Berikut ini adalah kutipan-kutipan yang saya kumpulkan dari buku Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya oleh Walter Nicholson.
Tanpa harus membacanya semua, Anda mendapatkan hal-hal yang menurut saya menarik dan terpenting.
Saya membaca buku-buku yang saya kutip ini dalam kurun waktu 11 – 12 tahun. Ada 3100 buku di perpustakaan saya. Membaca kutipan-kutipan ini menghemat waktu Anda 10x lipat.
Selamat membaca.
Chandra Natadipurba
===
MIKROEKONOMI INTERMEDIATE
dan Aplikasinya, Edisi Kedelapan
Walter Nicholson & Amherst College
Edisi Kedelapan,
(Halaman 3)
BAGIAN I
BAB I MODEL EKONOMI
Apakah Ilmu Mikroekonomi itu?
Seperti yang telah Anda pelajari pada kuliah pengantar, ilmu ekonomi (economics) biasanya digambarkan sebagai “Studi tentang alokasi berbagai sumber daya langka pada berbagai alternatif penggunaan.
(Halaman 4)
Aplikasi 1.1
Kelangkaan di Alam
Kelangkaan adalah ciri yang dominan dari alam. Sebenarnya, pengaruh dari kelangkaan lebih mudah dipelajari dalam masyarakat biologi karena tidak begitu kompleks dibandingkan dengan kehidupan masyarakat modern.
Mencari Pangan
Pertama, pada studi tentang burung-burung pemangsa (elang dan sejenisnya), ahli biologi menemukan bahwa jangka waktu yang dialokasikan burung untuk berburu di suatu lokasi ditentukan oleh ketersediaan pangan di daerah tersebut dan waktu terbang ke lokasi yang lain.
Observasi kedua yang berkaitan dengan perilaku pencarian pangan tersebut adalah fakta bahwa tidak ada hewan yang akan tinggal di lokasi tertentu sampai seluruh pangan yang tersedia di daerah tersebut habis.
(Halaman 5)
Kelangkaan dan Evolusi
Kenaikan harga menandai kebutuhan untuk berhemat dan para pelaku pasar akan menanggapinya dengan mengubah perilaku mereka.
(Halaman 7)
Aplikasi 1.2
Menyelamatkan Blockbuster
Perusahaan dipaksa untuk memberikan fokus perhatian yang lebih serius pada sifat alami permintaan produk dasarnya, yakni film-film terbaru.
Sifat Permintaan untuk Bisnis Persewaan
Perusahaan itu menjual produk-produk yang bukan merupakan kebutuhan pokok. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa setiap orang akan menanggapi secara signifikan pada perubahan harga produk (seperti yang diuraikan dalam Bab 4, permintaan produk ini cukup elastis).
Pemecahan Kasus Blockbuster
Pemecahannya dengan cara mendapatkan film secara langsung dari studio-studio film. Kebijakan yang dilakukan adalah, Blockbuster setuju untuk memberikan kepada studio bagian keuntungan (sebanyak 40 persen) dari persewaan filmnya, sebagai ganti dari pengurangan harga sampai 90% untuk setiap pembelian film pada studio. Selanjutnya Blockbuster memasang promosi besar-besaran yang isinya “memberikan garansi” ketersediaan film-film terbaru.
(Halaman 8)
Evolusi Bisnis Persewaan Film
Teknologi baru seperti persewaan DVD melalui pos, opsi bayar per-tayangan yang ditawarkan jaringan TV kabel, dan mungkin pula adanya pengiriman film lewat internet, semuanya dapat menyediakan film dengan harga penuh yang lebih rendah daripada yang ditawarkan Blockbuster.
(Halaman 9)
Aplikasi 1.3
Microsoft dan Anti monopoli
Pertentangan Antar ekonom
Saksi ekonom utama dari pihak pemerintah, Franklin Fisher, profesor dari MIT, berpendapat bahwa kendali atas sistem operasi Windows memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada Microsoft terhadap sebagian besar aplikasi PC dan perusahaan menggunakan kekuasaan tersebut untuk membuat para pengguna komputer kesulitan memasang perangkat lunak dari perusahaan lain, khususnya, Netscape Navigator.
Ia mengutip estimasi yang menyebutkan bahwa, seandainya Microsoft benar-benar mempunyai kekuatan monopoli, dapat saja menentukan harga sistem operasi Windows lebih dari $1.000 meskipun kenyataannya sistem operasi ini selalu dijual di bawah $100.
(Halaman 10)
Ilmu Mikroekonomi juga digunakan untuk mengevaluasi berbagai kebijakan pemerintah. Pada level yang terdalam, penyelidikan ini berfokus pada apakah UU dan peraturan tertentu dapat memberikan kontribusi manfaat ataukah akan mengurangi kesejahteraan.
(Halaman 11)
Adam Smith dan Tangan Tak Nampak
Pemikiran terpenting yang diberikan oleh Smith adalah kesimpulannya tentang sistem harga berdasarkan pasar (market determined) yang ia observasi tidak sekacau (chaos) seperti umumnya diasumsikan oleh para penulis di zaman itu. Smith melihat harga-harga memiliki “tangan tak nampak” (invisible hand) yang kuat, yang mengarahkan berbagai sumber daya menuju aktivitas yang paling bermanfaat.
Bagi Smith, kemampuan untuk menggunakan sumber daya secara efisien inilah yang akan menjadi penentu utama “kesejahteraan” suatu negara.
Karena Adam Smith menganggap harga sebagai faktor yang paling penting untuk menunjukkan bagaimana sumber daya negara digunakan, maka ia perlu mengembangkan beberapa teori tentang penentuan harga-harga tersebut.
(Halaman 12)
David Ricardo dan Diminishing Returns
Awal abad kesembilan belas merupakan periode ilmu ekonomi yang paling banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di Inggris. Dua isu yang paling berpengaruh waktu itu adalah apakah perdagangan internasional memberikan efek negatif bagi perekonomian, dan apakah pertumbuhan industri mengancam tanah pertanian dan sumber daya alam.
(Halaman 13)
Ricardo percaya bahwa fenomena kenaikan biaya-biaya adalah cukup umum, dan sekarang ini kita mengenal penemuannya sebagai hukum diminishing returns (tambahan hasil yang semakin berkurang). Generalisasi pemikiran Ricardo dalam bentuk kurva penawaran tercermin pada gambar 1.1(b), di mana slope (kemiringan) kurva penawaran bertambah curam ketika kuantitas produksi ditingkatkan.
(Halaman 14)
Marginalisme dan Model Marshall pada Penawaran dan Permintaan
Slope (Kemiringan) positif pada kurva penawaran mencerminkan diminishing returns (berarti pula kenaikan biaya marginal) dan slope negatif pada kurva permintaan mencerminkan diminishing marginal usefulness (penurunan manfaat marginal). P* adalah tingkat harga keseimbangan. Tingkat harga-harga lainnya akan mengakibatkan timbulnya surplus atau kelangkaan.
(Halaman 15)
Karena orang selalu menginginkan untuk membayar lebih rendah pada setiap unit terakhir yang dibelinya, mereka akan membeli lebih banyak hanya pada harga yang lebih rendah. Kurva yang disebut “Penawaran” menunjukkan kenaikan biaya dari tambahan pembuatan satu unit barang jika total jumlah produksi meningkat. Dengan kata lain, slope yang naik pada kurva penawaran mencerminkan peningkatan biaya marginal, sementara slope yang menurun pada kurva permintaan mencerminkan penurunan manfaat marginal.
Akibat-akibat Ketidakseimbangan
Namun, berfungsinya kekuatan pasar yang berjalan lancar, sebagaimana digagas Marshall, dapat digagalkan dengan banyak cara. Sebagai contoh, keputusan pemerintah untuk menetapkan harga di atas P* (mungkin karena P* dianggap dampak dari “persaingan tidak sehat”) akan mencegah terjadinya posisi keseimbangan itu.
(Halaman 16)
Aplikasi 1.4
Kelangkaan Barang dalam Perekonomian Negara-negara Bekas Komunis
Pemerintah negara-negara komunis di Eropa Timur dan eks-Uni Soviet melakukan pengendalian harga untuk menjaga agar harga-harga barang konsumsi pokok tetap rendah.
Beberapa aspek lucu yang menggambarkan situasi ini terlihat dalam film Moscow on The Hudson tahun 1984. Film ini menceritakan seorang warga negara Soviet yang cerdik, yang dimainkan oleh Robin Williams, yang mencari barang seperti kertas toilet dan minyak. Tidak adanya faktor yang memotivasi karakter Williams untuk mencoba membelot ke Amerika Serikat.
Perumahan di Soviet
Tahun 1988 dilakukan penelitian melalui wawancara kepada para emigran asal Uni Soviet. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ketidakseimbangan yang diciptakan oleh metode pengendalian harga rumah ini tidak dapat berlangsung selamanya. Karena jumlah orang yang ingin membeli rumah lebih banyak daripada jumlah rumah yang tersedia pada tingkat harga yang ditentukan pemerintah, mereka mengembangkan sejumlah cara agar dapat melakukan pembelian tersebut melalui pasar gelap (underground economy). Dengan cara langsung, mereka menyuap para birokrat yang mengurusi alokasi perumahan untuk mendapatkan urutan yang lebih baik dalam daftar tunggu. Dengan cara tidak langsung, mereka mencari penghuni apartemen yang lebih baik yang ingin menukarkan tempat tinggalnya dengan sejumlah uang. Secara keseluruhan, berbagai manipulasi tersebut mengakibatkan kenaikan harga efektif dari rumah yang diinginkan, dan menegaskan kembali adanya pengaruh daya beli keluarga terhadap tipe-tipe rumah yang mereka terima.
(Halaman 17)
Pengalaman Polandia
Sama halnya, peraturan yang menentukan harga di bawah P* akan berakibat adanya kelangkaan (shortage) kuantitas barang. Dalam kondisi tersebut, pembeli menginginkan kuantitas lebih banyak daripada Q*, sementara penjual akan memproduksi lebih rendah dari Q*. Pada aplikasinya 1.4: Kelangkaan barang pada perekonomian Bekas Negara Komunis, kita mengilustrasikan bagaimana pengendali harga oleh pemerintah berakibat menimbulkan kelangkaan dalam skala yang besar.
(Halaman 21)
Biaya Oportunitas
Para ekonom mengatakan bahwa biaya oportunitas (opportunity cost) dari 1 unit pakaian di titik A adalah ½ pon makanan.
Bagaimana Para Ekonom Menguji Model-Model Teoritis
Tidak semua model ekonomi memberikan manfaat sebaik model penawaran dan permintaan Marshall. Tujuan penting dalam mempelajari ilmu ekonomi adalah untuk menyeleksi model yang tidak baik untuk dipisahkan dari model yang baik. Terdapat dua metode yang digunakan untuk menguji model-model ekonomi tersebut. Pengujian asumsi (testing assumptions) melihat asumsi-asumsi ekonomi manakah yang menjadi dasar dari suatu model; pengujian prediksi (testing predictions), di lain pihak, untuk melihat apakah model tersebut dapat memprediksi secara tepat kejadian-kejadian di dunia nyata.
(Halaman 23)
Pengujian Asumsi
Salah satu pendekatan untuk menguji asumsi model ekonomi dimulai dengan intuisi. Apakah asumsi model itu terasa cukup beralasan? Celakanya, pertanyaan ini penuh dengan masalah, karena apa yang terasa masuk akal bagi seseorang belum tentu dapat diterima oleh orang lain (cobalah untuk melakukan argumentasi dengan mahasiswa di luar bidang ilmu ekonomi tentang apakah orang-orang berperilaku rasional, misalnya).
Untuk menguji asumsi dengan pendekatan secara langsung pada dunia nyata, Anda dapat memberikan pertanyaan kuesioner kepada para manajer dan menanyakan bagaimana mereka mengambil keputusan dan termasuk pula apa yang mereka lakukan untuk memaksimumkan laba. Pendekatan ini sering dilakukan, tetapi hasilnya, seperti halnya berbagai bentuk pengumpulan pendapat, sering sulit untuk diinterpretasikan.
Pengujian Prediksi
Mereka berpendapat bahwa sesungguhnya seluruh teori didasarkan pada asumsi yang tidak realistis; terlalu sempurnanya teori permintaan yang kita gunakan justru akan menampakkan asumsi yang tidak realistis. Beberapa ekonom percaya bahwa untuk menentukan sebuah teori dinyatakan valid (baik), dapat dilihat dari kemampuan teori itu dalam menjelaskan dan memprediksi kejadian-kejadian di dunia nyata. Pengujian yang sesungguhnya untuk setiap model ekonomi adalah, apakah teori itu konsisten dengan peristiwa-peristiwa ekonomi sebenarnya.
(Halaman 24)
Kembali pada pertanyaan apakah perusahaan selalu mencoba untuk memaksimumkan laba, pendekatan tak langsung akan mencoba untuk memprediksi perilaku perusahaan itu dengan cara mengasumsikan bahwa mereka melakukan kegiatan seolah-olah mereka memaksimumkan laba. Jika pada akhirnya kita dapat memperkirakan perilaku perusahaan, kita dapat mempercayai hipotesis maksimisasi laba. Bahkan apabila pada kuesioner perusahaan itu mengatakan tidak mencoba untuk memaksimumkan laba, teori (maksimisasi laba) tersebut tetap valid, sebagaimana pemain biliar yang tidak mengetahui hukum fisika tidak berarti membuat teori fisika menjadi tidak benar. Tes terakhir pada kedua kasus itu adalah kemampuan teori untuk memperkirakan peristiwa di dunia nyata.
(Halaman 26)
Ringkasan
Ilmu ekonomi adalah studi tentang alokasi berbagai sumber daya langka di antara berbagai kemungkinan penggunaan.
Model penawaran dan permintaan Marshall merupakan model “keseimbangan parsial” karena hanya melihat satu pasar.
Membuktikan kebenaran (validity) model-model ekonomi adalah hal yang sulit dan sering menimbulkan perbedaan pendapat.
(Halaman 27)
Karena model Friedman untuk pemain biliar didasarkan pada asumsi sederhana (kebanyakan pemain secara eksplisit tidak mengetahui adanya hukum fisika yang sesungguhnya menyertai permainan itu), model ini harus dibuktikan dengan observasi empiris. Apa yang perlu Anda pikirkan untuk menguji model itu? Bukti-bukti seperti apa yang mungkin dapat menyangkal model itu?
(Halaman 40)
Lampiran Bab I
Aplikasi 1A.1
Penaksiran Pajak Properti
Namun, masalah utama dalam prosedur ini adalah bahwa nilai pasar yang berlaku untuk sebagian besar properti tidak diketahui karena properti jarang berpindah tangan.
Metode Linier Sederhana
Penaksiran properti lokal memulai pekerjaannya dengan mengumpulkan informasi tentang semua rumah yang baru saja dijual di daerah tersebut.
Menilai Fitur Lain dari Rumah
Tentu saja, penaksir harus memperhitungkan fitur-fitur selain faktor luas rumah. Anggaplah keindahan pemandangan meningkatkan nilai jual pasar perumahan sebesar $30.000.
Y = $30.000 + $10.000 + $50X
= $40.000 + $50X
Harga-Harga Hedonik
Penggunaan prosedur ini tidak terbatas hanya untuk para juru taksir. Setiap analis yang ingin menguji bagaimana pengaruh fitur-fitur suatu properti terhadap nilainya dapat menerapkan prosedur “hedonik” dengan cara menggunakan informasi dari harga-harga penjualan.
(Halaman 41)
Bahan Diskusi
Anggaplah pemandangan alam lebih bernilai untuk rumah-rumah yang besar daripada rumah kecil. Bagaimana pengaruh ini dapat dituliskan dalam persamaan aljabar?
(Halaman 42)
Aplikasi 1A.2
Pajak Progresif dan Pajak Mendatar
Proposal Pajak Mendatar
Struktur tersebut memperumit sistem pajak penghasilan karyawan yang dibayar perusahaan (karena tidak jelas tarif berapa yang harus dikenakan pada, katakanlah, dividen dan bunga), dan sistem tersebut memerlukan semacam perhitungan rata-rata beberapa tahun untuk mencegah ketidakadilan yang harus ditanggung oleh seseorang yang pendapatannya berfluktuasi.
Dalam proposal tersebut, diajukan oleh House Majority Leader Richard Armey, pajak untuk setiap penghasilan kena pajak sebesar $18.000 yang pertama tidak perlu dibayar. Seluruh pendapatan di atas tingkat pendapatan ini akan terkena pajak mendatar sebesar 17 persen.
(Halaman 51)
Pengaruh Acak (Random Influences)
Secara teknis, hal tersebut merupakan masalah dalam statistik inferensial (statistical inference); peneliti menggunakan bermacam-macam teknik statistik untuk mencoba mengabstraksikan semua pengaruh acak yang mempengaruhi permintaan piza dan menduga hubungan aktual antara Q dan P.
Asumsi Ceteris Paribus
Seluruh teori ekonomi menggunakan asumsi bahwa “semua hal lainnya dianggap konstan”.
(Halaman 57)
BAGIAN II
BAB II Utilitas dan Pilihan
Utilitas
Para ekonom merumuskan model preferensi individu dengan menggunakan konsep utilitas/kepuasan (Utility), yang didefinisikan sebagai kepuasan yang diterima seseorang akibat aktivitas yang dilakukannya.
(Halaman 59)
Mengukur Utilitas
Untungnya, kita dapat melengkapi pelajaran tentang teori pilihan ekonomi tanpa mengukur tingkat utilitas aktual. Untuk itu, kita hanya perlu mengasumsikan bahwa seseorang memiliki preferensi yang benar sehingga mereka dapat dengan jelas memutuskan pilihan antara situasi A dengan situasi B.
Meskipun para ekonom masih berusaha menemukan cara lain untuk mengukur utilitas, kita dapat terus melanjutkan tanpa perlu ikut memecahkan masalah ini.
(Halaman 60)
Asumsi-asumsi Mengenai Utilitas
Sifat-sifat Dasar Preferensi
Secara formal, kita mengasumsikan bahwa preferensi adalah lengkap (Complete Preferences), bahwa orang selalu dapat mengambil satu pilihan antara dua pilihan yang ditawarkan kepada mereka.
Kita tidak berharap bahwa ia menyatakan preferensi yang saling bertentangan satu dengan lainnya. Dengan kata lain, kita mengasumsikan bahwa preferensi bersifat transitif (transitivity of preferences).
Kita tidak menggunakan orang yang tidak konsisten itu dalam analisis di buku ini.
(Halaman 61)
Aplikasi 2.1
Dapatkah Uang Membeli Kesehatan dan Kebahagiaan?
Pendapatan dan Kesehatan
Hampir semua penelitian menyimpulkan bahwa orang yang memiliki pendapatan lebih tinggi akan menikmati kesehatan yang lebih baik pula. Contohnya, dengan membandingkan beberapa lelaki yang berusia sama, lelaki yang memiliki perkiraan harapan hidup tujuh tahun lebih rendah dibandingkan lelaki dengan tingkat pendapatan pada level kuartil teratas.
Bagaimana persisnya pendapatan yang lebih tinggi dapat “membeli” kesehatan, kurang disepakati para ekonom.
Contohnya, hubungan positif antara pendapatan dan kesehatan hanya terjadi di negara-negara yang memiliki sistem asuransi kesehatan dan menjalankan kontrol perilaku individu yang berisiko.
Mungkinkah kesehatan individu mempengaruhi pendapatannya, daripada sebaliknya (pendapatan mempengaruhi kesehatan)?
Skala Kebahagiaan
Tidak mengejutkan jika lebih banyak orang dengan pendapatan yang lebih tinggi menjawab bahwa mereka bahagia, dibandingkan orang-orang berpendapatan lebih rendah.
Dalam konsep absolut, masyarakat kelas menengah di negara berpendapatan tinggi memiliki pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada masyarakat menengah di negara berpendapatan rendah. Ternyata, kedua kelompok tersebut melaporkan tingkat kebahagiaan yang sama.
(Halaman 69)
Mengilustrasikan Preferensi Khusus
Barang Tidak Berguna (A Useless Good)
Gambar 2.5(a) memperlihatkan peta kurva indiferens individu untuk pilihan barang antara makanan (pada sumbu horizontal) dan alat penggiling rokok (pada sumbu vertikal). Karena penggiling rokok sama sekali tidak berguna, kenaikan pembelian alat ini tidak akan meningkatkan utilitas.
Barang yang Buruk Bagi Ekonomi (An Economic Bad)
Situasi seperti diilustrasikan pada Gambar 2.5(a) secara implisit mengasumsikan bahwa barang-barang tidak berguna tidak menyebabkan kerugian; memiliki lebih banyak alat penggiling rokok tidak menyebabkan masalah karena orang selalu dapat membuangnya.
Subsidi Sempurna
Ilustrasi kita tentang kurva indiferens yang berbentuk cembung dalam gambar 2.2 hingga 2.4 mencerminkan asumsi bahwa diharapkan adanya diversifikasi dalam konsumsi. Jika ada dua barang yang kita uji pada dasarnya sama (atau paling tidak memiliki fungsi identik), argumen tersebut tidak dapat kita gunakan.
(Halaman 70)
Aplikasi 2.2
Menempatkan Posisi (Positioning) Produk dalam Pemasaran
Hotel
Dengan informasi tersebut, Marriott mulai merancang kurva indiferens (multidimensi) untuk berbagai bentuk atribut. Kemudian, Marriott mengeksplorasi para pesaing utamanya pada grafik ini dan menentukan berbagai cara dalam menetapkan posisi produknya.
Paket Pilihan
Contohnya, selama tahun 1980-an, perusahaan pembuat mobil Jepang menyertakan paket pilihan tertentu misalkan penyejuk udara (air conditioning), power windows, dan sunroofs ke dalam model-model mobil kelas menengah mereka, yang akan memberikan konsumennya perasaan “kemewahan,” relatif dibandingkan produk para pesaingnya dari Amerika. Pendekatan tersebut sangat sukses dan mendorong para pesaingnya meniru metode ini. Mirip dengan hal tersebut, dalam pasar personal computer (PC), produsen seperti Dell atau Compaq menemukan bahwa mereka dapat meningkatkan pangsa pasar dengan menambahkan periferal (kapasitas hard drives lebih besar, memori tambahan, dan modem kecepatan tinggi) yang dikemas dengan hati-hati dalam paket komputer mereka.
(Halaman 72)
Komplemen Sempurna
Di lain pihak, pada Gambar 2.5(d) kita mengilustrasikan suatu situasi di mana dua barang dikonsumsi secara bersama-sama. Individu ini memilih untuk mengonsumsi sepatu kiri (pada sumbu mendatar) dan sepatu kanan (sumbu tegak) secara berpasangan.
(Halaman 79)
Aplikasi 2.3
Pencaloan Tiket
Mekanisme penjatahan tersebut menciptakan kemungkinan penjualan tiket dengan harga yang jauh lebih tinggi di pasar sekunder, bisa disebut dengan “pencaloan tiket (tiket scalping)”.
Peraturan Anti Pencaloan
Sebagian besar ekonom menganggap masalah pencaloan tiket tersebut relatif tidak terlalu berbahaya.
(Halaman 80)
Pencaloan tiket adalah salah satu contoh aktivitas “pasar gelap” yang muncul ketika barang-barang dijatah berdasarkan ketentuan selain harga.
(Halaman 84)
Aplikasi 2.4
Diskon Kuantitas dan Program Frequent-Flier
Program Frequent-Flier
Program ini mendorong konsumen untuk mengakumulasikan jarak penerbangannya dengan maskapai tersebut dengan biaya perjalanan lebih rendah. Karena tempat duduk kosong di pesawat berarti hilangnya keuntungan selamanya, maskapai penerbangan memanfaatkan program tersebut untuk mendorong konsumen agar melakukan lebih banyak perjalanan.
(Halaman 86)
Ringkasan
Bab ini merupakan materi yang cukup sulit. Teori pilihan (Theory of choice) adalah salah satu dari sekian banyak bagian yang paling sulit dalam studi ilmu mikroekonomi, tapi sayangnya teori ini biasanya muncul di awal setiap pelajaran mikroekonomi.
(Halaman 90)
Akhir-akhir ini, beberapa perusahaan listrik telah menerapkan metode “membayar kelebihan penggunaan (excess use charges)” yang meningkatkan harga daya listrik setelah penggunaan jumlah kilowatt jam per bulan minimum tertentu.
(Halaman 94)
BAB III Permintaan Individu
Aplikasi 3.1
Hukum Engel (Engel’s Law)
Sebuah generalisasi paling penting tentang perilaku konsumen adalah bahwa, bagian pendapatan yang digunakan untuk belanja makanan cenderung menurun jika pendapatannya meningkat. Penemuan ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom Rusia, Ernest Engel (1821-1896) pada abad kesembilan belas dan dikenal sebagai Hukum Engel (Engel’s Law).
Data Terakhir
Data Terakhir pada masyarakat AS (Lihat Tabel 2) memiliki kecenderungan sesuai dengan hukum Engel.
Jenis Pengeluaran | $225-$300 | $450-$600 | $750-$1000 |
Makanan | 62,0% | 55,0% | 50,0% |
Jasa (Pendidikan, Hukum, Kesehatan) | 4,0 | 7,5 | 11,5 |
Kesenangan dan Rekreasi | 1,0 | 2,5 | 3,5 |
Jenis Pengeluaran 20% Pendapatan Terendah 20% Pendapatan Menengah 20% Pendapatan Tertinggi Makanan 16,8% 14,3% 11,8% | |||
(Halaman 101)
Aplikasi 3.2
Indeks Harga Konsumen dan Bias yang Terjadi
Salah satu pengukur inflasi yang terpenting di Amerika Serikat disediakan Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) yang dipublikasikan secara bulanan oleh U.S. Department of Labor.
Harga Sekelompok Barang Tahun 1982
B^(82) = P_X^82.X^82 + P_Y^82.X^82
Harga Sekelompok Barang Tahun 2000
B^(00) = P_X^00.X^82 + P_Y^00.X^82
Tingkat inflasi dapat dihitung dengan indeks ini. Contohnya, jika harga pasar dari barang itu adalah $100 pada tahun 1982 dan $175 pada tahun 2000, nilai CPI adalah 1,75 dan kita dapat mengatakan telah terjadi kenaikan harga-harga sebesar 75% selama periode 18 tahun. Dari hal ini, mungkin (mungkin juga tidak benar) dapat dikatakan bahwa orang-orang di tahun 2000 memerlukan tambahan sebesar 75% dari pendapatannya pada tahun 1982 untuk dapat menikmati standar hidup yang sama dengan tahun 1982. Biaya penyesuaian hidup atau cost-of-living-adjustment (COLA) dalam program Jaring Pengaman Sosial (Social Security) maupun di berbagai perjanjian kerja, dihitung dengan cara yang serupa. Sayangnya, pendekatan ini mengandung sejumlah masalah.
(Halaman 102)
Bias Substitusi dalam CPI
Salah satu masalah dalam penghitungan di atas adalah bahwa penghitungan ini mengasumsikan orang yang menghadapi harga-harga di tahun 2000 akan meminta kelompok komoditas yang sama dengan yang dikonsumsi tahun 1982. Perlakuan ini akan berakibat tidak ada substitusi antar komoditas dalam merespons perubahan harga. Penghitungan itu dapat melebih-lebihkan penurunan daya beli sebagai akibat adanya inflasi, karena tidak memperhitungkan bagaimana orang akan mencari pilihan yang memberikan utilitas terbanyak untuk uang mereka ketika harga berubah.
Bias Produk Baru
Kemunculan berbagai produk baru atau produk yang diperbarui juga akan menghasilkan bias serupa dalam perhitungan CPI.
Bias Gerai (Outlet)
Akhirnya, adanya fakta bahwa Bureau of Labor Statistics mengirimkan pembeli (pendata) ke gerai pengecer yang sama setiap bulannya dapat menghasilkan data inflasi yang berlebih-lebihan. Pada tahun-tahun belakangan ini orang cenderung untuk berbelanja pada toko yang memberikan diskon besar seperti Wal-Mart atau Costco daripada berbelanja di gerai tradisional.
Konsekuensi dari Bias
Memang benar, karena CPI secara luas digunakan sebagai “satu-satunya” ukuran inflasi, setiap perubahan dapat menjadi kontroversi politik yang tajam. Di samping itu, terdapat semacam kesepakatan umum bahwa angka CPI yang berlaku dapat melebih-lebihkan kenaikan biaya hidup aktual sebesar 0,75 persen sampai 1,0 persen per tahun.
(Halaman 103)
COLA yang diukur institusi swasta memberikan penyeimbang tingkat inflasi sebagaimana diukur CPI.
Paradoks Giffen
Pernah diteliti oleh ekonom Inggris Robert Giffen pada abad kesembilan belas di Irlandia, jika harga kentang naik, orang-orang dilaporkan mengonsumsi lebih banyak kentang. Hasil yang aneh ini dapat dijelaskan dengan melihat ukuran besarnya efek pendapatan dari perubahan harga kentang. Kentang, selain merupakan barang inferior, juga menghabiskan porsi terbesar dari pendapatan orang Irlandia. Kenaikan harga kentang akan mengurangi pendapatan riil secara substansial. Orang Irlandia akan mengurangi konsumsi makanan lain untuk membeli lebih banyak kentang. Meskipun sumbangan peristiwa dalam sejarah ini seakan tidak masuk akal, kemungkinan adanya kenaikan kuantitas yang diminta sebagai respons dari kenaikan harga suatu barang pernah muncul dan dikenal sebagai Paradoks Giffen (Giffen Paradox).
(Halaman 105)
Membayar pajak berarti mengurangi utilitas individu karena berkurangnya daya beli.
Kesejahteraan individu yang hilang ini akan tergantung pada struktur pajak. Khususnya, pajak-pajak yang dibebankan pada daya beli komoditi secara umum akan memiliki ongkos kesejahteraan yang lebih kecil daripada pajak yang dibebankan untuk komoditi-komoditi tertentu saja. “Prinsip lump-sum” ini merupakan fokus utama dalam studi ilmu ekonomi mengenai perpajakan.
(Halaman 107)
Aplikasi 3.3
Prinsip Lump-Sum dalam Praktik
Hilangnya utilitas karena pajak akan paling kecil jika diterapkan pajak lump-sum dan peningkatan utilitas dari transfer adalah paling besar jika transfer tersebut diberikan secara lump-sum.
Aplikasi Kebijakan Pajak
Karena jenis pajak ini akan mempengaruhi upah seseorang setelah pajak (Pendapatan Neto), pajak lump-sum tidak benar-benar mengurangi daya beli. Namun, pajak pendapatan akan mempengaruhi keputusan individu tentang seberapa banyak mereka bekerja dan mungkin pula mempengaruhi keputusan-keputusan yang lain, seperti mencari strategi untuk menghindari pajak.
Contohnya, studi klasik J. Hausman pada tahun 1981, menemukan bahwa, rata-rata tingkat kehilangan utilitas yang ditanggung oleh wajib pajak dalam sistem pajak pendapatan progresif yang sedang berlaku di A.S., adalah sekitar 22% lebih banyak daripada tingkat kehilangan yang timbul akibat membayar pajak lump-sum, dengan besar pajak yang sama.
Aplikasi Kebijakan Transfer
Contohnya, laporan Timothy Smeeding tentang efek anti-kemiskinan dari berbagai program transfer menunjukkan bahwa subsidi yang berlaku untuk pangan, rumah, dan perawatan kesehatan sebesar $1, ternyata bernilai kurang dari $1 dalam bentuk uang tunai yang diterima oleh individu penerima subsidi tersebut.
Dengan demikian, efektivitas program transfer dalam meningkatkan utilitas mungkin telah menurun sepanjang waktu.
(Halaman 111)
Aplikasi 3.4
Harga Bensin dan Mobil
Biaya bahan bakar menyumbangkan antara 10 sampai 20 persen dari pengeluaran total untuk biaya operasional mobil, dan fluktuasi harga bensin dapat berdampak pada tipe-tipe mobil yang dipilih seseorang.
Pilihan Mobil dan Guncangan Minyak (Oil Shock) tahun 1970-an
Di awal 1970-an, kurang dari 20 persen penjualan mobil dengan model compact dan subcompact; proporsi ini meningkat mendekati 50 persen pada tahun 1980.
Penjualan mobil-mobil kecil jatuh secara proporsional. Yang lebih penting, sebagian besar produsen pembuat mobil memperbaiki (meng-upgrade) produk mereka, dengan menambahkan panjang dan berat mobil secara substansial dan seakan-akan masih tetap merupakan mobil dengan model yang compact.
(Halaman 117)
Aplikasi 3.5
Mode, Musim, dan Kekhawatiran Kesehatan
Mode
Ledakan permintaan sesaat suatu produk (kadang disebut efek ikut-ikutan atau bandwagon effects) muncul karena adanya saling ketergantungan preferensi antarindividu; setiap orang ingin menjadi bagian dari mode terbaru. Pola yang selalu muncul dalam pembelian produk-produk yang sedang menjadi mode mengindikasikan bahwa permintaan produk-produk tersebut agak dapat diprediksi.
Musim
Dalam sebuah studi paling awal yang terkenal tentang pembandingan New England, misalnya, ditemukan bahwa permintaan untuk ikan scrod (sebutan penduduk New England untuk suatu jenis ikan cod yang kecil-kecil) umumnya meningkat sampai sekitar 13 persen selama Lent (bulan puasa Masehi pada orang Nasrani) karena pembatasan makan yang dikenakan oleh Gereja Katolik pada anggotanya selama periode tersebut.
Kekhawatiran Kesehatan
Keprihatinan pada risiko merokok, misalnya, telah mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah perokok di Amerika Serikat dalam jangka panjang sejak adanya laporan Surgeon General tahun 1964. Keprihatinan pada masalah kolesterol mendorong penurunan yang serupa pada permintaan jangka panjang untuk produk-produk daging dan susu.
Setiap perubahan yang besarnya proporsional antara harga dan pendapatan tidak akan mempengaruhi pilihan seseorang karena perubahan-perubahan itu tidak menggeser kendala anggaran.
(Halaman 130)
BAB 4 Permintaan Pasar dan Elastisitas
Aplikasi 4.1
Konsumsi dan Pajak Penghasilan
Hipotesis Penghasilan Permanen
Pada tahun 1950-an, Milton Friedman adalah salah seorang ekonom yang pertama kali mengetahui bahwa keputusan konsumsi seseorang tidak hanya didasarkan pada pendapatannya saat ini. Namun, Friedman berpendapat bahwa keputusan-keputusan itu lebih didasarkan pada daya beli seseorang dalam jangka panjang.
Sebaliknya, fluktuasi penghasilan temporer biasanya akan dicerminkan pada kenaikan atau penurunan tabungan. Oleh karena itu, Friedman berpendapat bahwa permintaan individu (dan juga permintaan pasar) untuk barang-barang didasarkan pada konsep penghasilan yang permanen dan berjangka panjang. Konsep ini biasanya digunakan untuk seluruh studi tentang keputusan konsumsi aktual.
Efek Perubahan Pajak Temporer
Salah satu implikasi dari hipotesis penghasilan permanen adalah bahwa perubahan pajak yang sifatnya temporer, katakanlah hanya untuk periode satu tahun, akan memiliki pengaruh yang kecil atau bahkan tidak memiliki pengaruh pada permintaan konsumsi barang-barang. Data yang ada cenderung mendukung dugaan ini. Contohnya, sebuah tambahan pajak pendapatan temporer diberlakukan dalam pemerintahan Nixon dari tahun 1968 sampai 1969, tetapi sebagian besar peneliti menemukan bahwa pajak tersebut dalam praktiknya tidak memiliki dampak dalam pola belanja konsumen.
Kredibilitas Perubahan Pajak Permanen
Tetapi timbul pandangan skeptis tentang apakah kebijakan itu benar-benar akan diimplementasikan secara penuh. Pengeluaran konsumsi benar-benar tidak naik sampai tahun 1984, baru meningkat ketika konsumen merasa yakin bahwa pemotongan pajak itu memang benar-benar ada. Kondisi ini membawa keberuntungan, di mana pada tahun itu Ronald Reagan memenangkan pemilihan presiden.
Turunnya pengeluaran konsumsi yang hampir seketika mendorong memicu resesi tahun 1991. Mungkin inilah ironisnya (atau ketidakberuntungan), resesi ini melebihi hal-hal lain yang menyebabkan Bush gagal terpilih kembali. Stabilitas umum dari tingkat pajak sepanjang sisa tahun 1990-an mendorong stabilitas konsumsi dan membantu untuk mendorong ekspansi ekonomi jangka panjang.
(Halaman 131)
Pada beberapa kasus, arah pergeseran kurva permintaan pasar mungkin bersifat mendua (ambiguous).
(Halaman 136)
Aplikasi 4.2
Loyalitas pada Merek
Salah satu alasan bahwa efek substitusi lebih besar pada periode interval jangka panjang daripada jangka pendek adalah karena individu mengembangkan kebiasaan pengeluaran yang tidak mudah berubah.
Perilaku ini masuk akal karena membuat individu tidak perlu selalu mengevaluasi produk yang dikonsumsinya.
Fee yang besar dibayar kepada Coca-Cola, Disney, Michael Jordan, maupun Liga Utama Baseball memberikan bukti yang kuat adanya keuntungan dari strategi di atas.
(Halaman 138)
Aplikasi 4.3
Fluktuasi Harga-harga Produk Pertanian
Permintaan produk-produk pertanian relatif inelastis.
Paradoks Pertanian
Tetapi cerita yang lebih besar mengenai kekeringan lokal tersebut adalah kenaikan harga yang diakibatkannya membawa keuntungan bagi sebagian besar petani yang berada di luar daerah kering tersebut, sebuah kisah yang jarang sekali diceritakan.
Pertama, dengan pembatasan luas lahan tanam, dibuat peraturan yang membatasi perluasan penanaman. Di banyak kasus, para petani dibayar untuk tetap mempertahankan lahan kosongnya. Cara kedua untuk mendukung harga adalah dengan pembelian secara langsung hasil panen oleh pemerintah.
Seluruh kebijakan itu berakhir pada tahun 1966, setelah dikeluarkannya Undang-undang Perbaikan dan Reformasi Pertanian Federal atau Federal Agricultural Improvement and Reform Act (FAIR). Peraturan itu mengurangi intervensi pemerintah secara tajam pada pasar pertanian. Dampaknya tidak hanya meningkatkan output pertanian dan produktivitas secara drastis, tetapi juga meningkatkan fluktuasi harga pertanian.
(Halaman 139)
Sifat dari penentuan harga di pasar pertanian menyiratkan bahwa keinginan tersebut akan terus muncul pada saat harga produk pertanian rendah.
(Halaman 145)
Estimasi Kurva Permintaan
Memperkirakan kurva permintaan sebuah produk merupakan salah satu hal yang cukup sulit dan merupakan masalah penting dalam ilmu ekonometri.
(Halaman 147)
Aplikasi 4.4
Sisi Ekonomi dan Politik dari Asuransi Kesehatan
Masalah Moral Hazard
Dalam literatur asuransi, kenaikan permintaan ini disebut sebagai moral hazard. Hal ini merupakan respons terhadap harga yang seolah-olah murah yang dirasakan konsumen ketika pihak ketiga membiayai tagihannya.
Sisi Politis dan Permintaan Jasa yang Elastis
Misalnya, estimasi biaya tahun 1994 untuk Program Perawatan Kesehatan Clinton (Clinton Health Plan) cukup sensitif dalam menentukan secara tepat, jasa-jasa apa yang perlu dimasukkan dalam polis dasarnya. Tekanan dari asosiasi profesional akhirnya mendorong dimasukkannya tambahan jasa psikiatri dan jasa lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap kenaikan keseluruhan biaya secara signifikan dalam program perawatan kesehatan tersebut dan menjadi faktor utama kegagalannya melewati Kongres. Yang terbaru, sekitar tahun 1998-99, terdapat proposal Health Maintenance Organization Patients Bill of Right (yang diajukan sebagian karena komentar tidak sedap karakter Helen Hunt dalam film As Good As It Gets), yang berusaha memaksakan agar HMO memberikan berbagai pelayanan jasa dengan biaya nol bagi pasien.
(Halaman 148-149)
Kurva permintaan pasar adalah bentuk bangunan dasar dari teori penentuan harga (theory of price determination).
(Halaman 159)
BAGIAN III
BAB 5 Produksi
Fungsi-fungsi Produksi
Tujuan setiap perusahaan (firm) adalah mengubah input menjadi output.
(Halaman 160)
Penyederhanaan
Kita akan menyederhanakan fungsi produksi dengan mengasumsikan bahwa produksi perusahaan hanya tergantung pada dua input: modal (K) dan tenaga kerja (L). Maka, fungsi produksi yang telah disederhanakan sekarang adalah:
q = f(K, L)
(Halaman 161)
Produktivitas fisik marginal (marginal physical productivity) suatu input didefinisikan sebagai tambahan kuantitas output yang dihasilkan dengan menambah satu unit input itu, dengan menganggap konstan seluruh input lainnya.
(Halaman 163)
Karena sebagian besar analisis ekonomi melibatkan pertanyaan tentang penambahan ataupun pengurangan sejumlah kecil input pada situasi produksi tertentu, gagasan mengenai produktivitas fisik marginal secara jelas menjadi konsep yang lebih penting.
(Halaman 164)
Aplikasi 5.1
Sumber-sumber Keunggulan Jepang dalam Produksi Mobil
Pada tahun 1979, Jepang melampaui Amerika Serikat sebagai produsen mobil terbesar di dunia. Impor Amerika Serikat terhadap mobil Jepang mencapai puncaknya sebesar 2 juta per tahun pada 1983 dan jumlahnya tetap tinggi setelah tahun tersebut.
Produktivitas Tenaga Kerja
Dalam hitungan output per tenaga kerja, diperkirakan bahwa Honda atau Toyota hanya memerlukan waktu sekitar 30 jam kerja untuk memproduksi sebuah mobil, sementara General Motors dan Chrysler di Amerika Serikat memerlukan waktu sekitar 45 jam.
Perbedaan-perbedaan dalam Metode Produksi
Karena sebagian besar mobil Jepang dan truk pickup berukuran hampir sama, banyak tipe kendaraan bermotor dapat diproduksi pada lini perakitan yang sama.
Di Jepang, para penyedia komponen terintegrasi lebih baik dengan perusahaan perakitan. Staf informasi dan teknis terbagi lebih luas sehingga proses desain ulang tidak perlu sering dilakukan. Hubungan ini juga menaikkan tingkat pengendalian kualitas.
Perbedaan-perbedaan dalam Hubungan Industrial
Beberapa bukti bahwa hubungan praktik ketenagakerjaan masyarakat Jepang mampu mempengaruhi produktivitas dapat dilihat dari pengalaman pabrik mobil Jepang di Amerika Serikat (misalnya, pabrik perakitan Honda di Marysville, Ohio). Di pabrik-pabrik ini, produktivitas tenaga kerja hanya sedikit lebih rendah daripada di perusahaan yang sama di Jepang dan lebih tinggi daripada produktivitas perusahaan AS.
(Halaman 169)
Konsep Adam Smith Mengenai Skala Hasil
Pertanyaan penting pertama yang dapat kita kemukakan berkaitan dengan fungsi produksi adalah, bagaimana respons kuantitas output terhadap kenaikan seluruh input secara bersamaan? Sebagai contoh, anggaplah seluruh input dilipatduakan. Apakah output akan berlipat ganda pula, ataukah hubungan tersebut tidak sesederhana itu? Di sini kita mempertanyakan tentang skala hasil (returns to scale) yang dimiliki sebuah fungsi produksi, sebuah konsep yang tetap menarik perhatian para ekonom semenjak Adam Smith mempelajari secara intensif produksi peniti pada abad kedelapan belas.
(Halaman 170)
Aplikasi 5.2
Ilmu Teknik dan Ekonomi
Pemanas Air Tenaga Matahari
Pengumpul sinar matahari yang bekerja sangat efisien di Arizona, mungkin kurang berguna pada daerah yang sering berawan seperti New England.
(Halaman 171)
Definisi yang Tepat
Manakah dari kedua efek skala tersebut yang lebih penting merupakan pertanyaan empiris. Untuk menyelidiki pertanyaan ini, para ekonom memerlukan definisi yang tepat tentang skala hasil (returns to scale). Sebuah fungsi produksi dikatakan menunjukkan skala hasil konstan (constant returns to scale) jika peningkatan seluruh input sebanyak dua kali lipat berakibat pada peningkatan output sebanyak dua kali lipat pula.
(Halaman 174)
Aplikasi 5.3
Skala Hasil dalam Pembuatan Bir
Sumber-sumber Skala Ekonomi
Skala ekonomi perusahaan pembuat bir sebagian timbul dari penghitungan geometri sederhana. Karena bir diproduksi berdasarkan volume (biasanya diukur dengan barel per tahun), sedangkan modal termasuk peralatan pembuatan bir (ketel, pipa, dan sebagainya) memiliki biaya yang proporsional dengan luas permukaannya, maka pembuat bir yang lebih besar dapat mengurangi biaya modal per barelnya. Skala ekonomi juga dikaitkan dengan teknologi pengisian bir, khususnya pada bir dalam kaleng. Sistem kontrol otomatis telah meningkatkan lini produksi dengan kecepatan yang tinggi. Terakhir, seperti halnya berbagai produk yang dijual di pasar nasional, terjadi pula skala ekonomi dalam hal distribusi, periklanan, dan pemasaran. Iklan di televisi juga menjadi sumber penting dari timbulnya skala ekonomi tersebut.
Peningkatan Konsentrasi Produksi Bir
Antara tahun 1945 dan pertengahan tahun 1980-an, jumlah perusahaan pembuat bir menurun lebih dari 90 persen, dari 450 menjadi angka 44.
Anheuser-Busch sendiri menghasilkan lebih dari sepertiga output industri bir, membuat Budweiser-nya menjadi merek bir dengan penjualan terbesar di dunia.
(Halaman 176)
Relevansi dari Kemampuan Substitusi Input
Sebagai contoh, selama beberapa ratus tahun terakhir, output perekonomian Amerika telah bergeser dari produksi pertanian menuju industri manufaktur dan jasa. Pergeseran ini memindahkan beberapa faktor tertentu (terutama tenaga kerja) keluar dari produksi pertanian ke industri.
(Halaman 179)
Aplikasi 5.4
Produktivitas Multifaktor
Perubahan Rata-rata Tahunan Output per Jam dalam Industri Manufaktur | 1956-73 | 1974-91 | 1992-97 |
Amerika Serikat | 2,84 | 2,36 | 4,03 |
Jerman | 6,29 | 2,80 | 3,94 |
Perancis | 6,22 | 2,80 | 4,60 |
Perubahan Rata-rata Tahunan Produktivitas Multifaktor per Jam dalam Industri Manufaktur | 1956-73 | 1974-91 | 1992-97 |
Amerika Serikat | 1,57 | 0,74 | 2,12 |
Jerman | 3,40 | 0,94 | 2,91 |
Perancis | 4,42 | 1,23 | 2,74 |
Pembalikan Arah pada 1990-an
Tabel 2 menunjukkan bahwa kenaikan produktivitas multifaktor pada tahun 1990-an mendekati angka yang terjadi pada “kejayaan masa lalu” sebelum 1973. Perubahan ini mungkin menunjukkan adanya pembalikan kembali ke tren lebih awal. Atau, hal ini mungkin karena reaksi terhadap berbagai faktor baru secara keseluruhan (seperti respons atas meningkatnya globalisasi di seluruh industri manufaktur).
(Halaman 184)
Produktivitas marginal dari suatu input adalah tambahan output yang dapat diproduksi dengan adanya satu unit tambahan input tersebut, dengan mempertahankan seluruh input lainnya konstan.
(Halaman 190)
BAB 6 BIAYA
Konsep Dasar Biaya
Paling tidak, terdapat tiga konsep mengenai biaya yang dapat dibedakan: biaya oportunitas (opportunity cost), biaya akuntansi (accounting cost), dan biaya ekonomis (economic cost). Bagi para ekonom, konsep biaya yang paling umum adalah biaya oportunitas (opportunity cost – kadang disebut pula biaya sosial).
(Halaman 191)
Biaya Tenaga Kerja
Ekonom menganggap pembayaran-pembayaran tersebut sebagai biaya eksplisit: jasa tenaga kerja (jam kerja) “dibeli” pada tingkat upah (wage rate) per jam (yang kita sebut sebagai w), dan diasumsikan bahwa tingkat upah ini adalah jumlah yang akan diterima para pekerja dari alternatif pengguna terbaik berikutnya.
Biaya Modal
Menurut ekonom, di pihak lain, jumlah yang dibayarkan untuk mesin merupakan biaya tertanam (sunk cost). Sekali suatu biaya telah dikeluarkan, maka tidak ada kesempatan untuk mendapatkannya kembali. Karena sunk cost tidak mencerminkan peluang yang hilang, para ekonom sebaliknya memfokuskan pada biaya implisit suatu mesin sebagai sesuatu yang bersedia dibayar orang lain untuk penggunaan mesin tersebut.
(Halaman 192)
Sehingga, biaya suatu mesin per jam adalah tarif sewa (rental rate) untuk mesin tersebut pada alternatif penggunaan terbaik. Dengan melanjutkan penggunaan mesin tersebut, perusahaan secara implisit mengorbankan sewa yang bersedia dibayar orang lain atas penggunaan mesin tersebut.
Biaya Kepengusahaan
Jika demikian, jasa kepengusahaan mereka seharusnya dipertimbangkan sebagai input perusahaan, dan suatu biaya seharusnya dibebankan atas penggunaan input tersebut. Barangkali, upah yang diperoleh programmer jika bekerja untuk orang lain dapat digunakan untuk tujuan tersebut.
(Halaman 192)
Aplikasi 6.1
Stranded Cost
Struktur peraturan ini mulai ditinggalkan pada pertengahan 1990-an ketika pemerintahan mulai memperbolehkan adanya persaingan harga energi listrik di tingkat grosir (wholesale level).
Sifat Alamiah Stranded Cost
Masalah mendasar bagi penyedia jasa listrik tradisional adalah beberapa fasilitas generator pembangkit listrik mereka menjadi “tidak ekonomis” dengan adanya regulasi. Hal ini terlihat dari biaya rata-rata produksi listrik yang lebih tinggi daripada harga listrik di pasar terbuka.
Biaya historis fasilitas pembangkit listrik merupakan sunk cost. Kenyataan bahwa fasilitas tersebut saat ini tidak ekonomis untuk dioperasikan memberikan makna bahwa nilai pasarnya adalah nol (tidak ada pembeli yang mau membayar untuk fasilitas tersebut).
Tetapi tidak seorang pun yang berpendapat bahwa pemilik generator itu harus diberi kompensasi atas kehilangan-kehilangan yang terjadi. Joseph Schumpeter pernah memunculkan istilah “penghancuran kreatif” untuk menggambarkan sifat dinamis sistem kapitalis ini. Mengapa kemudian pembangkit listrik harus dibedakan?
Kerangka Legal-Bebankan kepada Konsumen
Dalam sebuah kasus ekstrem, Southern California Edison Company akan menerima kompensasi stranded cost yang lebih besar daripada nilai seluruh perusahaan tersebut di New York Stock Exchange.
(Halaman 204)
Aplikasi 6.2
Berbagai Temuan pada Biaya Jangka Panjang
Beberapa Bukti
Pada industri truk pengangkutan, perusahaan yang lebih kecil kelihatannya dapat beroperasi dengan biaya rata-rata yang lebih rendah.
Di sebagian besar studi empiris, kurva AC ditemukan memiliki bentuk L yang dimodifikasi. q menunjukkan skala efisiensi minimum pada perusahaan ini.
(Halaman 205)
Aplikasi 6.3
Biaya Maskapai Penerbangan
Dua temuan umum tampak merupakan karakter biaya penerbangan. Pertama, terlihat perbedaan yang mendasar pada biaya penerbangan di antara perusahaan-perusahaan Amerika. Jika biaya rata-rata diukur dalam basis penumpang per mil, maka rentang perbedaan ongkos antara penerbangan berbiaya tinggi dengan penerbangan berbiaya rendah lebih dari 50 persen. Misalnya, biaya US Airways mendekati 12 sen per mil setiap penumpangnya, sementara Southwest Airlines 7 sen. Generalisasi kedua adalah bahwa biaya penerbangan A.S terlihat secara signifikan lebih rendah daripada biaya penerbangan di negara-negara lain.
Alasan-alasan Perbedaan di antara Perusahaan-perusahaan A.S
Penerbangan yang menempuh jarak rata-rata yang lebih jauh atau yang mengoperasikan jumlah penerbangan yang lebih banyak dalam jaringan kerja tertentu cenderung memiliki biaya yang lebih rendah.
Salah satu rahasia mengapa biaya penerbangan Southwest Airlines rendah, misalnya adalah karena armadanya hampir semua terdiri dari Boeing 737 yang lebih baru dan relatif hemat bahan bakar.
Untuk ditukar dengan sekitar 55 persen saham perusahaan itu, karyawan United setuju terhadap pengurangan upah yang menyebabkan berkurangnya biaya per mil penumpang sebanyak 25 persen.
Peraturan dan Biaya Penerbangan Internasional
Banyak rute jaringan pengangkutan asing tidak efisien, misalnya. Mereka belum mengadopsi sistem “hub and spoke” yang telah menjadi standar di Amerika Serikat. Sumber lain dari tingginya biaya tersebut adalah adanya regulasi lingkungan yang dihadapi oleh banyak perusahaan asing. Di Amerika Serikat, regulasi semacam itu sebagian besar berakhir 1978 dan menyebabkan biaya penerbangan turun secara signifikan (lihat Aplikasi 7.2 dan 11.4).
(Halaman 206)
Dari beberapa estimasi, biaya per mil penumpang turun hingga 15 sampai 20 persen dalam tiga tahun karena tindakan tersebut. Bahkan jasa penerbangan yang melayani jalur Pasifik yang “gemuk” pun mulai menghadapi tekanan biaya.
Bahan Diskusi
Bukti dari pengalaman deregulasi penerbangan memberikan kesan bahwa persaingan dapat mengurangi biaya penerbangan.
(Halaman 214)
Aplikasi 6.4
Biaya Kemacetan
Sifat Biaya-biaya Marginal
Untuk setiap fasilitas lalu lintas (jalan, jembatan, terowongan, dan sebagainya), output diukur dalam jumlah kendaraan per jam.
Studi tentang kesediaan orang untuk meluangkan waktu menempuh perjalanan jauh dari rumah ke kantornya (commuting) memberikan kesimpulan bahwa waktu yang dihabiskan di jalan nilainya sekitar setengah upah yang dapat diperolehnya berarti, “biaya” waktu perjalanan sekitar $8 per jam.
Bea Tol Kemacetan (Congestion tolls)
Dalam konteks waktu sekarang, hal tersebut akan berarti menerapkan bea tol untuk jalan raya, jembatan, atau terowongan yang secara akurat mencerminkan adanya biaya sosial yang ditimbulkan oleh para pengguna fasilitas tersebut.
Teknologi Penarikan Tol
Hal ini berubah drastis di akhir 1980-an dengan dikembangkannya teknologi penarikan bea tol elektronik dengan biaya rendah.
(Halaman 217)
Aplikasi 6.5
Revolusi Mikroelektronik
Beberapa estimasi menyebutkan, sampai saat ini pengaruh revolusi tersebut telah mampu mengurangi biaya produksi alat hitung sampai setengahnya setiap dua atau tiga tahun sejak awal 1970-an.
Kalkulator Tangan
Kemajuan semikonduktor oksida metal (MOS) yang terjadi dengan cepat di awal 1970-an, segera mengurangi biaya yang berhubungan dengan komputasi internal.
Komputer Pribadi
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa harga-harga komputer dan perlengkapan penunjangnya telah menurun mencapai tingkat sekitar 20 persen per tahun 1982.
(Halaman 221)
Dua konsep unit biaya yang paling penting adalah biaya rata-rata (yaitu, biaya per unit output) dan biaya marginal (yaitu, biaya tambahan dari unit terakhir yang diproduksi).
(Halaman 222)
Nilai dari kuliah itu didasarkan pada 10 kuis mingguan, yang nilai maksimumnya masing-masing 100.
(Halaman 227)
BAB 7 MAKSIMISASI LABA DAN PENAWARAN
Maksimisasi Laba
Jika perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai laba ekonomi sebesar mungkin, secara definisi mereka berusaha membuat perbedaan sebesar mungkin antara penerimaan total dengan biaya ekonomi total.
Konsep Marginal
Jika perusahaan adalah pencari laba maksimum, mereka akan membuat keputusan berdasarkan konsep marginal. Manajer-pemilik akan menyesuaikan segala sesuatu yang dapat diatur sampai tidak mungkin lagi terjadi peningkatan laba.
(Halaman 227)
BAB 7 MAKSIMISASI LABA DAN PENAWARAN
Maksimisasi Laba
Jika perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai laba ekonomi sebesar mungkin, secara definisi mereka berusaha membuat perbedaan sebesar mungkin antara penerimaan total dengan biaya ekonomi total.
Konsep Marginal
Jika perusahaan adalah pencari laba maksimum, mereka akan membuat keputusan berdasarkan konsep marginal. Manajer-pemilik akan menyesuaikan segala sesuatu yang dapat diatur sampai tidak mungkin lagi terjadi peningkatan laba.
(Halaman 228)
Aplikasi 7.1
Laba Perusahaan, Pajak, dan Leveraged Buyout
Pajak penghasilan (atau laba) perusahaan diberlakukan di Amerika Serikat sejak 1909, sekitar empat tahun sebelum pajak penghasilan pribadi mulai diberlakukan.
Tetapi, para ekonom percaya bahwa pajak laba perusahaan telah mengakibatkan terjadinya distorsi alokasi sumber daya secara serius.
Pengaruh dari Pajak Berganda
Pajak laba perusahaan tidaklah benar-benar merupakan pajak atas laba, namun adalah pajak yang dibebankan terhadap hasil keuntungan saham para pemegang saham perusahaan. Cara pajak demikian mengandung dua konsekuensi. Pertama, perusahaan akan menyadari bahwa lebih menarik untuk membiayai investasi modal baru dengan menawarkan loan (Surat hutang) dan obligasi (yang pembayaran bunganya merupakan biaya yang dapat digunakan untuk mengurangi kewajiban pajak) daripada melalui penerbitan saham (stock issues) baru (di mana biaya implisitnya bukan merupakan biaya yang dapat dipakai untuk mengurangi kewajiban pajak menurut hukum pajak yang baru). Pengaruh kedua terjadi karena sebagian pendapatan perusahaan dikenakan pajak secara berganda pertama ketika pendapatan tersebut diperoleh perusahaan dan kemudian ketika pendapatan tersebut dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.
(Halaman 229)
Peningkatan dan Penurunan Leverage Buyouts
Para peneliti memperkirakan bahwa keanehan dari pajak penghasilan perusahaan ini menjadi penyebab terjadinya gelombang leveraged buyouts (LBO) yang menyapu pasar keuangan di akhir 1980-an. Michael Milken dan yang lainnya memperoleh keberuntungan besar karena menerapkan metode ini dalam pendanaan perusahaan. Prinsip dasar LBO adalah penggunaan dana pinjaman untuk memperoleh sebagian besar saham perusahaan yang sedang beredar. Pembelian saham secara borongan (buyout) seperti ini adalah menggunakan sumber modal (hutang) yang pajaknya kurang begitu tinggi untuk menggantikan suatu bentuk pendanaan yang pajaknya lebih tinggi (saham).
(Halaman 231)
Laba mencapai maksimum saat slope fungsi penerimaan (penerimaan marginal) sama dengan slope fungsi biaya (biaya marginal).
(Halaman 239)
Alternatif untuk Memaksimumkan Laba
Maksimisasi Penerimaan
Salah satu alternatif dari maksimisasi laba perusahaan adalah maksimisasi penerimaan (revenue maximization). Tujuan ini untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh William J. Baumol, yang meneliti bahwa sebagian besar insentif manajerial berkaitan dengan peningkatan penerimaan hasil penjualan dan bukan peningkatan laba.
(Halaman 240)
Aplikasi 7.2
Maksimisasi Laba dan Deregulasi Penerbangan
Peraturan tarif perjalanan dengan pesawat udara dilonggarkan atau ditiadakan sama sekali, dan peraturan yang mengatur tujuan rute pesawat udara telah dilonggarkan secara signifikan.
(Halaman 243)
Aplikasi 7.3
Royalti Buku Literatur
Konflik Potensial Mengenai Laba
Seperti pada Ilustrasi 7.4, strategi ini biasanya akan mengakibatkan tingkat harga buku yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih rendah daripada tingkat maksimisasi penerimaan yang diinginkan penulis.
(Halaman 247)
Keputusan Penutupan Usaha
Dalam jangka pendek, perusahaan harus membayar biaya tetap (misalnya, sewa pabrik) tidak peduli apakah memproduksi output atau tidak. Jika perusahaan menutup usahanya, perusahaan akan menerima kerugian yang ditimbulkan oleh biaya tetap tersebut karena tidak ada penerimaan dan juga tidak ada biaya variabel. Dapatkah perusahaan menjadi lebih baik kondisinya dengan keputusan ini? Karena biaya tetap akan terjadi pada kasus apa pun, keputusan untuk berproduksi harus didasarkan pada perbandingan antara penerimaan total perusahaan yang diperoleh dari outputnya dengan biaya variabel jangka pendek (SVC) yang diperlukan untuk memproduksi output tersebut.
(Halaman 248)
Maksimisasi Laba dan Insentif Manajer
Namun demikian, pada banyak kasus, para manajer bukanlah pemilik perusahaan yang memperkerjakan mereka. Melainkan, manajer tersebut diperkerjakan oleh pemilik modal untuk bertindak sebagai “agen”nya dalam pembuatan keputusan. Artinya, pemilik menyerahkan kekuasaan pengambilan keputusan kepada manajer, dan mengharapkan manajer untuk memaksimumkan laba. Pada bagian ini kita akan membahas hubungan prinsipal-agen (principal-agent relationship).
(Halaman 249)
Aplikasi 7.4
Harga Minyak dan Sumur Minyak
Beberapa Data Historis
Tabel tersebut juga memperlihatkan biaya rata-rata minyak mentah selama beberapa tahun, yang mengikuti perubahan harga serta peralatan pengeboran. Harga minyak yang meningkat tiga kali lipat antara 1970 sampai 1980 telah meningkatkan pula aktivitas pengeboran.
(Halaman 250)
Harga Minyak Dunia dan Aktivitas Pengeboran Sumur Minyak di Amerika Serikat
Tahun | Harga Minyak Dunia Per Barel | Harga Minyak Riil Per Barel* | Jumlah Pengeboran Minyak |
1970 | $3,18 | $7,93 | 21.177 |
1980 | $21,59 | $25,16 | 56.900 |
1990 | $20,03 | $16,30 | 26.300 |
1997 | $17,24 | $12,47 | 18.000 |
*Harga nominal dibagi dengan indeks harga produsen untuk peralatan modal, 1982 = 1,00. Sumber: Berbagai tabel. Statistical Abstract of The United States, http://www.census.gov/.
Teks telah direvisi dan ditulis ulang sesuai instruksi, dengan fokus hanya pada perbaikan ejaan.
4o
You said:
Lanjutkan mulai dari hlm 250 sampai hlm 614
ChatGPT said:
ChatGPT
Berikut lanjutan revisi dari halaman 250 hingga halaman 614 dengan fokus pada kesalahan ejaan, tanpa mengubah isi atau struktur kalimat.
(Halaman 250)
Harga Minyak Dunia dan Aktivitas Pengeboran Sumur Minyak di Amerika Serikat
Tahun | Harga Minyak Dunia Per Barel | Harga Minyak Riil Per Barel* | Jumlah Pengeboran Minyak |
1970 | $3,18 | $7,93 | 21.177 |
1980 | $21,59 | $25,16 | 56.900 |
1990 | $20,03 | $16,30 | 26.300 |
1997 | $17,24 | $12,47 | 18.000 |
*Harga nominal dibagi dengan indeks harga produsen untuk peralatan modal, 1982 = 1,00. Sumber: Berbagai tabel. Statistical Abstract of The United States, http://www.census.gov/.
Hasil pengamatan ini diperoleh Smith setelah melihat perilaku beberapa institusi terkenal di Inggris seperti Royal African Company, Hudson’s Bay Company, dan East India Company, yang ia gunakan untuk mengilustrasikan berbagai konsekuensi manajemen yang dilakukan bukan oleh pemilik. Pengamatannya memberikan titik awal yang penting bagi penelitian perusahaan di zaman modern.
Isu utama yang muncul dari hubungan manajer-agen tersebut diilustrasikan pada Gambar 7.6. Gambar ini menunjukkan peta kurva indeferens untuk preferensi manajer antara laba perusahaan (yang menjadi perhatian utama para pemilik) dengan tunjangan lain (seperti kantor yang mewah atau perjalanan dengan menggunakan pesawat jet atau helikopter perusahaan) yang khusus hanya untuk manajer. Peta kurva indiferens ini memiliki bentuk yang sama sebagaimana halnya yang terdapat pada bagian 2, dengan asumsi bahwa laba, walaupun keuntungan, memberikan utilitas bagi manajer.
(Halaman 251)
Jika seorang manajer sekaligus sebagai pemilik perusahaan, maka titik π* dan B* akan dipilih karena kombinasi laba dan manfaat ini memberikan utilitas maksimum. Tetapi, jika manajer hanya memiliki sepertiga kendala anggaran, yang terjadi akan lebih landai, dan B**, π** yang akan dipilih.
Konflik dalam Hubungan Agen
Sekarang anggaplah bahwa manajer tersebut tidak menjadi pemilik tunggal perusahaan. Kita asumsikan bahwa sepertiga modal perusahaan dimiliki oleh manajer tersebut dan dua per tiga dimiliki oleh investor luar yang tidak berperan dalam kegiatan operasi perusahaan.
(Halaman 252)
Sekarang satu dolar tunjangan yang diperoleh manajer hanya mengorbankan laba $0,33 karena $0,67 sisanya dibayarkan oleh para pemilik modal lainnya dalam bentuk berkurangnya laba dari investasi mereka. Meskipun kendala anggaran baru tetap menyertakan titik B*, π* (karena manajer masih dapat membuat keputusan yang sama seperti halnya jika ia merupakan pemilik modal sendiri), untuk tunjangan yang lebih besar daripada B*, slope kendala anggaran untuk manajer hanya -1/3; bagian laba manajer hanya berkurang $0,33 untuk setiap dolar tunjangan yang diterimanya. Dengan kendala anggaran seperti ini, manajer akan memilih titik B**, π** untuk memaksimumkan utilitasnya. Karena hanya memiliki sebagian dari perusahaan, manajer akan memilih tingkat laba yang lebih rendah dengan tingkat tunjangan yang lebih tinggi daripada yang akan dipilih oleh pemilik modal tunggal.
Terlihat bahwa semakin kecil bagian kepemilikan oleh manajer, maka semakin besar distorsi yang ditimbulkan oleh hubungan ini.
Kapan pun seorang pelaku mengandalkan diri pada pelaku lainnya untuk pembuatan keputusan, motivasi agen harus diperhitungkan karena agen tersebut mungkin membuat keputusan yang berbeda dengan apa yang diinginkan prinsipal. Contoh hubungan ini tidak hanya terjadi dalam manajemen suatu perusahaan, tetapi juga tersebar pada berbagai aplikasi seperti ketika memperkerjakan konsultan investasi (apakah mereka benar-benar menempatkan kliennya sebagai perhatian utamanya?), mengandalkan penaksiran montir mobil dalam pemesanan reparasi, dan pembelian dasi untuk saudara.
(Halaman 253)
Aplikasi 7.5
Prinsipal dan Agen Waralaba dan Obat-obatan
Waralaba (Franchising)
Masalahnya bagi perusahaan induk adalah menjamin bahwa agen waralabanya beroperasi dengan cara yang sesuai. Yang lebih penting lagi, pemegang waralaba tetap mendapatkan bagian besar dari laba yang diperoleh restoran lokalnya, sehingga akan memberikan insentif yang cukup berarti untuk beroperasi secara efisien. Adanya insentif ini dapat menjelaskan mengapa McDonald’s memilih untuk melakukan waralaba daripada melakukan penjualan secara langsung, bentuk kontrak ini lebih sesuai mengontrol munculnya masalah hubungan agen-prinsipal pada bisnis makanan cepat saji.
(Halaman 254)
Dokter dan Pasien
Jika seseorang menderita sakit, mereka biasanya tidak banyak mengetahui tentang apa yang terjadi dan pengobatan terbaik apa yang perlu dilakukan. Mereka menempatkan diri di bawah pengobatan dokter dengan kepercayaan bahwa dokter tersebut memiliki informasi yang lebih baik sebagai dasar keputusan dokter untuk mengambil tindakan yang tepat. Dokter kemudian akan bersikap sebagai agen bagi pasien.
Dokter umumnya tidak mengeluarkan satu sen pun uang dari tagihan pasien; bagi dokter, harga obat apa pun yang diresepkan pada dasarnya adalah nol. Oleh karena dalam beberapa hal dokter juga adalah pemberi perawatan, dia seringkali mendapat keuntungan secara finansial dari jasa pemberian resep. Sejumlah penelitian yang telah mengumpulkan bukti tentang permintaan obat yang dipengaruhi keputusan dokter tersebut, sebagian besar melaporkan pengaruh yang relatif kecil tetapi cukup berarti.
(Halaman 255)
Dokter dan Asuransi
Pembuatan keputusan dokter tidak diragukan lagi akan menjadi lebih rumit jika setiap prinsipal mencoba untuk membatasi apa yang dapat dilakukan oleh agen itu.
Manajer harus menyusun suatu perjanjian kontrak dengan para calon pemilik usaha yang akan melakukan investasi.
Dengan menawarkan opsi kontrak seperti bonus pembagian laba, perencanaan opsi saham, dan pensiun yang dibiayai perusahaan, pemilik mungkin dapat memberikan insentif kepada manajer untuk berhati-hati terhadap manfaat yang menjadi pilihan mereka. Perjanjian terakhir bisa berupa sebuah kompromi antara keinginan pemilik untuk memasukkan insentif agar dapat mendorong perilaku maksimisasi laba dengan biaya yang timbul dari kontrak dan pemantauan perilaku tersebut.
(Halaman 255)
Aplikasi 7.6
Opsi Saham
Ledakan Opsi Saham
Dari pandangan perusahaan, laporan akuntansi tentang opsi (yang sering dianggap berbiaya nol bagi perusahaan yang menanggungnya) menghasilkan cara pembayaran dengan biaya murah bagi para eksekutifnya. Ketentuan khusus dalam hukum pajak yang ditetapkan tahun 1993 mengatur bahwa perusahaan tidak dapat memotong gaji para eksekutifnya lebih dari $1 juta per tahun, kecuali bahwa gaji tersebut terikat dengan kinerja perusahaan semakin memacu penggunaan opsi lebih lanjut.
(Halaman 256)
Pengaruh Insentif dari Opsi
Opsi saham jelas telah berhasil mengaitkan kompensasi eksekutif kepada kinerja saham perusahaan. Menurut sebuah perkiraan, opsi saham menghasilkan rasio kinerja-terhadap-gaji lebih dari 50 kali cara pembayaran konvensional.
Dalam pembuatan keputusan output, perusahaan seharusnya menghasilkan tingkat output di mana penerimaan marginal sama dengan biaya marginal.
(Halaman 264)
BAGIAN 4
Model-Model Keseimbangan Pasar
Kesimpulan utama dari analisis kita adalah bahwa pasar yang berciri monopoli cenderung salah mengalokasikan sumber daya.
(Halaman 268)
BAB 8 PERSAINGAN SEMPURNA
Aplikasi 8.1
Lelang Aset Keuangan
Lelang Obligasi
Setiap minggu, Departemen Keuangan Amerika Serikat melakukan lelang obligasi jangka pendek (treasury bills) untuk durasi 13 sampai 26 minggu. Obligasi ini dijual dengan cara memberikan “diskon” dari nilai awalnya dan pembeli akan memperoleh bunga dengan menyimpan obligasi tersebut sampai jatuh tempo dan akan memperoleh pembayaran nilai awal obligasi tersebut.
Pada prosedur pelelangan “terbaik kedua” ini, penawaran tertinggi akan memenangkan penawaran lelang tetapi akan membayar harganya sebesar penawar tertinggi kedua.
(Halaman 274)
Pergeseran pada Kurva Permintaan dan Penawaran
Alasan-alasan Pergeseran dalam Kurva Permintaan atau Penawaran | Permintaan | Penawaran |
Bergeser ke kanan ( ) karena: | ||
Peningkatan pendapatan | ||
Harga barang-barang substitusi meningkat | ||
Harga barang-barang komplemen menurun | ||
Preferensi pada barang meningkat | ||
Bergeser ke kanan ( ) karena: | ||
Harga-harga input menurun | ||
Perbaikan teknologi |
(Halaman 278)
Aplikasi 8.2
Subsidi Ethanol di Amerika Serikat dan Brazil
Ethanol adalah istilah lain dari etil alkohol. Di samping berperan sebagai bahan minuman keras, bahan kimia ini juga mempunyai potensi lain yang diharapkan, misalnya sebagai bahan bakar untuk mobil, karena hasil pembakarannya lebih bersih dan dapat dibuat dari sumber daya yang dapat diperbaharui seperti, tebu (sugar cane) atau jagung. Ethanol juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan bensin dan telah ditegaskan bahwa produk pembakar ini mengurangi polusi udara.
(Halaman 285)
Aplikasi 8.3
Penyewaan Film
Film-film telah tersedia untuk keperluan penyewaan bagi perumahan sejak 1920-an.
Revolusi Video
Pada awalnya, industri penyewaan ini cukup menguntungkan, tetapi tidak ada penghalang yang cukup berarti untuk memasuki industri. Setiap calon pengusaha baru dapat menyewa tempat usaha, menyiapkan beberapa rak, dan mulai membuka usahanya.
Teknologi Baru: DVD
Pengenalan teknologi digital versatile disk (DVD) pada pertengahan tahun 1990-an mengikuti jalan yang serupa. Sekali ambang kritis kepemilikan DVD player oleh rumah tangga dicapai, pasar penyewaan film DVD dengan cepat muncul.
(Halaman 289)
Estimasi Elastisitas Penawaran Jangka Panjang
Pada kasus seperti barang mineral yang langka (platinum, misalnya, yang digunakan dalam sistem pengapian mobil), peningkatan permintaan akan memerlukan eksploitasi bahan deposit yang sangat mahal.
Industri | Estimasi Elastisitas |
Pertanian | |
Jagung | +0,27 |
Kedelai | +0,13 |
Gandum | +0,03 |
Aluminium | Hampir tak terbatas |
Batubara | +15,0 |
Pemeliharaan Kesehatan | +0,15 – +0,60 |
Gas Alam (A.S) | +0,5 |
Minyak Mentah (A.S) | +0,75 |
(Halaman 290)
Kasus Biaya Menurun
Masuknya perusahaan baru juga akan menghasilkan “massa kritis” pada industrialisasi yang memicu pembangunan transportasi, komunikasi, dan jaringan keuangan yang lebih efisien.
Industri yang Baru Muncul (Infant Industry)
Kemungkinan terdapatnya kurva penawaran jangka panjang dengan slope negatif paling sering dijumpai pada kasus munculnya industri baru atau “infant”.
(Halaman 291)
Demikian pula, penyediaan input yang lebih baik mengakibatkan penurunan biaya keseluruhan perusahaan pada industri infant. Misalnya, pengembangan industri elektronik di California Silicon Valley atau sepanjang Route 128 di Boston tidak diragukan lagi telah membantu pengurangan biaya ekonomis yang berasal dari pertumbuhan konsentrasi perusahaan yang saling berkaitan di daerah-daerah ini.
(Halaman 292)
Aplikasi 8.4
Eksternalitas Sistem Jaringan
Eksternalitas sistem jaringan (network externalities) muncul jika bertambahnya pengguna jaringan mengakibatkan penurunan biaya.
Hukum Metcalfe
Sifat dasar dari jaringan komunikasi adalah bahwa jaringan ini mengikuti Hukum Metcalfe, prinsip yang diambil dari nama Robert Metcalfe, pelopor pengembangan teknologi Ethernet. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah kemungkinan interkoneksi pada suatu jaringan komunikasi tertentu akan meningkat sebesar kuadrat dari jumlah pelanggan sistem jaringan tersebut.
(Halaman 293)
Kurva penawaran jangka pendek dalam pasar persaingan sempurna merupakan penjumlahan kurva-kurva penawaran jangka pendek secara horizontal pada berbagai perusahaan penerima harga.
Harga keseimbangan terbentuk dalam jangka pendek dari interaksi antara kurva penawaran jangka pendek dengan kurva permintaan pasar.
Pergeseran kurva permintaan atau kurva penawaran akan mengubah keseimbangan harga.
Laba ekonomis akan menarik para pendatang untuk masuk ke dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang.
Masuknya perusahaan baru dapat berpengaruh pada biaya input perusahaan.
(Halaman 299)
BAB 9 MENERAPKAN MODEL PERSAINGAN
Surplus konsumen adalah tambahan nilai yang diterima oleh individu-individu dari mengonsumsi suatu barang dibandingkan dengan harga yang mereka bayar. Ini mencerminkan berapa yang bersedia dibayar oleh masyarakat secara sukarela demi mendapatkan hak untuk mengonsumsi suatu barang pada harga tertentu.
Surplus produsen adalah tambahan nilai lebih yang diterima oleh produsen dari suatu produk yang melebihi biaya oportunitas (opportunity cost) yang muncul karena memproduksi barang itu. Ini mencerminkan berapa biaya yang secara sukarela bersedia dibayarkan oleh para produsen demi mendapatkan hak menjual suatu produk pada harga pasar yang berlaku.
(Halaman 301)
Sewa Ricardian
Surplus produsen jangka panjang paling mudah diilustrasikan dengan situasi yang pertama kali diuraikan oleh David Ricardo pada awal abad ke-19. Misalkan ada banyak petak lahan yang dapat ditanami tomat. Lahan-lahan tersebut bervariasi dari sangat subur (biaya produksi rendah) sampai sangat jelek dan kering (biaya produksi tinggi).
(Halaman 302)
Mirip dengan kasus ini, pertambangan emas yang mengandung banyak emas akan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan pertambangan emas yang hanya mengandung sedikit emas. Sewa ruang usaha di pusat perbelanjaan yang padat pengunjung akan jauh lebih tinggi dibandingkan ruang usaha yang terletak di lokasi terpencil. Jalur pendaratan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, lebih berharga dibandingkan dengan jalur pendaratan di Bandara Polonia, Medan.
(Halaman 304)
Aplikasi 9.1
E-Commerce
Beberapa Bukti Awal
Pada tahun 1999, total nilai perdagangan eceran elektronik langsung ke konsumen mencapai $10 miliar, dan penjualan antar perusahaan mencapai $30 sampai $40 miliar. Menurut beberapa perkiraan, nilai ini akan meningkat dua kali lipat setiap tahun, sehingga mencapai lebih dari $1 triliun pada tahun 2003. Terobosan paling penting dari penjualan melalui internet adalah penjualan produk yang berhubungan dengan perjalanan (reservasi tiket pesawat udara dan hotel), jasa keuangan online, dan beberapa kategori barang-barang konsumsi (misalnya, buku-buku yang dijual oleh Amazon.com).
(Halaman 307)
Pengendalian Harga dan Kelangkaan
Kadang-kadang, pemerintah berusaha menekan harga ke bawah tingkat harga ekuilibrium. Kebijakan ini biasanya dilakukan untuk tujuan mulia. Namun, sering kali pengendalian ini mempengaruhi penawaran jangka panjang serta mengurangi kesejahteraan konsumen dan produsen.
(Halaman 308)
Aplikasi 9.2
Pengendalian Sewa
Pengendalian Sewa dan Kualitas Perumahan
Misalnya, penelitian mengenai pengendalian sewa di Swedia selama dasawarsa 1950-an menunjukkan bahwa waktu tunggu bagi penyewa apartemen baru mencapai lebih dari tiga tahun karena langkanya unit yang disewakan. Tetapi, dengan tidak adanya insentif untuk melakukan perbaikan, maka sering kali hal ini menjadi sia-sia. Bahkan, kualitas perumahan yang semakin buruk dalam rangka pengendalian sewa kadang-kadang dibandingkan dengan dampak pengeboman. Yang sering dikutip adalah Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen C. Thach, yang dilaporkan pernah menyatakan, “Amerika tidak dapat menghancurkan Hanoi dengan pemboman, tetapi kami telah melakukannya dengan sewa yang murah.”
(Halaman 313)
Aplikasi 9.3
Kesepakatan Tembakau
Kesepakatan Tembakau sebagai Kenaikan Pajak
Tabel 4.4 menyajikan perkiraan elastisitas harga dari permintaan rokok yaitu -0,35. Pembayaran kompensasi yang ditetapkan negara bagian menambah harga rokok sebesar $0,30 per pak. Naik 15 persen dari harga mula-mula $2,00 per pak.
Dampak Lain dari Kesepakatan
Beberapa bukti empiris menyatakan bahwa perokok usia muda mungkin memiliki elastisitas harga yang lebih besar daripada perokok dewasa (mungkin dalam kisaran -0,5), dan ada bukti kuat bahwa individu yang tidak memulai merokok pada usia muda, kecil kemungkinan akan merokok di kemudian hari.
(Halaman 314)
Biaya pengacara yang standar adalah 30 persen setiap kasus sehingga akan memberikan pendapatan bagi mereka sebesar hampir $2 miliar per tahun, tetapi jumlah yang terlalu besar ini akan dipotong oleh negara menjadi $750 juta per tahun dalam kesepakatan final oleh negara.
(Halaman 320)
Jenis lain dari Proteksi Perdagangan
Tarif setelah secara bertahap diusahakan untuk diturunkan melalui kesepakatan umum atas tarif dan perdagangan (GATT; General Agreement on Tariffs and Trade). Namun demikian, penurunan tarif tidak selalu berarti penurunan proteksi.
(Halaman 321)
Aplikasi 9.4
Pembatasan Ekspor Mobil Secara Sukarela
Perjanjian “sukarela” antar berbagai negara untuk membatasi ekspor adalah salah satu perjanjian yang paling populer.
Transfer Konsumen dan Kerugian Beban Baku
Ini juga mengakibatkan kerugian beban baku kira-kira $1 miliar per tahun.
(Halaman 322)
Konsep surplus konsumen dan produsen merupakan cara yang berguna untuk menganalisis dampak perubahan ekonomi pada kemakmuran anggota pasar.
Dalam jangka pendek, surplus produsen mencerminkan cakupan biaya tetap ditambah keuntungan apa pun yang diterima.
Sewa Ricardian adalah salah satu jenis surplus produsen di mana pemilik perusahaan yang berbiaya rendah menerima keuntungan jangka panjang.
(Halaman 327)
BAB 10 MONOPOLI
Penyebab Monopoli
Hambatan untuk masuk (barriers to entry) adalah sumber dari semua kekuatan monopoli. Ada dua jenis hambatan umum untuk masuk: hambatan teknis (technical barriers) dan hambatan hukum (legal barriers).
Hambatan Teknis untuk Masuk
Hambatan teknis untuk masuk (technical barriers to entry) yang utama adalah bahwa produksi barang tersebut menunjukkan biaya rata-rata yang menurun pada berbagai tingkat output. Dengan kata lain, perusahaan yang relatif besar lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan kecil. Karena hambatan untuk masuk ini muncul secara alamiah sebagai akibat dari teknologi produksi, monopoli yang tercipta kadang-kadang disebut sebagai monopoli alamiah (natural monopoly).
(Halaman 328)
Dasar teknik yang lain untuk monopoli adalah pengetahuan khusus mengenai metode produksi berbiaya rendah (low-cost).
Kepemilikan sumber daya yang unik (seperti deposit mineral atau lokasi tanah) atau kepemilikan bakat manajerial yang unik juga menjadi dasar yang tahan lama untuk memelihara monopoli.
Hambatan Hukum untuk Masuk
Kamera Polaroid dan kebanyakan obat resep dokter adalah dua contoh kasus menarik dari produk di mana para pesaingnya dilarang untuk meniru oleh hukum hak paten.
Pertimbangan logis dari sistem hak paten, pertama kali dipakai oleh Thomas Jefferson, adalah karena akan membuat inovasi menjadi lebih menguntungkan sehingga merangsang kemajuan teknologi. Apakah manfaat yang didapatkan dari perilaku inovatif seperti itu melebihi biaya penerapan hak monopoli atau tidak, adalah hal yang belum jelas.
Contoh kedua dari monopoli yang diciptakan berdasarkan hukum adalah pemberian izin eksklusif atau lisensi untuk melayani pasar.
(Halaman 329)
Aplikasi 10.1
Pembatasan Masuk dengan Pemberian Lisensi
Di negara bagian California, telah diperkirakan bahwa lebih dari 25 persen tenaga kerja memiliki lisensi dari 52 institusi yang berbeda-beda.
Toko Minuman Keras
Saat ini, 16 negara bagian memberlakukan monopoli toko minuman keras. Pada beberapa negara bagian tersebut, konsumen harus membeli minuman keras dari “toko milik negara”, dan biasanya mereka membayar lebih mahal. Pada 34 negara bagian lainnya, toko minuman keras harus memiliki lisensi dan diatur dengan pembatasan harga dan iklan. Namun demikian, hasil penelitian mengenai penerapan lisensi minuman keras tidak berhasil mendapatkan manfaat yang jelas dari pemberian lisensi.
Taksi
Banyak kota membatasi jumlah taksi di jalan raya. Kelihatannya, tujuan dari peraturan seperti itu adalah untuk mengendalikan pengemudi taksi yang tidak bermoral yang mungkin memberi harga yang tinggi terhadap orang asing. Alasan ini tidak seluruhnya konsisten dengan bukti yang cenderung menunjukkan bahwa argo taksi ternyata lebih tinggi di kota-kota yang menerapkan peraturan tersebut. Satu penelitian di Toronto, misalnya, menemukan bahwa harga tersebut 225 persen lebih tinggi daripada di kota-kota yang tidak memiliki peraturan tersebut.
(Halaman 330)
Di New York City (di mana jumlah lisensi taksi, atau “medallion” tidak berubah sejak sebelum Perang Dunia II), biaya tersebut mendekati $250.000. Sekali lagi, para pemilik medallion adalah pendukung yang gigih dari pemberlakuan hambatan masuk.
(Halaman 333)
Apa yang salah dari Monopoli?
Profitabilitas
Karena perusahaan persaingan sempurna tidak mendapatkan laba ekonomi dalam jangka panjang, perusahaan dengan posisi monopoli dalam pasar dapat memperoleh laba yang lebih tinggi dibandingkan jika pasar berada dalam kondisi bersaing sempurna. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa para monopolis pasti memperoleh keuntungan yang besar.
(Halaman 334)
Distorsi dalam Alokasi Sumber Daya
Keberadaan monopoli mendistorsi alokasi sumber daya.
Jika tukang masak setuju untuk menjual hotdog rasa pedas dengan harga $1,5 kepada pembeli melalui pintu belakang, maka kesejahteraan mereka akan meningkat. Kesejahteraan konsumen akan meningkat (karena mereka dapat menghemat $0,5 dibandingkan dengan harga yang seharusnya mereka bayar) dan kesejahteraan tukang masak juga akan meningkat (karena secara efektif mendapatkan gaji yang lebih besar).
(Halaman 339)
Aplikasi 10.2
Kekacauan Penetapan Harga pada American Airlines
Sama seperti yang telah dirasakan oleh Goldilocks bahwa semangkuk sup adalah terlalu panas atau terlalu dingin, beberapa perusahaan juga menemukan bahwa harga mereka dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Percakapan Telepon yang Terkenal
Adam Smith mencatat bahwa “para pedagang yang berjualan produk yang sama jarang berkumpul bersama-sama, bahkan untuk bersuka ria atau hiburan, tetapi pembicaraan mereka berakhir… dalam rencana tertentu untuk menaikkan harga.”
“Saran” seperti itu merupakan pelanggaran yang nyata terhadap bagian I Undang-Undang Antimonopoli Sherman Amerika, yang melarang semua “persekongkolan untuk menghambat perdagangan.”
(Halaman 344)
Aplikasi 10.3
Bantuan Keuangan untuk Universitas Swasta
Kasus Antimonopoli Tahun 1991
Dalam rangka untuk mengurangi variasi tersebut, 23 perguruan tinggi dan universitas yang paling top membentuk Overlap Group untuk menegosiasikan perbedaan. Hasilnya adalah bahwa perguruan tinggi tersebut menerapkan harga yang sama untuk calon mahasiswa.
Harga yang Bervariasi untuk Setiap Mahasiswa?
Harga yang berbeda diperkenalkan selama dekade 1990-an dan mengambil beberapa bentuk. Beberapa bentuk yang paling banyak dipakai di antara sebagian besar universitas paling bergengsi, bertumpu pada metodologi lama pemerintah untuk menentukan besarnya bantuan.
(Halaman 347)
Aplikasi 10.4
Penetapan Harga di Magic Kingdom
Perubahan Kebijakan Harga
Sehingga, pada awal dekade 1980-an, Disney mengganti tiket individu untuk permainan menjadi biaya masuk tunggal dengan harga marginal nol untuk semua permainan.
(Halaman 350)
Aplikasi 10.5
Paket Penawaran TV Satelit
Teori Paket Program
Sistem paket telah menghasilkan peningkatan penerimaan yang berarti bagi perusahaan/provider.
Paket Program dari Direct TV, Inc.
Membeli paket ini sekaligus tidak lebih murah daripada membelinya secara terpisah ($43) mungkin karena konsumen dari paket-paket ini sangat mirip sehingga paket tersebut tidak meningkatkan penerimaan.
(Halaman 353)
Aplikasi 10.6
Pemecahan AT&T dan Akibatnya
Pada tahun 1974, Departemen Kehakiman mengajukan tuntutan pelanggaran antimonopoli terhadap perusahaan American Telephone and Telegraph (AT&T) atas monopoli ilegal pada pasar peralatan telepon dan pelayanan jarak jauh.
Tujuan dari restrukturisasi besar-besaran ini adalah untuk meningkatkan kinerja dan persaingan dalam industri telepon Amerika, tetapi peningkatan ini kadang-kadang sulit dicapai.
(Halaman 354)
Ringkasan
- Perusahaan monopoli yang memaksimalkan laba akan memilih tingkat output tertentu di mana penerimaan marginal adalah sama dengan biaya marginal.
- Perbedaan antara harga dan biaya marginal adalah tanda bahwa monopoli menyebabkan sumber daya dialokasikan secara tidak efisien.
(Halaman 355)
- Karena adanya penghalang untuk masuk, monopoli memperoleh laba ekonomi jangka panjang yang positif.
- Monopolis mungkin mampu untuk meningkatkan laba menjadi lebih tinggi lagi dengan menerapkan strategi diskriminasi harga.
- Pemerintah dapat memilih untuk mengatur harga yang ditetapkan oleh perusahaan monopoli.
(Halaman 360)
BAB 11 PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Bab ini akan membahas mengenai penetapan harga pada pasar yang terletak di antara kutub ekstrem persaingan sempurna dan monopoli.
(Halaman 362)
Model Kartel
Di Amerika Serikat, contohnya, Pasal I Sherman Act 1890 menyatakan bahwa “melakukan konspirasi dalam pembatasan perdagangan” adalah melanggar hukum, sehingga anggota kartel mungkin akan diperiksa oleh FBI.
(Halaman 363)
Model Cournot
Salah satu orang pertama yang menggunakan matematika dalam ekonomi adalah ekonom Prancis abad ke-19 bernama Augustin Cournot. Di antara penemuan lainnya, Cournot menemukan apa yang kita kenal sekarang sebagai konsep penerimaan marginal dan menggunakannya baik untuk membahas maksimisasi laba monopoli maupun untuk mengembangkan sebuah model di mana terdapat dua perusahaan yang bersaing pada pasar yang sama. Karena pengembangan model Cournot (Cournot model) secara matematis akan menjadi sangat kompleks, maka contoh dalam angka yang sederhana mungkin akan sangat membantu.
Model Cournot adalah model duopoli di mana masing-masing perusahaan berasumsi bahwa output perusahaan yang lain tidak berubah, jika perusahaan itu sendiri mengubah tingkat outputnya.
(Halaman 364)
Aplikasi 11.1
Kartel De Beers
Penemuan ladang berlian yang melimpah di Afrika Selatan pada tahun 1870-an secara cepat meningkatkan penawaran berlian dunia, yang pada akhirnya memunculkan pasar-pasar batu berharga yang besar dan pasar industri seperti yang ada saat ini. Pada awalnya, pertambangan berlian di Afrika Selatan merupakan bisnis yang sangat kompetitif, seseorang penambang dengan sebuah sekop pun dapat memasuki pasar. Namun, pada awal tahun 1880-an, pertambangan berlian terkaya di sekitar kota Kimberley disatukan di bawah kepemilikan Cecil Rhodes. Tahun 1888, Rhodes menggabungkan perusahaannya ke dalam De Beers Consolidated Mines, yang pada saat itu mengendalikan sekitar 90 persen total penawaran berlian dunia. Sekarang, De Beers tetap mendominasi perdagangan berlian di seluruh dunia.
Operasi Kartel De Beers
Sejak tahun 1880, berlian telah ditemukan di banyak tempat lain seperti Namibia, Australia, dan Siberia. De Beers tidak melakukan sebagian besar penemuan tersebut maupun memiliki tambangnya. Namun, pemilik tambang (sering kali pemerintah negara tempat ditemukannya berlian) mengetahui bahwa lebih menguntungkan untuk menjual hasil tambang mereka hanya kepada De Beers, yang kemudian memasarkan berlian kepada konsumen akhir melalui organisasi penjualan sentralnya (CSO) di London.
Menurut beberapa perkiraan, batu berlian berkualitas tinggi yang dijual oleh De Beers dihargai seribu kali lipat dari biaya produksi marginal aktualnya.
Sebagai contoh, ketika industri berlian dari bekas Uni Soviet dan Zaire mulai memasuki pasar pada awal tahun 1980-an, De Beers secara cepat membanjiri pasar dengan cadangan pribadinya, sehingga menyebabkan harga pasar turun dan dengan cepat meyakinkan para pendatang baru ini mengenai keuntungan bergabung dengan kartel. Demikian juga, penemuan dua berlian yang sangat besar di Australia pada pertengahan tahun 1980-an hampir tidak mengganggu pasar, pemiliknya bahkan melihat lebih menguntungkan untuk memasarkan berlian tersebut melalui CSO daripada melawan kartel besar De Beers.
Kemewahan De Beers
Dengan menggunakan logo yang kecil pada batu berliannya, De Beers berharap bahwa konsumen yakin bahwa berlian De Beers lebih superior dibandingkan berlian dari produsen lainnya.
(Halaman 368)
Keseimbangan Cournot
Titik perpotongan tersebut merupakan satu-satunya titik keseimbangan Cournot (Cournot Equilibrium) yang tersedia bagi kedua perusahaan.
(Halaman 369)
Model Kepemimpinan Harga
Model kedua mengenai penetapan harga di pasar yang jumlah penjualnya hanya sedikit disebut dengan model kepemimpinan harga (price leadership model).
Ilustrasi historis dari perilaku semacam ini misalnya dapat kita lihat pada kepemimpinan U.S. Steel Corporation selama awal Perang Dunia II atau “Umbrella Pricing” dari IBM pada tahun-tahun penentuan industri komputer.
(Halaman 371)
Aplikasi 11.2
Kepemimpinan Harga di Pasar Uang
Suku Bunga Utama (Prime Rate) pada Bank-Bank Komersial di New York
Salah satu beberapa bank besar (Citicorp, Morgan, atau Chase Manhattan) akan mengumumkan satu suku bunga utama secara coba-coba (Trial Business) untuk melihat apakah suku bunga tersebut akan “bertahan.”
Kenaikan pada suku bunga utama cenderung merugikan harga saham bank karena kenaikan tersebut merupakan pertanda tertekannya laba akibat kenaikan biaya tersebut.
(Halaman 374)
Aplikasi 11.3
Perang Sarapan Pagi
Penulis Anda masih hafal di luar kepala nasihat Mr. Wizards untuk memulai setiap hari dengan sarapan pagi yang baik yang terdiri dari “buah, sereal, susu, roti, dan mentega.” Saat ini, sekitar 60 persen dari seluruh rumah tangga kelihatannya mengikuti nasihat ini, membeli rata-rata sekitar 50 kotak sereal tiap tahun.
Konsentrasi Industri
Pasar sereal siap makan untuk sarapan pagi telah berkembang menjadi struktur yang sangat terkonsentrasi. Tiga perusahaan besar (Kellogg, General Foods, dan General Mills) mengendalikan sekitar 80 persen pangsa pasar jenis produk ini dan gambaran ini tetap konstan selama bertahun-tahun. Bisnis ini juga sangat menguntungkan, pengembalian investasi atas modal pada bisnis ini dua kali lebih besar dibandingkan industri rata-rata.
Kegagalan dari Kasus Legal
Tuduhan bahwa perusahaan-perusahaan secara implisit telah berkolusi melalui “pengembangbiakan” merek mendapat bantahan dari mereka. Para produsen besar sereal tersebut berargumen bahwa dengan menciptakan merek sereal yang baru, mereka terlibat dalam kompetisi yang aktif. Konsep munculnya pembiakan merek yang menciptakan hambatan masuknya produsen baru juga kelihatannya tidak terbukti dengan munculnya sejumlah sereal baru “alami” yang masuk ke pasar pada tahun 1970-an. Kasus ini dihentikan diam-diam pada tahun 1982.
(Halaman 376)
Persaingan monopolistik adalah pasar di mana masing-masing perusahaan mempunyai kurva permintaan dengan slope negatif dan tidak ada hambatan untuk memasuki pasar.
Pasar Contestable dan Keseimbangan Pasar
Kesimpulan bahwa keseimbangan pada laba-nol dengan harga di atas biaya marginal (seperti digambarkan pada Figur 11.5) bisa bertahan dalam jangka panjang telah dipertanyakan oleh beberapa ekonom. Mereka berpendapat bahwa model tersebut mengabaikan pengaruh dari pendatang baru potensial pada keseimbangan pasar dengan hanya memfokuskan pada perilaku dari pelaku pasar yang sudah ada. Argumen dari pendapat tersebut mengungkap bahwa ada perbedaan antara kompetisi di dalam pasar dengan kompetisi untuk masuk ke pasar. Argumen tersebut disampaikan pertama kali oleh Harold Demsetz dengan menunjukkan bahwa konsep yang terakhir menyajikan perspektif yang lebih sesuai untuk menganalisis asumsi pasar terbuka (free entry).
(Halaman 378)
Aplikasi 11.4
Peninjauan Kembali Deregulasi Penerbangan
Persaingan di Industri Penerbangan
Akhirnya, beberapa bandara (Chicago’s O’Hare, Washington D.C.’s Ronald Reagan, and New York’s La Guardia) beroperasi dengan kapasitas yang sangat terbatas dan membatasi kemungkinan untuk slot pendaratan baru.
Dampak Deregulasi
Sebagian besar studi mengenai deregulasi penerbangan telah menemukan bahwa tarif mengalami penurunan secara drastis setelah tahun 1978. Sebagai contoh, S. Morrison dan C. Winston melihat lebih dari 800 pasang kota untuk penerbangan dan menghitung bahwa pada tahun 1983 para pengguna jasa penerbangan (travelers) dan maskapai penerbangan memperoleh keuntungan sekitar $8,6 juta akibat pemberlakuan kebijakan deregulasi ini.
Kecenderungan dalam Persaingan Jasa Penerbangan
Salah satu akibat deregulasi penerbangan adalah guncangan yang luar biasa dalam struktur industri penerbangan.
(Halaman 380)
Pentingnya diferensiasi produk sebagai metode non-harga dalam persaingan.
(Halaman 386)
BAB 12 STRATEGI DAN TEORI PERMAINAN
Salah satu alat utama yang digunakan oleh para ekonom untuk mempelajari pemilihan strategi yang diambil oleh perusahaan adalah teori permainan (game theory). Subjek ini awalnya dikembangkan selama tahun 1920-an dan berkembang secara cepat selama Perang Dunia II sebagai respons atas kebutuhan untuk mengembangkan cara berpikir formal tentang strategi militer.
Konsep Dasar
Setiap situasi ketika individu-individu harus membuat pilihan strategis dan hasil akhirnya tergantung pada tindakan yang dipilih masing-masing orang, dapat dipandang sebagai suatu permainan (game). Semua permainan mempunyai tiga elemen dasar: (1) pemain, (2) strategi, dan (3) imbalan (payoffs). Permainan mungkin bersifat kooperatif, di mana para pemain dapat membuat persetujuan mengikat, atau bersifat non-kooperatif, di mana perjanjian semacam tersebut tidak dimungkinkan. Dalam bab ini kita terutama akan membahas mengenai permainan yang bersifat kooperatif.
(Halaman 387)
Suatu asumsi penting yang biasanya dibuat pada teori permainan ini (seperti pada kebanyakan studi ekonomi) adalah bahwa identitas dari para pemain bersifat tidak relevan. Tidak ada “orang baik” atau “orang jahat” dalam suatu permainan, dan para pemain diasumsikan tidak mempunyai kemampuan khusus atau kendala khusus. Masing-masing pemain secara sederhana diasumsikan memilih tindakan yang menjanjikan hasil paling menguntungkan.
(Halaman 392)
Dua Permainan Sederhana
- Batu, Gunting, Kertas – Tidak ada Keseimbangan Nash
Batu | Gunting | Kertas | |
Batu | 0, 0 | 1, -1 | -1, 1 |
Gunting | -1, 1 | 0, 0 | 1, -1 |
Kertas | 1, -1 | -1, 1 | 0, 0 |
- Battle of the Sexes – Dua Keseimbangan Nash
Gunung | Pantai | |
Gunung | 2, 1 | 0, 0 |
Pantai | 0, 0 | 1, 2 |
Dalam permainan “Battle of the Sexes”, seorang suami (A) dan istri (B) merencanakan suatu liburan. A lebih menyukai lokasi gunung, B lebih menyukai pantai. Kedua pemain lebih memilih menghabiskan liburan secara bersama daripada sendiri-sendiri. Imbalan pada bagian (b) pada Tabel 12.2 mencerminkan preferensi ini. Di sini, kedua liburan bersama mencerminkan keseimbangan Nash. Dengan Strategi (A: Gunung, B: Gunung) tidak ada pemain yang dapat memperoleh keuntungan dengan mengetahui strategi pemain lainnya. Hal yang sama berlaku juga pada strategi (A: Pantai, B: Pantai). Dengan demikian, permainan ini adalah permainan dengan dua keseimbangan Nash.
(Halaman 393)
Aplikasi 12.1
Keseimbangan Nash dalam “Ruang”
Beberapa aplikasi terpenting dari konsep keseimbangan Nash berkaitan dengan lokasi dari aktivitas ekonomi yaitu, di mana perusahaan memilih untuk beroperasi, bukan berapa banyak kuantitas yang akan mereka produksi.
Pantai Hotelling
Dengan asumsi yang pasti, keseimbangan Nash merekomendasikan untuk menempatkan kedua stan es krim ke setiap ujung pantai. Solusi ini akan menimbulkan biaya ekstra bagi konsumen.
Pemasaran Susu di Jepang
Model ini meniru penetapan harga susu wilayah dan menunjukkan bahwa harga susu sekitar 30 persen di atas tingkat harga persaingan.
(Halaman 394)
Dilema Tahanan
Sehingga strategi ini merupakan keseimbangan Nash dan trik dari jaksa lokal kelihatannya berhasil. Namun demikian, kesepakatan dari kedua tersangka untuk tidak mengaku akan mengurangi hukuman penjara dari tiga tahun menjadi dua tahun. Solusi “rasional” ini tidaklah stabil, dan masing-masing tersangka mendapatkan insentif untuk mengadukan temannya. Sehingga hal ini kemudian menjadi dilema: hasil yang nampaknya optimal dari sudut pandang tersangka ternyata tidak stabil, dan kecurangan biasanya akan terjadi.
(Halaman 398)
Ancaman yang Dapat Dipercaya (Credible Threat)
Sepintas Gambar 12.2 menunjukkan bahwa ancaman ini kurang dapat dipercaya (not credible), hanya merupakan “ancaman kosong.”
(Halaman 399)
Model Perilaku Penetapan Harga
Keseimbangan Bertrand
Strategi penetapan harga ini kadang disebut dengan “Keseimbangan Bertrand” (Bertrand equilibrium), sesuai dengan nama seorang ekonom Perancis yang menemukannya.
(Halaman 402)
Aplikasi 12.2
Harga Baja
Model Dilema Tahanan, Bertrand, dan Cournot, menyatakan bahwa keputusan penetapan harga pada suatu industri pada waktu tertentu dapat menjadi sangat kacau. Industri baja merupakan contoh bagus mengenai hal ini. Karena produksi baja melibatkan biaya tetap yang sangat signifikan, perusahaan memiliki banyak waktu untuk mengambil keputusan penetapan harga jangka pendeknya.
U.S. Steel sebagai Prototipe Pemimpin Harga di Amerika Serikat
Pada Tahun 1901, J.P. Morgan menyatukan 12 perusahaan baja yang terkait untuk membentuk United States Steel Corporation, perusahaan pertama yang beromzet miliaran dollar.
Jatuhnya Kepemimpinan U.S. Steel
Presiden John F. Kennedy mengkritik U.S. Steel secara keras pada tahun 1962 setelah perusahaan tersebut mengumumkan kenaikan harga dan dipaksa menarik keputusan tersebut karena kemarahan masyarakat yang timbul setelahnya. Pada awal 1970-an, tingkat pengembalian (rates of return) pada industri baja jatuh di bawah tingkat pengembalian industri lainnya, dan restrukturisasi signifikan atas bisnis baja di Amerika Serikat pun dimulai.
(Halaman 406)
Aplikasi 12.3
Konspirasi Besar Peralatan Listrik
Skema Kolusi Tender
Masalah utama yang dihadapi oleh berbagai perusahaan peralatan listrik yang mencoba membentuk sebuah kartel adalah sebagian besar dari penjualan mereka terjadi melalui tender tertutup kepada perusahaan penyedia listrik besar.
Gugurnya Konspirasi
Hasilnya adalah dakwaan terhadap 52 eksekutif perusahaan-perusahaan besar generator, perlengkapan skalar, dan transformer.
(Halaman 409)
Aplikasi 12.4
Keunggulan sebagai Pemain Pertama bagi Alcoa, Du Pont, Procter & Gamble, dan Wal-Mart
- Keunggulan yang berasal dari produksi dengan skala ekonomi, dan
- Keunggulan yang timbul dalam kaitannya dengan perintis merek.
Skala Ekonomi bagi Alcoa dan Du Pont
DuPont adalah produsen terbesar dari produk ini (yaitu agen utama cat putih), tetapi perusahaan khawatir terhadap ekspansi potensial oleh para pesaing utamanya.
(Halaman 410)
Perusahaan tersebut didirikan oleh Sam Walton di akhir tahun 1960-an dan pada awalnya memfokuskan pada pasar kecil, terutama pasar di Selatan. Dengan membentuk posisi yang hampir mendekati monopoli di pasar ini, perusahaan tersebut sangat menguntungkan dan mampu membiayai ekspansinya yang cepat.
(Halaman 413)
Penetapan Harga Predator
Bahkan sejak pembentukan monopoli dari Standard Oil pada akhir abad kesembilan belas, bagian dari mitologi bisnis Amerika adalah bahwa John D. Rockefeller mampu mengusir para pesaingnya dari pasar dengan menetapkan harga rendah (predator) yang menghancurkan. Meskipun logika ekonomi dan fakta-fakta empiris di balik cerita Standard Oil telah diabaikan (Lihat Aplikasi 12.5: Legenda Standard Oil), kemungkinan dorongan untuk keluar pasar melalui mekanisme harga predator tetap memberikan peluang menarik untuk melakukan pembentukan model teoritis.
(Halaman 414)
Aplikasi 12.5
Legenda Standard Oil
Salah satu cara untuk mengetahui bahwa Standard Oil melakukan monopoli adalah melalui penetapan harga predator.
Teori Penetapan Harga Predator
Sayang sekali, anggapan bahwa Standard Oil menerapkan kebijakan harga predator untuk menghalangi masuknya pemain baru dan mendorong keluar para pesaingnya kurang masuk akal dalam kerangka teori ekonomi.
Bukti Aktual dari Standard Oil
McGee meneliti lebih dari 100 pengilangan yang dibeli oleh Standard Oil antara tahun 1871 dan 1900. Dia tidak menemukan bukti bahwa perilaku predator oleh Standard Oil menyebabkan perusahaan-perusahaan minyak tersebut habis terjual. Dalam beberapa kasus, Standard Oil membeli dengan harga yang pantas untuk pengilangan itu sendiri cukup menguntungkan. McGee juga melihat secara detail dampak dari aktivitas ritel Standard Oil pada jaringan pemborong dan pedagang pengecer yang telah tumbuh di sekitar bisnis minyak dan minyak tanah pada akhir abad 19. Terlihat jelas bahwa metode ritel dari Standard Oil lebih superior dibandingkan yang digunakan sebelumnya (dan secara cepat diadopsi oleh perusahaan lainnya). Namun penggunaan potongan harga kelihatannya tidak diterapkan oleh perusahaan tersebut. Sehingga, meskipun Standard Oil memang memperoleh monopoli pengilangan minyak, yang mungkin membutuhkan banyak perhatian dari para pembuat kebijakan, Standard Oil tidak mendapatkan posisi ini melalui perilaku predator.
Apakah Anda ingin melanjutkan ke bagian berikutnya?
4o
You said:
ya
ChatGPT said:
ChatGPT
(Halaman 416)
Teori Permainan untuk N-Pemain
Model teori permainan dalam penetapan harga duopoli dimulai dari hasil keseimbangan Bertrand yang menyatakan bahwa satu-satunya keseimbangan Nash dalam permainan sederhana adalah penetapan harga kompetitif (biaya marginal). Namun, pertimbangan mengenai komitmen output dan strategi pemain pertama mungkin memberikan hasil non-kompetitif. Kolusi diam-diam pada harga monopoli terus berlanjut pada permainan dengan periode waktu tidak terbatas dalam kondisi tertentu.
(Halaman 423)
Bab 13: Keseimbangan Umum
Pada bab ini kita tertarik untuk melihat bagaimana suatu sistem berbagai pasar kompetitif beroperasi dan apakah operasi ini memberikan hasil yang diinginkan. Untuk itu, kita akan membahas pertanyaan yang pertama kali diajukan oleh Adam Smith pada abad 18, yang melihat bahwa di pasar terdapat tangan tak nampak (Invisible Hand) yang memberikan tuntunan terbaik dalam mengalokasikan sumber daya. Meskipun sejumlah besar transaksi yang terjadi dalam perekonomian mungkin terlihat kacau, Smith melihat adanya keteraturan dalam memindahkan sumber daya tersebut ke tempat di mana sumber daya-sumber daya itu mempunyai nilai paling tinggi.
(Halaman 426)
Sistem Harga Persaingan Sempurna
Sistem harga persaingan sempurna adalah model ekonomi di mana individu memaksimumkan kepuasannya, perusahaan memaksimumkan laba, terdapat informasi sempurna tentang harga, dan setiap pelaku ekonomi adalah penerima harga (price taker).
(Halaman 428)
Aplikasi 13.1
Membuat Model Pajak dengan Komputer
Model Keseimbangan Umum dan Komputer
Sekarang dimungkinkan untuk menggunakan model keseimbangan umum perekonomian untuk memperoleh penilaian yang sangat rinci tentang dampak dari pengenaan pajak. Beberapa model ini membagi perekonomian menjadi 50 atau lebih industri, dan membagi juga berbagai tipe konsumen yang berbeda dengan sama banyak (tergantung pada pendapatan, tempat tinggal mereka, dan lain sebagainya). Penggambaran secara grafis model komputer ini akan terlihat kurang lebih sama dengan Gambar 13.1, tetapi dengan menampilkan lebih dari 100 pasar yang berbeda. Mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menghitung harga keseimbangan di semua pasar tanpa menggunakan sebuah komputer adalah hal yang mustahil.
(Halaman 433)
Aplikasi 13.2
Dividen Kedamaian
Debat Tahun 1960-an
Pada awal tahun 1960-an, timbul perhatian yang begitu besar tentang bagaimana disalokasi ekonomis bisa terjadi. Pada saat itu, pengeluaran pertahanan diperkirakan berjumlah sepuluh persen dari GNP Amerika Serikat. Sejumlah penelitian mencoba untuk memperkirakan pengaruh yang mungkin terjadi apabila terdapat pengurangan secara tajam (katakan setengahnya) dari pengeluaran tersebut.
Dividen Tahun 1990-an
Sejak tahun 1985 sampai 1999, porsi GDP yang digunakan untuk pengeluaran militer turun dari sekitar 6,5 persen menjadi 3,2 persen (berarti, hanya sepertiga dari tahun 1960).
(Halaman 439)
Harga, Efisiensi, dan Ekonomi Laissez-Faire
Kita telah menunjukkan bahwa sistem harga persaingan sempurna, dengan mengandalkan pada kepentingan pribadi perusahaan dan individu, dan dengan mengoptimalkan informasi dari harga keseimbangan, dapat mencapai alokasi sumber daya ekonomi yang efisien secara ekonomis.
Sifat alamiah usaha-usaha setiap individu untuk memperbaiki kondisinya, ketika berusaha keras memperoleh kebebasan dan keamanan, adalah sebuah prinsip yang sangat ampuh, yang dengan prinsip itu sendiri, tanpa bantuan hal lainnya, tidak hanya mampu untuk membawa masyarakat ke arah kesejahteraan dan kemakmuran, tetapi juga mengatasi ratusan masalah di mana ketololan hukum manusia keterlaluan, sering membebani pelaksanaannya.
(Halaman 440)
Aplikasi 13.3
Keuntungan Perdagangan Bebas dan Perdebatan Mengenai NAFTA
Setelah perang Napoleon berakhir, tarif yang tinggi pada impor gandum diberlakukan oleh pemerintah Inggris. Perdebatan terhadap dampak “Corn Laws” ini mendominasi politik Inggris sejak tahun 1820 sampai tahun 1845.
Teori dari Perdebatan Corn Laws
Secara keseluruhan, dibukanya perdagangan telah meningkatkan kepuasan (utilitas) dari U2 menjadi U3. Dengan demikian, analisis ini memperlihatkan bahwa Corn Laws akan merugikan para pemilik tanah, tetapi menguntungkan para tenaga kerja. Tidak mengherankan jika berbagai pihak yang berkepentingan dengan tanah pertanian menentang keberadaan undang-undang ini.
(Halaman 441)
Hambatan Terhadap Perdagangan di Zaman Modern
Di Amerika Serikat, contohnya, ekspor cenderung bersifat insentif pada penggunaan pekerja terlatih (skilled labor), sedangkan impor cenderung insentif pada penggunaan pekerja tak terlatih (unskilled labor). Dengan menganalogikan diskusi kita tentang Corn Laws, bisa diperkirakan bahwa kebijakan perdagangan bebas akan menyebabkan kenaikan upah relatif pekerja terlatih dan penurunan upah pekerja tidak terlatih. Tidak mengherankan apabila serikat kerja yang mewakili pekerja terlatih (seperti masinis, pembuat peralatan pertanian, pekerja di bidang perminyakan dan nuklir) lebih menyukai perdagangan bebas, sedangkan serikat kerja pekerja tidak terlatih (seperti para pekerja yang bekerja di pabrik tekstil, sepatu dan bisnis terkait lainnya) cenderung menentangnya.
Biaya Penyesuaian
Meskipun masyarakat secara keseluruhan mendapatkan keuntungan dari ekspansi perdagangan (secara keseluruhan, kepuasan mengingat dari U2 ke U3), para pekerja secara individu mungkin tidak seberuntung itu.
Perdebatan Mengenai NAFTA
Dalam debat tersebut, Perot mengajukan argumen tentang penarikan pekerjaan besar-besaran ke Meksiko sebagai hasil dari kesepakatan ini. Tidak mau kalah, Gore menunjukkan kepada Perot “si proteksionis” gambaran mengenai pemberlakuan Smooth-Hawley Tariff tahun 1930 yang terkenal buruk (dan merusak). Sebagian besar penelitian telah menemukan bahwa efek positif dari perjanjian ini lebih besar daripada efek negatifnya. Beberapa model terkomputerisasi memperlihatkan bahwa peningkatan perdagangan yang terjadi karena persetujuan tersebut bahkan meningkatkan kesejahteraan para buruh berupah rendah di Amerika Serikat karena pasar kerja menjadi lebih kompetitif.
(Halaman 443)
Eksternalitas
Masalah mendasar dalam eksternalitas adalah biaya produksi barang oleh perusahaan (firm’s private cost) tidak lagi mencerminkan dengan benar biaya sosial dari produksi (social cost of production).
Barang-barang Publik
Kegagalan ketiga sistem harga untuk menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien bersumber dari adanya barang-barang yang dapat disediakan untuk para pengguna pada biaya marginal nol dan harus disediakan untuk semua orang tanpa pengecualian.
(Halaman 444)
Efisiensi dan Pemerataan
Mendefinisikan dan Mencapai Pemerataan
Masalah utama dalam mengembangkan dan menerima definisi “keadilan” (fair) atau “ketidakadilan” (unfair) alokasi sumber daya adalah bahwa tidak semua orang setuju dengan apa yang dimaksudkan oleh konsep tersebut.
(Halaman 448)
Aplikasi 13.4
Uang Komoditi
Sekali suatu kesepakatan sosial telah dicapai tentang komoditi apa yang akan digunakan sebagai “uang dasar,” maka penawaran tersebut akan ditentukan oleh hukum umum dari penawaran dan permintaan.
Standar Emas
Pada tahun 1870, sebagian besar negara besar mengaitkan uang mereka pada emas. Dengan melakukan hal ini, mereka tidak hanya membatasi kekuatan pemerintah untuk melakukan ekspansi moneter, tetapi secara implisit menciptakan suatu sistem internasional dari nilai tukar tetap antar mata uang.
Standar Bimetal (Bimetallism)
Pidato Bryan “Cross of Gold” yang terkenal membuatnya menjadi orator paling hebat sepanjang masanya. Proposal yang secara implisit terkandung dalam pidatonya adalah bahwa rasio tukar resmi antara emas dan perak seharusnya lebih akurat mencerminkan harga pasar.
(Halaman 449)
Rokok
Radford menunjukkan bahwa kedatangan paket rokok dari Palang Merah di kamp-kamp tahanan telah menimbulkan inflasi pada harga-harga umum dari barang-barang lainnya. Perekonomian dalam POW juga memperlihatkan karakteristik perekonomian bimetal. Rokok produksi Amerika secara umum lebih disukai dibandingkan merek-merek lainnya. Konsekuensinya, hanya rokok merek lain yang digunakan untuk tujuan moneter.
(Halaman 456)
Lampiran Bab 13: Diagram Kotak Edgeworth
Diagram Kotak Edgeworth
Diagram Kotak Edgeworth adalah sebuah perangkat grafis untuk mengilustrasikan semua kemungkinan alokasi dua barang (dua input) yang memiliki penawaran tetap.
(Halaman 463)
Efisiensi dalam Pertukaran
Dengan demikian secara umum, titik-titik persinggungan ini tidak menjanjikan tambahan perdagangan yang saling menguntungkan. Titik-titik demikian disebut alokasi Pareto yang efisien (Pareto efficient allocations), setelah seorang peneliti Italia, Vilfredo Pareto (1878–1923), memulai pengembangan teori formal dari pertukaran. Perhatikan bahwa definisi Pareto tentang efisiensi tidak mensyaratkan adanya perbandingan kepuasan (utilitas) antar individu; kita tidak harus membandingkan keuntungan Jones dengan kerugian Smith, atau sebaliknya.
(Halaman 470)
Bab 14: Penetapan Harga di Pasar Input
Aplikasi 14.1
Bahan Bakar Jet dan Bibit Hibrida
Bahan Bakar Jet
Namun dalam jangka panjang, keseluruhan armada pesawat baru yang hemat bahan bakar akan beroperasi, dan hal tersebut yang kelihatannya terjadi selama akhir tahun 1970 dan awal tahun 1980. Antara tahun 1972 dan 1986, jarak (mil) per galon bahan bakar kira-kira naik dua kali lipat dari 14 menjadi 28 mil per galon. Namun, penurunan harga bahan bakar selama tahun 1980-an secara signifikan mengurangi insentif untuk meningkatkan efisiensi. Rata-rata mil per galon benar-benar hanya turun sedikit pada akhir tahun 1980-an. Selama tahun 1990-an, peluncuran pesawat terbang baru yang hemat bahan bakar tetap moderat, karena biaya bahan bakar secara umum tetap di bawah 15 persen dari total biaya perusahaan penerbangan. Sehingga, perusahaan penerbangan menekan aspek yang lain untuk menurunkan biaya. Misalnya, Southwest Airlines menjadi sebuah perusahaan utama yang berbiaya rendah dengan menggunakan satu model pesawat terbang (Boeing 737) untuk menghemat biaya pemeliharaan dan biaya-biaya logistik lainnya, meskipun pesawat terbang tersebut bukan pesawat paling hemat bahan bakar untuk kebanyakan rute penerbangan mereka.
Bibit Hibrida
Dalam salah satu penelitian yang paling terkenal tentang penerapan inovasi teknologi ini, Z. Griliches menguji keputusan para petani AS dalam mengadopsi bibit hibrida. Dia menunjukkan bagaimana keputusan adopsi dimotivasi terutama oleh perhitungan keuntungan. Pada negara-negara bagian yang kondisinya cocok sehingga menghasilkan kenaikan panen jagung dalam jumlah besar (seperti Iowa), adopsi hibrida terjadi dengan cepat. Pada negara di mana bibit hibrida menguntungkan (seperti India), para petani mengadopsinya secara luas, dan telah menghasilkan kenaikan output pertanian yang sangat tinggi.
(Halaman 474)
Efek Output
Efek Output adalah efek dari perubahan harga sebuah input terhadap jumlah input yang dipergunakan perusahaan, sebagai akibat perubahan tingkat outputnya.
(Halaman 477)
Aplikasi 14.2
Upah Minimum
Fair Labor Standard Act Tahun 1938 menetapkan upah minimum nasional sebesar $0,25 per jam.
Upah Minimum dan Pengangguran Remaja
Terdapat beberapa bukti empiris bahwa perubahan undang-undang upah minimum mempunyai efek yang serius dalam meningkatkan pengangguran remaja. Kaum remaja adalah partisipan di pasar tenaga kerja yang paling mungkin terpengaruh oleh undang-undang upah minimum, karena keterampilan mereka biasanya berada pada spektrum yang paling rendah. Anggota kelompok minoritas, yang tingkat penganggurannya sering melebihi 30%, mungkin adalah yang paling rentan. Adanya upah minimum (w2) menyebabkan perusahaan mengurangi penggunaan tenaga kerja menjadi I2 karena perusahaan akan mensubstitusi dengan modal (dan input lainnya) untuk tenaga kerja dan memotong output. Pada tahun 1970-an menemukan bahwa setiap 1% kenaikan upah minimum akan menyebabkan pengurangan 0,3% pangsa kaum remaja dari total tenaga kerja.
Perdebatan Terbaru terhadap Bukti
Dengan membandingkan tingkat pengangguran antara restoran-restoran fast food di New Jersey dengan di Pennsylvania setelah penerapan kenaikan upah minimum di New Jersey, mereka menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif dari kenaikan upah tersebut. Sebuah analisis dengan data berbeda dari fast food yang serupa (Burger King, Wendy’s, dan KFC) di negara bagian ini, menghasilkan kesimpulan bahwa kenaikan upah minimum mengurangi jumlah pekerja. Yang lebih umum terjadi adalah, metode-metode yang digunakan dalam penelitian Card-Krueger telah menjadi subjek perdebatan hangat, terutama karena mereka tidak mengeksplorasi konsekuensi kenaikan upah minimum terhadap pasar-pasar terkait.
(Halaman 478)
Penawaran Tenaga Kerja dan Upah
Bagi individu, upah yang dapat mereka peroleh mencerminkan biaya oportunitas seandainya mereka tidak bekerja pada pekerjaan yang dibayar. Tentu saja, tidak seorang pun yang bekerja 24 jam sehari, sehingga individu menghadapi biaya oportunitas ini sepanjang waktu.
(Halaman 481)
Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Permintaan dan Penawaran Input
Permintaan | Penawaran Tenaga Kerja | Penawaran Modal |
Permintaan Bergeser ke Kanan | Penawaran Bergeser ke Kanan | |
Kenaikan harga output | Berkurngnya preferensi untuk bersantai | Turunnya biaya input dari pembuat perlengkapan. |
Kenaikan produktivitas marginal | Meningkatnya minat kerja | Kemajuan teknis dalam membuat peralatan. |
Permintaan | Penawaran Tenaga Kerja | Penawaran Modal |
Permintaan Bergeser ke Kanan | Penawaran bergeser ke Kanan | |
Kenaikan harga output | Berkurangnya preferensi untuk bersantai | Turunnya biaya input dari pembuat perlengkapan. |
Kenaikan produktivitas marginal | Meningkatnya permintaan tenaga kerja | Kemajuan teknis dalam membuat peralatan. |
Permintaan Bergeser ke Kiri | Penawaran Bergeser ke Kiri | |
Turunnya harga output | Meningkatnya keinginan untuk bersantai | Kenaikan biaya input dari pembuat peralatan |
Turunnya produktivitas marginal | Menurunnya permintaan tenaga kerja |
(Halaman 482)
Aplikasi 14.3
Ketimpangan Upah
Upah yang diperoleh pekerja menunjukkan ketimpangan yang besar sepanjang sejarah. Dalam The Republic, contohnya, Plato menyesali kenyataan bahwa beberapa pekerja bergaji lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan yang lainnya.
Mengukur Ketimpangan Upah
Salah satu sebab adanya perbedaan pendapatan di antara para pekerja adalah karena jumlah jam kerja mereka berbeda atau karena mereka hanya bekerja secara musiman. Penelitian yang membahas berbagai masalah ini cenderung menyimpulkan bahwa ketimpangan upah meningkat secara signifikan di Amerika Serikat selama tiga puluh tahun (1965–1995). Ukuran umumnya adalah membandingkan upah para pekerja pada tingkat persentil ke-90 dari distribusi upah (sekitar $70.000 di tahun 1995) dengan pekerja pada persentil ke-10 (sekitar $13.000). Rasio 90/10 ini terdiri dari sekitar 4,3 pekerja pria, full-time, dan bekerja sepanjang tahun di tahun 1965.
(Halaman 487)
Aplikasi 14.4
Monopsoni di Pasar Bintang Olahraga
Kadang kala, kartel perusahaan yang kuat dapat menjadi monopsoni yang sukses.
Mengapa Meneliti Olahraga?
Namun, cabang atletik profesional mencerminkan salah satu dari beberapa industri dimana produktivitas para pekerjanya dapat diobservasi secara langsung. Rata-rata bola yang dipukul pada baseball, skor bola basket atau hoki, dan tackle pertahanan dalam sepakbola dapat seluruhnya diukur dan (lebih penting lagi) acara televisi. Hal ini memaparkan dengan jelas produk penerimaan marginal masing-masing pemain—informasi yang tidak tersedia di pasar tenaga kerja lainnya.
Monopsoni di Liga Utama Baseball
Data-data ini menunjukkan bahwa MRP sebagian besar pemain melebihi gajinya dengan selisih substansial. Bintang-bintang besar biasanya dibayar relatif lebih rendah daripada penerimaan yang mereka hasilkan.
Penyebab Monopsoni
Jika pasar sangat bersaing, hal ini tidak akan terjadi karena perusahaan lain akan mengenali laba potensial yang tercermin dari selisih antara MVP dengan biaya input.
(Halaman 490)
Ringkasan
Perusahaan akan menggunakan setiap input sampai pada titik dimana biaya marginal untuk menyewa tambahan satu unit sama dengan penerimaan marginal yang dihasilkan dari penjualan produk yang dihasilkan oleh tambahan input tersebut.
(Halaman 498)
Lampiran Bab 14: Penawaran Tenaga Kerja
Biaya Oportunitas Leisure
Setiap jam tambahan yang digunakan untuk leisure akan mengurangi pendapatannya (dan konsumsi) sebesar w dolar.
(Halaman 499)
Aplikasi 14A.1
Biaya Oportunitas dari Waktu
Pilihan Transportasi
Dengan demikian, kesediaan orang membayar guna menghindari waktu tunggu tersebut, secara umum penelitian tersebut menyimpulkan bahwa orang-orang tersebut menganggap waktu perjalanan mereka nilainya sekitar setengah dari upah pasarnya. Dengan ukuran biaya ini, tidak mengherankan bahwa kebanyakan dari para komuter di Bay Area ini tetap memakai mobil pribadi untuk pergi ke kantor.
Biaya Ekonomis Mengasuh Anak
Perhitungan ini telah menyebabkan beberapa ekonom berpendapat bahwa tingkat upah riil yang lebih tinggi diperoleh wanita di Amerika Serikat sejak Perang Dunia II adalah alasan utama penurunan angka kelahiran pada periode yang sama.
(Halaman 503)
Perubahan Partisipasi Angkatan Kerja untuk Wanita yang Sudah Menikah dan Pria Lanjut Usia
Mungkin, dua tren yang paling signifikan dalam perilaku pasar tenaga kerja di AS selama tiga dekade terakhir adalah:
(1) semakin menguatnya tendensi wanita menikah untuk mempertahankan pekerjaan yang dibayar, dan
(2) penurunan tingkat partisipasi kerja pria lanjut usia.
Tahun | Wanita Menikah Usia 25-34 | Pria Menikah Usia 65 atau lebih |
1960 | 28,8% | 36,6% |
1970 | 38,8% | 29,9% |
1975 | 48,4% | 23,3% |
1980 | 58,8% | 20,5% |
1985 | 65,8% | 16,8% |
1990 | 69,8% | 17,6% |
1995 | 72,0% | 18,0% |
(Halaman 506)
Bab 15: Waktu dan Tingkat Bunga
Kesimpulan kita yang paling penting berpusat pada peran tingkat bunga dalam mempengaruhi keputusan ekonomi sepanjang waktu.
Periode Waktu dan Arus Transaksi Ekonomi
Seperti setiap orang tahu, waktu bersifat kontinyu—waktu terus mengalir, seperti sungai. Seringkali, sangat berguna untuk membagi waktu menjadi suatu interval diskrit seperti hari, bulan, atau tahun. Contohnya, produk domestik bruto (GDP) diukur sebagai output total per tahun dan output total kacang diukur dengan karung per tahun.
(Halaman 510)
Permintaan Perusahaan terhadap Modal dan Pinjaman
Pada Bab 14 kita melihat bahwa perusahaan yang memaksimalkan keuntungan akan menyewa tambahan peralatan modal sampai pada suatu titik dimana produk penerimaan marginal (marginal revenue product) dari peralatan tersebut sama dengan tingkat sewanya, yaitu sebesar v.
(Halaman 511)
Aplikasi 15.1
Keringanan Pajak bagi Penabung
Tingkat bunga tabungan pribadi di AS sangat rendah dibandingkan standar internasional. Pada tahun 1998, jumlah total tabungan pribadi kurang dari satu persen pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income).
Efek Teoritis pada Pendapatan
Meskipun perlakuan khusus memang meningkatkan tingkat bunga setelah pajak bagi penabung, diskusi kita pada Gambar 15.2 menunjukkan bahwa efek perubahan pada tabungan adalah mendua—efek substitusi efek dan pendapatan bekerja dengan arah yang berlawanan. Sebagai tambahan, kenyataan bahwa insentif tidak diterapkan bagi seluruh penabung tetapi hanya untuk yang berkontribusi pada program khusus, memberikan insentif bagi individu untuk memindahkan asetnya ke program yang memberikan keuntungan pajak, tanpa benar-benar mengubah jumlah tabungannya.
(Halaman 514)
Aplikasi 15.2
Kebijakan Pajak dan Investasi
Sejarah Singkat Kebijakan Pajak
Pengurangan besar-besaran pada tingkat pajak modal diimplementasikan pada tahun 1962 selama masa Kennedy. Pada waktu itu, skedul depresiasi, terutama untuk alat/mesin produsen, dibuat lebih ringan. Kredit pajak investasi sebesar 7% juga diberlakukan. Perubahan serupa juga dilakukan pada masa Reagan (1981). Hal yang penting adalah penggunaan skedul depresiasi yang lebih ringan untuk bangunan dan peralatan yang mempunyai umur panjang.
Dampak Kebijakan Pajak
Salah satu studi terkini, contohnya, melaporkan bahwa meskipun tingkat sewa modal efektif telah menurun sebesar 20 sampai dengan 30 persen sejak tahun 1950-an sebagai hasil dari perubahan pajak, namun perubahan ini tidak tampak dikaitkan dengan perubahan pada rasio modal-output.
(Halaman 515)
Para individu menawarkan pinjaman melalui tabungan. Perusahaan meminta pinjaman untuk membiayai peralatan modal. Dua kekuatan ini menentukan tingkat keseimbangan bunga riil, r*.
(Halaman 517)
Aplikasi 15.3
Obligasi Indeks-Inflasi
Obligasi semacam ini, secara prinsip, membayar tingkat bunga riil. Pemerintah Israel adalah yang paling banyak mengeluarkan obligasi “indeks-inflasi”. Di negara tersebut, lebih dari 80 persen dari seluruh obligasi pemerintah diindeks-inflasi. Australia, Turki, dan Brazil juga merupakan negara yang banyak mengeluarkan obligasi semacam itu.
(Halaman 519)
Nilai Sekarang dan Motif Ekonomi
Kadang kala asumsi maksimalisasi laba dinyatakan sedikit berbeda oleh para ekonom. Pada saat mereka berbicara tentang pengambilan keputusan sepanjang waktu, mereka mengasumsikan bahwa perusahaan memutuskan untuk “memaksimalkan nilai sekarang dari perusahaan”.
(Halaman 520)
Harga dari Sumber Daya yang Habis Dipakai
Biaya Kelangkaan
Yang membuat produksi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui berbeda dari produksi barang ekonomi lainnya adalah bahwa produksi saat ini dari cadangan sumber daya yang terbatas akan mengurangi jumlah yang tersedia di masa depan.
(Halaman 521)
Aplikasi 15.4
Diskonto Arus Kas: Sekuritas Derivatif dan Penilaian Risiko
Collateralized Mortgage Obligations (Obligasi Hipotek dengan Kolateral)
Sebagian besar hipotek perumahan juga mengizinkan pembayaran kembali lebih awal tanpa sanksi. Inovasi terkini pada pasar uang telah mengembangkan proses ini satu langkah lebih maju dengan menciptakan sekuritas baru yang hanya mencerminkan satu bagian arus kas dari sekumpulan hipotek perumahan. Sekuritas baru ini disebut dengan “collateralized mortgage obligation” (CMO).
Sayangnya, variasi pola kemampuan individu membayar kembali dapat membuat kalkulasi aktual terbentur pada banyak ketidakpastian dalam praktiknya.
(Halaman 523)
Pola Waktu dari Harga Sumber Daya
Karena tingkat bunga riil mencerminkan tingkat pengembalian dari alternatif investasi, hanya jika harga sumber daya naik pada tingkat ini, harga tersebut akan memberikan pengembalian yang kompetitif bagi pemiliknya. Jika harga meningkat lebih lambat dibanding tingkat bunga riil, sumber daya alami akan menjadi investasi inferior dan perusahaan sebaiknya menaruh dananya di tempat lain.
(Halaman 524)
Aplikasi 15.5
Apakah Setiap Sumber Daya itu Langka?
Implikasi dari Kelangkaan
Tendensi untuk kenaikan harga sumber daya mendorong berbagai jenis inovasi yang hemat sumber daya dan kemauan konsumen untuk mengurangi konsumsi mereka terhadap barang yang menggunakan sumber daya secara intensif. Membuat model seluruh reaksi ini adalah tugas berat. Sebuah perkiraan yang hati-hati menyebutkan bahwa kelangkaan sumber daya mungkin mengurangi pertumbuhan ekonomi riil sekitar 0,3 persen pada tahun 2050, dengan lebih dari setengah penurunan disebabkan oleh semakin langkanya sumber daya energi.
(Halaman 525)
Arus/Flow | Stok
Tabungan Individual | Kekayaan Individual
Investasi Perusahaan | Modal Perusahaan
Pendidikan | Modal Manusia
Produksi Emas | Emas
(Halaman 530)
Lampiran Bab 15: Bunga Majemuk
Bunga
Bunga (interest) adalah pembayaran untuk nilai waktu dari uang.
Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang dibayarkan dari bunga yang dihasilkan dari periode sebelumnya.
(Halaman 533)
Aplikasi 15A.1
Bunga Majemuk Mengamuk
Pulau Manhattan
Setelah 377 tahun, $24 mereka telah berkembang menjadi lebih dari $2,3 miliar!
Kotoran Kuda
Sesuatu hal yang baik. Jika populasi kuda sebesar 50.000 terus berkembang pada tingkat 10 persen per tahun, maka pada tahun 1990:
Jumlah kuda = 50.000 . (1+1)150 =
50.000 . (1.10)150 = 80.886.000.000
Kelinci
Kelinci pertama kali diperkenalkan di Australia di awal 1860-an. Di sana, mereka menemukan negara yang bebas predator dan sangat kondusif bagi perkembangbiakan kelinci.
Apa yang diabaikan di sini?
(Halaman 538)
Pembayaran Perpetual
Perpetuitas adalah pembayaran sejumlah uang tertentu setiap tahun yang berlangsung sepanjang masa. Arus pembayaran permanen seperti itu disebut perpetuitas (perpetuity).
(Halaman 539)
Aplikasi 15A.2
Obligasi Zero-Coupon
Menerapkan Formula PDV
Investasi keuangan yang demikian menawarkan keuntungan bagi investor yang tidak ingin terganggu dengan kupon semeteran dan obligasi zero-coupon telah terbukti cukup populer. Harga kupon Treasury sekarang dicantumkan secara harian di seluruh koran keuangan.
(Halaman 544)
Aplikasi 15A.3
Bunga Majemuk Kontinu
Nilai e yang Sangat Mengagumkan
Salah satu konstanta yang sangat penting dalam matematika adalah “e”, yang ditunjukkan untuk diaplikasikan sebagai dasar untuk logaritma natural (=2,71828) oleh Euler pada tahun 1727.
Hal ini timbul karena dapat ditunjukkan bahwa limit dari bunga majemuk yang dinyatakan dengan (1+i/n)n dengan n tidak terbatas (yaitu bunga majemuk dengan frekuensi yang lebih sering) hanyalah sebesar ei.
Aturan 70
Salah satu aplikasi sederhana dari bunga majemuk kontinu adalah cara untuk menghitung penggandaan dari setiap tingkat bunga. Untuk menemukan waktu penggandaan, kita menyelesaikan persamaan:
eit = 2
Dengan menggunakan logaritma pada kedua sisi, diperoleh:
t* = ln2/i
Karena ln 2 kira-kira sebesar 0,70 (tepatnya 0,6913), waktu penggandaan dapat ditemukan dengan membagi 70 dengan tingkat bunga dalam persen.
(Halaman 547)
Bab 16: Informasi dan Ketidakpastian
Mengapa orang secara umum tidak menyukai situasi yang berisiko? Apa yang dapat dilakukan orang untuk menghindari atau mengurangi risiko? Bagaimana masalah ketidakpastian dapat diperlakukan secara lebih umum sebagai salah satu informasi yang tidak lengkap? Bagaimana informasi yang tidak lengkap mempengaruhi keseimbangan pasar yang telah kita pelajari?
Aplikasi 16.1
Sistem Blackjack
Sistem Taruhan
Aktor Dustin Hoffman mengilustrasikan keuntungan potensial dari kemampuan karakternya yang luar biasa dalam menghitung kartu dalam film Rain Man tahun 1989.
(Halaman 550)
Menghindari Risiko
Para ekonom menemukan bahwa ketika orang dihadapkan pada situasi yang berisiko namun adil, mereka biasanya memilih untuk tidak berpartisipasi. Kepuasan ekstra (marginal) dari tambahan dolar yang didapatkan diasumsikan menurun seiring dengan semakin banyaknya dolar yang dimenangkan.
Kepuasan Marginal Semakin Menurun
Analisis grafik dari penghindaran risiko memperlihatkan bagaimana individu lebih menyukai situasi dengan risiko yang lebih rendah, meskipun potensi pengembalian bisa lebih kecil.
(Halaman 552)
Metode untuk Mengurangi Risiko
Ada dua metode utama untuk mengurangi risiko: asuransi dan diversifikasi.
Asuransi
Setiap tahun, orang Amerika menghabiskan hampir setengah triliun dolar untuk segala jenis asuransi. Asuransi merupakan salah satu cara untuk melindungi diri dari risiko finansial yang tak terduga.
(Halaman 553)
Aplikasi 16.2
Teka-teki Premi Ekuitas
Data historis menunjukkan bahwa saham memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk mengkompensasikan risikonya. Faktanya, tingkat pengembalian saham biasa sedemikian menariknya sehingga menimbulkan teka-teki bagi para ekonom.
Aset Keuangan | Rata-rata Tingkat Pengembalian Tahunan | Standar Deviasi dari Tingkat Pengembalian |
Saham | 12,2% | 20,3% |
Obligasi Pemerintah Jangka Panjang | 5,2% | 8,8% |
Obligasi Pemerintah Jangka Pendek | 3,7% | 3,3% |
Data ini menunjukkan bahwa selama periode 1926-1994, saham memberikan tingkat pengembalian tahunan rata-rata yang melebihi tingkat pengembalian obligasi pemerintah jangka panjang sebesar 7 persen per tahun.
(Halaman 556)
Risiko yang Tidak Dapat Diasuransikan
Ada tiga faktor yang menyebabkan beberapa risiko menjadi tidak dapat diasuransikan. Pertama, beberapa risiko terlalu unik atau sulit dievaluasi, sehingga perusahaan asuransi tidak bisa menetapkan tingkat premi yang adil.
Dua alasan lainnya berkaitan dengan perilaku individu yang ingin membeli asuransi. Dalam beberapa kasus, individu tersebut mungkin lebih tahu tentang kemungkinan mereka terkena kerugian dibandingkan perusahaan asuransi. Pilihan terbalik (adverse selection) ini menyebabkan pihak asuransi membayar lebih banyak kerugian yang diharapkan, kecuali jika mereka menemukan cara untuk mengatur siapa yang membeli polis tersebut.
Moral Hazard
Kerusakan moral (moral hazard) muncul ketika seseorang yang diasuransikan bertindak lebih ceroboh karena mengetahui bahwa dia dilindungi oleh asuransi.
(Halaman 557)
Diversifikasi
Seperti yang pernah dikatakan oleh Harry Markowitz, “Jangan menaruh seluruh telur di dalam satu keranjang.” Diversifikasi adalah penyebaran risiko di antara beberapa pilihan, bukan hanya memilih satu.
(Halaman 559)
Ilmu Ekonomi Informasi
Semua perilaku individu dalam situasi ketidakpastian dapat dianggap sebagai tanggapan terhadap kurangnya informasi. Jika seseorang mengetahui hasil pasti dari investasi, mereka akan membuat keputusan yang lebih baik.
(Halaman 560)
Aplikasi 16.3
Reksadana
Untuk jasa ini, individu membayar biaya manajemen tahunan sekitar 1 hingga 1,5 persen dari nilai uang yang mereka investasikan.
Diversifikasi dan Risiko dari Reksadana
Sebuah studi menemukan bahwa setiap 10 persen kenaikan risiko terkait dengan peningkatan hasil rata-rata reksadana sekitar satu persen.
(Halaman 563)
Informasi dan Keseimbangan Pasar
Penyesuaian Harga Walras
Perubahan harga dipicu oleh informasi dari pasar yang memberitahukan besarnya kelebihan permintaan (excess demand) pada tingkat harga tertentu. Diasumsikan bahwa harga akan meningkat jika terdapat kelebihan permintaan positif, dan harga akan turun jika kelebihan permintaan negatif (penawaran melebihi permintaan).
(Halaman 564)
Aplikasi 16.4
Polis Asuransi Pengemudi
Kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan asuransi dalam memperkirakan kemungkinan kerugian seseorang adalah bagaimana menetapkan harga yang tepat. Ketika perusahaan asuransi memiliki informasi yang lebih sedikit daripada pembeli asuransi, pilihan terbalik (adverse selection) dapat mengancam pasar asuransi secara keseluruhan.
(Halaman 566)
Penyesuaian Kuantitas Marshall
Alfred Marshall berpendapat bahwa perusahaan dan individu menyesuaikan kuantitas output sebagai respons terhadap ketidakseimbangan dalam permintaan dan penawaran, dan perubahan harga mengikuti perubahan dalam kuantitas.
(Halaman 568)
Model Ketidakseimbangan Harga
Salah satu cara mengembangkan model ini adalah dengan mengasumsikan bahwa produsen dan konsumen mendasarkan keputusan mereka pada harga yang diharapkan, bukan harga yang sesungguhnya terjadi di pasar.
(Halaman 570)
Ekspektasi Rasional
John Muth mengajukan hipotesis pada awal tahun 1960-an bahwa satu-satunya metode membentuk ekspektasi harga yang konsisten adalah dengan menggunakan seluruh informasi yang tersedia tentang pasar. Hipotesis ekspektasi rasional ini menunjukkan bahwa pembentukan ekspektasi membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang faktor-faktor penawaran dan permintaan.
(Halaman 571)
Aplikasi 16A.1
Spekulasi dan Bubbles
Tulipomania
Pada awal tahun 1600-an, harga tulip di Belanda meningkat secara drastis akibat spekulasi yang melambungkan harga. Fenomena ini dikenal sebagai “Tulipomania.” Namun, pada tahun 1637, harga pasar tulip anjlok dengan cepat, dan banyak spekulan mengalami kerugian besar. Ini adalah salah satu contoh klasik dari “bubble” spekulatif.
(Halaman 572)
Informasi dan Efisiensi Ekonomi
Keputusan yang keliru akibat informasi yang tidak akurat tentang harga atau kualitas barang dapat menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien dalam ekonomi.
Informasi Asimetrik dan Masalah “Lemons”
Informasi asimetris terjadi ketika satu pihak dalam transaksi memiliki informasi yang lebih baik daripada pihak lain. Contoh klasik dari informasi asimetris adalah dalam pembelian mobil bekas, di mana penjual mungkin memiliki informasi lebih banyak tentang kondisi mobil dibandingkan pembeli. Ini bisa menyebabkan munculnya pasar yang disebut sebagai pasar “lemons,” di mana produk dengan kualitas rendah mendominasi.
(Halaman 574)
Aplikasi 16.6
Mencari Lemon
Sebuah studi pada tahun 1982 mengenai pembelian truk pickup selama tahun 1970-an menemukan bahwa 60 persen dari truk yang dibeli adalah truk bekas. Banyak pembeli merasa bahwa truk bekas sering kali adalah “lemons” (berkualitas rendah), tetapi kurangnya informasi yang akurat membuat sulit untuk membuat penilaian yang tepat.
Agen Bebas di Baseball
Studi menunjukkan bahwa pemain baseball yang dikontrak sebagai agen bebas oleh tim baru lebih sering masuk dalam daftar pemain cedera dibandingkan dengan pemain yang kembali dikontrak oleh tim lama mereka.
(Halaman 575)
Biaya Informasi dan Penyesuaian Pasar
Biaya informasi dapat menentukan cara pasar menyesuaikan diri terhadap perubahan harga atau kuantitas. Biaya ini bisa memengaruhi apakah penyesuaian pasar lebih didominasi oleh perubahan harga atau perubahan kuantitas.
(Halaman 581)
BAB 17 EKSTERNALITAS DAN BARANG PUBLIK
Bab ini berfokus pada bagaimana eksternalitas dan barang publik memengaruhi alokasi sumber daya dalam ekonomi, serta bagaimana metode pengambilan keputusan publik dapat memengaruhi distribusi barang-barang ini.
Mendefinisikan Eksternalitas
Eksternalitas terjadi ketika aktivitas satu pelaku ekonomi memengaruhi kesejahteraan pelaku ekonomi lainnya tanpa perhitungan yang memadai oleh sistem harga. Eksternalitas dapat bersifat positif atau negatif.
(Halaman 582)
Eksternalitas antar Perusahaan
Contoh terkenal dari eksternalitas positif adalah yang diajukan oleh ekonom James Meade, yang melibatkan dua perusahaan—satu perusahaan yang memproduksi madu dan memelihara lebah, dan perusahaan lain yang memproduksi apel. Lebah dari perusahaan madu secara alami membantu proses penyerbukan tanaman apel tanpa biaya tambahan bagi petani apel.
(Halaman 585)
Aplikasi 17.1
Perokok Pasif
Istilah “perokok pasif” (secondhand smoke) atau secara lebih resmi disebut environmental tobacco smoke (ETS), mengacu pada efek dari konsumsi rokok atau produk tembakau lainnya terhadap pihak ketiga yang berada di sekitarnya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa paparan asap rokok secara pasif dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi orang lain, termasuk penyakit pernapasan dan penyakit jantung.
(Halaman 589)
Teorema Coase
Ekonom Ronald Coase mengajukan bahwa ketika hak kepemilikan jelas dan biaya transaksi rendah, pihak-pihak yang terlibat dalam eksternalitas dapat secara efisien menegosiasikan penyelesaian, tanpa perlu campur tangan pemerintah. Hasil ini dikenal sebagai Teorema Coase.
(Halaman 591)
Aplikasi 17.2
Hak Milik di Alam
Contoh penerapan hak milik yang baik adalah pengelolaan penangkapan ikan di wilayah perairan tertentu. Dalam kasus hak kepemilikan yang jelas, seperti di perikanan Virginia, hasil tangkapan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah tanpa hak milik yang jelas, seperti di Maryland.
Contoh lain adalah perlindungan populasi gajah di Botswana. Negara ini memberi hak kepada desa-desa lokal untuk mengelola populasi gajah dan menjual izin berburu. Hal ini memberikan insentif bagi masyarakat lokal untuk melindungi populasi gajah dan mengembangkan ekowisata.
(Halaman 593)
Pajak Pigovian
Solusi klasik untuk mengatasi eksternalitas negatif adalah mengenakan pajak Pigovian. Pajak ini bertujuan untuk menginternalisasi biaya sosial dari aktivitas yang menghasilkan eksternalitas, seperti polusi, dengan mengenakan pajak pada pelaku yang menimbulkan eksternalitas tersebut.
(Halaman 597)
Aplikasi 17.3
Mengatur Emisi Pabrik Pembangkit Listrik
Pembakaran batu bara di pabrik pembangkit listrik menghasilkan polusi yang berkontribusi pada terjadinya hujan asam, yang merusak lingkungan. Regulasi terhadap teknologi produksi serta skema perdagangan emisi memungkinkan perusahaan untuk membeli kredit emisi dari perusahaan lain yang berhasil menurunkan tingkat polusi di bawah standar yang telah ditetapkan.
(Halaman 603)
Solusi Sukarela untuk Barang Publik
Ekonom Swedia Erik Lindahl mengajukan kemungkinan bahwa keseimbangan dapat dicapai ketika setiap individu membayar bagian pajaknya sesuai dengan preferensi masing-masing terhadap barang publik. Hal ini dikenal sebagai keseimbangan Lindahl.
(Halaman 606)
Aplikasi 17.4
Penyiaran Publik
Di Amerika Serikat, televisi dan radio publik didanai oleh kontribusi sukarela dari pendengar dan pemirsa, bukan langsung dari pemerintah. Sistem ini bergantung pada kesediaan masyarakat untuk mendukung penyiaran publik dengan donasi.
(Halaman 608)
Pemilihan Langsung dan Alokasi Sumber Daya
Prosedur pengambilan keputusan melalui pemilihan langsung digunakan oleh banyak kelompok kecil, seperti koperasi pertanian atau fakultas di perguruan tinggi. Pemilihan langsung juga sering digunakan dalam konteks politik lokal, di mana warga memberikan suara untuk perwakilan politik.
(Halaman 609)
Peraturan Mayoritas
Peraturan mayoritas umumnya digunakan dalam pemilihan kebijakan. Namun, ada beberapa pengecualian, seperti dalam amandemen konstitusi AS, di mana dua pertiga dari negara bagian harus menyetujui suatu kebijakan sebelum kebijakan itu menjadi hukum.
Paradoks Voting
Teoretikus Prancis, M. De Condorcet, menemukan paradoks dalam sistem voting mayoritas, yang menunjukkan bahwa pemungutan suara mayoritas mungkin tidak menghasilkan keseimbangan yang jelas dan dapat berputar-putar di antara pilihan alternatif tanpa mencapai konsensus.
(Halaman 610)
Preferensi Satu-Puncak dan Teorema Pemilih Median
Paradoks Condorcet muncul karena preferensi pemilih yang tidak seragam. Duncan Black, seorang ekonom, menunjukkan bahwa dalam situasi di mana preferensi pemilih mengikuti pola satu-puncak, hasil pemilihan cenderung lebih stabil dan akan menghasilkan keseimbangan di posisi pemilih median. Ini berarti bahwa pemilih dengan preferensi median akan cenderung menjadi penentu hasil pemungutan suara.
(Halaman 611)
Aplikasi 17.5
Ketentuan Pembatasan Pajak
Salah satu contoh dari penerapan kebijakan pemungutan suara adalah Proposition 13 di California pada tahun 1977. Kebijakan ini membatasi pajak properti dengan menetapkan plafon pajak dan membatasi kenaikan nilai penilaian properti setiap tahunnya, yang mengakibatkan perubahan besar pada sumber pendapatan daerah dan layanan publik.
(Halaman 614)
Pemerintah dengan Perwakilan
Dalam banyak sistem pemerintahan, keputusan tidak langsung dibuat oleh rakyat, tetapi oleh perwakilan yang dipilih secara demokratis. Namun, sering kali para perwakilan tidak bertindak sesuai keinginan pemilih yang diwakili karena adanya pengaruh pihak-pihak tertentu atau kelompok kepentingan yang berusaha memengaruhi kebijakan demi keuntungan mereka sendiri. Perilaku ini dikenal sebagai “pencarian rente” (rent-seeking).