu penuh. Sebagian kursi ditawarkan dengan diskon 50 pound sterling kepada orang-orang yang memesan sekian hari sebelum perjalanan, kepada orang usia lanjut, kepada mahasiswa, atau kepada keluarga yang pergi secara berombongan.
(hlm. 81)
Sesuatu itu adalah menemukan seorang komuter yang bersedia membayar sedikit kurang dari 100 pound sterling, umpamanya 95 pound sterling, dan memutuskan memakai mobil sendiri, kemudian menawarinya tiket seharga 90 pound sterling. Dari mana asal tempat duduk itu, karena kereta api sudah penuh?
(hlm. 82)
Strategi group price-targeting di sini tidak efisien karena mengambil kursi dari pelanggan yang bersedia membayar lebih banyak, dan memberikannya kepada pelanggan yang ingin membayar lebih sedikit. Kendatipun demikian, maskapai penerbangan dan kereta api masih menggunakannya, karena alternatifnya, individual price-targeting adalah sesuatu yang tidak layak diterapkan.
(hlm. 83)
Sebagai contoh, buku ini diterbitkan dalam edisi hardcover dengan harga yang tinggi, dan agak lama kemudian baru edisi paperback dimunculkan, dengan harga lebih murah. Sasarannya adalah menjual edisi mahal kepada orang-orang yang tidak sabar untuk mendengar yang harus saya katakan dan kepada perpustakaan-perpustakaan.
(hlm. 84)
Ketika perusahaan-perusahaan pemilik kuasa kelangkaan mencoba mengeksploitasi kelebihan.
Saya mengatakan “hampir” karena sebuah perusahaan yang mampu menetapkan strategi price-targeting individual dengan sempurna tidak pernah kehilangan transaksi: pelanggan kaya atau orang yang putus asa akan membayar banyak, sedangkan pelanggan miskin atau orang yang tidak terdesak membayar sedikit sekali, tetapi tidak ada pelanggan yang bersedia membayar senilai ongkos produksi yang terusir. Situasinya akan menjadi efisien.
Perusahaan itu akan perlu mengintip ke dalam hati setiap calon pelanggan guna mengetahui seberapa besar hasrat mereka kepada produk yang diinginkan; perusahaan itu akan memerlukan sebuah superkomputer untuk mengoperasikan cash register.
Bagaimana kalau Anda dapat memasukkan preferensi setiap pelanggan ke dalam sebuah superkomputer? Bagaimana kalau Anda memiliki semua informasi yang diperlukan untuk memastikan sebuah transaksi? Apakah dengan ini dunia akan menjadi tempat yang lebih baik?
(hlm. 86)
Pasar yang Sempurna dan “Dunia Kejujuran”
Pasar bebas pada dasarnya seperti putra tokoh Fletcher Reede memaksa Anda berkata jujur.
(hlm. 87)
Ekonomi yang sangat efisien, ekonomi yang mustahil yang membuat seseorang beruntung tanpa membuat orang lain buntung.
Bagaimana efisien tidak selalu adil, dan mengapa kita mempunyai pajak.
(hlm. 89)
Harga itu opsional, yang berarti mengungkap informasi.
Kebenaran itu berawal dari kenyataan bahwa toko dan konsumen tidak harus membeli atau menjual dengan harga tertentu, mereka selalu dapat memilih.
Di pasar bebas, orang tidak membeli barang dengan nilai lebih rendah dibanding harga yang ditawarkan.
(hlm. 91)
Pasar yang sempurna: kebenaran, kebenaran seutuhnya, dan hanya kebenaran.
Persaingan akan memaksa harga jual kopi turun sampai ke marginal cost yakni biaya yang dikeluarkan oleh kedai kopi ketika membuat secangkir cappuccino lagi, yang sepengetahuan kita tidak sampai satu dolar.
(hlm. 92)
Badai salju di Brazil, misalnya, akan merusak panen kopi dan mengurangi pasokan kopi dunia; ini akan menaikkan harga kopi yang harus dibayar oleh pabrik pengolah kopi dan pada gilirannya cukup membuat pecandu kopi mengurangi asupan mereka karena tiba-tiba kopi menjadi sesuatu yang mewah.
(hlm. 93)
Superkomputer pasar bebas terus mengolah kebenaran tentang permintaan (demand) dan tentang biaya (cost), dan memberi insentif kepada siapa pun untuk menanggapi informasi mereka dengan cara yang tidak kalah rumit.
Pemerintah atau organisasi apa pun menemukan betapa sulit menanggapi informasi serumit itu. Mereka menggunakannya untuk menaikkan gaji pegawai negeri, dan seperti tidak mau tahu bahwa lonjakan harga kopi itu hanya sementara.
(hlm. 94)
Guna memahami mengapa pasar bisa begitu sukses mengolah informasi kompleks itu, berpikirlah tentang pelanggan.
(hlm. 96)
Perusahaan akan membuat apa pun yang ingin dibuatnya dengan segera.
Perusahaan akan membuat apa pun yang benar.
(Dua cangkir kopi mempunyai harga sama dengan sepotong Danish Pastry; mana yang akan lebih Anda sukai?) Harga menjadi sebuah saluran komunikasi langsung dan bolak-balik antara biaya produksi dan minat pelanggan.
Apa pun dibuat dengan proporsi yang tepat.
(hlm. 97)
Apa pun ditawarkan kepada orang yang “tepat”.
Dengan kata perkataan lain, Anda tidak bisa lebih efisien dari sebuah pasar yang memiliki persaingan sempurna. Dan itu semua tunduk secara sangat alami dari kebenaran yang terkandung dalam sistem harga: bahwa harga merupakan representasi sejati nilainya bagi pembeli.
(hlm. 98)
Hidup tanpa pasar
Bayangkan seorang teman Anda yang mencari nafkah dengan menjadi polisi. Ia dibayar dengan uang yang berasal dari sistem perpajakan yang tidak tunduk kepada mekanisme pasar. Sistem bukan pasar (non-market system) memiliki keunggulan, salah satu di antaranya, ketika Anda memutar nomor 999, tak seorang pun mengajukan pertanyaan rinci tentang kartu kredit Anda. Pemerintah wajib memberikan tingkat perlindungan yang sama entah kepada orang kaya atau miskin, walaupun dalam kenyataan tidak selalu demikian.
(hlm. 99)
Di Inggris, sekolah berbasis agama yang dikelola oleh pemerintah sering mempunyai prestasi akademik paling baik, maka orang ateis terpaksa membawa anak-anak mereka ke gereja setiap Minggu supaya memperoleh surat pengantar dari pastor di situ dan dapat memasukkan anak-anak mereka ke sekolah bermutu tersebut.
Akan tetapi sekali lagi, sistem bukan pasar menghadapi masalah serius: kejujuran soal harga, biaya, dan manfaat menjadi hilang.
Kita melihat kecenderungan ini dari harga rumah yang terus meningkat di daerah-daerah yang memiliki sekolah-sekolah dengan reputasi terbaik.
(hlm. 100)
Harga sebagai pembeli isyarat
Harga mempunyai dua fungsi, tidak hanya satu. Di sistem pasar, harga menyediakan cara untuk memutuskan siapa berhak menikmati bangku sekolah yang terbatas: siapa pun yang membayar paling banyak berhak mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah terbaik, situasi yang tidak nyaman, karena sistem sekolah negeri dirancang untuk mencegah situasi seperti itu.
(hlm. 101)
Karena harga adalah sesuatu yang opsional, hal itu mengungkapkan informasi.
Kadang-kadang hilangnya informasi itu ada harganya karena tertimpa oleh keuntungan dari ekualitas atau stabilitas.
(hlm. 102)
Efisiensi versus keadilan: dapatkah kita menangani kebenaran?
Sebuah pasar dengan persaingan sempurna tidak beda dengan sebuah jaringan superkomputer raksasa.
(hlm. 103)
Mengapa pajak tidak efisien? Karena pajak merusak informasi yang dibawa oleh harga dalam pasar yang efisien dengan kompetisi yang sempurna: harga tidak lagi sama dengan biaya, maka biaya tidak lagi sama dengan nilai produk atau jasa.
Ada penjualan yang dapat menciptakan efficiency gain 3 penny (biaya pembuatan cappuccino 60 penny tetapi dihargai oleh pembeli senilai 63 penny) namun tidak pernah terjadi karena dikenai pajak.
Sulit bagi pejabat untuk tahu kapan harus menarik pajak (situasi-situasi ketika pajak tidak akan mengubah perilaku pembeli) dan kapan tidak usah menarik pajak (karena calon pembeli akan menghindarinya, dengan tidak membeli kopi).
(hlm. 104)
Pajak sering lebih tinggi ketika kepekaan harga rendah. Sebagai contoh, pemerintah menetapkan pajak tinggi atas bensin dan rokok, bukan karena alasan lingkungan dan kesehatan melainkan karena orang yang membeli produk-produk ini ingin berkendaraan dan sulit meninggalkan rokok; mereka tidak akan banyak mengubah perilaku mereka bahkan meskipun dihadapkan pada pajak yang mahal.
(hlm. 105)
Dapatkah kita mengatur pasar untuk menciptakan keadilan?
Presiden Roosevelt dengan programnya, New Deal, pada tahun 1930-an mengembangkan peran pemerintah Amerika Serikat dalam rangka mengatasi Depresi Besar. Di Inggris, pemerintahan pasca-perang di bawah Clement Attlee mengendalikan sebagian besar industri dan urusan seperti kesehatan, pabrik baja, maskapai penerbangan, minyak bumi, angkutan kereta api, dan telepon.
(hlm. 106)
Akan tetapi dilema lama antara efisiensi dan keadilan hampir terdobrak oleh seorang pemuda New York bernama Kenneth Arrow, yang tahu betul soal ketidakadilan sesudah, sebagai seorang remaja yang tidak berdaya, menyaksikan ayahnya kehilangan usahanya yang sukses berikut semua tabungannya akibat Depresi Besar.
(hlm. 107)
Solusi yang dikedepankannya solusi yang cerdas, yang memuntir pola pikir tradisional tentang pasar kompetitif dan efisiensi di kepalanya. Ia membuktikan tidak hanya bahwa semua pasar yang sempurna efisien, tetapi semua hasil yang efisien dapat diperoleh melalui pasar yang kompetitif, dengan menyesuaikan posisi awal. Arrow memenangkan setiap pujian yang tersedia bagi seorang ekonom, dan ia tetap menjadi orang paling muda yang pernah memenangkan Hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi. Akan tetapi mengapa wawasannya begitu penting?
Lari cepat 100 meter.
Apabila Anda ingin semua pelari melintasi garis finis bersama-sama, Anda tinggal mengubah aturan main perlombaan itu, yakni meminta pelari cepat melambatkan lari mereka dan setiap peserta saling bergandengan sewaktu tiba di garis finis. Jelas ini penyia-nyiaan bakat. Cara lain adalah memindahkan beberapa titik start ke depan atau ke belakang sedemikian rupa sehingga meskipun semua pelari berlari secepat kemampuannya, mereka harus mematuhi aturan bahwa pelari paling cepat harus menempuh lintasan lebih panjang dan sampai di garis finis bersamaan dengan pelari paling lambat.
Alih-alih mengganggu pasar itu sendiri, trik yang diterapkan adalah mengatur titik start dengan membuat pembayaran secara lump-sum dan menarik pajak cuma satu kali.
(hlm. 108)
Meminta setiap orang di atas enam puluh lima tahun membayar pajak senilai 500 pound sterling, atau cara yang lain, menarik pajak senilai 500 pound sterling dari setiap orang yang mempunyai nama depan diawali huruf H sesuai akte kelahiran. Tujuannya adalah bahwa tidak seperti pajak pendapatan atau pajak penjualan untuk kopi, pajak lump-sum tidak memengaruhi perilaku seseorang, karena tidak ada yang dapat Anda perbuat untuk menghindarinya. Maka, tidak seperti pajak penjualan, pajak jenis ini tidak menyebabkan pengurangan efisiensi. Begitu pula, sebuah contoh untuk redistribusi lump-sum adalah ketika pemerintah akan membayar 500 pound sterling kepada setiap orang dengan nama diawali huruf H, sebuah kebijakan yang akan saya dukung dengan sepenuh hati.
Dalam lari cepat 100 meter, pajak lump-sum dipadankan dengan memindahkan titik start beberapa langkah ke belakang. Sedangkan pajak pendapatan dan pajak penjualan seperti meminta pelari terbaik berlari mundur.
Dalam konteks lomba lari cepat, cukup jelas bahwa salah satu cara untuk memperoleh hasil yang sama adalah memberi kemudahan (head start) kepada pelari yang lambat.
(hlm. 109)
Yang tersirat di sini adalah bahwa dalam sebuah dunia dengan pasar yang sempurna, satu-satunya yang diperlukan untuk memastikan keadilan dan efisiensi adalah strategi head start: sebuah program dengan pajak dan subsidi lump-sum yang sesuai, yang membuat semua pihak memiliki pijakan yang setara.
(hlm. 110)
Contoh-contoh yang tidak praktis
Pakar filsafat politik Amerika Robert Nozick mengeluarkan sanggahan terhadap sebuah pandangan “justice as fairness”. Ia menolak gagasan bahwa salah satu alokasi tertentu kekayaan dapat dianggap sebagai alokasi yang “paling baik” atau “paling adil”.
Bakat Chamberlain menjadikannya kaya raya; Nozick merasa ini “adil” karena kekayaan Chamberlain merupakan hasil keputusan sah para penggemar yang senang membeli tiket untuk menyaksikan permainannya.
(hlm. 111)
Jika Chamberlain jadi tidak senang bermain basket dan merasa terbebani oleh pajak yang berat itu, ia barangkali akan berhenti bermain basket sama sekali.
Berkat Kenneth Arrow, sekarang kita tahu bahwa, ketika dihadapkan dengan bintang olahraga modern seperti Tiger Woods, solusinya adalah mengenakan pajak yang disebut one-time lump-sum tax sebesar beberapa juta dolar terhadapnya. Ia akan masih memperoleh insentif untuk mendulang uang dari bermain golf, karena ia tidak dapat menghindari pajak dengan bermain lebih sedikit, seperti yang akan ia perbuat ketika ingin menghindari pajak pendapatan yang besar.
Dalam skenario ini, tidak ada yang sia-sia atau yang tidak efisien, tetapi hasilnya “adil” dalam arti cara ini memungkinkan alokasi kekayaan yang jauh lebih merata.
Kesulitan satu-satunya dengan rencana ini adalah hal ini sangat tidak praktis. Masalahnya menerapkan pajak yang hanya berlaku untuk satu orang bukan sesuatu yang mustahil: Presiden Franklin Roosevelt memperkenalkan pajak pendapatan sebesar 79 persen, tetapi ambang batasnya begitu tinggi sehingga pajak itu hanya pernah dibayar oleh John D. Rockefeller.
(hlm. 112)
Akan tetapi kita sebaiknya tidak melepaskan teorema head start dahulu.
(hlm. 113)
Contoh yang praktis
Sebuah penerapan teorema head start yang lebih praktis dapat digunakan untuk mencegah orang-orang lanjut usia terlalu menderita selama musim dingin, tanpa harus merusak lingkungan.
Guna menghindari kejadian serupa, bahan bakar untuk rumah tangga menurut rencana akan dikenai pajak lebih rendah dibanding banyak produk lain.
(hlm. 114)
Karena pembeli tidak bisa dengan mudah diminta mengurangi konsumsi bahan bakar, mereka tidak begitu pusing soal harga bahan bakar untuk rumah tangga, maka pemerintah harus memungut pajak sedikit lebih tinggi untuk bahan bakar dan sedikit kurang untuk barang-barang lain: pembeli tidak akan mengubah perilaku mereka terlalu banyak, dan peluang untuk tidak efisien menjadi kecil.
(hlm. 115)
Kita tahu dari teorema head start bahwa dengan uang yang diberikan, para pensiunan akan menemukan cara mereka masing-masing untuk mendapatkan hasil yang efisien yang, kebetulan, mungkin tidak harus dalam bentuk konsumsi bahan bakar.
Tak ada yang menggunakan bahan bakar ekstra kecuali memerlukannya, dan kalau mereka memerlukannya, uang untuk itu sudah tersedia.
Pelajaran dari teorema head start adalah bahwa ketika suatu masalah timbul, ada gunanya menanyakan apakah masalah itu dapat diatasi dengan mengatur kembali letak-letak titik start alih-alih mengganggu penyelenggaraan lomba.
(hlm. 116)
Dalam kenyataan kita hampir meraih sebuah dunia dengan pasar yang lengkap, bebas, dan kompetitif sewaktu para ahli hukum siap mengatakan kebenaran kepada semua orang.
(hlm. 117)
Sebagian perusahaan memiliki kuasa kelangkaan dan karena itu dapat menetapkan harga jauh lebih tinggi daripada harga yang sesungguhnya, sesuatu yang tidak akan terjadi dalam pasar yang kompetitif.
Perusahaan dengan kuasa kelangkaan merupakan salah satu kegagalan pasar.
(hlm. 118)
Lalu Lintas Kota yang Padat
Mengapa saya menghabiskan waktu dua jam untuk beringsut-ingsut dalam perjalanan menuju ke tempat kerja pagi ini? Lalu lintas yang macet adalah pemborosan yang bodoh. Kita semua seharusnya bisa memakai bus, memanfaatkan car-pooling, dan kita akan bisa sampai ke tujuan di kawasan bisnis DC dalam lima belas menit.
(hlm. 119)
Apa yang salah di dunia saya?
Itu salah satu masalah ketika kita membeli perangkat lunak komputer; pasar didominasi oleh sebuah perusahaan, Microsoft, yang karena itu mempunyai keleluasaan yang luar biasa untuk menetapkan harga tinggi.
Ia tidak merasa perlu memperhitungkan segala insentif untuk menolak membayar, tanpa tahu situasi yang sesungguhnya.
(hlm. 120)
Para ekonom menyebut efek sampingan ini “eksternalitas” karena terletak di luar keputusan yang telah dibuat, misalnya, keputusan untuk membeli bensin.
Bagaimana pengemudi memengaruhi orang-orang sekitar.
Harus diakui, pencemaran udara London yang sekarang tidak separah pada peristiwa yang disebut “Great Stink” sekitar tahun 1850-an, ketika puluhan ribu orang meninggal karena kolera.
(hlm. 121)
Orang banyak tidak bodoh: hampir pasti benar bahwa siapa pun yang menempuh perjalanan menggunakan kendaraan sendiri memperoleh manfaat dari keadaan itu. Akan tetapi mereka berbuat demikian dengan mengorbankan semua orang lain di sekitar mereka – pengemudi lain yang terjebak dalam kemacetan, orang tua yang tidak berani melepas anak-anak mereka berjalan kaki ke sekolah, pejalan kaki yang berisiko kehilangan nyawa sewaktu menyeberang jalan tanpa menunggu lampu penyeberangan menyala hijau, karyawan kantor yang selama libur musim panas tidak dapat membuka jendela rumah mereka karena kebisingan lalu lintas.
(hlm. 122)
Dalam “dunia kejujuran” setiap perbuatan yang mementingkan diri sendiri tidak berdampak buruk bagi orang lain.
Pekerja tekstil di China, tempat pakaian dalam saya dibuat, secara egois mencari pekerjaan yang terbaik, sedangkan pabrik-pabriknya secara egois mencari pekerja yang paling terampil. Semua tadi memberikan manfaat kepada semua orang: sesuatu dibuat hanya ketika orang banyak membutuhkannya, dan barang itu dibuat hanya oleh orang yang paling terampil membuatnya. Dalam hal ini motif-motif yang mementingkan diri sendiri ternyata memberikan manfaat bagi setiap orang.
(hlm. 123)
Macam-macam harga yang berbeda: marginal dan rata-rata
Sangat tidak adil mengatakan bahwa pengemudi dapat memakai jalanan tanpa membayar sedikit pun.
(hlm. 124)
Vehicle Excise Duty. Bensin dan diesel pun dikenai pajak cukup tinggi dengan tujuan membuat orang enggan membeli.
“Apakah mereka telah membayar secara memadai?” adalah pertanyaan yang salah. Pertanyaan yang benar adalah, “Apakah mereka telah membayar sesuatu yang benar?” Jawabannya adalah tidak.
(hlm. 125)
Harga rata-rata yang dibayar oleh seorang pengemudi untuk melintasi sebuah kota tinggi sekali jika pengemudi itu membayar izin khusus untuk itu setiap tahun.
Ikut pesta tetapi minum hanya sedikit ternyata mahal, maka kebanyakan mahasiswa lebih suka membayar harga maksimum guna menikmati minuman tanpa batas, atau memilih tidak minum sama sekali.
(hlm. 126)
Pertanyaan: Jika Anda menjadi pengelola universitas, apakah Anda akan mengatasi masalah ini dengan: (a) menaikkan uang muka untuk minum? (b) membeli jus jeruk yang lebih baik? Atau (c) menghapuskan uang muka dan menagih bayaran sesuai banyak minuman yang dinikmati oleh setiap orang?
(hlm. 127)
Mereka dapat memilih membayarkan sejumlah uang yang besar di muka untuk berkendara sesuka hati, atau tidak memakai mobil mereka sama sekali.
(a) menaikkan pungutan bayar di muka berkendaraan, (b) menyediakan “jus jeruk” yang lebih baik (transportasi umum yang lebih baik dan lebih banyak, menyediakan kereta api yang lebih nyaman, menyediakan jalur khusus untuk sepeda, menyediakan fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki), atau (c) menghapuskan pajak kendaraan bermotor yang dibayar di muka, kemudian menarik bayaran dari tiap perjalanan yang mereka lakukan.
(hlm. 128)
Opsi (c) mencoba membuat mereka membayar biaya itu; kita mungkin bisa menyebutnya “pungutan eksternalitas” (externality charge).
Membayar di muka dengan imbalan boleh berkendara sesuka hati, atau tidak membayar sedikit pun dengan akibat tidak boleh membawa mobil mereka ke luar perkarangan. Tak ada kompromi atau jalan tengah.
(hlm. 129)
Mereka tertarik dengan kenyataan bahwa mereka tidak harus membayar lagi untuk setiap gelas minuman berikutnya. Kemacetan disebabkan oleh kenyataan bahwa sesudah membayar, tiap perjalanan berikutnya selalu terasa seperti gratis.
Yang jauh lebih penting dalam kaitan dengan kemacetan adalah harga yang harus dibayar oleh pengemudi sesudah pembayaran pertama; atau, dengan kata lain, harga yang harus dibayar oleh pengemudi untuk tiap perjalanan berikutnya.
(hlm. 130)
Universitas dapat mendorong mahasiswa minum seperlunya dengan meminta bayaran atas tiap takaran yang diambil. Begitu pula, Departemen Perhubungan dapat membuat orang berkendara seperlunya saja dengan membuat pengendara membayar setiap kali melakukan perjalanan.
Harga sebaiknya mencerminkan perubahan.
(hlm. 131)
Pajak atas bahan bakar tidak tepat berkesesuaian dengan kerugian yang dialami oleh pengemudi lain dan orang yang tidak sedang berkendara.
(hlm. 132)
Andai pemerintah ingin memungut pajak untuk setiap perjalanan yang dilakukan, pengemudi di jam-jam sibuk New York sepatutnya membayar lebih banyak karena kerugian yang mereka sebabkan pada orang lain lebih besar.
Gagasan untuk memberlakukan pungutan eksternalitas bukan untuk memengaruhi setiap orang agar tidak melakukan apa pun yang bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman, melainkan untuk membuat mereka memperhitungkan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan pada orang lain.
(hlm. 133)
Kalau saya ingin berjalan-jalan di Lake District, alangkah senang andai saya dapat menikmati keindahan alami tempat itu dalam kesendirian (relatif), maka saya agak kesal ketika tempat itu juga didatangi oleh banyak orang lain. Mereka membuat saya merasa tidak nyaman, tetapi tidak akan efisien kalau saya melarang mereka datang ke tempat itu karena mereka pun datang ke situ untuk menikmati kesenangan, sedangkan masalah yang saya alami sebetulnya remeh sekali.
Tujuan kita adalah menjadikan dunia kita sebuah tempat yang memungkinkan semua orang merasa bebas mengerjakan apa pun yang mereka sukai, bahkan ketika orang lain merasa agak kurang nyaman, sekaligus sebuah tempat yang membuat kita semua menahan diri agar tidak sampai merugikan orang lain apabila yang dilakukan untuk mencegah kita merugikan orang lain kecil.
(hlm. 134)
Maka, jika kilang minyak dan pemasaran bensin membentuk pasar yang sempurna (bertentangan dengan kepercayaan umum, pasar ini tidak jauh dari sempurna), maka kerepotan yang terjadi dalam penyulingan dan pendistribusian bensin tercermin secara keseluruhan pada harga.
(hlm. 135)
Kuncinya adalah menirukan pasar yang sempurna dengan membuat pengemudi membayar semua biaya akibat perbuatan mereka: karena mereka telah membayar biaya pasar kepada perusahaan minyak, lebih dari yang lain, mereka pun perlu membayar pungutan-pungutan eksternalitas. Pungutan-pungutan eksternalitas ini adalah biaya-biaya yang diderita oleh orang lain tetapi bukan berasal dari pengendara atau perusahaan minyak.
(hlm. 136)
Dua keberatan terhadap pungutan eksternalitas
Pungutan eksternalitas pada dasarnya sama dengan pajak, dan semua pajak yang ditetapkan oleh pemerintah mengundang perdebatan.
Bahwa pungutan eksternalitas adalah pajak tidak adil yang ditujukan kepada kelompok tertentu yang tidak beruntung.
(hlm. 137)
Setelah pungutan eksternalitas itu diberlakukan, kaum kaya masih bisa mengerjakan apa pun yang mereka kehendaki, yang sesungguhnya membuat banyak orang lain keberatan.
Ini pun tidak adil, tetapi jika Anda bisa menerima cara kerja sistem harga untuk barang-barang khusus macam makanan, mengapa itu tidak berlaku pula untuk ruang di jalanan atau udara bersih?
Kita kehabisan ruang di jalanan karena oleh banyak orang jalanan dianggap sesuatu yang gratis.
(hlm. 138)
Lebih dari itu, karena kaum kaya mengerjakan hampir segala hal lebih banyak, pungutan eksternalitas sering mendistribusikan kembali uang dengan cara yang dikehendaki.
(hlm. 139)
Kasus pungutan biaya kemacetan, kebenaran yang harus kita terima sangat mengejutkan: di Inggris, kaum miskin tidak memakai mobil mereka – bersepeda, berjalan kaki, atau naik bus. Sepuluh persen termiskin penduduk Inggris menghabiskan bahan bakar hampir tujuh kali lebih sedikit dibanding sepuluh persen penduduk terkaya, sebagai persentase pendapatan mereka yang jauh lebih kecil.
Pungutan biaya kemacetan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendistribusikan kembali uang dengan memungut pajak lebih banyak dari kaum kaya.
(hlm. 140)
Dalam kasus pemakaian jalan, pemerintah dapat menghapuskan pajak kendaraan bermotor (vehicle excise duty), yang besar dan dibayarkan di muka, sambil mulai menerapkan pungutan biaya kemacetan pada tiap perjalanan.
(hlm. 141)
Alasannya adalah mereka merasa bahwa pencemaran pada dasarnya melanggar hukum (ilegal), titik, bukan melanggar hukum bagi kaum miskin tetapi boleh ditebus oleh kaum kaya. Mengapa kaum kaya boleh melakukan pencemaran? Secara lebih umum, beberapa kelompok tekanan (pressure group) telah melakukan protes terhadap pungutan eksternalitas atas dasar bahwa hal itu memungkinkan orang membayar dan terus mengerjakan apa pun kegiatan melanggar yang sedang mereka kerjakan.
(hlm. 142)
Kita tidak boleh mencampuradukkan regulasi eksternalitas yang ketat dengan metode regulasi.
Pungutan kemacetan yang dirancang dengan baik, misalnya, merupakan cara paling efisien untuk membuat jalan lebih lenggang. Berapa besar kelengangan yang diharapkan adalah sebuah pertanyaan yang terbuka, tetapi pungutan kemacetan bisa efisien, tak peduli jawaban yang diberikan.
(hlm. 143)
Sebagai contoh, pemerintah dapat memberikan kupon kepada semua orang, yang memperbolehkan mereka berkendara sampai tiga puluh kilometer per minggu.
Apabila pemerintah mengizinkan orang memperdagangkan kupon, itu sama dengan penerapan pungutan ganti rugi kemacetan tetapi kurang efisien, mengingat transaksi yang terjadi tidak selalu sederhana.
Alternatif lain seperti pungutan parkir yang tinggi agaknya masih kurang efisien, walaupun membuktikannya dalam satu paragraf lebih sulit. Sebagai contoh, pungutan parkir yang tinggi mungkin membuat enggan sejumlah pengendara, akan tetapi hubungan antara berkendara dan parkir agak tidak langsung. Sebagian pengendara lebih suka berkeliling lebih lama untuk mencari parkir gratis.
(hlm. 144)
Sebagian orang diuntungkan sementara di pihak lain tidak ada yang dirugikan.
(hlm. 145)
Seberapa tinggikah nilai hidup Anda?
Bus-bus tua, yang mengeluarkan bahan pencemar paling banyak, akan dikenai pajak berat, dan ini akan merangsang para pemilik meremajakan mesin-mesin dalam armada mereka.
Mudah membayangkan tiap kendaraan memiliki sebuah komputer kecil yang terhubung ke sebuah sistem global positioning untuk melacak daerah macet, komputer itu juga akan memantau gas buang kendaraan.
(hlm. 146)
Pemerintah pun membuat keputusan-keputusan yang menyiratkan bahwa mereka telah memperhitungkan berapa nilai hidup kita. Haruskah pemerintah memasang rambu dan marka tambahan di jalan-jalan, atau menganggarkan dana lebih besar untuk kamera pengukur kecepatan, atau memperbaiki pelayanan kesehatan, atau mendanai penelitian kanker atau tidak mengerjakan semua tadi tapi memangkas pajak, meningkatkan mutu universitas, atau mengembangkan taman-taman nasional?
(hlm. 147)
Salah satu cara terbaik untuk menaksir nilai-nilai ini secara subjektif adalah memerhatikan yang sesungguhnya diperbuat oleh orang banyak. Ekonom mempunyai sebuah teori tentang “preferensi yang terungkap” (revealed preference), yakni bahwa preferensi orang terungkap dari pilihan-pilihan yang mereka ambil sebagai konsumen. Anda membeli apel ketika Anda mampu membeli sebuah durian: berarti Anda lebih menyukai apel daripada buah durian.
Ini juga menyimpulkan bahwa kedamaian dan ketenangan dianggap mempunyai harga 15 pound sterling lebih banyak per minggu bagi Anda, berdasarkan keputusan Anda untuk menyewa, dan mengingat Anda tidak ingin memasang alarm asap, ini mengandaikan bahwa Anda tidak bersedia meluangkan waktu barang satu jam dan membayar 20 pound sterling untuk mengurangi peluang Anda untuk mati sebesar satu per sejuta.
(hlm. 148)
Harga rumah mengandung informasi tersirat tentang nilai yang diberikan oleh orang untuk segala macam kesenangan yang mereka harapkan: toko, suasana yang alami, aman, tenang, matahari pagi lewat jendela, dan sebagainya. Sebagian dapat diukur secara cermat sekali: misalnya, harga dua rumah serupa yang saling berhadapan di jalan yang sama barangkali mengungkapkan seberapa besar preferensi orang kepada rumah yang menghadap matahari pagi.
(hlm. 149)
Dua kesenjangan berbeda dalam pengetahuan kita
Tak seorang pun tahu cara paling murah dalam memecahkan masalah lalu lintas kita atau setidaknya belum tahu.
(hlm. 150)
Efek New Orleans
Sebuah kunjungan ke New Orleans akan menunjukkan kepada kita betapa jelas reaksi orang terhadap sinyal-sinyal harga. New Orleans menampilkan sebuah gaya arsitektur yang unik – rumah “punggung unta” dengan gagasan yang berangkat dari upaya menghindari pajak. (rumah punggung unta menjadi dominan karena rumah yang menjadi ciri khas French Quarter ini sebagian besar lolos dari Badai Katrina). Di sekitar penghujung abad kesembilan belas, rumah-rumah dikenai pajak berdasarkan jumlah lantai di bagian depan, maka orang merancang rumah dengan satu lantai di bagian depan dan bertingkat di bagian belakang.
(hlm.151)
Pakar ekonomi peduli tentang lingkungan tetapi mereka memimpikan sebuah dunia yang tidak lagi mengaitkan sebuah perkara dengan moral, tetapi dengan mantap memadukannya ke dalam pasar-pasar dan dunia kejujuran, yang akan menyediakan baik informasi maupun insentif yang diperlukan untuk membujuk orang biasa berperilaku dengan cara yang secara lingkungan dapat dipertanggungjawabkan.
(hlm.154)
Terlalu banyak yang baik-baik? Mengatasi eksternalitas tanpa pemerintah
Jika ia menolak tawaran itu, selanjutnya saya harus menyimpulkan bahwa kesenangan yang didapatkannya dari pohon itu lebih besar dibanding kesusahan yang saya rasakan, dan demi keadilan pohon itu harus tetap berdiri.
(hlm.157)
Karena eksternalitas positif telah ditangani dua kali, sekali melalui subsidi pemerintah dan sekali melalui proses tawar-menawar.
(hlm.159)
Epilog: tentang apa sesungguhnya ilmu ekonomi itu?
Bab ini telah bercerita tentang cara-cara berurusan dengan beberapa masalah besar dalam masyarakat kita: pencemaran, kemacetan, dan keributan dengan tetangga. Kita telah mengetahui bahwa denda eksternalitas yang diterapkan pada limbah atau pada kegiatan berkendara di daerah macet, atau subsidi untuk penelitian atau vaksinasi, merupakan cara paling efisien untuk berurusan dengan banyak masalah yang tidak dapat ditangani oleh mekanisme pasar.
(hlm.160)
Jelas bukan orang-orang ekonomi. Kita tahu bahwa GDP mengukur banyak hal yang berbahaya (penjualan senjata, bangunan tidak bermutu yang memerlukan biaya perbaikan tinggi, pengeluaran dari kegiatan commuting) dan melupakan banyak unsur lain yang penting, misalnya mengawasi anak-anak atau pergi berjalan-jalan ke gunung.
Ilmu ekonomi bicara tentang siapa mendapatkan apa dan mengapa. Udara yang bersih dan lalu lintas yang lancar adalah bagian dari “ekonomi” dalam pengertian ini.
(hlm.161)
Ada banyak hal dalam hidup daripada apa pun yang terukur dalam laporan. Bahkan pakar ekonomi mana pun tahu tentang ini.
(hlm.163)
Ssst… Cuma Kita yang Tahu
Andai orang seperti Mr. Jerome dapat bergegas membeli asuransi kesehatan jika dan hanya jika mereka tahu bahwa mereka akan sakit, siapa yang bersedia menanggung mereka.
Inside information
Ekonom sudah cukup lama tahu bahwa jika salah satu pihak dalam sebuah kesepakatan memiliki inside information (informasi yang dirahasiakan) sedangkan yang lain tidak, mekanisme pasar tidak akan bekerja sebaik yang kita harapkan. Itu sebabnya kita mempunyai intuisi. Akan tetapi baru setelah ekonom Amerika bernama George Akerlof menerbitkan makalah yang revolusioner dalam tahun 1970 akhirnya profesi ini sadar secara sempurna dan dramatis tentang masalah tersebut.
(hlm.164)
Untuk contohnya Akerlof memilih pasar mobil bekas dan menunjukkan bahwa bahkan andai pasar sangat kompetitif, mekanisme pasar tidak akan berjalan jika penjual tahu banyak tentang kualitas mobil-mobil mereka sedangkan pembeli tidak.
Penjual tahu apakah mobil yang mereka jual termasuk jeruk atau apel. Sementara itu pembeli harus menebak.
Masalahnya adalah penjual yang mempunyai mobil jeruk akan menggigit putus tangan Anda jika Anda menawar 2.500 pound sterling, tetapi penjual yang mempunyai mobil apel akan merasakan itu pelecehan.
(hlm.165)
Tentu saja, jika Anda menawar 4.001 pound sterling Anda juga akan menemukan mobil apel di pasaran tetapi mobil jeruk juga ada, dan 4.001 pound sterling bukan harga yang menarik untuk mobil yang hanya mempunyai peluang 50 persen untuk menggelinding dengan benar.
Jika pihak yang satu tahu lebih banyak daripada pihak yang lain tentang mutu sebuah produk, berarti sebagian produk mutu tinggi mungkin tidak terjual sama sekali, atau tidak terjual terlalu banyak.
Pasar tidak bekerja sebaik yang seharusnya; mobil bekas cenderung murah dan bermutu rendah. Penjual yang memiliki mobil bagus ingin mempertahankan harga yang bagus, tetapi karena mereka tidak dapat membuktikan bahwa mobil yang bagus sungguh tipe apel, mereka tidak bisa mendapatkan harga itu dan lebih suka memakai mobil itu sendiri.
(hlm.166)
Sesungguhnya tak ada pemenang: pembeli yang cerdas tidak akan datang hanya untuk sebuah permainan yang licik.
Coba kita bayangkan perabotan di sebuah flat sewaan mengapa barang-barang ini tidak pernah dirancang untuk awet? Akerlof mempunyai sebuah model untuk menjawabnya. Flat mempunyai banyak atribut jelas yang dapat memengaruhi keputusan kita untuk menyewanya atau tidak, ukuran, lokasi, rancangan interior, dan sebagainya. Akan tetapi ada pula kualitas-kualitas yang sulit diamati misalnya, apakah perabotannya tidak mudah rusak.
(hlm.167)
Dengan beberapa pengecualian, wisatawan yang lapar akan membayar mahal untuk sajian makanan yang sedang-sedang saja. Wisatawan bersedia membayar mahal karena mereka tidak mempunyai bayangan tentang pilihan yang lebih baik, bahkan meskipun tempat yang lebih baik tidak terlalu jauh dari situ. Akan tetapi fenomena tempat tujuan pariwisata tidak hanya terkait dengan harga yang tinggi.
Wisatawan umumnya pergi ke sana hanya satu kali, jadi akan sulit bagi mereka ketika harus membedakan mana restoran bagus, mana restoran jelek.
(hlm.168)
Ada baiknya menegaskan bahwa Akerlof bukan bercerita tentang kebodohan yang universal melainkan sebuah situasi ketika salah satu pihak tahu lebih banyak daripada yang lain. Apabila baik pembeli maupun penjual sama-sama tidak tahu tentang apakah sebuah mobil termasuk tipe jeruk atau tipe apel, masalah tidak akan muncul: pembeli akan bersedia membayar sampai 2.500 pound sterling untuk sebuah mobil yang memiliki peluang 50/50 untuk menjadi tipe apel; penjual, yang sama-sama tidak tahu, akan bersedia menerima penawaran di atas 2.000 pound sterling.
Karena masalah ini disebabkan oleh penangkapan fakta yang tidak seimbang, orang ekonomi cenderung menyebutnya “informasi asimetrik”. Dengan runtuhnya “dunia kejujuran”, ketidakseimbangan informasi ini dapat memorakporandakan pasar yang sempurna secara keseluruhan.
Inside information dan asuransi kesehatan
Sayangnya, masalah ini juga merusak pasar untuk barang-barang yang lebih penting terutama, asuransi kesehatan.
(hlm.169)
Asuransi kesehatan penting karena penyakit sangat tidak dapat diramalkan dan kadang-kadang menghabiskan biaya banyak untuk pengobatannya.
Ini bukan sesuatu yang asing bagi pembaca di Amerika Serikat, tempat pasar sungguh tidak dapat berjalan dengan baik dalam menyediakan asuransi kesehatan, tepatnya akibat masalah “jeruk” Akerlof.
Sebaliknya, jika Anda merasa sehat dan semua leluhur Anda mampu hidup sampai seratus tahun, barangkali Anda akan membeli asuransi kesehatan hanya jika preminya murah sekali. Bagaimanapun, Anda hampir tidak berharap memerlukannya.
Berkat pembuktian oleh Akerlof, bahwa pasar dengan para pemain yang memiliki informasi asimetrik tidak akan berjalan dengan baik, kita tahu bahwa pasar asuransi barangkali menghilang sama seperti pasar untuk mobil bekas yang bermutu.
(hlm.170)
Alhasil, perusahaan asuransi hanya menjual asuransi kepada orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menggunakannya. Akibatnya, perusahaan asuransi kehilangan klien yang tidak berpeluang membuat klaim namun melayani klien-klien tak diinginkan yang berpeluang mengajukan klaim-klaim yang tidak murah.
Sudah barang tentu perusahaan asuransi akan mencoba memperbaiki pasar asuransi dengan mencari informasi lebih banyak tentang pelanggan mereka. Apakah mereka merokok? Berapa usia mereka? Apakah orang tua mereka meninggal karena penyakit turunan pada usia tiga puluh lima tahun, atau dalam kecelakaan mobil balap pada usia seratus tahun?
Sebelum ini pasar asuransi terhambat oleh keberadaan inside information: perusahaan asuransi tahu lebih sedikit daripada mereka yang diasuransikan.
(hlm.171)
Ketika Starbucks mencoba menerapkan kebijakan price-targeting-nya, perusahaan ini mencoba mengetahui harga pokok produk-produknya maka hanya mencoba mencari tahu apakah dapat memasang harga lebih tinggi untuk pelanggan tertentu. Perusahaan asuransi kesehatan menghadapi sebuah situasi yang lebih mendasar: tidak tahu berapa besar biaya yang harus disediakan untuk membayar klaim tiap pelanggan, dan andai tidak dapat menghitungnya dengan ketepatan, gulung tikar akibat klaim-klaim yang diajukan.
Premi untuk kedua kelompok ini akan mencerminkan tarif yang secara aktuaria adil, artinya yang kita bayarkan tidak lebih dan tidak kurang dari biaya pengobatan yang harus kita keluarkan. Apabila perusahaan mempunyai informasi yang betul-betul akurat, yang di masa mendatang barangkali dapat diperoleh melalui uji-uji genetik, berarti seseorang yang berpeluang sakit akan membayar premi sampai ratusan ribu pound sterling, tetapi itu hampir tidak dapat disebut asuransi lagi.
(hlm.172)
Industri asuransi akan bisa tetap beroperasi; jika perusahaan-perusahaan itu tidak menaikkan harga premi untuk jeruk-jeruk seperti Mr. Jerome dan saya, akan gulung tikar dalam waktu singkat.
Kesimpulan yang menarik, yang menjadi jelas kalau direnungkan, adalah bahwa sebuah polis asuransi bergantung pada saling ketidaktahuan. Sebuah perusahaan asuransi hanya dapat melindungi saya dari kejadian-kejadian seperti pencurian, kebakaran, atau biaya perawatan jika kedua belah pihak tidak tahu apakah itu akan terjadi.
(hlm.173)
Karena asuransi bergantung pada situasi saling tidak tahu, berarti tiap kemajuan dalam ilmu kedokteran yang mendorong mundur batas-batas ketidaktahuan, entah bagi perusahaan asuransi, pihak yang diasuransikan, atau keduanya, akan melemahkan dasar-dasar bisnis asuransi. Makin banyak yang kita ketahui, makin sedikit yang dapat kita asuransikan. Ini prospek yang mencemaskan andai kita ingin memberi orang kesempatan melindungi diri sendiri terhadap kesialan yang bisa mahal sekali.
Membuat limun
“Apabila hidup menempatkan diri Anda sebagai jeruk, buatlah minuman sari jeruk.”
Penjual ingin mendapatkan harga yang pantas untuk mobil apel mereka, sedangkan pembeli ingin membeli mobil tipe apel.
Akerlof memenangi Hadiah Nobel dalam tahun 2001 untuk karyanya tentang informasi asimetrik; ia berbagi penghargaan itu dengan dua ekonom lain yang mengusulkan solusi-solusi parsial. Michael Spence berpendapat bahwa orang yang memiliki informasi mungkin dapat mengomunikasikannya sedemikian sehingga orang yang tanpa informasi bisa percaya. Joe Stiglitz memandang permasalahan dari sudut pandang yang bertolak belakang dan menggali cara-cara yang memungkinkan pihak tanpa informasi menyingkap informasi itu.
(hlm.174)
Spence sadar tidak cukup bila penjual mobil tipe apel menawarkan dagangannya hanya dengan mengatakan, “Semua mobil saya apel,” karena bicara itu murah. Seorang penjual mobil tipe jeruk pun dapat mengatakan, “Semua mobil saya apel.” Pembeli tidak akan tahu siapa yang berkata jujur, maka pengakuan sendiri tidak dapat membawa informasi.
Sebuah contoh tentang ini adalah ketika seseorang ingin membeli sebuah gerai pamer mobil yang mahal, sebuah investasi yang hanya terjangkau oleh pengusaha yang berencana memenuhi komitmen jangka panjang. Penjual mobil tipe apel berharap agar pelanggan yang merasa puas akan kembali ke toko mereka, kemudian bercerita kepada teman-teman mereka tentang mobil-mobil mereka yang andal dan dapat dipercaya. Setelah sekian tahun penjualan yang terjadi akan menutup biaya pembelian gerai pamer. Sebaliknya, seorang penjual mobil tipe jeruk tidak mampu berkiprah seperti itu; sebagai ganti ia akan menjual beberapa buah mobil jeruk yang didandani kemudian pindah ke tempat baru supaya reputasinya sebagai penipu tidak menyertainya.
Karena alasan ini pula bank selalu membangun gedung-gedung yang mengesankan. Pada zaman sebelum pemerintah bertindak pengawas, siapa yang tahu apakah bank menyimpan uang mereka dengan cara yang profesional? Pelanggan tahu bahwa bandit yang berencana kabur dengan uang yang telah terkumpul tidak menghias bank-bank mereka dengan tembaga dan batu pualam. Ini pula salah satu alasan mengapa Anda membayar lebih di sebuah toko yang mapan daripada di sebuah kios pinggir jalan apabila Anda membeli sebuah produk yang tidak Anda ketahui apakah bermutu dan awet. Toko yang mapan tidak akan pindah dan siap mengembalikan uang Anda untuk produk yang gagal, dan peluang ini justru membuat Anda yakin bahwa keluhan seperti itu mungkin tidak perlu terjadi.
(hlm.175)
Apa sesungguhnya informasi yang terkandung dalam iklan sebuah minuman segar? “Cola-Cola. Real.” Maaf? Informasi satu-satunya yang dapat diintip oleh calon pembeli dari iklan seperti itu adalah bahwa proses pembuatan produk itu mahal, dan karena itu perusahaan Cola-Cola berencana mempertahankan komitmen yang sama untuk menyajikan produk-produk bermutu sebagaimana bisa.
Spence sendiri pertama kali menggunakan wawasannya untuk menunjukkan mengapa mahasiswa memilih mengejar gelar doktor (Ph.D.), padahal selain sulit pencapaian ini tidak mengantar orang ke peluang karier yang bergengsi, seperti gelar sarjana ilmu ekonomi atau pemasaran. Andaikan majikan ingin mempunyai karyawan yang cerdas dan rajin tetapi ia tidak tahu siapa yang cerdas atau rajin sesudah wawancara. Andaikan pula bahwa setiap orang harus bekerja keras mendapatkan gelar doktor, tetapi orang yang malas dan bodoh menemukan betapa sulit memperoleh gelar itu.
(hlm.176)
Spence selanjutnya menunjukkan bahwa orang yang cerdas dan rajin dapat membuktikan diri cerdas dan rajin dengan menempuh jalan sulit untuk menjadi doktor.
Majikan bersedia membayar seorang doktor dengan upah cukup tinggi untuk menghargai kesulitan yang telah mereka tempuh tetapi tidak membayar cukup tinggi untuk membujuk orang malas dan bodoh. Majikan bersedia melakukannya terlepas dari kenyataan bahwa gelar doktor tidak meningkatkan produktivitas calon sama sekali. Gelar itu cuma sinyal kepercayaan, karena gelar doktor selalu merepotkan bagi orang-orang yang malas dan bodoh karena Spence sendiri mengambil program doktor di Princeton, barangkali ada sesuatu dalam gagasannya.
Satu cara untuk menjembatani kesenjangan informasi di pasar yang sebelumnya terkendala oleh inside information adalah memungkinkan vendor-vendor yang dapat dipercaya mencari cara untuk menginformasikan keandalan mereka. Para pelamar pekerjaan bermutu tinggi, bank-bank, penjual mobil bekas, dan pabrik minuman ringan barangkali menemukan ada gunanya menghabiskan waktu dan uang yang tidak sedikit (dengan meraih gelar yang tidak begitu menambah kualifikasi seseorang, membayar dekorasi rumah, membangun gedung, dan beriklan) hanya untuk membedakan diri dari para pelamar pekerjaan bermutu rendah, bank-bank, penjual mobil bekas, atau pabrik minuman ringan.
(hlm.177)
Jika masuk program doktor dilarang, majikan akan tidak memiliki kemampuan membedakan karyawan malas dari karyawan rajin dan akan membayar semua dengan upah yang sama, berdasarkan produktivitas rata-rata mereka seperti yang diharapkan.
Sementara Spence mempertanyakan apa yang dapat diperbuat oleh pihak yang memiliki informasi agar bisa memberikan sinyal informasi yang dapat dipercaya, Stiglitz mempelajari apa yang dapat diperbuat oleh pihak yang tidak memiliki informasi agar dapat menyingkapkan informasi tersembunyi itu.
(hlm.178)
Salah satu alasan mengapa Starbucks menawarkan tambahan-tambahan yang tidak begitu penting seperti whipped cream dan sirup beraroma adalah membujuk pelanggan untuk menyingkapkan apakah mereka ambil pusing soal harga atau tidak. Aetna Insurance menawarkan empat paket berbeda lagi nasabah perorangan, dengan ekses sekitar antara 500 pound sterling dan 5.000 pound sterling, kepada semua pembeli polis untuk membuat mereka menyingkapkan prediksi-prediksi atas berapa banyak klaim asuransi yang akan mereka ajukan.
Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa sebagai reaksi terhadap inside information, bank-bank mungkin menolak memberi pinjaman kepada sembarang orang, perusahaan-perusahaan mungkin lebih suka memberi upah tinggi kepada karyawan baru, sedangkan perusahaan-perusahaan asuransi akan lebih suka menolak orang-orang berisiko tinggi. Spence dan Stiglitz sama-sama menunjukkan bahwa Anda dapat membuat limun dari kelompok jeruk Akerlof tetapi Anda tidak dapat menyingkirkan rasa pahit yang tertinggal setelah meminumnya.
(hlm.179)
Jeruk, pelayanan kesehatan, dan Amerika Serikat
Kesulitan dalam memecahkan masalah jeruk barangkali menerangkan mengapa sistem pelayanan kesehatan Amerika mengalami kegagalan yang luar biasa. Amerika Serikat mengandalkan asuransi-asuransi kesehatan swasta untuk menyediakan sebagian besar pendanaan untuk biaya-biaya pengobatan. Ini sesuatu yang tidak biasa: di Inggris, Kanada, dan Spanyol, misalnya, biaya pelayanan kesehatan sebagian besar dibayar oleh pemerintah.
Hampir semua orang wajib membeli asuransi, tetapi premi asuransi menurut undang-undang dikaitkan dengan pendapatan bukan dengan risiko pertanggungan.
Sistem di Amerika Serikat tidak mewajibkan orang membeli asuransi, dan premi dikaitkan dengan risiko, bukan dengan pendapatan.
Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa hanya 17 persen responden di Amerika Serikat merasa puas dengan sistem pelayanan kesehatan mereka dan beranggapan bahwa reformasi yang mendasar tidak diperlukan.
(hlm.179)
Jeruk, pelayanan kesehatan, dan Amerika Serikat
Kesulitan dalam memecahkan masalah jeruk barangkali menerangkan mengapa sistem pelayanan kesehatan Amerika mengalami kegagalan yang luar biasa. Amerika Serikat mengandalkan asuransi-asuransi kesehatan swasta untuk menyediakan sebagian besar pendanaan untuk biaya-biaya pengobatan. Ini sesuatu yang tidak biasa: di Inggris, Kanada, dan Spanyol, misalnya, biaya pelayanan kesehatan sebagian besar dibayar oleh pemerintah.
Hampir semua orang wajib membeli asuransi, tetapi premi asuransi menurut undang-undang dikaitkan dengan pendapatan, bukan dengan risiko pertanggungan.
Sistem di Amerika Serikat tidak mewajibkan orang membeli asuransi, dan premi dikaitkan dengan risiko, bukan dengan pendapatan.
Sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa hanya 17 persen responden di Amerika Serikat merasa puas dengan sistem pelayanan kesehatan mereka dan beranggapan bahwa reformasi yang mendasar tidak diperlukan.
(hlm.180)
Sistem ini mahal sekali, sangat birokratis, dan sangat terpencar-pencar dalam satuan-satuan kecil. Alasan pertama adalah mahal: biaya pelayanan kesehatan Amerika per orang adalah ketiga terbesar di atas pesaing terdekat, negeri superkaya Swiss, dan dua kali lebih besar dibanding pengeluaran banyak negara Eropa.
Pemerintah Inggris menyediakan pelayanan kesehatan cuma-cuma bagi semua penduduk, sementara program kesehatan pemerintah Amerika hanya mencakup kaum lansia (Medicare) dan sebagian kaum terpinggirkan (Medicaid).
Pemerintah Inggris mengeluarkan dana lebih sedikit per orang daripada pemerintah Amerika tetapi masih berusaha menyediakan pelayanan kesehatan gratis kepada semua orang. Jika Anda memperhitungkan biaya penyediaan asuransi kesehatan kepada pegawai pemerintah dan pemberian libur pajak untuk mendorong pelayanan kesehatan swasta, pemerintah Amerika Serikat mempunyai anggaran pelayanan kesehatan, per orang, paling tinggi di dunia.
(hlm.181)
Alasan berikutnya adalah birokrasi. Peneliti di Harvard Medical School menemukan bahwa biaya administrasi sistem yang diterapkan oleh Amerika, baik negeri maupun swasta, lebih dari 1.000 dolar per orang. Dengan kata lain, ketika Anda memperhitungkan semua pajak, premi, dan kebocoran-kebocoran, orang Amerika pada umumnya menghabiskan uang untuk resepsionis dokter dan sebagainya sama banyak dengan pengeluaran warga Singapura dan Republik Czech untuk pelayanan kesehatan keseluruhan.
Ongkos birokrasi Amerika Serikat juga tiga kali lebih besar daripada 307 dolar ongkos per orang untuk administrasi dalam sistem kesehatan Kanada, yang terbukti menunjukkan prestasi istimewa.
(hlm.182)
Alasan berikutnya adalah sistem yang terpencar-pencar dalam kelompok-kelompok kecil. Asuransi kesehatan biasanya disatukan dengan pekerjaan, yang mengurangi efisiensi pasar tenaga kerja; karyawan menjadi tidak berani berhenti dari pekerjaan mereka tanpa kepastian mendapatkan pekerjaan lain dahulu karena takut tidak terasuransikan.
Bandingkan dengan Jerman, dengan hanya 0,2 persen penduduk yang tidak terlindungi oleh asuransi, atau dengan Kanada atau Inggris, dengan pemerintah yang menanggung pelayanan kesehatan bagi setiap warga negara.
(hlm.183)
Akibatnya, perusahaan asuransi kesehatan, karena perlu menutup biaya-biaya operasi, terpaksa menaikkan premi untuk semua nasabah, dan ini menyebabkan makin banyak nasabah mengundurkan diri.
Penggabungan ini memaksa orang yang paling sehat pun membeli paket asuransi dan karena itu membantu mencegah keruntuhan pasar.
(hlm.184)
Informasi yang tidak sempurna: cerita selengkapnya
Masalah jeruk (dalam jargon ekonomi disebut adverse selection), ketika inside information merusak sebuah pasar karena pembeli yang kekurangan informasi enggan membayar barang karena mutu yang tidak mereka ketahui, adalah sebuah contoh masalah lebih luas tentang inside information (yang dalam jargon ekonomi juga “informasi asimetrik”).
Apabila mobil saya diasuransikan untuk kejadian pencurian, saya akan memarkirnya di sembarang tempat, termasuk di jalanan sepi yang terkenal sangat tidak aman.
(hlm.185)
Apabila uang di rekening bank saya diasuransikan terhadap kegagalan bank, buat apa saya merepotkan diri memeriksa apakah bank itu memiliki keuangan yang sehat?
Moral hazard adalah masalah yang tak terelakkan dalam ekonomi yang nyata. Kendati mustahil menghindar dari moral hazard sama sekali, perusahaan asuransi (atau siapa pun) dapat mengambil langkah-langkah untuk menguranginya.
Alasan mereka mudah sekali terlihat: pemacetan atau hail memang mudah diatur.
(hlm.186)
Sementara itu, asuransi pengangguran milik negara masih ada, meskipun tidak terhindar dari moral hazard. Tidak sopan kalau kita mengatakannya, tetapi jelas bahwa memberi tunjangan kepada orang yang berhenti bekerja sama dengan mendorong pengangguran.
Dan memberi santunan kepada orang yang terpaksa menganggur adalah kewajiban sebuah masyarakat yang beradab dan mampu.
Baik asuransi milik negara atau swasta akan mencoba melindungi diri dari moral hazard.
Masalah akibat informasi yang tidak lengkap antara lain adalah pilihan yang buruk (jeruk) dan moral hazard, tetapi masih ada yang lain, masalah lebih besar dan kurang pasti.
(hlm.187)
Sebuah contoh lain: misalkan saya ingin makan di restoran terbaik di kota saya; saya tidak tahu apa makanan itu, maka saya mencari merek yang sudah saya kenal, yang setahu saya tidak akan salah.
Ketika saya ingin membeli perlengkapan yang rumit seperti kamera, saya meminta saran kepada teman-teman dan berkonsultasi dengan situs web dan majalah, yang saya harap akan memberi saya informasi berguna tentang produk-produk yang ingin saya pilih.
Pasar untuk liburan.
(hlm.188)
Apabila masalah itu tidak dapat dipecahkan, tidak masalah bagi kita kalau tidak berlibur sama sekali.
Penyediaan pelayanan kesehatan, sekali lagi, menjadi contoh yang sangat serius untuk masalah ini.
Walaupun begitu, kebanyakan pasien akan mengakui bahwa mereka sesungguhnya tidak mempunyai bayangan yang jelas tentang seberapa baik sesungguhnya dokter pilihan mereka.
(hlm.189)
Kegagalan pasar versus kegagalan pemerintah
Sayang sekali, sementara pasar bisa gagal, pemerintah pun bisa gagal. Politisi dan birokrat memiliki motivasi masing-masing. Kuasa kelangkaan, eksternalitas, dan informasi yang tidak sempurna tidak secara ajaib menghilang ketika ekonomi dikelola dan diregulasi oleh pemerintah.
National Health Service (NHS).
Anda pergi ke dokter bedah mana pun atau ke rumah sakit mana pun di Inggris, Anda akan diobati tanpa dipungut bayaran.
(hlm.190)
Antrean untuk mendapatkan pengobatan menjadi pangkal ketidakpuasan sejak lama sekali.
Apabila tidak diobati, belakangan lesi-lesi itu akan menimbulkan kerusakan permanen pada bagian tengah retina yang disebut macula.
(hlm.191)
Tantangan dasar yang dihadapi oleh National Health Service adalah keterbatasan jumlah dana yang boleh dikeluarkan sementara cara menggunakan dana itu tidak terbatas.
(hlm.192)
Pengobatan yang menunda kematian selama sepuluh tahun lebih baik daripada pengobatan yang menunda kematian hanya lima tahun; pengobatan yang membuat orang hidup sepuluh tahun lagi dalam keadaan sehat lebih baik daripada pengobatan yang membuat orang hidup sepuluh tahun lagi dalam keadaan koma.
Mempertimbangkan apakah hidup satu tahun tetapi buta jauh lebih buruk daripada hidup satu tahun dengan penglihatan normal.
(hlm.193)
Pasien yang tidak buta lebih berharga untuk ditolong dibanding pasien yang tidak melihat.
Apabila pengobatan tidak meningkatkan nilai hidup manusia, berarti pengeluaran dana untuk itu sia-sia, terutama ketika ada pilihan lain, misalnya pengobatan kanker, yang jelas meningkatkan mutu hidup manusia.
Mengalokasikan sumber daya yang terbatas ke bermacam-macam pengobatan yang tidak terbatas mudah bagi kita memahami posisi yang harus diambil oleh NICE: khususnya peraturan yang tampaknya dibuat tanpa hati bahwa pengobatan harus diberikan untuk sebelah mata saja, sedangkan yang lain dibiarkan buta.
(hlm.194)
Membenahi pelayanan kesehatan dengan keyhole economics
Teknik bedah lubang kunci (keyhole surgery technique) memungkinkan dokter bedah mengoperasi pasien tanpa membuat sayatan besar, meminimalkan risiko komplikasi dan efek samping.
Mempelajari masalah secermat mungkin alih-alih mencoba sesuatu yang lebih drastis.
(hlm.195)
Pendekatan yang diambil di Inggris adalah menghapus pasar secara keseluruhan kemudian menggantikannya dengan sebuah sistem yang diatur oleh keputusan-keputusan birokrat macam NICE alih-alih diarahkan oleh harga pasar, seolah-olah bagian dari Uni Soviet lama telah ditransplantasikan ke rumah sakit di seluruh Inggris. Untungnya, keputusan-keputusan politik dan birokratis jauh lebih transparan di Inggris daripada di Uni Soviet, maka sistem dapat berjalan dengan cukup baik.
Kuasa kelangkaan, eksternalitas, dan informasi yang tidak sempurna, ditambah masalah keadilan.
(hlm.196)
Di Inggris, misalnya, ada kurang lebih seribu lima ratus pasien per dokter umum (dokter yang pertama kali didatangani oleh kebanyakan pasien anggota National Health Service). Maka sebuah kota kecil berpenduduk sembilan ribu orang dapat menghidupi enam orang dokter, barangkali lebih dari cukup untuk mendorong persaingan yang nyata, di negara dengan 90 persen orang tinggal di daerah perkotaan.
Orang sampai terbaik dari Australia dan Selandia Baru ke Hawaii untuk pengobatan dengan Pisau Gamma Leksell, sebuah alat untuk mengobati tumor otak.
(hlm.197)
Solusi lubang kunci dalam hal ini barangkali beberapa perubahan kecil dalam regulasi untuk mencegah eksploitasi kuasa kelangkaan, dibarengi subsidi terfokus untuk mendorong program-program inokulasi.
(hlm.198)
Provisi pemerintah tidak efektif karena pengambilan keputusan tidak di tangan pasien dan sumber daya dijatah melalui proses politik. Sementara itu, masalah paling meresahkan untuk provisi pasar dalam pelayanan kesehatan adalah inside information, dan kecenderungannya yang lebih khusus untuk merusak pasar asuransi.
Bagian pertama dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan informasi yang meluas: mudah mendapatkan opini kedua, mudah meminta pertolongan melalui telepon, dan mudah mendapatkan informasi dari perpustakaan, klinik, dan internet, bahkan dari supermarket.
(hlm.199)
Bagian kedua adalah memberi pasien kita kesempatan untuk menggunakan informasi ini. Dalam sebuah sistem berbasis asuransi yang diselenggarakan oleh swasta, sebagian besar pilihan cenderung dibuat oleh perusahaan asuransi; dalam sebuah sistem yang diselenggarakan oleh pemerintah, pilihan-pilihan dibuat oleh pemerintah.
Sistem yang mengharuskan pasien membayar sebagian besar biaya, jadi menyediakan insentif untuk mencari informasi sendiri dan membuat pilihan-pilihan yang selain mereka minati juga hemat, umum menyerahkan tanggung jawab atas biaya tak terduga yang kelewat besar kepada pemerintah atau asuransi.
Orang harus membayar untuk semua pelayanan pengobatan, tetapi asuransi harus membayar biaya yang paling besar, dan setiap orang harus memiliki rekening tabungan yang khusus untuk pengeluaran kesehatan.
(hlm.200)
Catastrophe insurance, yang hanya mengeluarkan dana ketika seseorang harus menjalani pengobatan yang mahal, relatif murah.
Dan memindahkan uang itu ke rekening tabungan.
Karena sistem ini wajib, orang tidak mempunyai pilihan.
Tabungan perawatan kesehatan Anda secara otomatis akan masuk ke dalam rekening bank berbunga tinggi. Uang itu akan tumbuh secara berangsur selama hidup Anda. Bagi kebanyakan orang, biaya pengobatan biasanya rendah sewaktu masih muda. Maka Anda bisa berharap mempunyai 20.000 pound sterling dalam rekening Anda ketika usia Anda menginjak empat puluh tahun; selain itu, jika Anda terus berusaha agar pengeluaran Anda untuk pengobatan serendah-rendahnya, bunga uang Anda akan sebesar-besarnya. Dua puluh ribu pound adalah uang yang banyak sekali untuk perawatan kesehatan.
(hlm.201)
Jika Anda mencapai usia pensiun dengan uang dalam rekening kesehatan masih di atas batas minimum, Anda berhak memindahkan kelebihan itu ke rekening hari tua Anda. Ketika Anda meninggal, Anda dapat mewariskan tabungan itu kepada ahli waris (biasanya pasangan atau anak-anak). Jadi kapan pun dalam hidup Anda, Anda akan mempunyai insentif untuk menggunakan uang Anda hanya untuk perawatan kesehatan yang menurut Anda sangat diperlukan.
Tentu saja, catastrophe insurance masih akan membayar biaya transplantasi paru-paru Anda, namun tak ada sistem buatan manusia yang dapat menghindari moral hazard secara keseluruhan.
(hlm.202)
Alternatif ideologis yang utama telah menyediakan semua itu melalui pasar politik. Barang dan jasa dalam bidang kesehatan termasuk di antara yang paling sulit didistribusikan.
Warga negara Amerika memperoleh sebagian besar pelayanan kesehatan mereka melalui intermediasi pasar yang sangat tidak berfungsi ini.
Di Singapura, sistem yang digambarkan secara ringkas dalam beberapa halaman terakhir telah sukses selama hampir dua dasawarsa. Orang Singapura rata-rata bisa hidup sampai usia delapan puluh tahun, dan biaya sistem mereka (baik pemerintah maupun swasta) adalah seribu dolar per orang, kurang dari biaya birokrasi saja di Amerika Serikat. Tiap tahun, orang Singapura membayar sekitar tujuh ratus dolar secara pribadi (warga Amerika rata-rata membayar dua ribu lima ratus dolar secara pribadi) dan pemerintah mengeluarkan tiga ratus dolar per orang (lima kali lebih besar daripada pemerintah Inggris dan tujuh kali lebih besar daripada pemerintah Amerika Serikat).
(hlm.203)
Debat kebijakan yang menemui jalan buntu terjadi ketika satu pihak mengaku bahwa kita harus mengandalkan pasar, sedangkan pihak yang lain mengatakan bahwa pemerintah akan memberi kinerja lebih baik. Jadi, pemerintah atau pasar? Kita telah belajar bahwa pertanyaan ini tidak bermakna apa pun dalam keadaan terisolasi.
Sebab pilihan kita sebagai konsumen di antara produsen-produsen yang saling bersaing memberinya baik insentif yang tepat maupun informasi yang tepat untuk menghasilkan apa pun yang kita inginkan dalam jumlah yang tepat.
(hlm.204)
6
Ketidakwarasan yang Rasional
Setiap orang akan mengunjungi salah satu di antaranya untuk diarahkan ke mana pun mereka ingin pergi di internet.
(hlm.205)
(Perusahaan ini dengan cepat menjadi pelopor dalam pemakaian nama perusahaan yang sama dengan alamat website).
(hlm.205)
Dalam tahun 1999, saham Amazon melonjak sampai lebih dari 100 dolar kendati telah berulang-ulang menerbitkan saham baru melalui kebijakan multiple stock split yang dirancang untuk meningkatkan jumlah saham.
Harga mana yang salah: 100 dolar atau 8 dolar? Atau keduanya?
(hlm.206)
Pergerakan-acak
Orang rasional akan membeli saham hari ini apabila jelas bahwa besok harga saham itu akan naik, dan menjualnya jika sudah jelas bahwa harga saham itu akan jatuh. Akan tetapi ini mengandung arti bahwa ramalan apa pun bahwa saham pasti naik besok akan salah: saham naik hari ini karena orang berminat membelinya, dan akan terus membelinya sampai harganya tidak murah lagi untuk naik terus keesokan harinya. Sesungguhnyalah, investor yang rasional seharusnya mampu memberikan tebakan kedua untuk perubahan apa pun yang dapat diprakirakan di pasar saham atau pada harga saham tertentu maka, apabila dapat diprakirakan, mengingat besar uang yang dipertaruhkan, mereka akan membuat prakiranya.
Akan tetapi itu mengandung arti bahwa jika investor-investor sungguh rasional, sama sekali tak ada perubahan harga saham yang dapat diprakirakan. Satu-satunya yang tersisa adalah kabar yang tak dapat diprediksi. Sebagai akibat dari kenyataan bahwa hanya kabar acak yang menggerakkan harga saham, harga-harga itu, serta indeks yang mengukur pasar saham secara keseluruhan, harus berfluktuasi secara acak sepenuhnya. Matematikawan menyebut perilaku tersebut pergerakan acak (random walk) yang berarti pada hari apa pun peluang untuk naik atau turun sama saja.
(hlm.207)
Apabila harga saham diharapkan naik lebih tinggi daripada kecenderungan itu, akan sudah demikian, dan begitu pula apabila harga saham diharapkan naik hanya sedikit atau jatuh, performanya pastilah sudah seburuk itu.
Investor yang rasional harus cukup banyak untuk memaksa pasar menunjukkan perilaku pergerakan acak, dengan syarat mereka menaruh uang mereka yang banyak ke saham-saham yang bagus dan melepas saham-saham yang buruk.
Apabila itu yang terjadi, akan menjadi paradoks; investor-investor yang memiliki informasi sempurna menghasilkan pasar yang acak, tetapi pasar yang acak tidak memberi imbalan kepada siapa pun atas informasi sempurna yang mereka miliki.
(hlm.208)
Jika semua orang lain mengerjakan yang sama. Sebaliknya, pasar yang penuh dengan peluang-peluang tak tereksploitasi akan menawarkan laba besar kepada investor mana pun yang mau mempelajarinya, yang selanjutnya akan mengantarkannya ke peluang-peluang tak tereksploitasi yang lebih sedikit.
Sebuah pasar yang mendekati acak dengan kejutan-kejutan yang cukup untuk diberikan kepada investor-investor terinformasi yang tetap dalam posisi mendekati acak.
Andai jelas antrean mana yang paling cepat, orang akan telah bergabung ke situ, dan antrean itu tidak akan menjadi yang paling cepat lagi.
(hlm.209)
Nilai dan harga di luar pergerakan acak
Titik awalnya adalah mempelajari saham-saham yang diperjualbelikan apa adanya: sebuah pertanyaan tentang laba sebuah perusahaan di masa mendatang.
Perusahaan tidak harus mengembalikan laba langsung kepada para pemilik saham.
(hlm.210)
Manajemen menggunakan uang itu untuk hal-hal lain, misalnya membayar utang Amazon.com atau berinvestasi untuk mengembangkan usaha.
(hlm.211)
(Inilah satu alasan mengapa pasar saham meningkat ketika suku bunga diduga akan turun, dan pasar saham menjadi lesu ketika suku bunga diduga akan naik.)
(hlm.212)
Sebuah gambaran tentang pasar saham yang tunduk kepada aturan-aturan dasar dengan kata lain, ketika mengetahui bahwa pada akhirnya saham disebut saham karena suatu alasan: memberi Anda hak untuk memperoleh bagian dari laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.
Jika harga saham lebih rendah daripada nilai dasar, itu memberitahu Anda bahwa saham itu murah dan Anda akan memperoleh uang dengan membelinya.
(hlm.213)
John Maynard Keynes, memperbandingkan pasar saham dengan sebuah kompetisi surat kabar yang konyol ketika pembaca diminta memilih beberapa wajah cantik dari seratus buah foto. Sang pemenang adalah seorang pembaca pemilih foto cantik yang paling dekat dengan pandangan umum.
Ini bukan kasus memilih mereka yang, berdasarkan penilaian terbaik seseorang, sungguh paling cantik, pun bukan pilihan yang menurut pandangan rata-rata dengan tulus dianggap paling cantik. Kita telah sampai ke derajat ketika kita mengerahkan kecerdasan kita untuk mengantisipasi apa yang diduga oleh kebanyakan orang tentang pandangan kebanyakan orang pada umumnya. Dan menurut keyakinan saya, ada beberapa orang yang telah mencapai derajat keempat, kelima, bahkan lebih tinggi.
(hlm.214)
Sebuah contoh zaman modern untuk memilih saham adalah metode “Grolsch”.
Langkah awal itu hanya bermasalah jika ia mempunyai rencana menahan saham tersebut untuk waktu yang lama, cukup lama sampai gambaran yang sebenarnya, apa pun itu, menjadi jelas.
Metode Grolsch tidak terpengaruh oleh harga saham. Itu cuma sebuah upaya mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang menurut Anda akan diperbuat oleh investor-investor lain.
(hlm.215)
Orang-orang bodoh yang rasional
Tony Dye menyimpulkan dalam tahun 1996 bahwa pada level 4.000, FTSE 100 (indeks yang mencerminkan performa 100 perusahaan terbesar di Bursa Saham London) memberikan nilai yang berlebihan, maka ia mencairkan sebagian uang kliennya menjadi dana tunai, kemudian memasukkannya ke dalam rekening tabungan.
(hlm.216)
Sebelum Philips & Drew sempat mengubah strategi, pasar saham telah jungkir balik. Saham-saham perusahaan dalam bidang internet, telekomunikasi, dan teknologi menukik tajam.
FTSE jatuh dan jatuh terus, dari di atas 6.400 ketika Mr. Dye mengundurkan diri menjadi di bawah 3.300 tiga tahun kemudian. Dye telah menyimpulkan dalam tahun 1996 bahwa klien-kliennya akan lebih beruntung jika menjual saham ketika pasar berada di level 4.000 dan memasukkan dananya ke dalam rekening tabungan. Ia akhirnya terbukti benar tujuh tahun kemudian.
Tony Dye benar, tetapi apakah beruntung? Ratusan fund manager yang telah terbukti salah besar ternyata tetap dalam pekerjaan masing-masing sebab mereka semua melakukan kesalahan secara beramai-ramai.
(hlm.217)
Fund manager memang harus berhadapan dengan kenyataan yang tidak lazim: andai mereka memutuskan mengambil pandangan yang berbeda dari banyak orang, mereka hanya memenangkan beberapa klien ketika mereka sukses tetapi kehilangan pekerjaan mereka ketika mereka tidak sukses. Oleh sebab itu orang lebih suka bergabung dengan kelompok besar.
Banyak fund manager besar, yang membuat keputusan-keputusan terkait dengan dana yang besar sekali, dibayar untuk mengikuti mode, bukan untuk memilih saham yang benar. Artinya, sampai kapan pun pasar saham akan melakukan kesalahan-kesalahan.
(hlm.218)
Membuat telaah jangka panjang
Siapa yang berani memastikan bahwa gelembung internet (internet bubble) adalah gelembung yang sesungguhnya? Orang baru sadar telah salah jalan ketika harga-harga saham menukik secara dahsyat.
(hlm.219)
Para investor dalam tahun 2000 seperti orang-orang yang kerasukan. Sebagian penyebabnya adalah kesediaan membayar lebih mahal untuk saham-saham karena orang-orang sudah lebih akrab dengan saham dan lebih toleran terhadap risiko.
(hlm.220)
Laba perusahaan selalu mengikat meskipun dengan kurva bergerigi sejalan dengan ekonomi yang berkembang. Akan tetapi nisbah harga/pendapatan (price/earning ratio) seperti yang ditunjukkan dalam grafik selalu memperhitungkan kenyataan bahwa karena ekonomi terus berkembang, laba esok hari barangkali akan lebih besar daripada laba hari ini.
Nisbah yang mantap pada angka 16 mengatakan bahwa saya bersedia membayar 16 dolar per saham yang di masa silam telah menghasilkan laba 1 dolar setahun, 1.600 dolar untuk sebuah portfolio yang di masa lalu telah menghasilkan 100 dolar per tahun, atau 16 miliar untuk sebuah perusahaan yang di masa lampau telah memberikan laba 1 miliar dolar per tahun.
(hlm.221)
Ekonom dari Yale Robert Shiller telah meluangkan sebagian waktunya menyelidiki pola kecenderungan untuk selalu kembali ke P/E ratio 16 ini, dan ia telah mengumpulkan nisbah harga/pendapatan sampai ke tahun 1881. (Data Robert Shiller telah digunakan dalam grafik untuk keduanya. Sesungguhnya, gambar pertama hanya sebuah pengembangan dari gambar kedua. Kesan yang muncul dari kedua grafik ini agak berbeda.) Yang jelas sekali dari data Shiller adalah bahwa nisbah yang lebih dari 30 tidak normal. Itu terjadi hanya sekali sebelum tahun 1990-an, yakni dalam tahun 1928. Seperti dalam tahun 2000, orang-orang dalam tahun 1928 muncul dengan banyak rasionalisasi untuk harga saham yang tinggi pada waktu itu.
(hlm.222)
Irving Fisher, salah seorang pendahulu Shiller sebagai ekonom ternama Yale, terkenal ketika mengatakan bahwa saham-saham telah mencapai “sebuah dataran tinggi yang baru dan permanen”. Fisher tidak bodoh; sebagai pemikir sangat berpengaruh dalam ilmu ekonomi keuangan, ia menulis sebuah buku berjudul The Wall Street Crash-And After, berisi sesuatu yang pastilah pada masa itu dianggap sebagai alasan yang bagus sekali untuk mengharapkan harga-harga saham tetap tinggi.
Fisher berpendapat bahwa laba di masa mendatang akan luar biasa tinggi, berkat efisiensi-efisiensi yang dihasilkan dari beberapa merger besar tak lama sebelumnya, berkat penerapan teknologi baru, peningkatan keahlian manajemen dan kepakaran Federal Reserve. Analisis itu kelihatannya masuk akal… dan anehnya akrab.
(hlm.223)
Berpikir bijak tentang kelangkaan
Orang tergoda untuk berpikir bahwa pandangan ini didasarkan pada kekuatan internet, telepon seluler, komputer, dan produk-produk teknologi maju lain yang baru ditemukan. Banyak penggemar internet dengan spontan berpendapat masuk akal jika orang bersedia mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekali untuk sebuah perusahaan seperti Amazon karena internet “mengubah segala sesuatu”.
(hlm.224)
Asumsi dasar di balik ini adalah bahwa jika kita sedang berada dalam suatu revolusi ekonomi, saham akan sangat berharga. Asumsi dasar ini keliru. Saham akan mengalami kenaikan harga hanya jika ada alasan yang bagus untuk berpendapat bahwa laba di masa depan akan tinggi. Sebagaimana kita ketahui, laba berasal dari kelangkaan; sebagai contoh, kepemilikan atas sebidang tanah yang langka (dilindungi sertifikat yang sah), merek yang langka (dilindungi hak cipta), atau sebuah organisasi dengan kemampuan unik (dilindungi tidak lain oleh kenyataan bahwa organisasi yang paling efektif sulit ditiru). Maka harga saham akan naik hanya jika transformasi ekonomi meningkatkan kemampuan organisasi mengendalikan sumber-sumber daya yang langka.
Dalam sejarah, tak ada hubungan yang jelas antara transformasi ekonomi dan laba yang tinggi untuk perusahaan pada umumnya. Transformasi ekonomi memorakporandakan profitabilitas perusahaan-perusahaan lama (karena menggantikan atau mengadakan aset-aset langkanya), sementara perusahaan-perusahaan baru yang menggantikan sering menghadapi tingkat kegagalan yang tinggi dan memerlukan biaya besar sekali untuk membangun bisnis.
(hlm.225)
Sebagai contoh, laba Amazon yang 30 juta dolar dalam tahun 2003 harus diperhitungkan terhadap kemerosotan laba industri musik dunia sekitar 2,5 miliar dolar dalam tahun yang sama, sebuah keruntuhan yang menurut para eksekutif industri disebabkan oleh download musik melalui internet dan pembajakan yang marak.
Ia ingin tahu apa yang akan terjadi andai dahulu kita membeli saham Great Western Railway, yang paling terkenal di antara semua perusahaan kereta api di Inggris, tempat lahir kereta api sebagai sarana transportasi. Ia berspekulasi bahwa bahkan andai kita membeli saham itu pada hari pertama penjualannya, dan menyimpannya dalam jangka panjang, keuntungan yang dikembalikan kepada kita tidak luar biasa, katakanlah kurang dari 10 persen setahun. Saya tidak habis mengerti bagaimana salah satu perusahaan paling sukses yang menjadi motor revolusi perkeretaapian bisa memberikan laba yang cuma biasa-biasa kepada para pemegang saham. Saya langsung membuka-buka bundel arsip koran The Economist edisi yang berdebu asal abad kesembilan belas dan menemukan jawabnya. Tentu saja Kay benar. Tidak lama setelah saham Great Western Railway ditawarkan dengan harga 100 pound sterling per saham dalam tahun 1835, spekulasi yang luar biasa mulai meledak terhadap saham-saham industri kereta api.
(hlm.226)
Maka, bahkan perusahaan kereta api terbaik belum tentu tempat yang dahsyat untuk investasi, dan yang paling buruk adalah bencana keuangan yang ditimbulkannya. Akan tetapi tak seorang pun membantah kenyataan bahwa transportasi kereta api sungguh telah mengubah tata ekonomi secara keseluruhan. Taksiran yang konservatif mengatakan bahwa hal itu menambah 5 hingga 15 persen terhadap nilai total ekonomi AS pada tahun 1890, sesuatu yang luar biasa, kalau kita memikirkannya sekarang.
(hlm.227)
Kelangkaan dan teknologi
Pulih setelah secara radikal. Akan tetapi Intel dikenal karena semangat pantang menyerahnya untuk tetap berinovasi sehingga tetap di depan dalam ajang kompetisi.
Hanya Microsoft, yang menggantikan IBM sebagai titan di industri komputer, tampaknya masih bisa hidup dengan nyaman. Barangkali sukses Microsoft yang begitu dahsyat telah membantu mengarahkan para penggemarnya untuk menemukan “Microsoft berikutnya”. Kebanyakan perusahaan bukan Microsoft dan tidak akan pernah menjadi Microsoft.
Microsoft sungguh memiliki kuasa kelangkaan yang asli, yang abadi, yang akan membangkitkan laba berlimpah sampai bertahun-tahun yang akan datang.
(hlm.228)
Banyak di antara mereka mempunyai bisnis yang dapat ditiru dengan murah hanya dalam beberapa bulan, dan kenyataan itu saja sudah cukup untuk menjelaskan bahwa saham mereka hampir tidak berharga.
Orang tidak peduli jika ada orang lain di dunia mampu mengerjakan yang sedang kita kerjakan. Yang penting adalah kita tiba di sana lebih dahulu. Itu visi yang sama dengan visi demam emas: klaim yang pertama mempunyai prioritas. Apabila entah bagaimana perusahaan internet dapat memetak-metak “lahan” di internet, perusahaan-perusahaan lain akan menemukan mustahil mereka masuk untuk mengusir mereka.
(hlm.229)
Sesungguhnyalah, saat ini keunggulan sebuah perusahaan karena statusnya sebagai pelopor tidak sebesar di masa lampau. Sementara Bailey masih berangan-angan, sebuah perusahaan kecil sedang didirikan di sebuah garasi di California. Perusahaan itu menyediakan teknologi pencarian internet tetapi baru mampu melakukan beberapa ratus pencarian dalam satu jam. Nama perusahaan itu Google.
Google datang ke arena belakangan, pada masa ketika Yahoo! tampaknya telah memantapkan diri sebagai raja di antara semua mesin pencari, tetapi Google segera menjadi sinonim dengan pencarian Web sendiri.
(hlm.230)
Kuasa kelangkaan tidak terlalu berkuasa di web.
Ingat bahwa profitabilitas yang berkelanjutan untuk sebuah perusahaan terjadi karena memiliki kemampuan khusus yang tidak mudah ditandingi oleh perusahaan lain: yang perkasa di pasar konservatif—bayangkan kondom Durex, kontrol standar Microsoft, atau sekadar keahlian yang superior, seperti General Electric.
Perusahaan konsultasinya gulung tikar pada April 2001.
(hlm.231)
Orang yang Tahu Nilai di Balik Tidak Berharga
Seseorang yang tahu tentang harga segala sesuatu dan nilai di balik yang tidak berharga. Definisi Oscar Wilde tentang orang sinis, yang sekarang lazim diberikan para ekonom.
(hlm.232)
Yang diperjualbelikan dalam hal ini bukan sesuatu yang dapat dipegang melainkan udara, panjang gelombang dalam spektrum radio, atau lebih tepatnya sesuatu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan telepon seluler untuk mengoperasikan jaringan mereka.
Spektrum yang tersedia terbatas, dan seperti yang telah kita ketahui, ada kelangkaan berarti ada uang.
(hlm.233)
Ini bukan karena peruntungan atau nasib baik melainkan kecerdikan di satu pihak dan kesalahan di pihak lain. Lelang udara, seperti bermain poker, adalah permainan yang memerlukan keterampilan khusus, permainan yang dipakai untuk pertaruhan yang sangat tinggi.
Cinta, perang, dan poker
Matematikawan John von Neumann dianggap sebagai “otak terbaik di dunia,” dan mereka mempunyai kesempatan untuk membandingkannya dengan lawan yang sama-sama tangguh, mengingat salah seorang mitra Neumann di Princeton adalah Albert Einstein. Von Neumann adalah genius yang sampai membangkitkan mitologi tentang kecerdasan manusia yang hampir super.
Von Neumann telah menghasilkan sebuah lompatan yang dramatis dalam logika, teori himpunan, geometri, meteorologi, dan bidang-bidang matematika lain, dan ia mempunyai peran yang penting dalam pengembangan mekanika kuantum, senjata nuklir, dan komputer. Akan tetapi yang menarik bagi kita di sini adalah perannya sebagai penemu teori permainan (game theory).
Sebuah permainan, bagi seorang pakar teori permainan, adalah setiap aktivitas ketika prediksi kita tentang orang lain akan memengaruhi keputusan tentang yang akan kita perbuat. Permainan seperti itu antara lain poker, perang nuklir, cinta atau penawaran dalam lelang udara.
(hlm.234)
Permainan adalah objek matematika. Von Neumann sendiri, atau pemenang Hadiah Nobel John Nash, tokoh utama dalam A Beautiful Mind.
Von Neumann suka sekali permainan poker, dan ketika pikirannya tertuju ke permainan itu, ia mengembangkan perangkat matematika yang praktis, tidak hanya bagi ekonom tetapi juga bagi orang yang mencoba memahami segala sesuatu dari kencan hingga biologi evolusioner atau perang dingin.
Para pemain menyembunyikan kartu-kartu mereka sampai tiba saatnya untuk saling membuka kartu di akhir permainan, dengan pemain pemilik kartu terbaik berhak memenangkan seluruh uang yang dipertaruhkan oleh para peserta. Tiap peserta harus terus mengajukan penawaran agar boleh tetap bermain, tetapi sebagian akan berhenti di tengah jalan, lebih suka mendapatkan uang sedikit daripada berisiko kehilangan banyak di akhir permainan. Jika semua peserta lain menyerah, Anda dapat memenangkan semua yang dipertaruhkan tanpa pernah menunjukkan kartu Anda.
(hlm.235)
Apakah penawaran kecil menandakan kelemahan, atau hanya trik untuk membujuk Anda menaikkan taruhan padahal di balik sana lawan Anda mempunyai kartu-kartu terbaik?
“Andai dalam pikirannya saya berpikir bahwa menurutnya saya mempunyai empat raja, berarti…”
Tiap pemain mempunyai akses ke informasi yang disembunyikan dari para pemain lain. Dalam catur, permainan yang murni mengandalkan keterampilan, pertarungan terjadi di ajang yang terbuka bagi siapa pun. Dalam poker, tak ada pemain yang dapat melihat seluruh kebenaran.
Von Neumann percaya bahwa jika ia dapat menganalisis poker menggunakan matematika, ia berpeluang menghadirkan lampu sorot ke dalam segala macam interaksi manusia.
(hlm.236)
Pikirkan jenderal-jenderal yang memimpin peperangan, atau bahkan andai Anda orang usil seperti saya, bayangkan juga sepasang perempuan dan laki-laki yang masih dalam tahap pendekatan.
Von Neumann bermitra dengan ekonom Oskar Morgenstern ketika menulis buku suci teori permainan, Theory of Games and Economic Behavior, yang diterbitkan tidak lama sebelum Perang Dunia II berakhir. Teori permainan diajarkan kepada kebanyakan mahasiswa jurusan ekonomi, dan beberapa pakar teori permainan telah dianugerahi Penghargaan Nobel untuk Ilmu Ekonomi.
Berpikirlah tentang tawar-menawar antara pemilik tanah dan para penyewa.
(hlm.237)
Idealnya, pemerintah ingin memberikan lisensi kepada perusahaan-perusahaan yang akan memanfaatkannya secara maksimal. Karena yang akan dibagi-bagikan oleh pemerintah adalah aset publik yang berharga, mereka pun ingin mendapatkan manfaat terbaik bagi para pembayar pajak.
Ini karena pertaruhan mengomunikasikan kekuatan dan kelemahan dalam poker. Andai pemain tidak bertaruh dengan uang sungguhan, “komunikasi” menjadi tidak bermakna. Seperti yang sekarang telah kita ketahui dengan baik, bicara itu murah. Maka menggertak hanya memberikan akibat jika ada uang sungguhan yang dipertaruhkan.
(hlm.238)
Guna menyaring mana bicara yang bunyi dan janji-janji kosong, pemerintah harus merangsang pertaruhan yang tinggi dan memaksa para juru runding “menaruh uang di mulut mereka”.
Permainan dalam permainan: bagaimana menjual rumah 300.000 pound sterling dengan harga hanya 3.000 pound sterling.
Penjualan yang pertama sukses sekali (dan menghasilkan uang banyak sekali bagi pemerintah), tetapi sesudah beberapa kali lelang rasanya ada yang salah.
(hlm.239)
Perusahaan-perusahaan telah mengakali pemerintah dengan sengaja tidak bersaing satu sama lain. Jika hanya ada beberapa pembeli yang berpeluang membeli rumah Anda, mereka dapat membuat kesepakatan di antara mereka untuk tidak saling mengalahkan yang lain. Balas jasa yang paling nyata adalah sepakat untuk tidak menawar lebih tinggi pada lelang yang akan datang.
(hlm.240)
Jika hanya ada beberapa pembeli yang berpeluang membeli rumah Anda, mereka dapat membuat kesepakatan di antara mereka untuk tidak saling mengalahkan yang lain.
(hlm.241)
Teori permainan untuk yang belum tahu
Teori ini dikembangkan oleh orang-orang yang dalam hal kecerdasan dapat disebut manusia super, misalnya Nash dan Von Neumann.
Teori permainan mengungkapkan cara orang akan bertindak sebagai solusi atas sebuah persamaan matematika. Sebagai contoh, teori permainan mengatakan kepada kita bahwa catur bukan permainan yang bagus karena secara teori hasilnya telah ditentukan lebih dahulu: salah seorang pemain dapat memaksakan sebuah hasil.
(hlm.242)
Padahal Von Neumann menunjukkan bahwa cara bermain yang betul adalah menggertak menggunakan kartu yang seburuk mungkin.
Menjadi pelaksana lelang
Pada akhir tahun 1996, saya melihat seorang pakar teori lelang terkemuka Inggris menerangkan poin ini dalam sebuah seminar tentang penerapan teori permainan pada kegiatan lelang.
(hlm.243)
Paul Klemperer mengambil dompet dua peserta seminar, menghitung uang yang ada di dalamnya, kemudian menawarkan untuk menjual uang dalam dompet itu (yang jumlahnya tidak diketahui) kepada siapa pun di antara kedua korban itu yang berani menawar paling tinggi.
Adalah bahwa kedua korban cuma tidak tahu berapa penawaran yang harus diajukan.
(hlm.244)
Dalam permainan dompet, salah satu solusi bagi tiap peserta adalah terus menawar sampai mencapai dua kali nilai isi dompetnya sendiri. Peserta dengan dompet lebih gemuk akan menang tetapi membayar lebih sedikit dibanding jumlah uang dalam kedua dompet mereka. Menawar terlalu agresif berisiko membayar terlalu banyak.
Ken Binmore dan Tilman Borger, yang sama-sama pakar dalam teori permainan untuk keperluan.
(hlm.245)
John Maynard Keynes, ekonom paling berpengaruh dalam abad kedua puluh, dahulu membayangkan suatu hari yang memungkinkan ekonom tidak lagi menjadi orang-orang yang hanya berkutat soal teori tetapi “agak seperti dokter gigi”, didatangi orang untuk memecahkan masalah sehari-hari dan memberikan hasilnya secara langsung.
Orang ekonomi belum sampai ke situ, dan ekonom mana pun yang ingin berkiprah seperti dokter gigi meski hanya sebagian ternyata harus menyaksikan teori-teori ekonomi mereka digilas oleh pelajaran-pelajaran keras dalam dunia nyata dengan dosis yang tidak tanggung-tanggung: itikad buruk peserta lelang, penawaran yang keliru, masalah penampilan.
(hlm.246)
Pemenang Nobel William Vickrey
William Vickrey, orang pertama yang memberikan kemajuan-kemajuan besar dalam penerapan teori permainan pada penyelenggaraan lelang.
Lelang Vickrey adalah lelang yang tergolong second-price sealed-bid auction. “Sealed bid” berarti tiap peserta mengajukan penawaran tertulis hanya satu kali dalam sebuah amplop bersegel. Ketika amplop dibuka, penawar paling tinggi menang. Sedangkan “second-price” adalah aturan aneh yang mengatakan bahwa pemenang tidak membayar sebesar harga yang ia tawarkan melainkan harga kedua tertinggi.
(hlm.247)
Bahwa tidak ada penawar yang mempunyai insentif untuk memangkas penawarannya dalam upaya meraup laba lebih besar, mengajukan penawaran lebih rendah memengaruhi peluangnya untuk menang tetapi tidak memengaruhi harga.
Dalam sebuah lelang tradisional tak seorang pun pernah mengetahui harga maksimum yang bersedia dibayar oleh penawar tertinggi, tetapi dalam lelang Vickrey informasi ini terbuka bagi siapa pun. Tidak mengherankan bila orang Selandia Baru ingin tahu mengapa seorang peserta yang telah menawar senilai 100.000 dolar untuk sebuah lisensi ternyata hanya harus membayar 6 dolar atau mengapa pihak yang telah mengajukan penawaran senilai 7 juta dolar hanya harus membayar 5.000 dolar.
(hlm.248)
Mengapa menggunakan lelang?
Dengan lisensi yang terbatas, merupakan sebuah kejahatan besar jika salah satu lisensi itu jatuh ke tangan timharford.com, sebuah internet-bubble company yang tidak mempunyai pengalaman terkait dan tidak mampu memanfaatkan aset berharga itu. Dengan demikian, lisensi harus jatuh ke tangan perusahaan yang akan menggunakannya untuk menyediakan layanan-layanan bermutu tinggi pada harga paling rendah. Kompetisi di antara para pemegang lisensi selanjutnya akan menentukan harga.
(hlm.249)
Untuk sederhananya, bayangkan sebuah lelang langsung untuk mengharuskan peserta mengajukan penawaran terbuka yang makin lama makin tinggi, dengan satu perbedaan: siapa pun yang tinggal dalam ruangan dianggap bersedia membayar harga tertinggi yang ditawarkan. Siapa pun yang mengundurkan diri harus meninggalkan ruangan dan tidak boleh masuk lagi.
(hlm.250)
Ketika lelang dimulai dan harga mulai naik, peserta akan mulai mengundurkan diri begitu harga yang diajukan lebih tinggi daripada taksiran yang telah mereka buat. Perusahaan-perusahaan yang kurang percaya diri dalam rencana bisnis dan teknologi mereka akan menjadi kelompok pertama yang menyingkir dari kalangan. Apabila harga terus naik tanpa orang pun meninggalkan ruangan, tiap peserta tahu bahwa orang lain sama-sama percaya diri tentang prospek pasar secara keseluruhan.
Lelang ini dengan rapi meringkaskan kearifan kolektif semua peserta.
(hlm.251)
Dalam pertengahan tahun 1990-an, Klemperer dan Jeremy Bulow (yang menjadi anggota lain tim perancangan lelang ini) menerbitkan sebuah makalah yang menunjukkan apabila kesederhanaan lelang itu berhasil menarik satu lagi saja peserta lelang yang serius, lelang langsung itu akan mendatangkan uang lebih banyak daripada cara negosiasi yang lain.
Jika Anda ingin lelang Anda sukses, Anda memerlukan banyak penawar terus.
Lelang Inggris beraksi
Pada bulan Maret tahun 2000, lelang Inggris sudah siap dilangsungkan dengan tiga belas penawar terdaftar yang telah membayar jaminan senilai 50 juta pound sterling dan telah terhubung dengan internet untuk mengirimkan penawaran mereka dari jarak jauh.
(hlm.252)
2 hingga 3 miliar pound sterling, yang cukup untuk mengalahkan dana dari pajak pendapatan selama satu tahun.
(hlm.253)
Gagasan di balik pengadaan lelang ini adalah bahwa persaingan untuk mendapatkan lisensi A akan mendongkrak harga keempat lisensi yang lain.
(hlm.254)
Karena penawar tidak pernah tahu kapan lelang akan berakhir, mereka perlu memastikan apakah mereka selalu nyaman dalam posisi mereka yang sekarang. Strategi terbaik adalah mempelajari semua lisensi kemudian mengirimkan sebuah penawaran yang tinggi ke lisensi mana pun yang tampak mempunyai nilai terbaik. Apabila tak ada satu pun yang mempunyai nilai bagus pada waktu itu, berarti langkah yang benar adalah mengundurkan diri.
(hlm.255)
Para peserta seperti sepakat untuk bermain di sekitar 400 juta pound sterling untuk setiap lisensi. Sesudah lima puluh putaran penawaran keseluruhan mencapai 3 miliar pound sterling: sama dengan dana yang ingin didapatkan oleh pemerintah.
Foto tim perancang mulai muncul di surat kabar. Para penulis berusaha menjelaskan apa tepatnya yang telah dilakukan oleh tim tersebut, tetapi semua segera sadar bahwa sesuatu yang luar biasa sedang berlangsung.
Penawaran telah melewati putaran keenam puluh (pendapatan total: 4 miliar pound sterling). Putaran ketujuh puluh (5 miliar pound sterling). Putaran ke delapan puluh (7 miliar pound sterling). Akhir Maret datang dan pergi. Harga masih terus naik.
(hlm.256)
Pada pagi tanggal 3 April, hampir satu bulan setelah penawaran pertama dilayangkan, dengan lebih dari 10 miliar pound sterling (200 pound sterling per orang di Inggris) yang terkumpul, sesuatu akhirnya terjadi. Sehabis putaran kesembilan puluh empat, panitia mengumumkan bahwa salah satu peserta, Crescent, mengundurkan diri. Setelah itu lelang mulai berubah dengan cepat. Petang itu, dalam putaran kesembilan puluh lima, peserta kedua, konsorsium 3G-UK, mengundurkan diri. Esok paginya, dalam putaran kesembilan puluh tujuh, peserta ketiga, Spectrum, juga berhenti. Beberapa penawar lain gugur karena beberapa kali tidak menggunakan kesempatan mereka untuk mengajukan penawaran baru. Dalam putaran kesembilan puluh delapan Epsilon mengundurkan diri. Hal berikutnya, sekitar jam makan siang tanggal 5 April, One-Tel pun menyerah.
Mengapa kejadian itu mendadak? Agaknya cuma masalah harga diri: tidak seorang pun ingin menjadi yang pertama mengundurkan diri, tetapi begitu Crescent menyerah, perusahaan atau kelompok yang telah menunggu kesempatan itu pun segera mengundurkan diri.
(hlm.257)
Pakar teori permainan mempunyai sebuah penjelasan lain: para peserta sudah belajar dari tiap peserta lain tentang seberapa tinggi kira-kira nilai lisensi 3G itu. Ini salah satu keuntungan dari lelang yang diselenggarakan secara transparan.
Tiap perusahaan mempunyai rencana bisnis masing-masing, mitra teknologi masing-masing, proyeksi penjualan masing-masing. Semua tadi spekulatif, tetapi lelang yang transparan memberi sinyal tentang rencana-rencana tadi dan membuat informasi tersebut terbuka bagi semua peserta. (lelang juga menyediakan informasi yang diperlukan dari pemerintah dan bersamaan dengan itu mengumpulkan pendapatan dari situ semuanya sangat rapi.)
Pengunduran diri Crescent mengirimkan sebuah sinyal kepada para penawar lain bahwa perusahaan itu merasa bahwa nilai lisensi tidak lebih tinggi dari penawaran yang terakhir.
(hlm.258)
Tiap pengunduran diri baru menegaskan kabar bahwa penawaran sudah terlalu tinggi.
Sudah barang tentu, perusahaan yang belakangan mengundurkan diri sebelumnya tergabung dalam kawanan yang sama, tetapi ingat bahwa sekelompok hewan bergabung karena alasan-alasan yang positif.
Tidak lama setelah jam sarapan pada 27 April, NTL Mobile mengeluarkan pengumuman bahwa perusahaan itu akan menarik diri dari lelang, dan tiba-tiba kegairahan lenyap secara keseluruhan. Sebuah perusahaan bernama TIW yang baru muncul di dunia telepon mobile, telah membayar 4.384.700.000 pound sterling untuk lisensi A. Vodafone telah memenangkan pertarungan habis-habisannya dengan British Telecom dan harus bangga karena memegang lisensi B, dengan harga hampir 6 miliar pound sterling dan dalam prosesnya merupakan lelang paling besar dalam sejarah modern.
(hlm.259)
Jangan lupa: kuasa kelangkaan
Apabila lisensi 3G mahal sekali, berarti perusahaan yang membeli lisensinya akan memungut biaya itu dari pelanggan.
Andai lisensi 3G murah sekali, apakah perusahaan yang memilikinya akan menjual layanan yang murah kepada konsumen?
(hlm.260)
Kita belajar di Bab 1 dan 2 bahwa perusahaan akan memungut bayaran sebanyak mungkin dari pelanggan kalau situasi mengizinkan. Kita juga tahu bahwa kemampuan mereka memenuhi keinginan itu dibatasi oleh kuasa kelangkaan yang mereka miliki.
Di Inggris, spektrum radio yang tersedia menghasilkan kelangkaan itu: teknologi saat ini hanya mampu menciptakan lima lisensi.
(hlm.261)
Yang mampu bertahan
Kalangan eksekutif perusahaan telekomunikasi mungkin mengutuk lelang Inggris karena keunggulan 3G secara komersial belum terbukti bahkan terancam oleh teknologi pesaing lain seperti wi-fi, tetapi orang tetap harus menghormati mereka.
(hlm.262)
Para penerus John von Neumann telah menggunakan teori permainan untuk meraih salah satu kemenangan paling spektakuler, kalau tidak kontroversial, yang pernah terjadi dalam sejarah ekonomi. Orang yang tahu tentang nilai di balik “sesuatu yang tidak berharga” telah menunjukkan bahwa orang ekonomi, seperti dokter gigi, akhirnya berhasil membuahkan karya nyata mereka.
(hlm.263)
8
Mengapa Negara Miskin Itu Miskin
Kamerun memang sebuah negara yang sangat miskin; rata-rata penduduk Kamerun delapan kali lebih miskin dibanding rata-rata penduduk dunia, dan hampir lima puluh kali lebih miskin dibanding rata-rata orang Amerika. Pada akhir tahun 2001 saya pergi ke Douala untuk mencaritahu penyebabnya.
Pembagian Bantuan Langsung Tunai.
(hlm.264)
Yang cukup menggelikan, saya dan teman saya tidak bertemu dengan banyak wisatawan dalam tiga minggu kami di Kamerun.
Menurut Transparansi Internasional, Kamerun adalah salah satu negeri paling korup di dunia. Pada tahun 1999, menurut survei negara itu adalah yang paling korup.
(hlm.265)
Jalan yang khas di Douala mempunyai lebar sekitar lima puluh meter, dari tepi ke tepi. Ini bukan karena harus menyediakan ruang untuk deretan pohon di kiri, kanan, dan median jalan, melainkan karena jalanan di sana penuh dengan pedagang kaki lima, entah menjajakan kacang atau pisang bakar; di sana-sini ada kelompok-kelompok kecil orang, yang berdiri mengerumuni sebuah motor, sambil minum-minum bir atau minuman beralkohol dari nira aren, atau memasak dengan api unggun kecil.
(hlm.266)
Aturan hampir tidak ada. Kadang-kadang sebuah kendaraan umum yang sarat dengan penumpang tiba-tiba masuk ke tengah jalan meskipun lubang-lubang di situ lebih banyak daripada di pinggir.
(hlm.267)
Tak seorang pun yang pernah melihat jalanan Douala dapat menyimpulkan bahwa Kamerun miskin karena kurangnya semangat wirausaha. Akan tetapi negeri itu miskin, dan makin miskin. Tidak adakah yang dapat diperbuat di sana untuk membalik penurunan itu dan sebaliknya membantu negara itu menjadi kaya?
Robert Lucas: “Konsekuensi kesejahteraan manusia yang tersirat dalam pertanyaan-pertanyaan seperti ini sungguh mengejutkan: Begitu kita mulai memikirkannya, sulit berpikir tentang sesuatu yang lain.”
Keping jigsaw yang hilang
Ekonom terbiasa berpikir bahwa kekayaan ekonomi berasal dari kombinasi antara sumber daya buatan manusia (jalan, pabrik, mesin, sistem telepon), sumber daya manusia (kerja keras dan pendidikan), serta sumber daya teknologi (keterampilan teknis atau sekadar perkakas teknologi tinggi).
(hlm.268)
Akan tetapi gambaran ini belum lengkap: seperti sebuah teka-teki ketika kepingan yang paling penting ternyata hilang.
Negara-negara miskin harus menyusul dengan cepat karena dalam sebuah negara yang sangat kekurangan dalam hal infrastruktur atau pendidikan, investasi-investasi baru akan memberikan hasil yang paling besar dari investasi lebih lanjut: ini disebut diminishing return.
(hlm.269)
Ketika Anda menengok ke negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, atau China, yang telah menggandakan pendapatan setiap sepuluh tahun atau lebih cepat, teori tentang susul-menyusul itu tampak masuk akal. Akan tetapi banyak negara miskin tidak tumbuh lebih cepat daripada negara-negara kaya; sesungguhnyalah, negara-negara itu tumbuh lebih lambat atau, seperti Kamerun, makin lama makin miskin.
(hlm.270)
Negara-negara dinamik ini, bukan Jepang, Amerika Serikat, atau Swiss, telah menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di bumi.
Karena teknologi tersedia hampir di mana-mana, dan makin murah, itulah sesungguhnya yang harus diharapkan oleh para ekonom untuk setiap negara.
(hlm.271)
Akan tetapi keuntungan bagi para pekerja dan investor Korea, dalam bentuk pertumbuhan ekonomi, lima puluh kali lebih besar daripada harga lisensi dan keuntungan yang diangkut dari negeri mereka.
(hlm.272)
Tetapi mereka mengantongi sendiri uang itu. Mereka tidak menggunakannya untuk memperbaiki jalan-jalan.
“Ada! Selalu ada pemilihan umum. Presiden Biya selalu terpilih kembali dengan mayoritas 90 persen.”
(hlm.273)
Seorang ekonom bernama Mancur Olson menawarkan sebuah asumsi praktis bahwa pemerintah masih bingung, lalu membuat sebuah teori sederhana tetapi menarik sekali tentang mengapa kediktatoran yang stabil pasti lebih buruk untuk pertumbuhan ekonomi daripada demokrasi, tetapi masih lebih baik daripada anarki.
Penduduk setempat barangkali merasa lebih baik ketika sang diktator memutuskan tinggal.
(hlm.274)
Maka diktator yang merasa memiliki wilayah adalah pemimpin yang terus berkeliling mencari korban-korban baru dijarah.
(hlm.275)
Pajak menyebabkan ketidakefisienan.
(hlm.276)
Sudah barang tentu, diktator mungkin membuat investasinya sendiri: sebagai contoh, membangun jalan-jalan atau jembatan-jembatan untuk merangsang perdagangan. Meskipun mahal untuk jangka pendek, investasi itu akan membantu memakmurkan perekonomian, sehingga sang diktator mempunyai peluang-peluang untuk terus menjarah.
(hlm.277)
Bandit, bandit di mana-mana
Apabila Anda ingin berkendara dari kota Buea ke Bamenda, yang terletak lebih ke utara, alat transportasi paling populer untuk menempuh perjalanan itu adalah bus atau lebih tepat minibus; semua rute jarak jauh di Kamerun dilayani oleh minibus.
(hlm.278)
Pemerintah Biya tampaknya mengabaikan kepentingan kawasan-kawasan berbahasa Inggris yang secara politik tidak memiliki kekuatan.
(hlm.279)
Presiden Biya merasa perlu mengusahakan agar ratusan ribu tentara dan polisi tetap senang, begitu pula sejumlah pegawai negeri dan kelompok-kelompok pendukung lain. Andai Biya seorang “diktator sempurna” yang berkepentingan untuk memaksimumkan neraca banknya, ia harus menerapkan pajak dengan kerusakan sesedikit mungkin, berapa pun besar dana yang diperlukan, kemudian memberikan bagian yang memadai kepada para pendukungnya.
(hlm.280)
Untuk membeli atau menjual rumah atau tanah orang harus membayar hampir satu per lima harga jual rumah atau tanah.
(hlm.281)
Lembaga itu penting
Pemerintah bergaya bandit membudayakan regulasi-regulasi kotor dan sewenang-wenang yang dirancang untuk memudahkan penarikan pungutan-pungutan liar: semua unsur yang termasuk keping hilang dalam teka-teki pertumbuhan dan pembangunan.
(hlm.282)
Pemerintah Etiopia diam-diam menghilangkan regulasi yang dimaksudkan. Pendaftaran perusahaan baru langsung melonjak hampir 50 persen.
(hlm.283)
Kecuali rumah tinggal kepala sekolah yang seperti istana, perpustakaan merupakan gedung dua lantai satu-satunya di kompleks sekolah itu. Rancangannya sangat tidak lazim: ingin seperti gedung opera Sydney tetapi asal-asalan.
(hlm.285)
Akan tetapi kalau perpustakaan itu proyek yang tidak penting, apa pula alasan mereka membangunnya?
Napoleon sering dikenal karena pernyataan khasnya, “Jangan pernah mengaitkan sesuatu dengan konspirasi apabila teori itu berasal dari orang yang tidak kompeten.”
Ketidakmampuan paling mudah untuk dikambinghitamkan.
Kesalahan-kesalahan konyol tampaknya begitu merata di Kamerun sehingga ketidakmampuan justru tidak memadai untuk menerangkan mengapa kenyataan yang ada demikian.
Pertama, kepala sekolah di sekolah swasta bergengsi ini ingin mengubah sekolah itu menjadi perguruan tinggi, maka ia perlu membangun gedung perpustakaan dengan ukuran dan mutu setara untuk universitas.
Kedua, tidak seorang pun secara efektif memantau kepala sekolah atau anggaran belanjanya.
(hlm.286)
Sesungguhnyalah, orang satu-satunya yang berani berbeda pendapat dengan kepala sekolah di situ adalah pustakawan, yang bertanggung jawab hanya kepada pimpinan organisasi VSO di London.
(hlm.287)
Dana yang terhimpun berkat jaringan sosial, bukan karena kebutuhan; sebuah proyek yang dirancang hanya untuk menaikkan gengsi, bukan untuk digunakan; tidak adanya pemantauan dan pertanggungjawaban; dan seorang arsitek yang ditunjuk untuk pamer oleh seseorang dengan kepedulian sedikit sekali atas mutu pekerjaan. Hasilnya hampir tidak membuat siapa pun terkejut: sebuah proyek yang tidak pernah harus dibangun akhirnya dibangun, dan tidak dibangun dengan baik.
Kepentingan pribadi atau ambisi orang yang duduk dalam kekuasaan sering menjadi awal pemborosan di negara-negara berkembang.
(hlm.288)
Plot yang berkembang: insentif dan pembangunan di Nepal
Salah satu contoh yang berhasil disingkapkan oleh ekonom Elinor Ostrom, yang menelaah secara rinci rancangan irigasi yang rumit di Nepal. Selain sistem bendungan dan saluran tradisional yang sudah lama, Nepal juga mempunyai beberapa bendungan dan saluran modern dari beton, dirancang oleh insinyur-insinyur yang ahli dan didanai oleh organisasi-organisasi donor internasional. Mana yang berfungsi paling baik, dan mengapa?
Salah. Kita tahu bahwa proyek-proyek bendungan besar sering tidak disesuaikan secara cermat dengan kondisi-kondisi setempat, pun bahwa sesungguhnya “kecil itu indah” metode-metode lokal dan pengetahuan tradisional yang telah diturunkan dari generasi-ke generasi sejak zaman dahulu terbukti berjalan jauh lebih baik.
(hlm.289)
Bendungan-bendungan modern, yang dirancang dan dibangun secara profesional, tampaknya justru menurunkan efektivitas sistem irigasi. Ketika para donor membiayai pembangunan saluran-saluran irigasi, atau memperkuat yang sudah ada dengan bahan-bahan modern, upaya terbukti meningkatkan sistem irigasi, bisa diandalkan untuk menyalurkan lebih banyak air kepada lebih banyak petani.
Proyek apa pun paling mungkin sukses jika orang-orang yang mendapatkan manfaat dari sukses itu sama dengan orang-orang yang mengusahakannya.
Karena dirancang, dibangun, dan dirawat oleh para petani yang menggunakannya. Sebaliknya, bendungan-bendungan dan saluran-saluran modern, dirancang oleh para insinyur yang tidak akan kelaparan meskipun belakangan karya mereka gagal, diawasi oleh “pelayan-pelayan masyarakat” yang tetap menerima gaji meskipun proyek tidak sukses, dan didanai oleh pejabat-pejabat lembaga donor yang mungkin lebih dinilai berdasarkan prosedur ketimbang hasil.
(hlm.290)
Sistem-sistem irigasi harus dirawat supaya dapat berfungsi lebih lama. Akan tetapi siapa yang akan merawat? Baik lembaga donor maupun pegawai negeri tidak terlalu berkepentingan dengan urusan perawatan, meskipun seharusnya demikian.
Perawatan atau pemeliharaan sistem irigasi adalah pekerjaan yang tidak memberikan harapan, meskipun kalau dilaksanakan dengan baik akan memberikan manfaat bagi petani. Apa yang bisa diharapkan oleh pegawai negeri yang ambisius ketika ia dikirim untuk menjalankan tugas remeh yang tidak akan pernah berakhir, jauh dari Kathmandu tempat istrinya berbelanja dan anak-anaknya bersekolah?
(hlm.291)
Semua ini mulai menjelaskan mengapa mereka yang bertugas mengawasi proyek-proyek pembangunan tidak begitu berkepentingan untuk membangun sistem-sistem yang hemat biaya seperti ketika proyek serupa dikerjakan sendiri oleh petani.
Bendungan-bendungan yang didanai oleh lembaga donor menjadikan sistem lebih buruk, apalagi menjelaskan mengapa saluran-saluran irigasi yang didanai lembaga donor bekerja dengan baik terlepas dari kenyataan bahwa orang-orang yang bertugas mengawasi pun cenderung tidak peduli soal proyek itu akan sukses atau tidak. Guna memahami penyebabnya, kita perlu berpikir tentang para petani itu sendiri.
Pekerjaan perawatan memerlukan dua pekerjaan besar: menjaga agar bendungan tetap utuh, dan membersihkan saluran dari sumbatan-sumbatan.
(hlm.292)
Untungnya, sebagian besar komunitas pertanian di Nepal telah menjalin sebuah sistem kerja sama; meskipun secara rinci kerja sama tersebut berbeda-beda, prinsip umumnya adalah bahwa petani di daerah hilir membantu merawat bendungan dan sebagai imbalan petani di daerah hulu ikut membantu merawat saluran.
Ketika sebuah lembaga donor mendanai pembangunan saluran-saluran baru di beton, segalanya berjalan dengan lebih baik. Saluran-saluran baru itu lebih baik, mengangkut air lebih banyak, dan pemeliharaannya tidak begitu merepotkan. Akan tetapi ketika lembaga donor membiayai pembangunan sebuah bendungan baru, semua runtuh. Penyebabnya bukan bendungan itu sendiri: bahkan sebaliknya. Karena bendungan beton memerlukan pemeliharaan yang sedikit sekali bila dibandingkan dengan bendungan tradisional, kesepakatan kerja sama untuk memelihara sistem irigasi tidak berjalan lagi. Kerja sama tradisional yang saling menguntungkan runtuh.
(hlm.293)
Banyak sistem irigasi di Nepal berakhir dengan kegagalan karena walaupun unsur-unsur teknis dalam sistem itu dapat dipahami dan diperbaiki, unsur manusia ternyata tidak diperhatikan sama sekali.
Contoh dari Nepal ini adalah sebuah contoh lain yang menunjukkan bahwa jika sebuah masyarakat tidak dapat menyediakan jenis insentif yang tepat untuk membuat orang produktif, infrastruktur teknis seperti apa pun tidak akan mampu mengentaskan negara itu dari kemiskinan.
Masih adakah peluang untuk pembangunan
Kalangan spesialis pembangunan sering terpusat pada membantu negara-negara miskin menjadi lebih makmur melalui perbaikan pendidikan dasar dan infrastruktur seperti jalan dan telepon, dan itu tentu saja masuk akal. Sayangnya, itu hanya sebagian kecil dari masalah keseluruhan.
(hlm.294)
Telah ditemukan bahwa pendidikan, infrastruktur, dan pabrik-pabrik bukan awal untuk kesenjangan antara kaum kaya dan kaum miskin. Karena sistem pendidikannya yang sangat buruk, Kamerun barangkali dua kali lebih buruk daripada seharusnya. Karena infrastrukturnya yang payah, Kamerun hampir dua kali lebih buruk lagi.
(hlm.295)
Mancur Olson telah menunjukkan bahwa kleptokrasi di puncak kekuasaan mengerdilkan pertumbuhan negara-negara miskin.
Akan tetapi pada umumnya, penjarahan akan menyebar entah karena sang diktator tidak percaya diri dengan kekuasaannya atau karena ia perlu mengizinkan orang lain mencuri supaya mereka tetap mendukungnya.
(hlm.296)
Lembaga yang rusak dan kepercayaan
Aturan-aturan dan undang-undang dalam masyarakat tidak mendorong proyek-proyek atau dunia usaha, yang sesungguhnya demi kebaikan bersama.
Sistem pendidikan Kamerun akan lebih baik jika rakyatnya mempunyai insentif untuk mendapatkan pendidikan yang baik; jika penilaian berdasarkan prestasi diterapkan, dan nilai yang bagus serta keterampilan yang terbukti bisa membuat seseorang diterima bekerja alih-alih karena koneksi.
(hlm.297)
Sebagian orang menyebutnya “modal sosial” (social capital), atau barangkali “kepercayaan” (trust). Sebagian lain menyebutnya “pembatasan kekuasaan melalui penegakan hukum” (rule of law) atau lembaga (institution). Masalahnya adalah Kamerun, seperti negara-negara miskin lain, adalah sebuah dunia serba jungkir balik sehingga semua orang merasa berkepentingan untuk melakukan aksi yang baik secara langsung maupun tidak langsung merugikan setiap orang lain.
Kebusukan dimulai dari pemerintahan tetapi pengaruhnya menyebar ke seluruh masyarakat. Orang tidak tertarik untuk menanamkan modal dalam suatu usaha karena pemerintah tidak akan melindungi Anda dari para penjarah. (Maka, barangkali lebih baik jika Anda pun menjadi pencuri sekalian).
(hlm.298)
Perekonomian di seluruh kawasan sub-Sahara Afrika kira-kira hanya seukuran perekonomian Belgia. Sebuah negara kecil Afrika seperti Chad memiliki perekonomian lebih kecil daripada sebuah kota seperti Shrewsbury.
(hlm.299)
9
Bir, Keripik, dan Globalisasi
Pada zaman dahulu ada kota perdagangan yang makmur bernama Brugge (bahasa Prancis: Bruges), terletak di muara pasang surut Sungai Zwin di kawasan yang sekarang termasuk Belgia. Brugge tumbuh di sekeliling sebuah puri yang dibangun sekitar penghujung abad kesembilan oleh sang pendiri yang dalam bahasa Inggris disebut Duke of Flanders.
(hlm.300)
Tidak peduli siapa pun yang berkuasa, Brugge terus makmur: menjadi acuan bagi perserikatan kota-kota perdagangan yang disebut Hanseatic League, produk-produk seni berkembang dengan subur, mengembangkan industri-industri baru seperti penggosokan intan dari India, dan penduduknya dua kali lebih banyak daripada London.
(hlm.300)
Tidak peduli siapa pun yang berkuasa, Brugge terus makmur: menjadi acuan bagi perserikatan kota-kota perdagangan yang disebut Hanseatic League, produk-produk seni berkembang dengan subur, mengembangkan industri-industri baru seperti penggosokan intan dari India, dan penduduknya dua kali lebih banyak daripada London. Barang-barang bermutu dari seluruh dunia diperdagangkan di kedai-kedai minuman yang melengkapi penginapan-penginapan milik keluarga pedagang Van der Beurs ini antara lain sebabnya sampai sekarang kegiatan perdagangan saham disebut “bursa”.
Muara pasang surut Zwin mulai mengalami pendangkalan. Kapal-kapal besar tidak lagi dapat merapat ke dermaga-dermaga Brugge. Pusat Hanseatic League pindah ke kota yang lebih dekat ke pantai, Antwerpen.
(hlm.301)
Kaki langitnya masih didominasi oleh katedral besar Antwerpen, dan yang masih paling menakjubkan bagi orang yang baru pertama kali datang ke situ adalah gedung-gedung pertemuan besar yang dahulu milik Grote Markt, dengan tinggi sampai lima, enam, bahkan tujuh lantai lebih tinggi dibanding permukaan jalan di depannya yang berbatu-batu, dan tampak lebih tinggi lagi karena gaya arsitektur bangunannya yang serba ramping, ditambah dengan menara-menara dan jendela-jendela sangat tipis. Walaupun kehadiran alat transportasi udara, rel, dan jalan raya modern telah mengurangi keaslian geografisnya, Antwerpen tetap sebuah powerhouse ekonomi. Kota itu masih pusat kerajinan intan dunia. Dan pelabuhan raksasanya di Sungai Scheldt terus beroperasi siang dan malam.
Jika Anda ingin kaya, ada baiknya membina hubungan yang erat dengan seluruh dunia.
Ada beberapa hal yang membuat saya lebih menikmati keberadaan saya di Antwerpen, yakni mengunyah dengan asyik keripik panas yang telah dicelupkan ke dalam mayones kemudian menyegarkan mulut dengan bir yang sangat keras dan banyak buihnya.
(hlm.302)
Manifestasi paling kelihatan dari saling ketergantungan dalam perekonomian dunia adalah ketersediaan produk-produk asing dengan setting yang khas. Ini rahmat sekaligus kutukan: rahmat karena Anda bisa menikmati bermacam-macam keistimewaan yang ada di dunia tanpa harus berkelana jauh dari tempat Anda dilahirkan.
Dari McDonald’s di Moskow sampai Starbucks di Shanghai, bukankah ini berarti bahwa semua menjadi sama?
(hlm.303)
Dunia masih memerlukan waktu yang lama sebelum betul-betul mengalami globalisasi, andai kata konyol itu boleh diartikan sebagai “sama di mana-mana”.
Membaca karya pakar biologi Edward O. Wilson, saya menemukan bahwa dalam beberapa puluh generasi lagi semua manusia akan “sama”, dalam arti bahwa entah di London atau Shanghai atau Moskow atau Lagos, percampuran ras yang sama akan ditemukan. Apabila dipandang dari sudut berbeda, keragaman manusia nanti akan belum pernah ada: karena proses percampuran ras mengalami percepatan, “kombinasi warna kulit, raut wajah, bakat, dan pembawaan-pembawaan lain yang dipengaruhi oleh gen akan makin banyak karena sekarang pun sudah lebih banyak daripada sebelum ini”.
(hlm.304)
Globalisasi tidak akan pernah menghomogenkan yang telah kita miliki, tidak ketika gagasan-gagasan baru selalu muncul dan menambahkan bumbu-bumbu segar ke dalam integrasi ekonomi yang berjalan perlahan-lahan.
Siapa penulis ilmu ekonomi yang lebih baik, saya atau E.O. Wilson? Profesor Wilson adalah “salah seorang pemikir terbesar abad kedua puluh” dan “dipandang sebagai salah seorang ilmuwan terbesar dunia yang masih hidup” menurut sampul bukunya, Consilience. Bab yang ditulisnya tentang ilmu sosial ditulis setelah mewawancarai beberapa ekonom terbesar dunia; hasilnya adalah sebuah penjelasan berwawasan sangat mendalam yang memperkenalkan saya kepada banyak hal yang sangat mendalam yang memperkenalkan saya kepada banyak hal yang tidak saya ketahui tentang ilmu ekonomi. Kebenaran dalam hal ini adalah bahwa E.O. Wilson barangkali seorang ekonom yang lebih baik daripada saya.
(hlm.305)
Profesor Wilson tidak menulis sebuah buku tentang ilmu ekonomi, dan saya cukup percaya diri bahwa ia tidak akan pernah melakukannya.
Profesor Wilson, buku-buku ilmu ekonomi Anda barangkali akan terjual sebanyak lima ratus ribu eksemplar untuk setiap tahun yang Anda habiskan untuk menulis: tetapi mengapa tidak menulis buku biologi saja yang akan menghasilkan penjualan sepuluh juta eksemplar?
“Upah warga China sangat jauh lebih rendah daripada upah kita,” seru pendukung kebijakan proteksionisme. “Mereka dapat membuat televisi, mainan, pakaian, dan segala macam barang jauh lebih murah daripada kita. Kita harus melindungi produsen dalam negeri kita dengan pajak atas produk-produk China atau barangkali pelarangan secara penuh.”
Amerika Serikat harus membuat barang-barang serta jasa tidak dengan menanyakan apa yang bisa dijualnya lebih murah daripada China melainkan dengan berfokus pada apa yang dapat dikerjakan oleh Amerika Serikat secara paling baik.
Falsafah Ricardo mengandung arti bahwa kebijakan pembatasan perdagangan entah dalam wujud subsidi kepada petani kita, regulasi terhadap tekstil, atau pajak terhadap pesawat televisi berakibat buruk baik kepada kita maupun kepada China. Bukan masalah jika bangsa China sungguh lebih baik daripada kita dalam membuat barang: mereka harus bertahan pada membuat apa pun yang bagi perekonomian mereka paling efisien sesuai situasi mereka.
(hlm.307)
Hubungan antara upah rendah dan produktivitas rendah luar biasa akrab.
(hlm.308)
Pekerja China membuat dua buah pesawat televisi, yang memakan waktu dua puluh menit, sedangkan pekerja Inggris membuat dua buah bor mesin, yang memakan waktu satu jam. Pertukarkan sebuah bor mesin dengan sebuah televisi maka keduanya akan sama-sama diuntungkan dibanding sebelumnya, dengan berhasil menghemat satu pertiga waktu mereka. Sudah barang tentu, karena lebih efisien pekerja China dapat pulang lebih dahulu, atau memperoleh pendapatan lebih banyak tetap; tetapi itu tidak berarti bahwa pekerja Inggris kalah dalam perdagangan ini. Justru sebaliknya.
Berlawanan dengan kepercayaan umum, pada dasarnya tidak mungkin perdagangan menghancurkan semua pekerjaan kita dan kita mengimpor segala sesuatu dari luar negeri tanpa ekspor sedikit pun.
(hlm.309)
Cara satu-satunya yang dapat dilaksanakan untuk ini adalah ketika seorang importir di Inggris menyediakan mata uang pound sterling untuk ditukar dengan renminbi, yang akan ia gunakan untuk membayar barang yang diimpor. Artinya ekspor digunakan untuk membayar impor.
(hlm.310)
Inggris mampu mengimpor barang hanya jika akhirnya menghasilkan ekspor untuk membayar barang-barang itu, dan hal yang sama berlaku untuk setiap negara.
Coba pikirkan sebuah negara dengan pemerintahan yang berambisi sekali untuk memenuhi sendiri segala kebutuhan. “Kamu perlu mendorong perekonomian dalam negeri,”
Salah satu akibatnya adalah banyak sekali usaha yang harus dikerjakan untuk menghasilkan sendiri banyak hal yang sebelumnya didatangkan dari luar negeri: ini tentu saja mendorong perekonomian dalam negeri. Akan tetapi akibatnya yang lain adalah semua industri ekspor dengan cepat menjadi merana dan akhirnya gulung tikar. Mengapa? Karena siapa yang bersedia menghabiskan waktu dan dana untuk mengekspor barang-barang yang dibayar menggunakan mata uang asing, kalau tidak seorang pun boleh membelanjakan mata uang asing itu untuk membayar barang impor?
Kebijakan “tanpa impor” pada hakikatnya juga berarti kebijakan “tanpa ekspor”. Dan sesungguhnyalah, salah satu teorema paling penting dalam teori perdagangan, teorema Lerner, yang diberi nama demikian untuk menghormati ekonom Abba Lerner, yang dalam tahun 1936 membuktikan bahwa sebuah pajak atas impor memiliki besar yang tepat sama dengan pajak atas ekspor.
(hlm.311)
Teori Ricardo tentang keunggulan komparatif mengatakan kepada kita bahwa jawabannya adalah tidak. Sebagaimana kita ketahui, dalam kebijakan perdagangan bebas, baik pekerja China maupun pekerja Inggris bisa pulang lebih cepat daripada ketika masih berada dalam kebijakan pembatasan perdagangan setelah memberikan produktivitas yang sama seperti sebelumnya.
(hlm.312)
Dalam tahun 1990, tidak lama setelah tembok Berlin runtuh, orang Austria pada umumnya antara dua hingga enam kali lebih kaya dibanding orang Hungaria pada umumnya (tergantung bagaimana Anda mengukurnya). Orang Korea Selatan pada umumnya hidup sejahtera sementara tetangga mereka di Korea Utara pada umumnya kelaparan.
Ekonom besar Joan Robinson pernah mengeluarkan sebuah komentar tajam bahwa hanya karena orang lain menguruk pelabuhan mereka dengan batu, tidak berarti bahwa kita juga harus menguruk pelabuhan kita sendiri.
Namun semua tadi pun tidak membuat kita bisa mengatakan bahwa perdagangan bebas baik bagi semua orang.
(hlm.313)
Perdagangan bebas terbukti baik bagi industri bor mesin, tetapi buruk bagi industri manufaktur televisi. Akan ada orang yang kehilangan pekerjaan mereka. Mereka akan harus mencoba mempelajari keterampilan-keterampilan baru dan dipekerjakan kembali di sektor bor mesin, yang barangkali lebih mudah dikatakan daripada dilaksanakan.
Mereka yang kalah akan mengutuk perdagangan bebas dan menuntut pembatasan impor televisi, walaupun kita sekarang tahu bahwa mereka pun sama-sama dapat menuntut pembatasan ekspor bor mesin.
Bahkan sejarawan Inggris yang lulus dengan nilai pas-pasan akan ingat tentang pemberontakan Luddite di Inggris. Luddisme dimulai dalam tahun 1811 di Midlands, sebuah ungkapan keputusasaan para pekerja tekstil terampil ketika harus bersaing dengan teknologi terbaru kala itu: mesin perajut dan mesin tenun. Anggota-anggota Luddite terorganisasi dengan baik, merusak pabrik-pabrik berikut mesin-mesin yang ada selain berunjuk rasa menentang sistem ekonomi baru. Berbeda dengan perusuh zaman modern, anggota Luddite bertindak sebagai reaksi terhadap sesuatu yang mengancam mata pencaharian mereka.
(hlm.314)
Akan tetapi, apakah Inggris secara keseluruhan menjadi miskin? Ini pandangan yang konyol.
Perdagangan dapat dipandang sebagai perwujudan lain teknologi. Sebagai contoh, ekonom David Friedman mengamati ada dua cara bagi Amerika Serikat untuk membuat mobil: mereka dapat membuat mobil di Detroit, atau mereka dapat “menanam mobil” di Iowa. Menanam mobil di Iowa berarti memanfaatkan teknologi khusus yang mengubah gandum menjadi Toyota: cukup dengan memuat gandum ke dalam kapal dan mengirimkannya ke seberang Samudera Pasifik.
Pemecahannya, dalam sebuah masyarakat yang progresif tetapi beradab, tidak dengan cara melarang teknologi baru atau membatasi perdagangan. Pun tidak dengan cara mengabaikan situasi menyedihkan yang dialami oleh orang-orang yang kehilangan pekerjaan karena teknologi, perdagangan, atau penyebab lain. Pemecahannya harus memungkinkan kemajuan tetap langsung sementara bantuan diberikan kepada mereka yang menjadi susah akibat kebijakan yang diberlakukan.
Antara tahun 1993 dan 2002, hampir 310 juta orang kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat. Dalam kurun waktu yang sama, lebih dari 327 juta orang mendapatkan pekerjaan.
Siapa pun di antara 310 juta orang yang kehilangan pekerjaan, orang itu berhak atas simpati dan pertolongan, entah ada persaingan dengan produk asing atau tidak. Dengan perdagangan atau tanpa perdagangan, perekonomian yang sehat selalu mempunyai cerita tentang pekerjaan yang hilang, tetapi selalu ada pula cerita tentang lapangan kerja baru yang tercipta.
(hlm.316)
Masalahnya, apakah globalisasi sesuatu yang baik?
Keluhan yang umum tentang globalisasi. Yang pertama adalah bahwa globalisasi buruk untuk planet ini; kedua adalah bahwa globalisasi buruk bagi mereka yang miskin.
Masih banyak integrasi ekonomi internasional yang telah terjadi selain perdagangan. Lima pokok persoalan berbeda: perdagangan barang dan jasa; perpindahan penduduk; pertukaran pengetahuan teknik; “investasi langsung asing”, atau membangun atau membeli pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan di luar negeri; dan investasi lintas perbatasan untuk aset-aset keuangan seperti saham dan surat berharga.
(hlm.317)
Tentang perdagangan, dan tentang investasi langsung perusahaan-perusahaan dari negara kaya, seperti pembangunan pabrik-pabrik di negara-negara miskin.
Penanaman modal asing secara luas diakui baik untuk pertumbuhan ekonomi di negara-negara miskin: ini cara yang bagus sekali untuk menciptakan lapangan kerja, untuk belajar tentang teknik-teknik terbaru, dan bisa melakukan semuanya tanpa harus mengeluarkan uang mereka sendiri yang hanya sedikit. Penanaman modal langsung oleh negara asing tidak dapat dicairkan dengan cepat dalam situasi-situasi yang memicu kepanikan. Seperti kata penulis masalah ekonomi Martin Wolf, “pabrik tidak bisa berjalan.”
(hlm.318)
Impor anggur dari Australia, daging babi dari Denmark, bir dari Belgia, asuransi dari Swiss, permainan komputer dari Inggris, mobil dari Jepang, dan komputer dari Taiwan, semua diangkut menggunakan kapal-kapal dari Korea Selatan. Negara-negara kaya ini lebih banyak berdagang dengan sesama mereka. Raksasa China, dengan penduduk mencapai satu perempat jumlah penduduk dunia, menghasilkan kurang dari 4 persen ekspor dunia.
Bagaimana dengan negara-negara yang sangat miskin? Yang sangat menyedihkan, negara-negara kaya hampir tidak menjalin perdagangan dengannya dan sementara perdagangan berkembang di bagian-bagian dunia yang lain, negara-negara paling miskin tertinggal jauh di belakang.
(hlm.319)
Untuk negara-negara yang sangat miskin, masalahnya adalah ketersisihan yang luar biasa dari sistem perdagangan dunia. Cerita yang sama berlaku untuk penanaman modal asing.
Perdagangan baik untuk pertumbuhan ekonomi; penanaman modal langsung oleh orang asing terkait erat dengan perdagangan, maka juga baik untuk pertumbuhan.
(hlm.320)
Konsep para ekonom tentang eksternalitas memberi kita sebuah alat yang ampuh untuk menaksir risiko-risiko kerusakan lingkungan, dan menciptakan pungutan eksternalitas sebagai sebuah pemecahan.
Akan tetapi hubungan antara perdagangan dan kerusakan lingkungan tidak begitu mudah diamati secara cermat. Ada tiga hal yang membuat orang resah. Keresahan pertama adalah “berlomba dengan menghalalkan segala cara” (race to the bottom): perusahaan-perusahaan berlomba memindahkan pabrik-pabrik ke negara lain untuk membuat barang-barang dengan biaya lebih murah, dengan undang-undang lingkungan lebih lunak, sementara pemerintah di negara yang kurang beruntung terpaksa menciptakan undang-undang yang lunak itu. Keresahan kedua adalah bahwa pemindahan barang-barang secara fisik mau tidak mau menghabiskan sumber daya dan menimbulkan polusi, keresahan ketiga adalah bahwa jika perdagangan mendorong pertumbuhan ekonomi, berarti hal itu juga merusak planet ini.
Sebagian besar perdagangan yang terjadi adalah di antara negara-negara mampu, yang memiliki standar lingkungan kurang lebih sama.
(hlm.321)
“Pencemaran pindah dari negara kaya ke negara miskin. Hasilnya adalah sebuah apartheid lingkungan global.”
Regulasi-regulasi lingkungan bukan unsur biaya yang besar, tenaga kerja tetap paling besar. Apabila standar lingkungan Amerika sungguh sedemikian ketat, mengapa perusahaan-perusahaan Amerika yang paling menimbulkan pencemaran mengeluarkan hanya 2 persen dari pendapatan untuk menangani pencemaran?
(hlm.322)
Ketika pindah ke luar negeri, perusahaan-perusahaan itu mencari tenaga kerja murah, bukan tempat paling aman untuk pencemaran.
Teknik-teknik manufaktur paling baru sering lebih murah sekaligus lebih ramah terhadap lingkungan. Penghematan energi, misalnya, menghemat uang dan mengurangi pencemaran.
Memandang prestasi dalam urusan lingkungan sebagai bagian dari kontrol kualitas secara umum dan proses manufaktur yang baik dan efisien.
Menggunakan teknologi yang sama-sama paling baru, paling bersih dari negara-negara maju, semata-mata karena standardisasi macam itu sendiri menghemat ongkos.
(hlm.323)
Jika chip komputer berusia sepuluh tahun masih diproduksi besar-besaran, itu akan lebih sederhana dan lebih murah daripada membuat chip modern, tetapi tidak ada orang yang menginginkannya lagi.
Untuk menyenangkan para pekerja serta para pelanggan.
Pertama, penanaman modal asing di negara-negara kaya jauh lebih mungkin berkembang menjadi industri-industri pencemar daripada penanaman modal asing di negara-negara miskin. Kedua, penanaman modal asing dalam industri-industri tercemar merupakan segmen penanaman modal asing yang tumbuh paling cepat di Amerika Serikat.
Bangsa asing mengirimkan industri-industri kotor ke Amerika Serikat, tetapi perusahaan-perusahaan Amerika mengirimkan industri-industri bersih ke bagian dunia yang lain.
(hlm.324)
Pabrik bahan kimia skala besar memerlukan tingkat keterampilan tinggi, infrastruktur yang andal, dan karena industri ini sangat padat modal juga menuntut kestabilan politik. Mengapa mempertaruhkan semua itu dengan memindahkan pabrik ke Etiopia hanya untuk menghemat beberapa dolar biaya pengolahan limbah?
Enam puluh persen penanaman modal asing di negara-negara miskin datang ke negara-negara ini. Angka pertama pada halaman 325 menunjukkan bagaimana, sewaktu perekonomian China telah tumbuh, pencemaran udara perkotaan di China mengalami penurunan.
Sewaktu China semakin makmur, pemerintahnya telah menerapkan peraturan lingkungan yang lebih ketat pada masa yang sama dengan kedatangan modal asing. Hasilnya sama saja, sulit membenarkan teori “race to the bottom” menggunakan kenyataan ini.
(hlm.325)
Apakah globalisasi menimbulkan pencemaran?
China: Mutu udara perkotaan dan penanaman modal asing
gambar
Pertanian yang dilindungi adalah pencemar yang intensif
gambar
Yang benar adalah bahwa proteksionisme sendiri dapat melahirkan biaya-biaya lingkungan yang dahsyat. Common Agricultural Policy yang “serbaguna” (multifunctional) adalah sebuah paket yang terdiri atas pembatasan-pembatasan perdagangan dan subsidi-subsidi yang dirancang untuk melindungi para petani.
(hlm.326)
Orang yang ketika itu paling kaya di Inggris, Duke of Westminster, menerima subsidi sebesar 448.000 pound sterling dalam tahun 2003-2004.
Secara umum, Common Agricultural Policy mendorong intensifikasi pertanian dengan hasil nyata berupa mutu bahan makanan yang buruk dan penggunaan pestisida serta pupuk dalam jumlah besar, namun kemudian membuang produk pangan ke negara-negara berkembang yang menyebabkan produk pertanian di negara-negara miskin terpaksa dijual dengan harga sangat rendah.
(hlm.327)
Berasal dari subsidi pemerintah, makin besar subsidi kepada pertanian, makin banyak pupuk yang digunakan.
Amerika Serikat memberi subsidi lebih sedikit kepada para petaninya, tetapi negara ini masih dapat mengandalkan proteksi perdagangan dan menimbulkan kerusakan lingkungan ketika terpaksa. Dalam tahun 1998, produsen gula dalam negeri menikmati subsidi senilai satu miliar dolar, separuh di antaranya mengalir ke hanya tujuh belas pertanian.
Proteksi tersebut telah menghancurkan produsen gula di Kolombia, yang akibatnya terpaksa beralih ke penanaman kokain.
Monokultur: hanya menanam padi, hanya menanam kopi, atau hanya menanam gandum.
(hlm.328)
Pertama, keanekaragaman hayati lokal dan keanekaragaman hayati global sama-sama penting, tetapi keanekaragaman hayati nasional adalah sesuatu yang tidak relevan: masalah lingkungan tidak mengenal batas-batas politik. Manakala masalah sudah terkait dengan kurangnya keanekaragaman hayati, pemecahannya adalah regulasi lingkungan secara langsung: sama seperti ilmu ekonomi lubang kunci di Bab Lima.
Senantiasa ada (dalam teori) dan biasanya ada (dalam praktik) kebijakan alternatif yang akan membenahi masalah lingkungan secara lebih langsung dan lebih efisien daripada kebijakan pembatasan perdagangan mana pun.
“Anda tidak dapat membunuh dua ekor burung dengan sebuah batu.”
(hlm.329)
Pemecahan yang tepat untuk ini adalah regulasi langsung dalam bentuk pungutan eksternalitas.
Biaya transport untuk memindahkan sebuah CD player dari pelabuhan Osaka ke pelabuhan Los Angeles lebih kecil daripada biaya transport untuk memindahkannya dari pelabuhan Los Angeles ke Arizona, atau bahkan ke salah satu cabang Best Buy di Los Angeles sendiri.
Sebuah pungutan eksternalitas akan mendorong penggunaan metode transportasi yang lebih bersih, entah di dalam negeri atau antarnegara.
Perdagangan menjadikan orang lebih kaya, dan keadaan tersebut membuat mereka lebih berpeluang merusak lingkungan. Ini sesuatu yang patut diberi perhatian.
(hlm.330)
Masalah-masalah lingkungan yang berpengaruh kepada orang-orang sangat miskin di dunia. Pencemaran rumah tangga akibat tungku kayu bakar, yang mematikan. Contoh lain adalah air minum yang tidak aman, yang dapat menewaskan jutaan orang.
Bahan pencemar lain, misalnya partikulat yang ditebar ke udara oleh mobil-mobil berbahan bakar diesel, bertambah buruk sewaktu orang menjadi agak kaya untuk beberapa waktu. Biasanya, pencemaran ini akan berkurang sewaktu penghasilan pemakai mobil berbahan bakar diesel meningkat (di Meksiko sekitar 5.000 dolar per kepala) sehingga mereka mampu membeli bahan bakar lebih bersih atau membeli mobil baru yang lebih ramah terhadap lingkungan, dan itu berangkat dari keinginan mereka sendiri.
Penghentian subsidi-subsidi kepada industri-industri pencemar berat lingkungan seperti pabrik-pabrik petrokimia dan baja selain mengimpor teknologi-teknologi baru yang lebih bersih.
(hlm.331)
Negara-negara paling kaya di dunia baru mencapai tahap ketika bahkan konsumsi energi per kepala tidak lagi mengalami kenaikan.
Pajak eksternalitas telah berhasil mengurangi emisi belerang di Amerika Serikat (dan akan demikian pula di China).
(hlm.332)
Jerman, sebuah negara yang terkenal karena penghijauan dan salah satu pendukung keras protokol Kyoto tentang perubahan iklim, menghabiskan hampir 50.000 pound sterling per tambang batu bara guna melindungi industri batu baranya dari persaingan internasional.
Gerakan peduli lingkungan seharusnya berunjuk rasa menuntut perdagangan bebas sedunia dengan segera. Mungkin suatu hari nanti mereka akan melakukannya.
(hlm.333)
Sweatshop, atau, apakah perdagangan baik bagi kaum miskin?
Tertantang oleh pernyataan Nike dalam perayaan ulang tahun mereka yang bertema kebebasan bahwa jika Anda ingin sepatu Anda dikerjakan dengan benar, dibuat khusus untuk Anda sendiri, saya tidak bisa tidak memikirkan orang-orang di pabrik-pabrik yang penuh sesak di Asia dan Amerika Selatan yang sesungguhnya membuat sepatu-sepatu Nike. Untuk menjawab tantangan Nike, saya memesan sepasang sepatu yang bertuliskan sebuah kata: “sweatshop”.
Para pekerja datang ke pabrik-pabrik itu secara sukarela, yang berarti meski bagi orang di negara maju sulit dipercaya bahwa alternatif mana pun yang tersedia, semua lebih buruk.
(hlm.334)
Tingkat pergantian karyawan di pabrik-pabrik multinasional rendah, karena kondisi dan upah di sana, meskipun rendah, masih lebih baik daripada di pabrik-pabrik yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan setempat.
Pekerjaan-pekerjaan khusus seperti: berjualan secara ilegal di kaki lima, bekerja sebagai pelacur, atau menyisir tempat-tempat pembuangan sampah di kota-kota seperti Manila untuk mengambil barang-barang yang dapat didaur ulang. Tempat pembuangan sampah Manila yang paling terkenal, Smokey Mountain, ditutup dalam tahun 1990-an karena telah menjadi sebuah simbol yang memalukan sekali untuk kemiskinan.
Siapa pun yang masih memiliki kepedulian kepada sesama barang sedikit pasti merasa sedih menyaksikan situasi tersebut, tetapi mereka juga harus tahu bahwa perusahaan multinasional bukan sang penyebab.
Sebaliknya, ketika negara-negara seperti Korea Selatan membuka diri terhadap perusahaan-perusahaan multinasional, pelan-pelan tetapi pasti menjadi lebih makmur. Ketika makin banyak mendirikan pabrik-pabrik, perusahaan multinasional terpaksa saling bersaing untuk mendapatkan pekerja-pekerja dengan keterampilan terbaik.
(hlm.335)
Perusahaan-perusahaan setempat belajar tentang teknik-teknik produksi terkini dan belakangan menjadi perusahaan-perusahaan besar pula.
Orang harus memiliki keterampilan yang diperlukan: maka pendidikan menjadi lebih baik.
Pekerjaan formal lebih mudah dikenai pajak, maka pendapatan pemerintah bertambah sehingga bisa memperbaiki infrastruktur, balai-balai kesehatan, dan sekolah-sekolah. Kemiskinan menurun, lalu upah mau tidak mau harus naik. Sesudah diperhitungkan dengan inflasi, seorang pekerja Korea Selatan pada umumnya berpenghasilan empat kali lebih banyak daripada ayahnya dua puluh lima tahun yang lalu.
(hlm.336)
William Greider, seorang komentator politik beraliran kiri, memuji dewan kota New York karena telah meloloskan sebuah resolusi dalam tahun 2001 yang mengharuskan pemerintah kota menolak membeli seragam untuk polisi dan petugas pemadam kebakaran kecuali pakaian tersebut diproduksi di “pabrik-pabrik dengan upah pantas dan kondisi kerja layak”. Resolusi seperti itu hanya bisa merugikan para pekerja sweatshop: mereka akan kehilangan pekerjaan dan secara harfiah, bagi mereka yang di Manila harus kembali ke tempat penimbunan sampah.
Saya tidak yakin apakah sebuah kebetulan jika resolusi dewan kota itu disusun oleh UNITE, Union of Needletrades, Industrial, and Textile Employees, sebab mereka tepatnya yang akan memperoleh keuntungan apabila impor barang dari tekstil berkurang.
(hlm.337)
Pandangan yang hampir universal di antara para ekonom adalah bahwa perdagangan bebas dunia akan mengantar ke kemajuan besar, dan meskipun ada negara lain yang menolak menurunkan pembatasan perdagangan, kita akan menjadi orang dungu kalau tidak menurunkan pembatasan perdagangan kita sendiri.
Sebagai contoh, ketika Jepang dipaksa oleh Amerika Serikat untuk membuka pelabuhan-pelabuhannya untuk perdagangan dalam tahun 1850-an, setelah berpuluh tahun mengisolasi diri, negara itu mulai mengekspor sutera dan teh ke pasar dunia yang menyambut dengan hangat sekali, untuk ditukar dengan bahan katun dan pakaian dari wol, yang murah di dunia internasional tetapi mahal di Jepang. Alhasil pendapatan nasionalnya meningkat sampai dua pertiga.
Ditaksir telah meningkatkan pendapatan dunia sekitar 100 miliar dolar.
(hlm.338)
Manfaat tarif cukup besar untuk kelompok tertentu itu, yang seringnya adalah sektor-sektor beranggotakan serikat pekerja dan perusahaan-perusahaan besar.
Dalam sebuah demokrasi yang sehat kepentingan-kepentingan khusus seharusnya lebih lemah dibanding di sebuah negara dengan demokrasi yang rapuh atau tanpa demokrasi, seperti Kamerun.
(hlm.339)
Pemimpin politik yang paling lama berkuasa di dunia adalah Fidel Castro, jelas menjadi presiden seumur hidup berkat sanksi yang dilakukan oleh Amerika Serikat, sungguh bertolak belakang dengan harapan yang tersirat di balik sanksi tersebut. Kekuasaan Saddam Hussein tampaknya justru makin kuat setelah sanksi berjalan sepuluh tahun: kekuatan dari luar, bukan keinginan rakyat yang belakangan mendepaknya. Myanmar dan Korea Utara adalah negara-negara pariah yang memiliki pemerintahan sangat stabil.
(hlm.340)
Mekanisme kontrol politik didukung oleh sistem regulasi yang sangat kaku, yang mencoba meminimalkan semua perubahan sosial, politik, dan ekonomi di kalangan rakyat. Pengaruh-pengaruh luar negeri yang bisa merusak diminimalkan sejak tahun 1640 dengan memutuskan sama sekali hampir semua kontak negeri itu dengan dunia luar.
Meskipun upaya-upaya yang cermat ini berhasil mempertahankan kekuasaan Tokugawa selama sekitar dua setengah abad, hal itu tidak pernah bisa mencegah semua perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Pembukaan kembali kontak-kontak asing dengan Amerika Serikat dan kekuatan-kekuatan imperialis Eropa dengan cepat mengantar bangsa itu ke situasi krisis. Sejak 1853, atau selama krisis akibat permintaan Amerika Serikat untuk menjalin hubungan resmi, kewibawaan Tokugawa merosot deras sekali.
Hambatan dalam bentuk tarif harus disetujui oleh Kongres, dan anggota-anggota Kongres yang membela kepentingan konstituen-konstituen mereka menuntut perlindungan bagi pertanian di Iowa, industri baja di Pennsylvania, industri gula di Florida, atau industri otomotif di Michigan. Dengan saling bertukar suara di antara mereka, akhirnya tarif demi tarif berhasil lolos, dan jika belakangan presiden datang kembali setelah melangsungkan perundingan perdagangan, mereka menolak meratifikasi hasil perundingan tersebut.
(hlm.341)
Presiden-presiden Amerika cenderung lebih mendukung perdagangan bebas karena mereka membutuhkan suara dari seluruh negeri, maka mereka relatif tidak begitu berkenan terhadap tuntutan-tuntutan proteksionisme lokal. Maka, setelah tahun 1934, ketika Presiden Roosevelt membujuk Kongres agar memberikan kepadanya dan kepada presiden-presiden berikutnya hak untuk mengambil keputusan dalam perjanjian-perjanjian perdagangan, tingkat tarif di Amerika Serikat jatuh dari 45 persen menjadi sekitar 10 persen dalam dua dasawarsa. Sekarang, dengan presiden memiliki tanggung jawab atas kebijakan perdagangan, angka yang sama terus turun.
(hlm.342)
Nilai penting suara dari Florida dalam pemilihan presiden akhir-akhir ini menjamin perlindungan terhadap produsen-produsen gula, meskipun mengorbankan kepentingan nasional. Tidak ada sistem politik yang sempurna, tetapi demokrasi cenderung lebih berpihak kepada perdagangan ketimbang kepada yang lain, sebab kebijakan pembatasan perdagangan yang lunak baik bagi masyarakat umum.
Apa yang dapat diperbuat untuk menolong negara miskin?
Kopi kesukaan saya berasal dari Timor. Sedangkan bir kesukaan saya berasal dari Belgia.
(hlm.343)
Semua pihak menang.
Pihak tertentu menang jauh lebih banyak daripada yang lain.
Para penanam kopi miskin karena mereka tidak memiliki kuasa kelangkaan. Terlalu banyak tempat di dunia yang bisa ditanami kopi. Menanam kopi untuk dipasarkan secara massal memerlukan kerja keras tetapi hampir tidak memerlukan keterampilan.
Association of Coffee Producing Countries, organisasi itu gagal dan gulung tikar.
(hlm.344)
Petani-petani negara miskin menghasilkan kopi karena kopi tidak tumbuh di Prancis atau Florida, maka petani-petani kaya tidak berminat untuk memintakan tarif tinggi bagi impor kopi. Kopi mentah relatif bebas dari kebijakan pembatasan perdagangan, maka salah satu dampak lebih lanjut pembatasan perdagangan pada daging sapi, beras, dan biji-bijian lain adalah bahwa petani-petani di negara-negara miskin dipaksa masuk ke relung-relung seperti kopi, yang tidak mampu mendukung mereka semua.
Petani-petani kopi tidak akan pernah menjadi kaya sampai kebanyakan orang menjadi kaya.
(hlm.345)
Kita perlu memahami bahwa prakarsa-prakarsa yang terfokus secara sempit soal “fair trade coffee” atau “sweatshop-free clothes” tidak akan pernah menghasilkan perbaikan yang memadai bagi kehidupan jutaan orang.
Miliaran orang di negara-negara berkembang kini jauh lebih kaya daripada orangtua mereka dahulu. Harapan hidup dan pendidikan telah menjadi lebih baik, bahkan di negara-negara yang belum menjadi makmur.
Ada sebuah negara di dunia yang telah melakukannya untuk lebih banyak orang secara lebih cepat, dan dari sebuah titik berangkat lebih buruk dari yang pernah terjadi dalam sejarah. Di negeri itulah kita akan mengakhiri perjalanan kita.
(hlm.346)
10
Bagaimana China Menjadi Kaya
Renmin Gongyuan adalah Central Park abad kedua puluh satu.
Yang jelas, sebagai penduduk London, kami merasa seperti penduduk desa yang baru datang ke sebuah kota.
(hlm.347)
Selama sebagian besar abad kedua puluh, China lebih miskin daripada Kamerun. Dalam tahun 1949, ketika Republik Rakyat China baru berdiri, negara paling besar di dunia itu dikoyak oleh perang saudara dan setelah itu diperintah oleh sebuah kediktatoran komunis. Sekitar akhir tahun 1950-an, berjuta penduduknya tewas karena bencana kelaparan akibat kebijakan pemerintah yang keliru dan gagal. Dalam tahun 1960-an, sistem pendidikan tingginya dihancurkan oleh Revolusi Kebudayaan, ketika berjuta penduduk terpelajarnya dipindahkan dengan paksa untuk bekerja di pedesaan. Sesudah mengalami semua tadi, bagaimana China menjadi cerita sukses ekonomi paling besar dalam sejarah?
(hlm.348)
Dua revolusi pertanian
Kereta api di sebuah kota pedalaman China, Zhengzhou.
Lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih tepat waktu daripada kereta api di Inggris. Jaringan jalan dan kereta api China tampak dalam kondisi yang sangat istimewa. Kedua, bangsa China tampaknya memiliki sistem pendidikan yang luar biasa: saya dengan telak tetapi sopan dilumat dalam permainan catur oleh seorang Ph. D. dalam ilmu ekonomi, seorang pemuda yang belum pernah keluar China tetapi berbicara dalam bahasa Inggris yang baik dengan anggun dan penuh perhatian. Ketiga, walaupun kereta api itu penuh, anak-anak tidak banyak dan tidak ada keluarga beranak banyak. Kebijakan “keluarga satu anak” yang diterapkan di China telah menciptakan sebuah masyarakat dengan perempuan mempunyai waktu untuk bekerja dan sebagian besar penduduknya tidak tua atau muda tetapi dalam usia pertengahan, sebuah penghematan untuk masa mendatang. Penghematan yang sangat besar itu telah memungkinkan dana yang ada diinvestasikan untuk pembangunan jalan, kereta api, dan banyak lagi.
(hlm.349)
Upaya-upaya pembangunan pertama China menggunakan falsafah tombak bermata dua: investasi besar-besaran dalam industri berat seperti industri baja, ditambah penerapan teknik-teknik pertanian khusus untuk menjamin agar penduduk China yang sangat banyak tidak kelaparan.
Batu bara, baja, dan industri berat telah menjadi landasan revolusi industri di pusat-pusat perekonomian: Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman. Sementara itu, pertanian harus menjadi sebuah prioritas bagi pemerintah China mana pun karena lahan subur yang ada sangat tidak memadai untuk menyediakan pangan bagi ratusan juta penduduk China kala itu.
(hlm.350)
“Lompatan Besar ke Depan.” Kelihatannya masuk akal, tetapi itu justru kegagalan kebijakan ekonomi paling besar yang pernah terjadi di dunia.
(hlm.351)
Bahkan sandiwara ini sulit dilaksanakan tanpa kipas listrik, yang digunakan untuk menyirkulasikan udara supaya tanaman padi tidak busuk.
Ketika menteri pertahanan melaporkan masalah bencana kelaparan dalam sebuah rapat kabinet, ia dihukum dan diperintahkan menulis sebuah “kritik diri”.
Sementara itu, orang banyak kelaparan sampai mati di salju. Sebagian tidak sampai dikuburkan, sedangkan sebagian lain dimakan oleh anggota keluarga yang putus asa; nasib yang pada masa itu tidak dianggap luar biasa.
10 juta hingga 60 juta orang, kurang lebih setara dengan seluruh penduduk Inggris, atau gabungan California dan Texas.
(hlm.352)
Ketika gagal, yang lebih sering daripada tidak, sebagian orang akan bangkrut, tetapi tidak ada yang sampai tewas. Hanya ekonomi terpimpin yang dapat mengadakan eksperimen dengan tingkat bencana kematian sedahsyat itu dan masih terus menolak informasi yang kritis.
Perlu diingat bahwa kegagalan-kegagalan pasar, yang kadang-kadang serius, tidak pernah setragis kegagalan terburuk yang dipicu oleh pemerintahan seperti Mao.
(hlm.353)
Dalam tahun 1976, setelah banyak kejahatan yang diperbuatnya kepada rakyatnya sendiri, Mao meninggal. Sesudah masa peralihan pendek, ia dan para pengikutnya digantikan oleh Deng Xiaoping dan sekutu-sekutunya pada bulan Desember 1978.
(hlm.353)
Dalam tahun 1976, setelah banyak kejahatan yang diperbuatnya kepada rakyatnya sendiri, Mao meninggal. Sesudah masa peralihan pendek, ia dan para pengikutnya digantikan oleh Deng Xiaoping dan sekutu-sekutunya dalam bulan Desember 1978.
Hasil pertanian, yang selalu membuat pusing para pejabat perencanaan China, telah tumbuh sebesar 40 persen. Mengapa? Karena para perencana telah memperkenalkan “dunia kebenaran” ke negeri China. Sebagaimana telah kita ketahui di Kamerun, insentif adalah sesuatu yang penting. Sebelum tahun 1978, China adalah negara dengan insentif paling negatif di dunia.
Sebelum Deng duduk di tampuk kekuasaan, pertanian di China telah diorganisasikan secara lokal membentuk kelompok-kelompok beranggotakan dua puluh hingga tiga puluh keluarga. Mereka diberikan imbalan berdasarkan “nilai hasil kerja” (work point), yang ditentukan menurut hasil kelompok secara keseluruhan. Peran perseorangan dalam sukses kelompok mendapatkan perhatian hanya sedikit atau tidak sama sekali. Akibatnya, siapa pun tidak tergerak untuk bekerja lebih giat daripada orang lain.
Deng tidak mempunyai waktu untuk berleha-leha, maka ia segera mulai dengan sebuah program, mengumumkan bahwa “sosialisme tidak harus sama dengan kemiskinan.”
(hlm.354)
Ia mulai dengan menaikkan harga beli oleh pemerintah atas hasil panen hampir 25 persen. Harga yang dibayar untuk surplus hasil pertanian naik lebih dari 40 persen, jumlah yang memadai untuk menaikkan insentif bagi daerah-daerah subur untuk bekerja lebih produktif.
Beberapa kelompok pertanian kolektif bereksperimen dengan sistem subkontrak lahan kepada perseorangan atau keluarga. Alih-alih melarang, pemerintah mengizinkan inovasi itu dilaksanakan untuk melihat apakah langkah itu berhasil, sebagaimana ekonomi pasar diperbolehkan melakukan eksperimen-eksperimen kecil-kecilan.
Hasil panen langsung melonjak tinggi. Eksperimen itu menyebar: jika pada tahun 1979 baru satu persen kelompok pertanian kolektif yang menerapkan “sistem tanggung jawab perseorangan”; dalam tahun 1983 sudah 98 persen beralih ke sistem tersebut.
Harga eceran biji-bijian boleh demikian, yang pada gilirannya menaikkan lagi insentif untuk menghasilkan yang dibutuhkan. Pembatasan perdagangan antarkawasan dikurangi; sedemikian sehingga tiap kawasan dapat menikmati keunggulan komparatif masing-masing. Kuota produktif dalam waktu tidak lama telah ditinggalkan sama sekali.
(hlm.355)
Hasil panen tahunan naik sebesar 10 persen dalam paruh pertama tahun 1980-an.
Sebagian besar kenaikan produktivitas merupakan akibat langsung ditinggalkannya sistem pertanian kolektif.
Sebagian karena kebetulan, sebagian karena kontrol yang dilonggarkan, dan sebagian lagi karena direncanakan, Deng memperkenalkan dunia kebenaran kepada pertanian China. Mereka yang memiliki gagasan bagus, keberuntungan, dan telah bekerja keras, diganjar dengan kemakmuran.
Para petani menanam jenis-jenis tanaman yang lebih menghasilkan uang dan tidak menghabiskan waktu terlalu banyak untuk jenis-jenis yang sulit tumbuh; semua ini merupakan hasil penerapan sebuah sistem harga, sesuatu yang tidak mengejutkan. China telah mulai menempuh sebuah jalan yang selama ini disebut jalan kapitalis.
(hlm.356)
Investasi untuk masa depan
Membangun gedung-gedung, jaringan rel kereta api, dan jalan-jalan raya seperti itu memerlukan penanaman modal yang besar sekali.
Mereka menyebut bangunan-bangunan itu “kapital”, dan semua pembangunan yang tahan lama ini memerlukan kapital. Kapital atau modal bisa berasal dari investor swasta, baik dari dalam maupun luar negeri, yang diharapkan dapat meraup laba, atau bisa berasal dari pemerintah, entah melalui pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai, atau melalui sebuah program tabungan wajib.
(hlm.357)
Akal sehat mengatakan bahwa jika Anda ingin agar besok lebih kaya daripada hari ini, Anda harus menanamkan uang Anda sebagai modal alih-alih menggunakannya untuk membeli barang atau jasa yang dinikmati secara langsung.
Bagian yang bukan sebuah rahasia dalam pembangunan sebuah negara didasarkan pada prinsip yang sama sederhananya bahwa menabung dan berinvestasi hari ini membuat Anda lebih kaya esok hari. Suku bunga tabungan biasanya tinggi sekali dalam perekonomian yang tumbuh pesat di Pacific Rim.
Misalnya sektor telepon genggam, yang dapat dibiayai dengan kartu-kartu pay-as-you-go, mempunyai sukses yang sungguh di luar dugaan.
(hlm.358)
Pemerintah sosialis China tidak mempunyai masalah dengan akses ke permodalan. Sementara sebuah ekonomi pasar tidak dapat begitu saja membuat orang memutuskan untuk menabung dan berinvestasi lebih banyak, sebuah ekonomi sosialis bisa dan biasanya melakukannya. Modal diperoleh dari program-program pemerintah; hampir semua tabungan dilaksanakan entah oleh pemerintah atau oleh perusahaan-perusahaan milik negara.
Selama awal tahun 1950-an, ketika program utama adalah membangun kembali infrastruktur dan industri yang paling penting, setiap 100 yuan yang diinvestasikan telah menghasilkan tambahan 40 yuan dalam pendapatan tahunan China, sebuah keuntungan yang mengesankan.
(hlm.359)
Ini mungkin benar untuk sebuah perekonomian paling modern seperti Jepang atau Amerika Serikat, tetapi dalam tahun 1976 China luar biasa miskin. Sedikit sekali orang yang mempunyai mobil, telepon, listrik, atau air bersih dari PDAM.
Akan tetapi ketika populasi tumbuh, teknologi menjadi maju, dan investasi yang sudah lama diinginkan terlaksana, sistem ekonomi komunis makin lama makin menjauh dari prinsip sistem harga. Di Korea Selatan, 80 sampai 90 persen pekerja, lahan, dan modal telah bekerja atau telah digunakan untuk bermacam-macam tujuan dalam tahun 1970-an dibanding pemanfaatan dalam tahun 1960-an.
(hlm.360)
Yang lebih penting, dalam sektor-sektor tersebut, para pekerja mengalami pelatihan yang terus menerus, perusahaan-perusahaan muncul dan tenggelam silih berganti. Industri ekspor Korea Selatan kala itu terdiri atas mainan anak-anak dan pakaian dalam, tetapi sekarang membuat chip serta kendaraan bermotor. Andaikata, dalam tahun 1975, perencana di pemerintah Korea Selatan telah mencoba mengelola perekonomian berdasarkan informasi yang kedaluwarsa dari tahun 1960-an, hasilnya akan menjadi sebuah bencana dahsyat. Untungnya, tidak demikian.
(hlm.360)
Pemerintah China berangsur-angsur mulai pindah ke sistem pasar. Lima belas tahun setelah Deng berkuasa, keuntungan dari investasi (return on investment) telah menjadi empat kali lipat: untuk setiap yuan yang diinvestasikan, hasil tahunan China naik sebesar 72 yuan: tiap investasi mencapai titik impas setelah hanya 500 hari. Keberhasilan ini pun bukan karena pemerintah telah mengurangi investasinya dan hanya mengambil proyek-proyek yang paling menguntungkan. Malahan sebaliknya: tingkat investasi bahkan lebih tinggi daripada tahun 1970-an.
Mengembangkan rencana nasional
Sektor industri China dikendalikan oleh sebuah badan perencana.
(hlm.361)
Perhitungan-perhitungan yang harus dikerjakan rumit sekali, bahkan sampai mengandalkan bahwa birokrat-birokrat junior memasok informasi yang seadanya tentang biaya dan mutu.
(hlm.362)
Lembaga-lembaga seperti itu tidak dapat dibentuk dalam semalam.
Andai Deng meninggalkan begitu saja perencanaan yang telah dibuat oleh pendahulunya lalu beralih ke sistem pasar dalam semalam, hasil yang paling mungkin adalah kericuhan dalam perebutan hak atas tanah dan bangunan, keruntuhan sektor keuangan (karena banyak bank milik pemerintah mengeluarkan pinjaman yang tidak pernah dapat dibayar kembali) selain pengangguran yang meluas, bahkan bencana kelaparan.
(Di mantan Uni Soviet dalam tahun 1990-an, “terapi kejut” seperti itu menyebabkan perekonomian porak poranda.)
Deng, yang pernah mengalami pengucilan sebanyak dua kali di bawah kepemimpinan Mao namun kembali untuk memimpin negeri itu, paham sekali tentang nilai kredibilitas politik.
(hlm.363)
Maka Deng dan sesama pendukung reformasi memilih sebuah strategi yang lebih berhati-hati. Dalam tahun 1985 ukuran “rencana nasional” sengaja dibekukan: tingkat produksi yang ditargetkan oleh pemerintah tidak diperbesar meskipun perekonomian telah tumbuh. Sebaliknya, badan-badan usaha milik negara diperbolehkan berbuat apa saja yang dikehendaki dengan produksi lebih. Pabrik-pabrik batu bara yang efisien belakangan menemukan bahwa pabrik-pabrik baja yang efisien ingin membeli batu bara lebih banyak untuk membuat baja lebih banyak, yang akan dijual kepada perusahaan-perusahaan yang juga efisien dalam bidang konstruksi.
Strategi itu mudah dimengerti, dan komitmen untuk membekukan ukuran rencana merupakan keputusan yang dapat dipercaya. Komitmen yang dapat dipercaya seperti itu penting: andai badan perencana terus mencoba mengembangkan dan memperbarui rencana nasional berdasarkan informasi-informasi yang muncul dari pasar di sekelilingnya, pasar itu akan dengan cepat menghentikan pembuatan informasi-informasi yang berguna.
(hlm.364)
Situasi yang stabil menjadi terjamin, banyak orang lebih suka bekerja lebih lama dalam kondisi buruk di sebuah pabrik tekstil, meskipun mereka harus menempuh perjalanan ribuan kilometer, terpisah dari keluarga mereka, dibanding kembali ke usaha serabutan dengan pendapatan yang tidak menentu atau kalau gagal, terpaksa kembali menjadi petani di lahan yang gersang.
Jika sebuah perusahaan tahu biaya marginalnya (biaya membuat satu ton baja lagi) dan harga yang ditawarkan adalah harga pasar (yang mencerminkan keuntungan bagi seseorang lain dari satu ton tambahan tadi), perusahaan akan mengambil keputusan yang tepat: berproduksi lagi kalau harga lebih tinggi dari biaya marginal. Dalam hal ini kerja pabrik itu akan efisien.
Ini mengandung arti bahwa perusahaan-perusahaan yang efisien cenderung mengembangkan diri guna memenuhi permintaan tambahan: ton yang kesebelas dan kedua belas biasanya menyusul ton yang kesepuluh.
(hlm.365)
Pemain baru dan kuasa kelangkaan
Kita tahu bahwa sebuah sistem pasar membatasi kuasa kelangkaan perusahaan-perusahaan; kebanyakan perusahaan harus berhadapan dengan persaingan, dan sektor-sektor ekonomi yang tidak begitu kompetitif cenderung menarik pesaing-pesaing baru.
Kendati disebut perusahaan daerah, tidak jarang itu adalah monster-monster industri raksasa. Belakangan, perusahaan swasta dan perusahaan asing juga boleh didirikan.
Sampai tahun 1992, hanya 14 persen hasil sektor industri berasal dari perusahaan-perusahaan swasta atau asing, sedangkan sektor pemerintah berperan dalam hampir separuh pendapatan.
Keajaiban dalam perekonomian China sesungguhnya bukan karena kebijakan privatisasi. Yang berperan bukan siapa yang memiliki perusahaan, melainkan bahwa perusahaan itu terpaksa bersaing dalam sebuah pasar yang relatif bebas, memaksa turun kuasa kelangkaan dan mengantarkan informasi dan insentif dunia kebenaran.
(hlm.366)
Keuntungan yang tinggi sering merupakan tanda kuasa kelangkaan.
Perusahaan-perusahaan China dalam tahun 1980-an memiliki tingkat keuntungan sangat tinggi: banyak sektor memiliki tingkat keuntungan lebih dari 50 persen (untuk sebuah perekonomian dengan persaingan sedang, Anda akan berharap tidak lebih dari 20 persen dan sering terjadi lebih rendah).
(hlm.367)
Sektor penyulingan minyak bumi mempunyai tingkat keuntungan hampir 100 persen, sektor pertambangan besi hanya 7 persen. Dalam semua kasus, pemerintah mengambil sebagian keuntungan itu dan menginvestasikannya kembali.
Pengaruh semua tadi adalah penurunan pemborosan, memberi pelanggan China barang yang lebih baik dengan uang mereka, dan menjadikan China pemain yang potensial di pasar dunia. Kuasa kelangkaan telah menghilang.
(hlm.368)
Cina dan dunia
Tidak hanya sekali atau dua kali dalam sejarah China, ada tempat yang terkucil.
Sampai 1990, China hampir tidak mempunyai peran dalam kancah perdagangan dunia. Amerika Serikat dan Jerman mengekspor hampir sepuluh kali lebih banyak. Pada tahun 2005, China menjadi eksportir terbesar keempat di dunia, dan lebih dari itu, ekspor Amerika Serikat dan Jerman tidak sampai dua kalinya.
Mengapa China memerlukan dunia? Sebuah negara dengan penduduk lebih dari satu miliar jiwa kelihatannya sebuah negara yang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
(hlm.369)
Pertama, China dapat mengambil pasar dunia barang-barang yang padat karya (labour-intensive) seperti mainan, sepatu, dan pakaian. Kedua, mata uang asing yang didapatkan dari ekspor ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan-bahan mentah dan teknologi untuk membangun perekonomian mereka.
Akhirnya, dengan mengundang para penanam modal asing, China dapat belajar tentang metode produksi modern dan teknik-teknik bisnis dari mereka, sesuatu yang sangat penting untuk sebuah negara yang telah menjadi komunis selama sekian dasawarsa.
Misalnya, keahlian dalam kontrol mutu atau dalam logistik. Perusahaan Amerika dan Jepang menanamkan modal dalam bidang transportasi dan elektronika, mengubah China menjadi sebuah industri manufaktur teknologi tinggi.
(hlm.370)
China sekarang menjadi produsen terbesar untuk sebagian besar produk elektronika utama sehari-hari; lebih dari separuh DVD player dan kamera digital saat ini dibuat di China. Anda juga dapat melihat dampak ini ketika berjalan-jalan ke sekeliling negeri ini.
Penanaman modal asing telah menjadi sebuah faktor utama yang mempertahankan China dalam jalur reformasinya. Selain menanamkan modal, dan selain memperkenalkan keahlian serta menghubungkan China dengan perekonomian dunia, para investor asing juga melanjutkan proses persaingan dari reformasi terdahulu melalui persaingan dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri China, mendorong mereka terus meningkatkan efisiensi.
Bertolak belakang dengan Kamerun, China memiliki sebuah pasar dalam negeri yang cukup besar dan tumbuh dengan pesat sehingga selalu menarik bagi para investor luar negeri.
(hlm.371)
China memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh India. Proses penggabungan dengan perekonomian internasional yang biasanya sulit telah sangat dipermudah oleh hubungan China daratan dengan Hong Kong dan Taiwan.
Ada hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang erat di antara pengusaha-pengusaha dalam ketiga sistem ekonomi tersebut.
China waktu itu (dan sampai sekarang masih) berjuang keras memperbaiki kerangka kerja komersial untuk hak kepemilikan dan hukum dagang, yang sangat diperlukan oleh semua sistem ekonomi sukses.
Bagi para wirausahawan dari Hong Kong dan Taiwan, hubungan pribadi mengandung arti bahwa mereka sering harus mengandalkan janji tanpa perlindungan secara hukum.
(hlm.372)
Ada kecocokan yang sempurna antara China dan Hong Kong. Perusahaan-perusahaan China, yang membuat barang-barang murah tetapi tidak terbiasa dengan hubungan-hubungan internasional, belajar dari kepiawaian kalangan pedagang Hong Kong. Ekspor China ke Hong Kong tumbuh secara dramatis dalam tahun 1980-an dan Hong Kong mengekspor lagi barang-barang itu ke dunia. Taiwan bergabung sejak tahun 1990-an. Seperti yang teramati oleh ekonom Dwight Perkins pada waktu itu, “bakat-bakat pemasaran yang luar biasa di Hong Kong dan Taiwan telah dicangkokkan dengan kemampuan manufaktur saudara-saudara mereka di daratan besar.”
Di pihak lain, China berjuang keras menarik penanam modal asing dan memanfaatkan dengan baik hubungan-hubungan dengan Hong Kong serta negara-negara tetangga lain. Dalam rencana nasional mereka menciptakan “kawasan-kawasan ekonomi khusus” seperti Shenzhen, tempat aturan-aturan normal ekonomi terpimpin tidak diberlakukan kepada penanam modal luar negeri.
(hlm.373)
Kota Shenzhen, yang berada tepat di seberang Hong Kong, pada tahun 1980 adalah sebuah desa nelayan ketika ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus. Dua puluh tahun kemudian, para pengembang properti meruntuhkan gedung-gedung pencakar langit berukuran sedang untuk mulai membangun gedung-gedung pencakar langit yang lebih besar. Orang China sekarang dapat berkata, “Anda boleh mengira sudah menjadi orang kaya sampai Anda menjejakkan kaki di Shenzhen.”
Mereka juga menyediakan sebuah pijakan untuk penyebarluasan kebijakan reformasi. Setiap kali aturan-aturan untuk perusahaan-perusahaan asing tampak berhasil dengan baik, pemerintah mulai menerapkan aturan-aturan yang sama kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri di kawasan yang sama. Selanjutnya mereka mulai menerapkan aturan-aturan yang sama kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri di luar kawasan khusus.
(hlm.374)
Sementara perusahaan-perusahaan dalam negeri memanfaatkan hak khusus bagi perusahaan asing dengan mencuci uang lewat Hong Kong kemudian membawa kembali ke dalam negeri sebagai “investasi luar negeri.”
Penutup: Apakah ekonomi penting?
Pertumbuhan ekonomi secepat ini menimbulkan guncangan yang dahsyat. Orang China sekarang bingung; tidak sedikit di antara mereka yang saat ini masih menganggur atau tersisihkan dari China yang modern. Sekelompok pekerja di Sichuan sampai percaya bahwa Mao mengelola pabriknya dari alam baka, tentu saja, menggunakan prinsip-prinsip sosialis.
(hlm.375)
Banyak film, seperti Shower dan Happy Times Hotel, menggambarkan keluarga-keluarga yang terpecah-pecah setelah ada anggota keluarga yang mencari peruntungan di Shenzhen.
Sekelompok pemuda yang saling bersahabat, yang menjadi penganggur setelah pabrik mereka gulung tikar, sibuk mencuri perhatian seorang gadis tunanetra dengan berpura-pura menjadi pengelola sebuah perusahaan, namun gagal menghayati bahwa sesungguhnya lebih mudah menjalankan bisnis yang sesungguhnya.
(hlm.376)
Meskipun peluang-peluang baru menjadi terbuka, jaring-jaring rasa aman yang lama terkoyak ketika beberapa perusahaan milik negara menjadi ketinggalan zaman.
Kondisi-kondisi di pabrik-pabrik sangat mengenaskan. Pekerja-pekerja bekerja dengan upah rendah dalam penggiliran kerja (shift) yang panjang pada kondisi yang tidak mementingkan keselamatan.
Para ekonom seperti Paul Krugman, Martin Wolf, dan Jagdish Bhagwati telah berulang kali mencoba berteori bahwa sweatshop China lebih baik daripada pilihan yang lain. Ini bukan pandangan yang populer.
Wolf sendiri seharusnya dipaksa bekerja dalam sebuah sweatshop.
(hlm.377)
Negara-negara yang kaya atau tumbuh dengan pesat pada hakikatnya telah mengambil pelajaran-pelajaran dasar ilmu ekonomi yang telah kita bahas dalam buku ini: perjuangan melawan kuasa kelangkaan dan korupsi; mengoreksi eksternalitas; mencoba memaksimumkan informasi; mendapatkan insentif-insentif yang tepat; berhubungan dengan negara-negara lain; dan yang paling penting, merangkul pasar, yang mengerjakan hampir semua tadi secara sekaligus.
Pada akhirnya, ilmu ekonomi berbicara tentang orang sesuatu yang sering diterangkan secara buruk sekali oleh para ekonom.
(hlm.378)
Dan pertumbuhan ekonomi berbicara tentang hidup yang lebih baik untuk tiap orang – pilihan lebih banyak, ketakutan lebih sedikit.
Kekayaan mereka tidak menyebar secara merata, tetapi pelan-pelan merembes ke pedalaman dari “Pantai Emas” Shanghai dan Shenzhen. Perekonomian di pedalaman China tumbuh dengan mantap – sebesar 7,7 persen per tahun antara 1978 dan 1991. Antara 1978 dan 1995, dua pertiga provinsi China tumbuh lebih cepat daripada negara lain mana pun di dunia. Akan tetapi yang paling penting, bangsa China merasakan perbedaan itu. Setelah bertahun-tahun membayar upah rendah – karena pasokan pekerja pendatang dari pedalaman China seolah-olah tidak ada habisnya – pabrik-pabrik di Pantai Emas mulai kekurangan pekerja yang mau dibayar murah. Pabrik-pabrik milik pemodal asing membayar sedikit lebih tinggi, mendapatkan karyawan lebih mudah, dan memiliki turnover lebih rendah. Akan tetapi, upah akan harus naik dan kondisi kerja akan harus diperbaiki, sebab kawasan pedalaman China akan menyusul sukses mereka.
(hlm.379)
Yang Li memulai usahanya sendiri – membuka sebuah salon kecantikan. “Setiap hari di pabrik, yang saya alami hanya bekerja, bekerja, dan bekerja,” katanya. “Hidup saya di sini lebih nyaman.” Orangtua Yang Li berhasil bertahan hidup dari zaman Revolusi Kebudayaan; kakek-neneknya lolos dari zaman Lompatan Besar ke Depan. Yang Li mempunyai pilihan yang nyata, dan ia tinggal di sebuah negeri tempat pilihan-pilihan itu dapat dikaitkan dengan mutu kehidupan yang ia inginkan. Ia pernah mencoba bekerja di pabrik kemudian menyimpulkan bahwa itu bukan untuknya. Sekarang ia mengatakan, “Saya dapat menutup salon ini kapan pun saya inginkan.”
Ilmu ekonomi berbicara tentang pilihan yang tersedia bagi orang seperti Yang Li.
(hlm.381)
Catatan
Bab Satu
http://www.econlib.org/library/Ricardo/ricP.html
ilmu ekonomi perusahaan kriminal
(hlm.382)
Biaya di balik secangkir
“Nonlinear pricing in an oligopoly market the case of specialty coffee”
“Economics of Migration”
(hlm.383)
Bab Dua
“Price Discrimination and Product Differentiation in Economic Theory: An Early Analysis,” Quarterly Journal of Economics 84
Armchair Economist
(hlm.384)
Bab Tiga
Rockefeller adalah satu-satunya yang harus membayar pajak peringkat tertinggi dari Cato Policy Analysis no. 192, http://www.cato.org/pubs/pas/pa-192.html.
(hlm.385)
Bab Empat
Blueprint 5: The True Costs of Road Transport
“The Distributional Consequences of Environmental Taxes,”
The Distributional Effects of the Proposed London Congestion Charging Scheme
The Value of Statistical Life: A Critical Review of Market Estimates Throughout the World.
(hlm.386)
Hidden Order
Free Lunch
“The Market for Sulfur Dioxide Emissions,”
“Tradeable Carbon Permit Auctions”
Seorang pecinta lingkungan pertama adalah juga ekonom pertama dan paling terkenal, Thomas Malthus, dengan studinya tentang kelebihan penduduk yang diterbitkan dalam tahun 1798. “An Essay on the Principle of Population”
Arthur Pigou, guru besar ilmu ekonomi di Cambridge University, dengan bukunya yang sangat mengilhami perkembangan berikutnya The Economics of Welfare.
(hlm.387)
“Fair and Efficient Pricing and the Finance of Roads,” Proceedings of the Chartered Institute of Transport
“Road Pricing in a Free Society,”
“Congestion Charging Six Months On,”
(hlm.388)
Bab Lima
“The Market for ‘Lemons’: Quality Uncertainty and the Market Mechanism,”
“A Guide to Health Care Reform,”
“The Cost of Health System Change: Public Discontent in Five Nations,”
(hlm.389)
“Paying for National Health Insurance and Not Getting It,”
(hlm.390)
Bab Enam
“On the Impossibility of Informationally Efficient Markets,”
Hidden Order
General Theory of Employment, Interest, and Money
The Stock Market Crash and After
“Dye is Cast out but Strategy Remains,”
“Vindication for Dye as P&D Fund Wins Top Spot,”
Dow 36,000: The New Strategy for Profiting from the Coming Rise in the Stock Market
(hlm.391)
“Does the ‘New Economy’ Measure Up to the Great Inventions of the Past?”
“The Dynamo and the Computer: An Historical Perspective on the Modern Productivity Paradox,”
Situs lelang online, yang mempertemukan para pembeli dan para penjual untuk setiap produk yang dapat dibayangkan, tetap mempunyai batas. Pihak penjual ingin pergi ke arah yang dituju oleh pihak pembeli, sedangkan pihak pembeli ingin pergi ke arah yang dituju oleh pihak penjual. Situs pertama yang berhasil mengumpulkan mereka menjadi satu akan terbukti sulit sekali digeser, bahkan andai sang pesaing memiliki teknologi unggulan. Situs lelang eBay memiliki posisi dominan di Amerika Serikat hanya karena alasan ini; tetapi di Jepang, mereka terlambat datang maka kalah oleh layanan lelang Yahoo.
(hlm.392)
Bab Tujuh
Prisoner’s Dilemma oleh William Poundstone
Ini sama dengan Ken Binmore yang belakangan memimpin tim perancangan lelang dalam lelang 3G Inggris.
“Selling Spectrum Rights,”
“Analysing the Airwaves Auction,”
(hlm.393)
Auctions: Theory and Practice
“Counter-Speculation, Auctions and Competitive Sealed Tenders,”
“Auctions vs. Negotiations,”
(hlm.394)
Bab Delapan
“On the Mechanics of Economic Development,”
(hlm.395)
Power and Prosperity
“Incentives, Rules of the Game, and Development”
“New Forms of Foreign Direct Investment in Korea”
(hlm.396)
Bab Sembilan
Why Globalisation Works
Free Trade Under Fire
Free Trade Today
Hidden Order (New York: HarperCollins, 1996, 65-77)
Consilience: The Unity of Knowledge
“The Symmetry Between Import and Export Taxes,”
“Globalization and Its Challenges”
“On the Edge: Living with Global Capitalism,”
(hlm.397)
“Racing to the Bottom: Foreign Investment and Air Pollution in Developing Countries,”
“Confronting the Environmental Kuznets Curve,”
“Weeding Out Subsidies,”
“In Praise of Cheap Labor,”
The Emergence of Modern Japan
(hlm.398)
“Farmers Switch to Drugs,”
Free Trade Under Fire,
Bab Sepuluh
Penguin History of the World
Humanity: A Moral History of the 20th Century
The Truth about Markets