The Value Investor oleh Ronald Chan

Berikut ini adalah kutipan-kutipan yang saya kumpulkan dari buku The Value Investor oleh Ronald Chan.

Tanpa harus membacanya semua, Anda mendapatkan hal-hal yang menurut saya menarik dan terpenting.

Saya membaca buku-buku yang saya kutip ini dalam kurun waktu 11 – 12 tahun. Ada 3100 buku di perpustakaan saya. Membaca kutipan-kutipan ini menghemat waktu Anda 10x lipat.

Selamat membaca.

Chandra Natadipurba

===

THE VALUE INVESTORS

Copyright@2012 by John Wiley & Sons Singapore Pte.Ltd.

Cetakan Pertama (Indonesia): Januari 2014

PENDAHULUAN

(hlm. xiii)

Buruh, sewa, dan persediaan.

(hlm. xiv)

“Investasi, yang setelah analisis menyeluruh dilaksanakan, menjanjikan keamanan imbal hasil yang prinsipil dan memadai.”

BAB I
Bebas Memilih di Dunia Nilai

Walter Schloss
Walter & Edwin Schloss Associates

(hlm. 3)

Tanpa mengenakan management fee tetapi mengambil 25 persen dari keuntungan, Schloss memulai dengan modal $100.000.

(hlm. 4)

“… ‘Kami mencoba membeli saham pada harga murah.’ Itulah akhir dari Teori Portfolio Modern, analisis teknis, pemikiran makroekonomi dan algoritma kompleks.”

(hlm. 5)

“… Bagaimanapun, jika Anda berada di bisnis pengiriman, Anda akan sangat terbantu jika para pesaing potensial Anda diberi tahu bahwa bumi itu datar.”

Melewati Era Depresi Besar

(hlm. 7)

“Ben sederhana, lugas, dan cemerlang. Setelah dia melewati masa yang keras selama Depresi Besar, strategi investasinya terutama mencari saham yang akan memberikan proteksi kerugian (downside), seperti saham yang dijual di bawah modal kerjanya. Idenya benar-benar masuk akal bagi saya, dan saya jatuh cinta pada filosofi investasinya.”

Makna Keberlangsungan Hidup

(hlm. 9)

“… Tanah air telah memberi saya kebebasan dan kesempatan, dan saya bersyukur untuk itu!”

Net-Nets

(hlm. 10)

Bekerja untuk Graham dari 1946 hingga 1955, tugas Schloss adalah mencari saham yang dijual di bawah modal kerja saham tersebut — “net net.” Gagasan di balik net-net adalah memvaluasi sebuah perusahaan berdasarkan aktiva lancar bersih (current net assets) dengan menjumlahkan semua kas dan setara kas, kemudian memberikan diskon untuk piutang dan persediaan, dan terakhir dikurangi dengan semua kewajiban perusahaan.

(hlm. 11)

“… ‘Walter, jika kesepakatan ini tidak berhasil, kita selalu bisa melikuiditasinya dan mendapatkan kembali uang kita!’ Itu adalah jenis perlindungan downsize yang tengah dicari Ben.”

(hlm. 12)

Setelah mengumpulkan uang dari 19 investor, dia mendirikan Walter J. Schloss and Associates pada tahun 1955.

Dia mencoba membuat segalanya menjadi sesederhana mungkin.

Ketakutan dan keserakahan cenderung memengaruhi penilaian seseorang.

Menentukan Langkah yang Tepat

(hlm. 13)

Bagi Schloss, berbisnis solo benar-benar berarti solo. Dia tidak punya sekretaris atau asisten peneliti, dan karena dia hanya membutuhkan meja dan lemari arsip, dia menyewa sebuah ruang seukuran kamar mandi di Tweedy, Brown & Co., sebuah perusahaan pialang saham yang ditanganinya secara rutin saat bekerja di Graham-Newman.

(hlm. 14)

“… Saya lebih suka jika harganya turun. Entah bagaimana, saya merasa kesulitan membeli saham yang sudah naik.”

Holding period rata-rata saya adalah sekitar empat sampai lima tahun,” jelas Schloss.

(hlm. 15)

“Ketika saham diperdagangkan di bawah modal kerja, investor mulai mendapatkan perlindungan.”

“Saya selalu ingin mendapatkan perusahaan tanpa utang atau berutang rendah karena utang mempersulit segala sesuatunya. …”

(hlm. 16)

“Kami sedikit mengubah strategi, namun tetap setia pada prinsip perlindungan downsize Graham. Kami mencari saham yang dijual di bawah nilai buku mereka. Apa yang kami coba Laba dapat berubah dengan cepat, namun aset tidak, sehingga strategi baru ini berhasil dengan baik untuk sementara waktu.”

Kenali Diri Anda Sendiri

(hlm. 17)

“Ketika menyangkut investasi,” nasihat Schloss, “saran saya adalah pertama-tama memahami kekuatan dan kelemahan Anda, dan kemudian menyusun strategi sederhana sehingga Anda bisa tidur di malam hari! …”

BAB II

Sekali Peristiwa di Wall Street

Irving Kahn
Kahn Brothers Group

(hlm. 23)

Dunia adalah tragedi bagi mereka yang menggunakan perasaan, tapi komedi bagi mereka yang menggunakan pikiran. —Horace Walpole

(hlm.  24)

“Resesi adalah ketika tetangga Anda kehilangan pekerjaan. Depresi adalah ketika Anda kehilangan pekerjaan.”

(hlm. 25)

Dengan tiadanya ancaman nyata dari serikat buruh atau perdagangan eksklusif, pekerjaan melimpah dan American Dream diraih secara luas.

Booming real-eastate Florida pada awal tahun 1920-an, di mana harga rumah dengan cepat naik dua kali lipat dalam hitungan minggu, dan spekulan memanfaatkan secara masif dengan hanya menempatkan 10 persen harga properti secara tunai.

(hlm. 28)

Ben meminta mahasiswa tersebut untuk menghitung nilai pasar total waran  yang beredar, yang ternyata jauh lebih besar daripada nilai pasar Pennsylvania Railroad, sebuah perusahaan blue chip.

“Ben selalu percaya pada pendekatan Socrates. …”

(hlm. 30)

Kecepatan pemikirannya begitu tinggi sehingga banyak orang bingung bagaimana dia bisa langsung menjawab pertanyaan rumit tanpa jeda setelah mendengarnya. Pelatihan mentalnya berasal dari pembelajaran ketat pelajaran matematika, khususnya geometri, yang membutuhkan penalaran yang dalam dan tepat sebelum menerima atau menolak suatu premis atau kesimpulan.

Karakteristik itu menjelaskan mengapa dia bisa membaca Bahasa Yunani, Latin, Spanyol, dan Jerman. Bahkan yang lebih luar biasa, tanpa belajar bahasa Spanyol secara resmi, dia bisa menerjemahkan novel Bahasa Spanyol ke dalam sastra Inggris sedemikian profesionalnya sehingga diterima oleh sebuah penerbit Amerika.

Menertawakan Nilai

(hlm. 32)

“Saham net-nets mudah didapatkan pada saat-saat awal. Yang harus saya lakukan cukup mencermati laporan tahunan dan mempelajari neraca. Saya mencoba menemukan perusahaan-perusahaan yang memiliki aset yang dapat diandalkan seperti kas, tanah, dan properti riil. Lantas, saya memastikan perusahaan tersebut tidak memiliki terlalu banyak utang dan memiliki prospek yang layak. Jika saham-saham tersebut diperdagangkan di bawah modal kerja bersih (net working capital), maka saya menjadi tertarik membelinya.

“Saya mengerti bahwa saham net-nets tidak terlalu umum lagi, namun investor dewasa ini tidak boleh mengeluh terlalu banyak karena hanya ada sedikit industri pada masa itu untuk mencari saham. Saat ini sudah ada begitu banyak jenis bisnis di berbagai negara berbeda sehingga investor bisa dengan mudah mendapatkan sesuatu. Selain itu, Internet telah membuat informasi lebih mudah didapatkan. Jika Anda mengeluh Anda tidak bisa menemukan peluang, maka itu artinya usaha Anda belum cukup keras untuk mencari atau Anda banyak membaca!”

(hlm. 33)

“Investor riil seharusnya tidak pernah merasa bearish karena waktu untuk membeli nilai adalah ketika pasar turun!”

Salah satu bisnis teknologi tinggi yang menggoda minat Kahn dalam 15 tahun terakhir adalah produsen alat pemurni air Osmonics. Dia menyadari sejak awal bahwa populasi dunia yang terus bertumbuh membutuhkan air bersih, maka ketika saham perusahaan terjerembap sangat dalam usai ambruknya gelembung teknologi, dia membelinya tanpa ragu-ragu. General Electirc mengakuisisi perusahaan tersebut pada tahun 2003, dan Kahn meraup laba yang sangat bagus dari investasi ini.

Pada saat dia sedang tertatik pada Osmonics, Kahn juga mulai menyadari bahwa populasi dunia yang terus berkembang akan butuh lebih banyak makanan dan bahwa benih hasil rekayasa genetika yang diproduksi oleh Monsanto akan membantu meningkatkan pasokan makanan. Akan tetapi, pegiat lingkungan bersikap skeptis dan serangan mereka terhadap perusahaan tersebut membuat harga sahamanya turun menjadi sekitar $20. Yakin dengan risetnya sendiri, Kahn membel saham perusahaan itu karena memiliki nilai yang basgus. Hanya dalam waktu beberapa tahun saja, saham perusahaan telah diperdagangkan pada harga di atas $60.

(hlm. 35)

Di artikel tersebut Kahn menguraikan aturan-aturan sederhana dari investasi cerdas:

  1. Jangan bergantung pada angka terbaru atau saat ini untuk memperkirakan harga di masa mendatang; ingat bahwa banyak pihak lain yang sudah mengetahuinya sebelum Anda.
  2. Harga selalu dibentuk oleh kekhawatiran, harapan, dan perkiraa yang tidak dapt diandalkan; modal selalu menghadapi risiko kecuali jika Anda membeli lebih baik daripada nilai rata-rata.
  3. Ingat bahwa banyak faktor kompleks–di antaranya pilhan akuntasi dan permasalahan manusi dalam manajemen dan dengan pemegang saham besar–yang berada di balik laba yang dilaporkan.
  4. Abaikan pesaing yang membahayakan Anda–mereka selalu menyerang posisi perdagangan dan pendapatan perusahaan Anda.
  5. Jangan percaya laba kuartalan.

Diet Manusia Satu Abad

Sebagai peserta dalam Longevity Genes Project yang dilakukan oleh Albert Einstein College of Medicine d Yeshiva University di New York City,

(hlm. 37)

Kahn dan saudara-saudaranya menjadi saksi hidup bahwa umur panjang itu faktor genetik.

Peneliti di perguruan tinggi tersebut berhipotesis bahwa level yang sanggat tinggi dari kolesterol lipoprotein dengan kepadatan tinggi yang “baik” pada Kahn bersaudara telah menciptakan efek protektif untuk  menangkis berbagai kelemahan terkait usia. Kahn dengan sabar menantikan penemuan mereka apakah itu memang benar.

Selain gen, peneliti juga menemukan bahwa manusia berusia lebih dari seabad umumnya orang yang ekstrovert dan ramah, yang memiliki jaringan sosial yang stabil.

(hlm. 39)

BAB III
Lahirnya Seorang
Pembangkang

Thomas Kahn
Kahn Brothers Group

(hlm. 41)

“… Misi perusahaan tersebut adalah memberi klien “imbal hasil (return) superior dari investasi sementara membatasi eksposur mereka terhadap risiko dan potensi kerugian modal permanen.”

(hlm. 42)

“Tidak ada salahnya menjadi seseorang yang emosional, tetapi ketika berhubungan dengan investasi, Anda perlu menetapkan standar valuasi sendiri. Selanjutnya Anda juga perlu menjaga emosi Anda tetap terkontrol sehingga Anda tidak terpengaruh oleh pasar secara umum. Kadang-kadang, hal terbaik yang harus dilakukan adalah tidak melakukan apa-apa. …”

(hlm. 43)

“… Jika permainan investasi adalah mengenai angka dan perhitungan, maka, secara teori, dengan adanya program komputer yang tersedia dewasa ini, Anda seharusnya bisa memencet kriteria yang tepat dan menghasilkan uang setiap saat. Tapi tidak berjalan seperti itu, sehingga investasi pasti lebih merupakan suatu seni yang melibatkan memiliki temperamen yang tepat dan pemahaman tentang perusahaan.”

Selain itu, karena sejarah adalah sejumlah keputusan manusia dan berbagai konsekuensinya, studinya menghadirkan rasa yang baik tentang psikologi manusia.

(hlm. 45)

“Kami tidak pernah melupakan pentingnya margin of safety.” Pada tahun-tahun awal, perusahaan kami mencari perusahaan-perusahaan yang diperdagangkan di bawah modal kerja bersih (disebut net-nets).

“Seperti Ben, kami mencari perbedaan atau diskrepansi antara harga dan valuasi, namun definisi kami tentang nilai dan harapan kami tentang katalis yang akan mengungkapkan nilai tersebut tidak selalu sama dengan yang dibayangkan oleh Ben.”

(hlm.46)

Meskipun kami membandingkan perusahaan secara kualitatif, pendekatan utama kami adalah menganalisis neraca, laba, arus kas, dan bisnis. Oleh karena itu, kami hanya akan mengatakan bahwa sebuah perusahaan undervalued adjusted book value (nilai buku sebuah perusahaan setelah nilai aset dan kewajiban dinaikkan atau diturunkan untuk mencerminkan nilai pasar yang fair) yang tepat atau diperdagangkan di bawah apa yang kami tentukan sebagai kelipatan konservatif dari more normalized earnings (laba tahunan bisnis selama beberapa tahun yang lebih disesuaikan dengan inflasi).

“Kesehatan perusahaan memberikan margin of safety yang jauh lebih baik daripada laba bagus saat ini! …”

Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya ada dalam posisi pasar dan keuangan yang baik, tetapi mengalami masalah sementara.

(hlm. 47)

Dalam usahanya mencari malaikat jatuh, Kahn sering menemukan permata tersembunyi. Misalnya, beberapa tahun lalu dia menyadari bahwa Thiftimart, sebuah rantai supermarket di California, terletak di atas beberapa lahan bernilai tinggi di Los Angeles. Karena nilai yang dilaporkan dari properti tersebut didasarkan pada biaya historis, yakni kembali ke tahun 1930-an, para investor mengabaikan dan meremehkan nilai sebenarnya. Terlepas dari sifat bisnisnya, perusahaan tersebut sebenarnya mainan investasi properti.

(hlm. 48)

“Saham undervalued bisa tetap underpriced tanpa batas waktu jika tidak ada peristiwa tertentu yang menimpa mereka,” kata Kahn.

Kasus untuk Sekuritas Tidak Dikenal

(hlm. 49)

Value Investing pada dasarnya adalah sebuah pendekatan membangkang. …”

(hlm. 50)

“Jangan andalkan melakukan penjualan bagus. Buatlah harga pembelian menjadi sebegitu menarik sehingga bahkan penjualan biasa-biasa saja memberikan hasil yang baik.”

“pada daftar pecundang, kami sering kali melihat saham-saham yang memiliki isu-isu spesifik industri yang menurunkan harga saham.”

(hlm. 51)

“Mereka tertarik pada saham modis, dan kami tertarik pada saham kuno!”

(hlm. 53)

“Salah satu hal baik tentang investasi adalah bahwa tidak ada usia pensiun wajib; Anda hanya akan semakin bijaksana seiring bertambahnya usia. …”

(hlm. 57)

BAB IV
Di Pundak
Raksasa Nilai

William Browne
Tweedy, Browne Company

(hlm. 59)

Bergaullah dengan orang-orang berkualitas baik jika Anda menghargai reputasi Anda sendiri; karena lebih baik sendirian daripada berada di antara gerombolan yang buruk. —George Washington

Para direktur pelaksana Browne, John D. Spears, Thomas H. Shrager, dan Robert T. Wyckoff Jr. bertanggung jawab atas $12,6 miliar aset yang dikelola perusahaan tersebut.

(hlm. 60)

“… Bagi saya, saham merupakan suatu kepentingan dalam sebuah bisnis! Jika Anda percaya pada kerangka sederhana ini, maka Anda akan menganalisis dan menghitung nilai bisnis sebelum Anda membuat keputusan investasi.”

(hlm. 62)

“… Agar biaya tetap rendah, Walter menyewakan sebuah meja yang sangat kecil di Tweedy. Saya ingat mejanya ada di antara pintu depan dan pendingin air. Jadi, setiap kali seseorang ingin mengambil air, Walter terpaksa berdiri. “Pada waktu yang hampir bersamaan, Warren Buffett juga mulai bekerja untuk Graham, dan dia juga akan datang ke kantor ayah saya untuk bercakap-cakap. Bahkan, ketika Warren mengakuisisi Berkshire Hathaway pada tahun 1960-an, ayah saya adalah broker yang menjalankan sebagian besar transaksi.”

(hlm. 64)

Statistik dan Di Luar Itu

“Pendekatan Graham bersifar statistik. Pada masanya sendiri, dia disebut ahli statistik, sementara dia barangkali disebut analisis kredit berdasarkan istilah pada saat ini. Pemikirinnya tentang nilai adalah hanya saham yang memenuhi kriteria statistiknya

(hlm. 65)

Seperti sahan yang diperdagangkan pada harga dua pertiga dari modal kerja atau nilai likuidasinya.”

“Mirip dengan Walter, salah satu mitra kami, Edward Anderson, yang bergabung pada tahun 1968 dan sekarang sudah pensiun, menelusuri setiap saham di National Stock Summary dan Polk’s Bank Directory, yakni semacam yellow pages untuk saham, dan kemudian akan mencari nilai pick yang memberikan margin of safety yang baik. Namun dengan diperkenalkannya komputer, saham net-nets ini lebih sulit ditemmukan karena industri investasi menjadi lebih kompetitif, dan saham-saham ini memiliki margin of safety yang lebih rendah karena lebih banyak investor yang menemukannnya.”

“Investor LBO ini, yang pada hakikatnya sama dengan investor ekuitas pribadi saat ini, mencari perusahaan yang memiliki aliran pendapatan berkelanjutan, tanpa utang, dan kelipatan P/E yang wajar.” Jelas Browne,

Tweedy mempunyai perpustakaan sekuritas undervalued yang sesuai dengan kriteria mereka, sehingga banyak investor LBO terkenal pada masa itu datang ke perusahaan tersebut untuk mencari bisnis murah untuk dibeli.

(hlm. 66)

Dia mulai menyadari bahwa bisnis yang baik dapat menghasilkan imbal hasil investasi jangka panjang yang lebih baik dbandingkan perusahaan yang “murah” secara statistik.

Bertentangan dengan metode ketat klasifikasi nilai Graham, pendekatan bisnis baru juga memasukkan aset tidak terlihat seperti hak paten obat, nama merek, dan daya harga (pricing power) pertimbangan nilai suatu perusahaan.

(hlm. 67)

“Lebih baik membeli bisnis bagus dengan harga yang wajar daripada bisnis yang wajar dengan harga yang bagus!”

Menetapkan Standar Global

(hlm. 68)

Dalam sebuah riset Browne, Tweedy berjudul “10 Ways to Beat an Index” (10 Cara Mengalahkan Indeks, perusahaan tersebut menempatkan 17 pertanyaan wawasan/nilai laba standar untuk dipikirkan oleh investor. Ke-17 pertanyaan tersebut mencakup pertimbangan isu-isu seperti prospek harga dan unit, marjin laba kotor sebaga persentase penjualan, beban umum, leverage operasional, margin keuntungan sebelum pajak, biaya atau keuntungan sekali, niat baik, pendapatan konsensus, prospek pertumbuhan, manajemen kas, aktivitas investasi, lanskap persaingan, potensi merger dan akuisisi, valuasi investasi, serta kepemilikan dan aktivitas-aktivitas orang dalam.

“Intinya, yang kami lakukan adalah memastikan bahwa kami menemukan bisnis yang stabil dan harga yang kami bayar untuk bisni-bisnis tersebut adalah kurang dari nilainya. Kami mempunyai pendekatan sistematis untuk menemukannya, dan kemudian pendekatan kualitatif untuk mengevalusinya.”

(hlm. 69)

Pertama, perusahaan tersebut memenuhi kriteria statitistik yang ditetapkan oleh tim investasi. Kedua, posisinya yang unik di Amerika Latin menunjukkan potensi pertumbuhan dan keunggulan kompetitif. Akhirnya, dengan menerapkan pendekatan valuasi bisnis, perusahaan tersebut dapat diambil alih dengan mudah kira-kira pada kisaran 10 kali kelipatan valuasinya.

(hlm. 71)

Ilmu Sosial Investasi

“Banyak orang berinvestasi menurut intuisi mereka. Mereka membeli saham karena mereka pikir itu adalah waktu yang tepat atau saham tersebut akan naik, tetapi mereka tidak memiliki alasan untuk mendukung tesis mereka. Yang kami lakukan di Tweedy, Browne adalah membangun sebuah protes investasi. Cita-cita dari proses ini adalah bahwa proses tersebut dapat diwariskan, dan dapat diterapkan kapan pun dan di tempat-tempat berbeda karena logika bersifat abadi dan universal.”

(hlm. 72)

“Sebagian investor bertanya kepada kami mengapa kami lebih suka mendiverifikasi kedua puluh lima saham, bukan memasukkan uang itu ke dalam sepuluh perusahaan terbaik,” kata Browne. “Faktanya, kami sungguh-sungguh tidak cukup yakin untuk mengatakan yang mana sepuluh terbaik, sehingga kami lebih suka diverifikasi.”

(hlm. 73)

Jika pendapat terbelah, biasanya karena sebagian dari kami ingin mendapatkan saham pada harga yang lebih murah, atau ada alternatif investasi lain. Seluruh praktik ini dimaksudkan untuk mendorong diskusi terbuka dan untuk memastikan bahwa kami memiliki proses, bukan membeli saham berdasarkan intuisi kami.”

Pasar ke Depan

(hlm. 74)

Jelas sekali, model investasi kami terbukti benar ketika saham internet akhirnya runtuh.”

(hlm. 75)

“Teman-teman dan kien mungkin memaafkan Anda atas kesalahan konyol yang Anda lakukan di pasar saham, tetapi tidak akan pernah untuk kesalahan berupa ketidakjujuran!”

(hlm. 77)

BAB V
Perjalanan
ke Pusat Nilai

Jean-Marie Eveillard
First Eagle Funds

(hlm. 79)

Jika Anda akan menjadi seorang pencari kebenaran sejati, penting bahwa setidaknya sekali dalam hdup, Anda sebisa mungkin meragukan segala sesuatu. —René Descartes

Selama lebih dari 26 tahun manajemen portofolionya, dia mengumpulkan imbal hasil investasi sebesar 4.393,08 persen atau 15,76 persen per tahun. Selama periode yang sama, indeks acuan (benchmark index) Global Fund, MSCI World Index, menghasilkan 1.514,25 persen atau 11,29 persen per tahun.

(hlm. 82)

“Saya pikir Warren Buffet pernah berkata bahwa value investing adalah suatu konsep yang langsung Anda pahami saat itu juga, atau tidak sama sekali! Tak peduli apakah Anda seorang value investor atau bukan!

Lembah Air Mata

(hlm. 83)

Apa yang membingungkan saya setelah datang ke Amerika adalah bahwa banyak orang berkunjung ke psikiater karena mereka tidak bahagia, tetapi jika pada awalnya Anda memperkirakan kehidupan itu tidak bahagia, maka Anda sama sekali tidak membutuhkan pertolongan. Anda hanya terus bergerak dan melangkah maju!”

Menjadi seorang value investor memungkinkan saya mengakui fakta bahwa saya tidak yakin mengenai masa depan, sehingga prioritas saya adalah menghindari kehilangan uang, bukan untuk menghasilkan imbal hasil besar.

“Sekarang, jika value investing berhasil, yang mana saya demikian adanya, lantas mengapa ada sedikit sekali value investor di luar sana? Saya pikir ini ada hubungannya dengan psikolog manusia. Dengan menjadi value investor, Anda adalah seorang investor jangka panjang. Bila Anda seorang investor jangka panjang, Anda harus menerima kenyataan bahwa kinerja investasi Anda akan tertinggal di belakang rekan-rekan atau acuan Anda dalam jangka pendek. Dan dengan posisi tertinggal berarti Anda menerima terlebih dahulu bahwa Anda akan menderita secara psikologis dan finansial. Saya tidak mengatakan bahwa value investor adalah orang-orang masokis, tetapi Anda menerima di muka bahwa hadiah Anda, jika ada, akan datang pada waktunya nanti dan tidak ada kepuasan instan.”

(hlm. 84)

“Dalam jangka pendek, pasar itu ibarat mesing voting, tetapi dalam jangka panjang, pasar ibarat mesin timbangan.”

Pasar Tidak Efisien

(hlm. 86)

“Nilai adalah tenda besar. Anda punya Graham, yang melakukannya secara matematis, dan Anda punya Buffet, yang membuat penyesuaian substansial pada ajaran Graham dengan tidak hanya melihat angka, tetapi juga pada propsek jangka panjang dan kualitas bisnis. Pendekatan Graham kurang memakan waktu, sehingga saya bisa mengerjakan angka-angka sendiri. Menjelang akhir 1980-an, saya mulai mempekerjakan analisis-analisis sehingga kami bisa menerapkan pendekatan Buffett. Memiliki lebih banyak orang memungkinkan kami untuk menghabiskan banyak waktu mencoba mencari tahu karakteristik utama dari bisnis dan keunggulan kompetitif berkelanjutan bisnis tersebut – apa yang Buffet sebut ‘parit bisnis’ (business moat).”

(hlm. 87)

“Saya selalu memulai penelitian saya dengan membaca laporan tahunan perusahaan dan kemudian ke catatan kaki angka-angka mereka.”

Jika Anda melihat catatan kaki Enron di tahun 1990-an, itu benar-benar tidak bisa dimengerti. Andai saja investor membaca catatan kaki tersebut secara cermat, saya pikir tak seorang pun akan berinvestasi pada saham Enron.”

(hlm. 88)

Namun, di Eropa akuntansi lebih berbasis prinsip. Dengan demikian, seseorang sudah melanggar sistem akuntansi hanya dengan mengkhianati semangat fundamentalnya.

Makna Nilai

(hlm. 89)

Saya memberi tahu mereka tidak ada yang salah dengan menghasilkan uang melalui pemikiran investasi sederhana. Lagi pula, itulah yang telah Warren Buffett lakukan selama bertahun-tahun. Seperti yang dia katakan, dia tidak melompati jeruji setinggi tujuh kaki, tapi dia mencari jeruji satu kaki yang bisa dengan mudah dia langkahi!”

(hlm. 91)

Berani Berkata Tidak

“Terkadang dalam hidup ini, bukan hanya soal apa yang kita beli, tapi apa yang tidak kita beli,” jelas Eveillard.

(hlm. 92)

Pada tahun 2000-an, Eveillard menjaga jarak dengan saham keuangan karena kredit mudah dan suku bunga rendah yang sedang berlangsung mengingatkannya pada Jepang di akhir tahun 1980-an.

“Kekhawatiran saya didukung oleh Aliran Ekonomi Austria, yang menyampaikan agar otoritas moneter harus berhati-hati agar tidak membiarkan boom kredit berlangsung terlalu lama dan menjadi terlalu kuat karena bust kredit secara alami terjadi setelah boom, sama seperti malam setelah siang hari.

(hlm. 93)

“Masalahnya tidak ada yang mendengarkan Aliran Austria karena pasca-Perang Dunia II, ekonomi didominasi oleh dua ekonom: John Maynard Keynes dan Milton Friedman. Keduanya berteman dengan banyak poilitisi dan bisa memberikan solusi untuk banyak sekali masalah ekonomi, sehingga mereka lebih diterima.

“Di sisi lain, Aliran Austria memberikan pesan sia-sia dengan mengatakan bahwa dunia tidak bisa berbuat banyak ketika boom kredit berubah menjadi bust kredit. Waktu adalah satu-satunya penyembuh masalah ekonomi apa pun. Aliran Austria juga menyatakan bahwa upaya apa pun untuk membenahi keadaan dalam jangka pendek berisiko menimbulkan konsekuensi negatif yang tidak diinginkan dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Inflasi adalah persediaan uang berlebihan dan terciptanya kredit!

Dia berbagi cerita tentang ekonom terkenal Austria, Ludwig von Mises, yang menolak tawaran bekerja di sebuah bank pada tahun 1920 dan memilih untuk terus mengajar di Universitas Wina. Tunangannya bertanya mengapa dia menolak pekerjaan dengan bayaran tinggi, dan jawabannya adalah boom kredit berlebihan pada tahun 1920-an secara alami akan diikuti dengan bust. Oleh karena itu, industri terakhir yang dipilih seseorang untuk bekerja adalah perbankan. Lompat ke tahun 2000-an, ketika anak-anak Eveillard bertanya ke ayah mereka mengapa dia tidak pernah mendorong mereka bekerja di industri keuangan, dia menceritakan kisah yang sama.

(hlm. 94)

Eveillard berpendapat emas tidak memiliki nilai intrinsik, layaknya paper currency (uang kertas sebagai pengganti logam) seperti dolar AS, Euro, atau Yen Jepang yang tidak memiliki nilai intrinsik: “Emas adalah mata uang pengganti. Karena ada terlalu banyak uang kertas dan terlalu sedikit emas di luar sana, semua mata uang utama menjadi tersangka setelah krisis keuangan tahun 2008, dan alternatifnya adalah memiliki beberapa alokasi emas. Karena harga emas bisa dengan mudah berfluktuasi sebesar beberapa ratus dolar, investor harus hati-hati sekalipun tujuan mereka adalah untuk mencari perlindungan.

(hlm. 96)

Il y a un temps pour tout [Ada waktu untuk segalanya]!”

(hlm. 97)

BAB VI
Autodidak Nilai
dari Spanyol

Francisco García Parames
Bestinver Asset Management

(hlm. 99)

Ketika Anda telah menyisihkan yang tidak mungkin, apa pun yang tersisa, betapapun itu tidak mungkin, pastilah kebenaran. ―Sir Arthur Conan Doyle

(hlm. 101)

Namun, setelah mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya dan merasa cukup yakin dengan apa yang tidak boleh dilakukannya, atau apa yang harus dilakukannya, dia menyukai aroma karier yang mengharuskan dia untuk menjadi lebih analitis dibandingkan dengan beberapa bagian bisnis lainnya, seperti penjualan dan pemasaran. Sebagai sesorang yang dia sendiri sebut “orang yang tenang,” tampaknya kesempatan untuk menjadi analitis cocok untuk kepribadiannya.

Sebagai seorang Eropa yang telah membaca secara ekstensif tentang naik turunnya banyak kerajaan bisnis keluarga di kawasan ini, dia menyadari bahwa kerajaan bisnis yang bertahan menghadapi krisis demi krisis adalah kerajaan bisnis yang memilih investasi pertumbuhan berkelanjutan dan nilai pada jangka panjang. Seandainya kerajaan-kerajaan ini berspekulasi dan katakanlah tidak berpikir jangka panjang, bagaimana mungkin warisan mereka telah bertahan selama berabad-abad?

(hlm. 102)

“saya belajar tentang nilai dari bos saya, tetapi yang lebih penting, kerangka investasi saya semakin terkonsolidasi setelah membaca buku One Up on Wall Street yang ditulis oleh Peter Lynch.

“Harga saham sering bergerak ke arah berlawanan dengan fundamental, tapi dalam jangka panjang, arah dan keberlanjutan laba akan unggul. Dibutuhkan kesabaran luar biasa untuk mempertahankan saham di sebuah perusahaan yang menggairahkan bagi Anda, tetapi orang lain tampaknya mengabaikannya. Anda mulai berpikir semua orang benar dan Anda salah. Tapi jika fundamentalnya menjanjikan, kesabaran sering mendapat imbalannya; hanya dengan berpegang teguh pada suatu strategi melewati tahun-tahun yang baik dan buruk, maka Anda akan memaksimalkan keuntungan jangka panjang Anda.”

Dalam Perburuan Nilai Solo

(hlm. 104)

Parames selanjutnya menambahkan bahwa Banco Santander adalah salah satu dari sangat sedikit investasi saham pribadi yang pernah dia lakukan karena ketika Bestinver resmi meluncurkan dananya sendiri pada tahun 1993, dia mulai menaruh semua tabungan pribadinya ke fund untuk menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan investor.

(hlm. 105)

Namun setelah mencapai usia tertentu, orang mulai menyadari bahwa lebih sulit menebus kerugian daripada melindungi dari kerugian, sehingga permainan investasi keseluruhan adalah soal kualitas dan keberlanjutan.”

‘Carilah sebuah bisnis yang bisa dijalankan oleh orang idiot sekalipun―karena cepat atau lambat, seorang idiot mungkin akan menjalankannya.’

Investasi Dibuat Sederhana

(hlm. 105-106)

“Pertama dan terpenting, saya banyak membaca, dan kami tidak pernah menggunakan layar investasi untuk menghasilkan suatu ide. Ide kami berasal dari membaca koran, buku, majalah, laporan analis, dan bahkan kepemilikan investasi pesaing kami. Kami juga sering bertukar pikiran dengan orang-orang dari industri berbeda.

“Penting untuk mengetahui bahwa menghasilkan ide berasal dari memiliki pemahaman konsisten tentang dunia dan menyinkronkannya dengan semua informasi yang telah Anda akumulasi. Ini adalah proses disiplin, dan semakin cepat Anda memulai hal ini, semakin siap Anda nantinya ketika peluang muncul. Ide tidak dihasilkan hanya dengan bangun pada suatu hari dan berkata, ‘Mari kita mencari ide!’ Ide membutuhkan akumulasi pengalaman investasi dan keinginan untuk belajar dari waktu ke waktu!”

Sebagai contoh, kami jarang menggunakan model-model arus kas diskon2 untuk menghitung nilai bisnis kecuali bisnis yang sangat stabil, seperti jalan tol atau perusahaan utilitas.

Untuk menentukan keunggulan kompetitif, Parames menentukan apakah suatu bisnis akan tetap eksis dalam waktu sepuluh tahun ke depan dan apakah model bisnisnya sering mengalami perubahan. Jika memenuhi dua prasyarat itu, maka proses valuasinya berkisar tentang apa yang membuat bisnis itu istimewa. Sebagai contoh, apakah bisnis itu memiliki daya harga yang kuat? Atau apakah industri itu memiliki tembok penghalang (entry barrier) tinggi terhadap ancaman baru?

_______________

2Model arus kas diskon (DCF/discounted cash flow) memperkirakan nilai suatu bisnis dengan memproyeksikan semua arus kas masa depannya dan kemudian mengubahnya menjadi nilai saat ini yang ekuivalen.

(hlm. 107)

Meskipun selalu ideal untuk berbicara dengan tim manajemen suatu perusahaan, berbicara dengan pesaing, pelanggan, mantan karyawan, dan supplier perusahaan juga sama pentingnya.

Parames menggunakan kelipatan valuasi sederhana untuk mengevaluasi investasinya. Dia sangat suka menggunakan rasio harga berbanding arus kas bebas, yang merupakan kapitalisasi pasar suatu perusahaan dibagi dengan arus kas bebas (FCF/free cash flow)―yaitu, arus kas yang ada untuk dibagikan kepada para pemilik saham. FCF yang biasanya ditemukan dalam laporan arus kas perusahaan, adalah arus kas opersional dikurangi belanja modal.

“Kami suka membeli bisnis berkualitas baik dengan kelipatan FCF kurang dari 11 sampai 12 kali. Target harga kami biasanya ditetapkan pada kisaran 15 kali. Alasan 15 kali adalah bahwa angka itu merupakan rata-rata jangka panjang di mana saham biasanya diperdagangkan. Ini juga menyiratkan hasil 6,6 persen―tidak terlalu buruk di sebagian besar kondisi dan kondisi pasar.

Ekonomi Austria dan Pasar

(hlm. 109)

Tidak seperti model makroekonomi mainstream, misalnya model Keynesian atau model Chicago School, yang melibatkan cara yang lebih matematis dalam menganalisis ekonomi, model Austria lebih berkaitan dengan observasi tindakan manusia. Model ini juga dikenal sebagai praksiologi dan bertujuan untuk memahami bagaimana individu-individu berbeda memengaruhi fenomena ekonomi.

“Aliran Austria percaya bahwa tindakan manusia tidak dapat diprediksi dan setiap orang memiliki agenda sendiri dalam situasi yang berbeda-beda, sehingga tidak ada solusi nyata untuk memulihkan situasi ekonomi riil. Bagaimanapun, dalam jangka panjang, tindakan manusia akan disesuaikan sebagaimana mestinya dan membawa perekonomian ke keadaan normal karena orang-orang secara natural adalah memiliki sifat wirausaha.”

(hlm. 110)

Sementara ekonom mainstream percaya pada ekuilibrium pasar dan persaingan sempurna, dengan masing-masing individu secara teoretis sama dan berjuang untuk tujuan yang sama, penganut aliran Austria percaya pasar dipenuhi oleh pengambil keputusan mendarah daging, yang saling bersaing dalam perekonomian secara spontan melalui trial and error. Ini artinya pasar selalu mengalami ketidakseimbangan karena individu berbeda memiliki keinginan berbeda dan secara konstan mengubah tindakan mereka, entah karena kesalahan manusia, penemuan informasi baru, revisi strategi, atau kendala personal.

“Karena perilaku manusia berubah secara konstan, bisnis bagus yang menjadi overvalued dan bisnis buruk yang menjadi undervalued pada akhirnya akan kembali ke rata-rata mereka, karena setiap pebisnis, dalam semangat seorang wirausahawan, akan memainkan perannya untuk menciptakan dan menghancurkan nilai. Karena keseimbangan sulit untuk dicapai, bisnis bisa dibidik terlalu tinggi (overshot) dan dibidik terlalu rendah (undershoot).

(hlm. 111)

Parames menekankan bahwa pembahasan ini hanya menggores permukaan ekonomi Austria. Untuk pemahaman yang lebih baik tentang aliran pemikiran ini, dia menyarankan membaca The Austrian School: Market Order and Entrepreneurial Creativity yang ditulis oleh profesor Spanyol Jesús Huerta de Soto.

Pembacaannya mengenai ekonomi Austria menunjukkan bahwa suatu periode suku bunga rendah yang berkelanjutan dan terciptanya kredit akan merangsang pinpukulan dan pertumbuhan ekonomi, tetapi ketika ekspansi kredit menjadi terlalu berlebihan, tindakan manusia secara alami akan cenderung ke arah ekstrem, sehingga menciptakan gelembung dan kemudian pecah.

(hlm. 113)

Keseimbangan Global

Bagi banyak fund investasi di seluruh dunia, “jangka panjang” adalah sebuah kemewahan. Berhadapan dengan tekanan konstan, manajer investasi diwajibkan membuktikan diri mereka dalam periode sesingkat-singkatnya untuk meningkatkan modal dan mempertahankan investor.

“Saya pikir keunggulan kompetitif Bestinver adalah bahwa ia memiliki pendekatan investasi yang sangat jangka panjang. Yang saya maksudkan dengan jangka panjang bukan empat hingga lima tahun ke depan, tapi dua puluh hingga tiga puluh tahun ke depan.

(hlm. 117)

BAB VII
Pria Sadar-

Pemasukan

Dari Inggris

Anthony Nutt

Jupiter Asset Management

(hlm. 119)

Orang bijak akan hidup dalam batas-batas kecerdasannya pun penghasilannya. ―Lord Chesterfield

(hlm. 120)


“Namun, ketika mencari investasi nilai, orang Inggris menuntut para manajer fund memberi imbal hasil dalam bentuk dividen atau pemasukan. Entah mereka adalah konglomerasi, kebutuhan pokok konsumen, atau perusahaan utilitas, investor Inggris lebih memilih tingkat kenyamanan melalui pembayaran dividen dari perusahaan karena dividen adalah satu-satunya bukti nyata dari imbal hasil investasi.”

(hlm. 122)

Pola Pikir Era Victoria

Menabung secara berkala, belanja di bawah yang bisa dihasilkan seseorang, dan hidup sederhana adalah nilai-nilai tradisional di Era Victoria Inggris. Charles Dickens menyarankan pembaca David Copperfield: “Pendapatan tahunan dua puluh pound, pengeluaran tahunan 19,6, hasilnya kebahagiaan. Pendapatan tahunan dua puluh pound, pengeluaran tahun dua puluh koma enam, hasilnya penderitaan.”

Percaya Hanya pada Penghasilan Nyata

(hlm. 131)

“Secara singkat, saya pikir hal yang paling sulit untuk dilakukan perusahaan adalah mengalokasikan modal secara efisien. Sebagai investor, tugas kami adalah menganalisis seberapa efisien mereka menggunakan belanja modal dan seberapa efisien mereka mengembalikan modal kepada pemegang saham. …”

Keberanian untuk Terus Maju

(hlm. 133)

Saya merasa bahwa investasi yang sukses lebih banyak berkaitan dengan pemikiran individu daripada konsensus umum.

(hlm. 135)

BAB VIII
Petualang Nilai

Mark Mobius

Templeton Emerging Markets Grup

(hlm. 137)

Dua jalan bercabang di hutan, dan saya―saya mengambil jalan yang jarang dilewati, dan itu yang telah membuat perbedaan. ―Robert Frost

Dimulai dengan modal awal sebesar $100 juta, Mobius dan timnya telah mengembangkan dana pasar berkembang Templeton menjadi bisnis bernilai lebih dari $50 miliar (per akhir 2011).

Berpikir Besar dan Kecil

(hlm. 144)

Sebuah pepatah Cina mengatakan bahwa “dari sepuluh orang botak, sembilan di antaranya kaya.”

Masalah adalah Peluang

(hlm. 146)

“Pasar yang menurun lahir di atas pesimisme, tumbuh di atas skeptisisme, matang di atas optimisme dan mati di atas euforia. Momen pesimisme maksimum adalah waktu tebaik untuk membeli, dan momen optimisme maksimum adalah waktu terbaik untuk menjual.”

(hlm. 149)

“Saya menghormati investor karena memproses angka-angka dan kemudian membeli dan menjual saham berdasarkan model finansial mereka. Namun metode ini hanya berhasil ketika ada sistem akuntansi yang canggih dan transparan. Jadi, pengetahuan mendalam tentang manajemen dibutuhkan,” jelas Mobius.

(hlm. 151)

Merasakan Pasar

Mobius telah mengembangkan empat aturan pokok untuk berinvestasi di pasar negara berkembang―adil (fair), efisien (efficient), cair (liquid), dan transparan (transparent)―yang membentuk akronim FELT.

Dia mengatakan, “Satu hal penting yang saya pelajari dari John [Templeton] adalah kerendahan hati. Dengan bersikap rendah hati, Anda lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan bisa lebih objektif dalam riset investasi Anda.

(hlm. 152)

“Yang paling tidak saya sukai adalah ketika saya pergi ke tempat baru dan menyaksikan lemahnya hukum dan peraturan yang secara dramatis bisa meningkatkan pasar dan hidup masyarakat. …”

(hlm. 155)

BAB IX
Pebisnis

Berorientasi Nilai

Teng Ngiek Lian

Target Asset Management

(hlm. 157)

Pengalaman bukan apa yang terjadi pada seorang manusia; pengalaman adalah apa yang manusia lakukan terhadap apa yang terjadi padanya. ―Aldous Huxley

(hlm. 158)

“Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi bisnis adalah bagian paling penting dari perempuan! Setelah Anda dapat memahami model bisnis, mengidentifikasi faktor-faktor kesuksesan yang penting, dan menentukan keunggulan kompetitif (atau kelemahan), analisis keuangan dan valuasi menjadi lebih mudah,” katanya.

(hlm. 162)

“Anda tidak benar juga tidak salah karena mayoritas berlawanan dengan Anda. Anda benar karena data dan penalaran Anda tepat.”

(hlm. 165)

“Sebagai contoh, kadang-kadang saya bertanya kepada manajemen bagaimana mereka menangani stok usang di perusahaan mereka, dan jika mereka tidak bisa atau menolak menjawab pertanyaan itu, atau jika mereka bercuap-cuap omong kosong, maka saya lebih memilih menjauh dari mereka terlepas dari mereka terlepas dari seberapa menariknya bisnis itu.”

(hlm. 166)

“Anda harus mempertimbangkan dinamika pasar dan karakteristik berbeda dari suatu bisnis. Di sini, di Asia, bahkan jika Anda menemukan industri yang tepat, Anda masih mungkin kehilangan uang. Anda sering kali harus melihat ke dalam rantai makanan suatu industri untuk melihat siapa yang berwenang dan siapa yang memiliki sweet spot (titik pada raket, bat atau tongkat golf yang paling efektif memukul bola/kok).”

Teng memberi contoh bagaimana sebuah perusahaan ritel terkemuka di Hong Kong yang menjalankan bisnis yang bagus, tetapi masih harus menutup bisnisnya karena pemilik terus menaikkan harga sewa. “Pelanggan berbasis di depan toko, dan toko itu tetap terpaksa ditutup. Apa maknanya bagi investor?” tanya dia.

Gaya hidup Nilai

(hlm. 170)

Kemudian saya semakin banyak berpikir tentang hal itu dan menyadari bahwa perusahaan-perusahaan Internet tidak berbeda dengan perusahaan non-internet. Mereka masih harus membayar pajak, bunga, gaji, sewa, dan biaya-biaya lain. Hanya saja mereka tidak menghasilkan uang nyata.

(hlm. 171)

Seorang value manager yang belum pernah berlangganan Bloomberg atau Reuters, Teng tidak percaya untuk mengikuti perubahan harga saham menit demi menit . bagaimanapun, value investing adalah soal membeli bisnis bagus, dan fluktuasi harga saham tidak ada hubungannya dengan itu.

(hlm. 173)

BAB X
Value Investing

Di Dekade

Yang Hilang

Shuhei Abe

SPARX Group

(hlm. 175)

Dalam perjuangan untuk bertahan hidup, yang terkuat menjadi pemenang dengan mengorbankan pesaing mereka karena paling sukses dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. ―Charles Darwin

Berawal di Bidang Musik

(hlm. 179)

Demikian juga halnya dengan investasi. Anda bisa menjadi bergairah pada investasi, tetapi jika Anda ingin menjadi seorang investor profesional, Anda perlu mengembangkan suatu sistem dan memiliki talenta untuk menemukan investasi yang bagus secara berulang-ulang.

Belajar dari Barat

(hlm. 181)

“Saya yakin manajer investasi di Tennessee terkesan dengan kegigihan dan kejujuran saya. Meskipun awalnya mereka tidak memberi saya bisnis apa pun, saya mengambil inisiatif untuk bertemu dengan mereka setiap bulan.

Mencari Nilai

(hlm. 187)

Anda harus bertanya pada diri sendiri: Mengapa bisnis ini menghasilkan uang? Apa sweet spot-nya?

(hlm. 191)

BAB XI
Pancaran

Menteri Abadi

Dari Pikiran Nilai

V-Nee Yeh

Value Partners Group

(hlm. 193)

Mudah di dunia untuk hidup sejalan pandangan dunia; mudah dalam kesendirian untuk hidup sejalan keinginan kita sendiri, tetapi orang besar adalah dia yang di tengah-tengah keramaian mempertahankan secara sempurna kemandirian dari kesendiriannya. ―Ralph Waldo Emerson

(hlm. 194)

“… Dalam hal ini, menghasilkan arus kas dalam bisnis menjadi landasan paling fundamental dan rasional untuk menentukan nilai,” jelas Yeh.

Jalan Multidisiplin

(hlm. 195)

“… Saya memutuskan untuk kuliah di Williams College hanya karena merupakan institusi liberal, dan menjadi liberal adalah sesuatu yang keren pada tahun 1970-an.”

(hlm. 196)

Berasal dari kecenderungan dan keyakinan kirinya bahwa masyarakat tanpa kelas harus memberikan kesempatan kepada semua tanpa prasangka karena kelahiran, kelas, ras, atau latar belakang, dalam kuliah hukumnya, Yeh ingin meneliti bagaimana kostitusi berbeda secara juristis membentuk perilaku masyarakat berbeda. Dengan mendalami subjek seperti itu, barangkali dia bisa menemukan makna dalam hidup dan menemukan jalur karier.

(hlm. 197)

“… Pelajaran itu menyakitkan tetapi penting sekali dalam karier investasi saya, karena saya belajar pentingnya melakukan uji tuntas (due diligence) sendiri sebelum membeli apa pun dan tidak pernah menerima begitu saja nasihat investasi dari siapa pun!”

Mencari Harga yang Nyaman

(hlm. 199)

Slogannya, “Kaya itu mulia”, membangkitkan minat untuk berinvestasi di pasar berbahasa Cina, seperti Hong Kong, Taiwan, dan Singapura. Pada saat itu, Analis Morgan Stanley, Barton Biggs, bahkan mengatakan bahwa dia “maximum bullish” mengenai perekonomian Cina.

Menjadi Manusia Nilai

(hlm. 207)

“Tidur cepat dan bangun pagi-pagi membuat seseorang menjadi sehat, kaya, dan bijaksana.”

(hlm. 209)

BAB XII
Value Investor

Secara Kebetulan

Cheah Cheng Hye

Value Partners Group

(hlm. 212)

“Ketika saya berumur 25 tahun, saya mengubah tanda tangan pribadi saya menjadi ‘Learn’ karena saya tahu terlalu sedikit tentang dunia dan ingin belajar hal baru setiap hari. Bahkan, saya percaya bahwa belajar adalah satu-satunya cara untuk menjadi manusia beradab dan bertanggung jawab!”

(hlm. 214)

“Rencana jangka panjang tidak ada dalam agenda saya. Saya melayang dari satu situasi ke situasi lain, hanya merespons kesempatan ketika kesempatan itu muncul. Kurangnya minat saya pada investasi saat itu tidak terlalu mengejutkan: saya memang tidak punya uang untuk berinvestasi”.

“… Saya terpesona oleh bagaimana Inggris, sebuah negara kepulauan kecil, berhasil mendominasi dunia selama bertahun-tahun. Hal ini saja sudah merupakan salah satu keajaiban dunia!”

Membuka Toko Hobi Investasi

(hlm. 216)

“Dalam pertemuan awal kami, Hsieh bertanya mengapa dia harus mempekerjakan saya. Saya menjawab bahwa dalam bisnis apa pun, ada nilai-tambah, dan kemudian ada nilai tambah ‘terdiferensiasi’. Kendati semua orang mencoba memberi nilai tambah pada apa pun yang dia lakukan, saya bisa memberikan sesuatu yang berbeda berkat latar belakang saya dalam dunia jurnalisme dan riset saya tentang berbagai topik. Analisis saya akan memberi perspektif berbeda dari kompetitor saya. Pada dasarnya, keahlian saya tidak ada duanya.”

(hlm. 217)

Kemampuannya menganalisis pasar saham tidak hanya dari sudut pandang keuangan, tetapi juga dari perspektif sejarah, politik, dan sosial memungkinan Cheah untuk menafsirkan realitas ekonomi secara lebih akurat dibandingkan rekan-rekannya.

(hlm. 218)

Membangun Kuil Nilai

(hlm. 220)

Cheah berharap agar penandatanganan “My Promise” akan mendorong seluruh karyawannya menjalani kehidupan yang bermoral dan terhormat. Untuk menyingkirkan bajak laut finansial yang menyamar, dia mencari apa yang dia sebut “kemampuan belajar” (learn-ability) dan “kemampuan mengajar” (tech-ability)

Skor tinggi di kedua kategori membutuhkan pikiran yang terbuka, kerendahan hati, dan kemauan untuk berbagi.

(hlm. 221)

Ini mungkin terdengar aneh, tetapi tujuan utama saya adalah untuk mengindustrialisasikan proses investasi ini dan mengubah Value Partners menjadi sebuah pabrik yang menghasilkan ide-ide value investing.

Proses Terindustrialisasi

Dalam merumuskan ide-ide investasi, Cheah dan timnya mencari tiga R: right business (bisnis yang tepat) yang dioperasikan oleh right people (orang yang tepat) dan dijual pada right price (harga yang tepat).

(hlm. 222)

Para analis sisi jual cenderung merekomendasikan saham-saham Kategori 2, yang mana kami selalu skeptis. Adapun saham Kategori 3 adalah saham-saham yang direkomendasikan oleh media dan sopir taksi. Kami membidik saham Kategori 1 secara konsisten dan menunggu saham tersebut menjadi saham Kategori 2. Ketika mulai mendekati Kategori 3, kami jual.”

Pada 1990-an, Security Analysis dari Benjamin Graham menjadi buku referensi tim, tetapi setelah itu mereka menggunakan karya Martin Fridson, Financial Statement Analysis: A Practitioner’s Guide.

(hlm. 223)

“Untuk menghindari keraguan semacam itu, kami tidak pernah menyalahkan siapa pun karena membuat kesalahan investasi.”

“Mereka yang tahu mengetahui bahwa mereka tidah tahu apa-apa, dan mereka yang tahu bahwa mereka tidak tahu mengetahui segalanya.”

(hlm. 225)

Memanfaatkan ukuran dan reputasi kami, kami sering menyusun kesepakatan untuk membeli satu blok saham tunggal langsung dari perusahaan, daripada membeli di pasar terbuka. Dalam istilah Amerika, ini dikenal sebagai investasi pribadi dalam ekuitas publik (private investment in public equities), atau membeli dengan harga pasar yang didiskon atau menyusun sebuah obligasi konversi (convertible bond) dengan perusahaan.”

Parade Nilai ke Depan

(hlm. 226)

“Melakukan hal ini memungkinkan kami untuk mempertahankan budaya unit kecil sementara menjadi besar secara keseluruhan.”

(hlm. 227)

Hingga kematiannya pada tahun 1997, Deng adalah penyokong utama “empat modernisasi” yang awalnya ditetapkan pada tahun 1960 untuk memperkuat pertanian, industri, pertahanan nasional, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(hlm. 229)

BAB 13
Lahirnya Seorang
Value Investor

(hlm. 232)

“Jika Anda orang yang tenang dan sabar, maka pendekatan value investing barangkali tepat bagi Anda, tetapi jika Anda tidak bisa diam dan agresif, maka gaya lebih berorientasi ke trading barangkali lebih pas.”

Value investing adalah fokus buku ini. Meskipun saya tentu saja tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa bentuk-bentuk lain dari investasi bisa berhasil, pertemuan saya dengan 12 investor sukses dari seluruh dunia telah meyakinkan saya bahwa value investing terbukti berhasil di berbagai negara, dan bahwa filosofi yang mendasarinya masih sama berlakunya pada saat sekarang seperti ketika Benjamin Graham pertama kali mulai mempromosikannya pada tahun 1920.

Konstruksi Portofolio Sederhana

“Sederhana” (humble) barangkali kita yang paling pas untuk menggambarkan beberapa value investor yang ditampilkan dalam buku ini. Meskipun kerendahan hati adalah kebajikan yang sudah tertatanam dalam diri mereka, dalam berinvestasi hal itu diterjemahkan ke dalam konsep margin of safety , yang mengawal ketidakpastian.

(hlm. 233)

Dalam hal ini, diverifikasi adalah pilihan tindakan natural.

(hlm. 234)

Misalnya, Anthony Nutt yang berhasil di London memiliki 100 hingga 110 saham dalam dana investasinya, tapi 10 besar kepemilikan biasanya mencapai 40 persen dari keseluruhan portofolionya.

(hlm. 236)

Membaca untuk Ide

Orang sering bertanya bagaimana investor nilai sukses melahirkan ide-ide investasi mereka. Jawaban yang sederhana adalah bahwa mereka membaca banyak buku.

(hlm. 237)

“Keberuntungan adalah saat persiapan untuk kesempatan!”

(hlm. 241)

Memiliki Temperamen yang Tepat

“Bagaiman bisa ada begitu sedikit value investor di luar sana?” Jawaban dari dia adalah bahwa mereka harus terima berada pada posisi tertinggal dari sesamanya dan bahwa mereka akan menderita secara psikologis dan finansial pada saat melakukannya.

“Harga adalah apa yang Anda bayar, nilai adalah apa yang Anda dapatkan.”

Artikel Terkait

Pedoman Lengkap Legal Due Diligence dan Legal Opinion dalam Rangka Initial Public Offering oleh Mario W. Sutantoputra dan Sarmauli Simangunsong

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!