Berikut ini adalah kutipan-kutipan yang saya kumpulkan dari buku Mendaki Tangga Yang Salah oleh Eric Barker.
Tanpa harus membacanya semua, Anda mendapatkan hal-hal yang menurut saya menarik dan terpenting.
Saya membaca buku-buku yang saya kutip ini dalam kurun waktu 11 – 12 tahun. Ada 3100 buku di perpustakaan saya. Membaca kutipan-kutipan ini menghemat waktu Anda 10x lipat.
Selamat membaca.
Chandra Natadipurba
===
Mendaki Tangga Yang Salah
Sebagian Besar Hal yang Anda Ketahui tentang Kesuksesan Adalah Salah Besar
Oleh: Eric Barker
Cetakan pertama: 2019
Alih bahasa: Susi Purwoko
Desain isi: Fajarianto
Desain sampul: Isran Febrianto
GM 619221011
ISBN: 978-602-03-8817-5
Apa yang Benar-Benar Menghasilkan Kesuksesan?
(hlm. xiii)
Outside Magazine menyatakan bahwa Race Across America adalah lomba ketahanan paling keras yang tak ada tandingannya. Para pesepeda berkendara lebih dari tiga ribu mil dalam waktu kurang dari dua belas hari, mulai dari San Diego ke Atlantic City.
(hlm. xiv)
Dalam artikel New York Times, Dan Coyle mengungkapkan keunggulan Robic di atas pesaingnya yang menjadikannya sebagai pesepeda terbaik dalam Race Across America:
Ketidakwarasannya.
(hlm. xv)
Semua ini memunculkan sebuah pertanyaan yang serius: Apa sih yang benar-benar menghasilkan kesuksesan?
(hlm. xvi)
Kedua sisi akan diberi kesempatan untuk membela diri. Lalu, kita akan memilih jawaban dengan manfaat paling besar dan resiko terkecil.
Bab 1
Jika Ingin Sukses,
Haruskah Kita Bermain Aman Dan Melakukan Apa yangDiperintahkan kepada Kita?
Diperintahkan kepada Kita?
(hlm. 1)
Ashlyn Blocker tidak merasakan nyeri.
Malah sebenarnya, ia tidak pernah merasakan nyeri. Bagi orang awam, dia adalah gadis remaja yang normal, tetapi karena dia tidak memiliki gen SCN9A, sarafnya tidak terbentuk sebagaimana saraf kita. Sinyal-sinyal nyeri tidak bisa mencapai otaknya.
(hlm. 3)
Pada umumnya kita dianjurkan untuk bermain aman, tetapi apakah melakukan “Hal yang benar” yang normalnya dianjurkan dan tidak mengambil risiko menghadapi pasang surut dari apa yang ekstrem adalah jalan menuju sukses—atau menuju “Biasa-biasa saja”?
Karen Arnold, seorang peneliti di Boston College, mengikuti 81 orang lulusan terbaik SMA sejak mereka diwisuda untuk melihat menjadi apakah kelak para unggulan akademik ini.
Tetapi, berapa banyak dari lulusan terbaik ini yang kemudian melanjutkan untuk mengubah dunia, menjalankan dunia, atau mengesankan dunia? Sepertinya jawabannya sangat jelas: nol.
(hlm. 4-5)
Jadi, mengapa orang-orang nomor satu disekolah jarang menjadi orang nomor satu dikehidupan nyata? Ada dua sebab. Pertama, sekolah menghadiahi siswa yang secara konsisten melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Nilai akademis hanya memiliki sedikit korelasi dengan tingkat kecerdasan (tes-tes standar lebih bagus dalam mengukur IQ). Tetapi, nilai akademis adalah peramal yang sangat bagus untuk kedisiplinan, kesungguhan, dan kemampuan untuk mematuhi aturan.
Banyak dari lulusan terbaik mengakui bahwa mereka bukanlah yang tercerdas di kelas, mereka hanyalah pekerja terkeras.
Penyebab kedua adalah sekolah menghadiahi kaum generalis. Tidak banyak pengakuan yang diberikan kepada passion atau kemahiran siswa. Tetapi, dunia nyata melakukan hal yang sebaliknya. Arnold mengatakan, “Mereka (para lulusan terbaik) itu utuh dan sukses, secara pribadi maupun profesional, tetapi mereka tidak pernah mengabdi total ke satu area di mana mereka menuangkan seluruh gairahnya. Biasanya itu bukanlah resep meraih kehebatan dan keunggulan.
(hlm. 5)
Pendekatan generalis ini tidak menjurus pada kemahiran. Padahal, pada akhirnya hampir semua dari kita memasuki karier di mana satu keterampilan akan lebih di hargai da keterampilan-keterampilan lainnya tidak dianggap terlalu penting.
Ironisnya, Arnold menemukan bahwa siswa-siswa cerdas yang menikmati kegiatan belajar berjuang keras di SMA. Mereka memiliki passion yang ingin mereka fokuskan, lebih berminat mencapai penguasaan materi, dan merasa bahwa struktur sekolah menghambat mereka. Sementara itu, para lulusan terbaik sangatlah pragmatis. Mereka mengikuti aturan dan lebih menghargai nilai A dari pada keterampilan serta pemahaman yang mendalam.
Sekolah memiliki aturan yang jelas, sedangkan hidup sering kali tidak memiliki aturan yang jelas.
Penelitian Shawn Achor di Harvard menunjukan bahwa nilai akademis tidak lebih akurat dalam meramalkan kesuksesan dalam kehidupan dibandingkan tindakan melempar dadu. Sebuah kajian pada lebih dari tujuh ratus jutawan Amerika menunjukan bahwa rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif mereka adalah 2.9.
Mengikuti aturan tidaklah menciptakan kesuksesan; ia hanya menghapus ekstremis—ekstrem bagus dan ekstrem buruk.
(hlm. 6)
Jadi jika mereka yang mematuhi aturan tidak berakhir di posisi puncak, lalu siapa yang mencapai posisi puncak itu?
(hlm. 7)
Gautam Mukunda berspekulasi bahwa hasil penelitian yang tidak menentu itu terjadi karena pada dasarnya ada dua jenis pemimpin. Jenis yang pertama mencapai posisinya melalui saluran-saluran resmi, mendapatkan kenaikan jabatan, bermain sesuai aturan, dan memenuhi harapan. Para pemimpin seperti Neville Chamberlain ini telah “Tersaring”. Jenis yang kedua tidaklah mencapai posisinya melalui peringkat; mereka datang lewat jendela: wirausahawan yang tidak menunggu orang lain untuk menaikkan jabatannya; para wakil presiden Amerika Serikat yang tanpa diduduga diserahi jabatan kepresidenan, seperti yang membuat terpilihnya Abraham Lincoln. Kelompok ini “Tidak tersaring”.
(hlm. 8)
Akan tetapi, para calon yang tidak tersaring belum pernah dicermati oleh sistem dan tidak bisa diandalkan untuk membuat keputusan-keputusan yang “Bisa disetujui”. Mereka melakukan hal-hal yang tak terduga, memiliki latar belakang yang berbeda, dan sering kali tidak bisa diprediksi.
Dalam tesis doktoralnya, mukunda menerapkan teori ini kepada semua Presiden Amerika Serikat, mengevaluasi mana pemimpin yang tersaring dan tidak tersaring, dan menentukan apakah mereka pemimpin yang hebat. Hasilnya sangat mengejutkan. Teorinya meramalkan dampak presidensial dengan keyakinan statistik yang nyaris tidak pernah ada yaitu 99%.
Para pemimpin yang telah tersaring tidak “Mengguncang kapal”. Para pemimpin yang tidak tersaring tak bisa menahan diri untuk tidak “Mengguncang kapal”. Sering kali mereka mematahkan berbagai hal, tetapi terkadang yang mereka patahkan adalah hal-hal semacam perbudakan, seperti yang dilakukan oleh Abraham Lincoln.
(hlm. 13)
Penulis biografi Kevin Bazzana berkata, “Itulah ciri dari seorang eksentrik sejati—tidak menganggap dirinya eksentrik, bahkan ketika setiap pikiran, kata, dan perbuatannya membuatnya berbeda dari semua orang lain didunia.”
Berbeda halnya dengan anggrek. Jika Anda tidak merawatnya dengan baik, mereka akan meranggas mati. Namun, jika dirawat dengan baik, mereka mekar menjadi bunga paling indah yang bisa orang bayangkan.
(hlm. 15)
Seperti yang dikatakan oleh penulis David Dobbs dalam tulisan the atlantic, “Gen yang sama yang paling menyusahkan kita sebagai spesies, yang menimbulkan perilaku menghancurkan diri dan antisosial, juga mendasari kemampuan untuk menyesuaikan diri dan keberhasilan evolusioner yang luar biasa pada manusia. Dengan lingkungan dan pengasuhan yang buruk, anak-anak anggrek bisa berakhir sebagai orang yang depresi, kecanduan obat-obatan, atau masuk penjara—tetapi dengan lingkungan yang benar dan pengasuhan yang baik, mereka bisa tumbuh menjadi orang-orang yang paling kreatif, sukses, dan bahagia di masyarakat.”
(hlm. 16)
Tetapi, Mark Levine dan Michael Sokolove menulis untuk Now York Times, menceritakan sekumpulan ciri ganjil dari phelps yang menjadikannya sangat cocok untuk menjadi perenang yang menakjubkan. Ya, ia kuat dan ramping, tetapi untuk pria setinggi enam kaki empat inci, proporsi tubuhnya tidak normal. Tungkai kakinya pendek dan batang tubuhnya panjang—menjadikan tubuhnya mirip perahu kano.
(hlm. 17)
Mengapa beberapa orang berakhir dengan begitu cemerlang gila-gilaan dan beberapa lainnya berakhir dengan benar-benar gila? Dean Keith Simonton mengatakan bahwa ketika para genius melakukan tes kepribadian, “Nilai patologi mereka berada di rentang tengah. Para pencipta menunjukan psikopatologi yang lebih besar dibandingkan orang rata-rata, tetapi lebih sedikit dibandingkan psikotik yang sesungguhnya. Sepertinya mereka memiliki keganjilan dalam jumlah yang tepat.”
Militer Israel membutuhkan orang yang bisa menganalisis citra satelit untuk melihat adanya ancaman. Mereka membutuhkan serdadu yang memiliki keterampilan visual yang menakjubkan, yang tidak akan bosan melihat ketempat yang sama sepanjang hari, dan bisa melihat perubahan-perubahan yang samar. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi Divisi Visual Intelligence dari IDF menemukan rekrutan yang sempurna di tempat yang paling tidak diduga. Mereka mulai merekrut orang-orang yang mengalami autisme orang orang ini mungkin mengalami kesulitan dalam interaksi pribadi,tetapi banyak yang sangat unggul dalam tugas visual, misalnya pada permainan puzzle.
(hlm. 19)
Penelitian menunjukan bahwa orang-orang yang sangat kreatif adalah orang yang lebih arogan, tidak jujur, dan tidak teratur.
(hlm. 20)
Dalam kinerja yang ekstrem, angka rata-rata tidaklah penting; yang penting adalah varian, penyimpangan dari normal secara universal, manusia berusaha untuk menyaring keluar apa yang terburuk untuk meningkatkan angka rata-rata, tetapi dengan melakukan ini, kita juga mengurangi varian. Membuang sisi kiri dari kurva lonceng akan menaikan angka rata-rata, namun selalu ada kualitas yang kita anggap berada di sisi kiri tetapi ternyata juga berada di sisi kanan.
Dalam kajiannya, The Mad-Genius Paradox, Dean Keith Simonton menemukan bahwa orang yang agak kreatif memiliki mental yang lebih sehat dibandingkan rata-rata—tetapi orang yang sangat kreatif memiliki kelainan mental yang jauh lebih tinggi.
(hlm. 21)
Ini selalu terlihat diberbagai jenis kelainan—dan bakat. Kajian-kajian menunjukan bahwa orang orang yang memiliki gangguan pemusatan perhatian (ADD) adalah orang yang lebih kreatif.
Kajian lain dari Journal of Personality and Social Psychology menunjukan bahwa Presiden Amerika Serikat yang sukses juga menunjukan nilai yang lebih tinggi pada karakteristik psikopatik.
Marcolm Gladwell memopulerkan penelitian K. Anders Ericsson yang menunjukan bahwa diperlukan sekitar sepuluh ribu jam upaya untuk menjadi seorang ahli dalam sesuatu. Ada reaksi alami kepada jumlah jam yang begitu besar: mengapa orang mau melakukan itu?
Ketika gagasan ini dibingkai oleh istilah “Keahlian”, kita segera mengaitkannya dengan kata-kata yang positif, misalnya “Pengabdian” dan “Passion”, tetapi sebenarnya menghabiskan begitu banyak waktu dan kerja keras untuk sesuatu yang tidak esensial pasti mengandung unsur obsesi.
(hlm. 22-23)
Dalam kajiannya yang berjudul unik The Mundanity of Excelence, Daniel Chambliss mencermati pengabdian yang ekstrem dan latihan rutin yang monoton dan tidak beragam dari para perenang tingkat puncak. Mengingat mereka melakukan semua ini setiap hari selama bertahun-tahun tanpa akhir, kata pengabdian terdengar palsu. Anda akan lebih menganggukan kepala ketika mendengar kata “obsesi”.
Para wirausahawan Silicon Valley yang ambisius telah menjadi ikon yang dihormati dan dikagumi pada zaman modern. Apakah mereka cocok dengan stereotip? Energi yang sangat besar. Tidak terlalu membutuhkan tidur. Pengambil resiko. Percaya diri dan karismatik. Nyaris angkuh. Luar biasa ambisius. Gelisah dan terus bergerak.
Tentu saja. Tetapi semua ini juga adalah ciri-ciri yang berkaitan dengan suatu kondisi klinis yang disebut hipomania. Psikolog Johns Hopkins, John gartnet, telah melakukan kajian yang menunjukan bahwa ini bukanlah kebetulan. Mania kelas berat akan membuat orang tidak bisa berfungsi di masyarakat normal. Tetapi, hipomania menghasilkan sebuah mesin yang gelisah, euforik, impulsif yang meledak ke arah tujuannya sambil tetap terhubung (bahkan jika hanya terhubung secara longgar) dengan realitas.
(hlm. 23)
Dalam makalah mereka, The Economic Value of Breaking Bad: Misbehavior, Schooling, and the Labor Market, para pengarang menunjukan bahwa upaya mengurangi agresivitas dan perilaku buruk pada anak-anak lelaki memang meningkatkan nilai akademisnya, tetapi juga mengurangi penghasilan dimasa hidupnya. Anak-anak yang sulit diatur akhirnya bekerja dalam waktu yang lebih panjang, lebih produktif, dan penghasilannya tiga persen lebih banyak daripada anak-anak yang penurut.
(hlm. 24)
Mereka semua kehilangan orangtuanya sebelum mencapai usia enam belas tahun. Daftar dari para yatim piatu yang menjadi sukses besar—atau paling sedikit sangat berpengaruh—tentu lebih panjang dari ini dan kita termasuk lima belas Perdana Menteri Inggris.
Tidak diragukan bahwa kehilangan orang tua di usia belia adalah hal yang menghancurkan, dengan efek negatif yang besar. Tetapi bagi beberapa orang, seperti yang ditunjukan oleh Dan Coyle dalam The Talent Code, para peneliti berteori bahwa tragedi seperti itu menanamkan perasaan pada anak bahwa tragedi seperti itu menanamkan perasaan pada anak bahwa dunia ini tidak aman dan bahwa diperlukan energi dan upaya yang sangat besar untuk menyintas. Berkat kepribadian dan situasi unik mereka, para yatim piatu ini mengimbanginya secara berlebihan dan mengubah tragedi menjadi bahan bakar bagi kehebatan.
(hlm. 26)
Dalam buku Management Challenges for 21ₛₜ Century, Peter Druker, pemikir yang mungkin paling berpengaruh di bidang manajemen, mengatakan bahwa untuk sukses di sepanjang kehidupan kerja Anda—yang mungkin merentang di berbagai pekerjaan, industri, dan karier—semuanya berhulu pada apa yang dikatakan oleh mukunda: mengenali diri Anda.
(hlm. 27)
Untuk menemukan apa saja yang bisa Anda lakukan dengan pandai dan konsisten, ia menganjurkan sebuah sistem yang ia sebut “Analisis umpan balik”. Sederhananya, ketika Anda menjalankan suatu proyek, tulislah apa yang Anda pikir akan terjadi, lalu kelak perhatikan hasilnya. Seiring berjalannya waktu, Anda akan melihat apa yang bisa Anda lakukan dengan baik dan apa yang tidak.
Dengan menemukan apakah Anda masuk ke kelompok tersaring atau tidak tersaring dan mengetahui kekuatan Anda, Anda sudah jauh di depan sebagian besar orang lain dalam soal mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Penelitian psikologi positif modern telah berulang kali menunjukan bahwa salah satu kunci kebahagiaan adalah menekankan apa yang mereka sebut “kekuatan khas”. Penelitian Gallup menunjukan bahwa semakin banyak jam yang bisa Anda habiskan untuk melakukan apa yang bisa Anda lakukan dengan pandai, semakin sedikit stres yang Anda rasakan dan semakin banyak Anda tertawa, tersenyum, dan merasa diperlakukan dengan hormat.
Setelah Anda mengetahui jenis orang seperti apakah Anda dan kekuatan khas Anda, bagaimana Anda bisa bertumbuh? Ini menjerumus ke nasihat kedua mukunda: memilih kolam yang tepat.
BAB 2
Apakah Orang yang Baik Hati Adalah Orang yang Terakhir Mencapai Garis Finis?
Pelajaran tentang kepercayaan, kerja sama, dan kebaikan hati… dari anggota geng, bajak laut, dan pembunuh berantai
(hlm. 33)
Apakah orang yang curang dan melanggar aturan lebih sering sukses? Apakah dunia ini adil? Bisakah orang baik menjadi maju atau apakah mereka terkutuk menjadi orang kalah? Apakah orang yang baik hati adalah orang yang terakhir mencapai garis finis?
(hlm. 34)
Jennifer Chartman, seorang profesor di University of California di Berkeley, melakukan sebuah kajian untuk melihat kapan sanjungan akan berakibat buruk… tetapi ia tidak pernah menemukannya.
Pelajaran dari kasus-kasus orang yang bisa mempertahankan dan kehilangan pekejaannya adalah: selama Anda bisa membuat bos Anda bahagia, kinerja tidaklah terlalu penting dan, sebaliknya, jika Anda mengesalkan mereka, kinerja tidak akan menyelamatkan Anda.
(hlm. 35)
Malah sebenarnya, menjadi orang yang menyebalkan membuat orang lain memandang Anda sebagai orang yang lebih berdaya. Mereka yang melanggar aturan dipandang lebih berdaya dibandingkan mereka yang patuh.
(hlm. 36)
Mengapa orang brengsek bisa sukses? Memang beberapa di antaranya adalah orang yang curang dan jahat, tetapi ada sesuatu yang positif bisa kita pelajari dari mereka: mereka asertif dalam mengajukan apa yang mereka inginkan dan mereka tidak takut memberitahukan apa yang telah mereka capai kepada orang lain.
(hlm. 37)
Penelitian yang dilakukan oleh Dan Ariely dari Duke University menunjukan bahwa melihat orang lain berbuat curang dan “Berhasil” akan meningkatkan kecurangan diseluruh kelompok.
(hlm. 41)
Ketika Anda mengenal dan memercayai seseorang, itu membuat transaksi menjadi lebih mulus dan cepat. Itu berarti, semakin banyak transaksi yang terjadi menghasilkan pasar yang lebih bagus dan lebih banyak nilai bagi setiap orang yang terlibat. Sebenarnya, ini tidak ada bedanya dengan geng-geng dipenjara. Bayangkan saja ini seperti ulasan yang baik di eBay untuk Anda sebagai agen penjualan obat terlarang. “PENJUAL YANG HEBAT! A ++++++, saya pasti akan membeli lagi.”
(hlm. 42-43)
Penelitian menunjukan bahwa penjara-penjara di Amerika Serikat berjalan dengan lebih mulus jika memiliki geng-geng dibandingkan penjara yang tidak punya geng.
Jadi, mengapa kita memiliki kesan tentang mereka sebagai orang-orang kejam yang haus darah? Ini disebut pemasaran. Akan jauh lebih mudah, murah, dan aman untuk membuat orang menyerah dengan cepat karena mereka takut pada Anda dibandingkan harus menjalani setiap pertempuran, jadi para bajak laut cukup cerdas untuk menumbuhkan citra sebagai orang barbar.
(hlm. 44)
Bisnis yang baik adalah memperlakukan orang dengan benar. Ini memberi keunggulan pada mereka dalam merekrut dan memelihara bakat-bakat terbaik. Diperkirakan bahwa rata-rata kapal bajak laut memiliki sekitar 25% anggota yang berkulit hitam. Terlepas dari rasnya, setiap anggota kru mempunyai hak untuk memberi suara untuk isu-isu yang ada di kapal dan dibayar dengan pembagian yang setara. Ini terjadi pada awal 1700-an. Amerika Serikat belum menghapus perbudakan sampai lebih dari seratus lima puluh tahun kemudian.
(hlm. 47)
Para pemberi ditemukan di bagian teratas dan terbawah. Kajian-kajian yang sama itu menunjukkan bahwa sebagian besar insinyur yang produktif, mahasiswa dengan nilai tertinggi, dan pramuniaga yang mendapatkan pendapatan terbesar, semuanya adalah pemberi.
(hlm. 50)
Siapakah musuh terbesar dari para pengambil? Para pengambil lainnya, kata penelitian Adam Grant. Ketika para pemberi mendapat banyak bantuan dari pembeli lainnya dan menerima perlindungan dari para penyeimbang—yang percaya bahwa untuk memelihara keadilan, tindak kebaikan harus dihargai—mereka hanya perlu mencemaskan pengambil. Sementara itu, akhirnya pengambil tidak disukai oleh semua orang, termasuk pengambil lainnya.
(hlm. 51)
Kerja sukarela selama dua jam seminggu itu? Ya, dan jangan melakukannya lebih banyak.
(hlm. 54)
Sistem etika mana yang pada akhirnya berjaya? Yang sangat mengejutkan, program yang paling sederhanalah yang memenangkan turnamen. Program itu hanya terdiri dari dua baris kode komputer. Dan itu adalah sesuatu yang sudah kita semua kenal: saling membalas (tit for tat [TFT]).
(hlm. 55)
Daya ajaib apa yang dimiliki oleh strategi kecil yang sederhana ini? Axelrod menetapkan bahwa ada beberapa hal kunci yang membuat dua baris kode itu menjadi istimewa. Ia melihat hal yang sama yang telah kita lihat ketika kita mencermati metode-metode kemurahan hati, misalnya menjadi seorang Pemberi—pada saat awal, orang baik terkalahkan. Mirip dengan kajian Bad Is Stronger Than Good, orang-orang jahat langsung beruntung di interaksi awal. Bahkan TFT, yang akhirnya juara, selalu rugi pada saat awal karena pada awalnya ia bekerja sama. Tetapi seiring berjalannya waktu, orang-orang jahat tidak bisa menandingi keuntungan besar yang didapatkan dari kerja sama. Ketika TFT bertemu dengan program yang bekerja sama pada setiap babak, keberuntungannya luar biasa besar. Bahkan, program-program seperti penguji (yang mundur jika ketahuan curang) belajar bahwa bekerja sama akan lebih menguntungkan daripada keuntungan kecil yang didapatkan dari kecurangan.
(hlm. 56)
TFT juga menunjukan sesuatu yang vital: pengampunan. Dengan tidak bersikap rumit, dengan hanya mengingat apa yang dilakukan oleh pemain lain beberapa saat sebelumnya, TFT bisa menjadi yang terbaik pada hampir semua program lain yang tidak benar-benar jahat atau benar-benar acak. TFT bukan hanya pekerja sama atau penghukum, tetapi juga seorang guru. Ia menunjukan cara bermain yang lebih baik kepada pemain lain. Axelrod mengatakan bahwa salah satu alasan dari mengapa program yang tidak terlalu baik berkinerja buruk adalah karena mereka tidak bisa memaafkan dan terjebak dalam spiral yang mematikan.
(hlm. 57)
Kita mendapatkan reputasi. Sebagian besar dari interaksi kita adalah anonim. Sebagian besar dari kita berinteraksi dengan orang yang sama secara berulang-ulang.
(hlm. 58)
Sementara itu, ibu Anda (mudah-mudahan) akan tinggal bersama Anda sampai akhir. Itulah sebeb para ibu mendapatkan reputasinya (sebagai orang baik). Semakin panjang waktu yang kita siapkan untuk berinteraksi dengan seseorang, semakin baik perilaku yang bisa kita harapkan.
(hlm. 59)
JANGAN IRI
Hanya karena orang lain menang, bukan berarti Anda kalah.
(hlm. 60)
JANGAN MENJADI ORANG PERTAMA YANG BERBUAT BURUK
Ingatlah, semua pemenang besar adalah orang yang bersikap baik dan semua pecundang besar memulai dengan penghianatan.
TIMBAL BALIK DALAM KERJA SAMA DAN KEBURUKAN
Dalam turnamen, memulai pertengkaran akan menghaasilkan nilai yang rendah, tetapi membalas akan meningkatkan nilai.
JANGAN MENJADI TERLALU PINTAR DAN RUMIT
TFT adalah yang paling sederhana dari semua sistem itu, dan satu-satunya cara untuk lebih meningkatkannya adalah dengan menambahkan beberapa pengampunan di sana-sini.
(hlm. 61)
Dalam permainan “Ya” atau “Tidak”, misalnya permainan catur, Anda menginginkan niat Anda tidak bisa dibaca jelas, tetapi dalam permainan Dilema Tahanan justru sebaliknya. Anda menginginkan pemain lain melihat apa yang Anda lakukan agar mereka bisa bergabung dengan Anda. Seringnya hidup lebih mirip dengan permainan Dilema Tahanan.
(hlm. 62)
ATURAN 1: MEMILIH KOLAM YANG TEPAT
Kajian Terman, yang mengikuti lebih dari seribu orang dari masa muda sampai meninggal, menyimpulkan bahwa orang-orang yang mengitari kita sering kali menentukan akan menjadi seperti apakah diri kita.
(hlm. 63)
ATURAN 2: BEKERJA SAMA TERLEBIH DAHULU
Anjuran nomor satunya adalah “Mereka perlu menyukai Anda”.
(hlm. 64)
ATURAN 3: TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI BUKANLAH TINDAKAN TERPUJI, TETAPI TINDAKAN KONYOL
Ternyata, cara terbaik untuk menghukum para Pengambil di tempat kerja adalah gosip. memperingatkan orang lain tentang Pengambil akan membuat Anda merasa lebih baik dan bisa membantu mencegah perilaku yang buruk.
(hlm. 65)
ATURAN 4: BEKERJA KERAS—TETAPI PASTIKAN KERJA KERAS ITU DILIHAT ORANG
Kerja keras tidak akan berbuah jika bos Anda tidak mengetahui kepada siapa ia harus memberi penghargaan. Apakah Anda mengharapkan sebuah produk yang hebat bisa terjual tanpa pemasaran? Mungkin tidak.
Setiap hari Jumat, kirimkanlah e-mail kepada bos Anda yang merangkum pencapaian-pencapaian Anda pada minggu itu—tidak harus heboh, tetapi dengan ringkas menceritakan pekerjaan bagus yang telah Anda lakukan.
(hlm. 66)
aturan 6: mengampuni
Anda tidak sempurna, orang lain tidak sempurna, dan terkadang orang bisa bingung.
(hlm. 71)
BAB 3
Apakah Orang yang Menyerah Tidak Pernah Menang dan Pemenang Tidak Pernah Menyerah
Alasan kedua adalah, walaupun keteguhan bisa menghasilkan kesuksesan, ada seluruh sisi lain dari cerita yang tidak diberitahukan oleh orang tua kepada anak-anaknya dan tidak diberitahukan oleh guru kepada muridnya: terkadang menyerah adalah pilihan yang cerdas. Dan menyerah, ketika dilakukan dengan benar, juga bisa membuat Anda sukses.
(hlm. 74)
Angkatan Laut Amerika tidak membutuhkan lebih banyak pria yang kuat dan macho. Tetapi, mungkin akan lebih cerdik untuk merekrut lebih banyak penjual asuransi. Ya, penjual asuransi. Coba pikirkan ini untuk beberapa saat.
(hlm. 76)
Sengatan listrik telah dirasakan secara acak oleh anjing-anjing itu. jadi alih-alih menciptakan hubungan dan mengerti bahwa nada suara itu adalah suara peringatan, mereka malah belajar bahwa mereka tidak punya kendali. Mereka tidak berdaya. Mungkin anjing tidak memikirkan tiga ratus sampai seribu kata per menit seperti Anda dan saya, tetapi mereka juga tidak bodoh: terlepas dari apapun, sengatan listrik ini akan terjadi. Jadi, mengapa harus berusaha?
Anjing-anjing itu telah mempelajari konsep kesia-siaan. Mereka jadi pesimis. Mereka menyerah. Jadi, tidak ada kemajuan besar yang dibuat oleh eksperimen pengondisian Pavlovian pada hari itu, tetapi dampaknya sangatlah besar untuk memahami soal keteguhan. Kajian-kajian yang serupa telah dicoba pada manusia dan sering kali mereka bereaksi seperti para anjing itu.
(hlm. 79)
Orang optimis mengatakan kepada dirinya bahwa peristiwa-peristiwa buruk…
Hanya sementara (Ini sesekali terjadi, tetapi bukan perkara besar);
Mempunyai penyebab khusus dan tidak universal (Ketika cuaca membaik, ini tidak akan menjadi masalah); dan
Bukan kesalahan mereka (saya pandai dalam hal ini, hanya saja hari ini bukan hari keberuntunganku).
(hlm. 81)
Yang disadari oleh Viktor Frankl adalah tempat yang paling buruk di Bumi, orang yang tetap bertahan—terlepas dari segala kengerian yang ada—adalah orang yang memiliki makna dalam hidupnya:
Seseorang yang menyadari tanggung jawabnya terhadap manusia lain yang menunggunya dengan penuh kasih, atau terhadap pekerjaan yang belum selesai, tidak akan pernah bisa melenyapkan hidupnya sendiri. Ia mengetahui “mengapa” ia ada, dan akan bisa menanggung segala sesuatu dari “bagaimana”-nya.
Mereka yang melihat bahwa hidupnya ada untuk sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri akan mampu bertahan, sementara orang lain menghisap rokoknya sementara orang lain menghisap rokoknya sebelum lari ke pagar listrik.
(hlm. 82)
Respons mereka adalah sesuatu yang disebut psikolog sebagai “Konfabulasi”.⁴
⁴ Mengarang pengalaman imajiner
(hlm. 83)
Bias kognitif adalah jalan-jalan pintas kecil yang telah di program dalam otak yang membantu mempercepat pengambilan keputusan.
Jadi, evolusi telah memprogram kita sedemikian rupa sehingga perasaan takut akan kehilangan menjadi jauh lebih besar daripada perasaan senang kita terhadap pencapaian.
Bias kognitif menghalangi kita untuk memahami bias kognitif kita.
(hlm. 84)
Memiliki sebuah kisah tentang makna hidup akan menolong kita menghadapi saat-saatyang sulit.
Riset menunjukan bahwa Anda memiliki sekitar dua ribu lamunan setiap hari, menceritakan kisah-kisah kecil tentang ini-itu kepada diri Anda sendiri.
Peneliti John Gottman menyadari bahwa hanya dengan mendengar cara pasangan menceritakan kisah hubungan mereka, itu sudah akan meramalkan apakah mereka akan bercerai atau tidak dengan keakuratan 94%.
Apa prediktor terbaik dari kesejahteraan emosional anak Anda? Bukan sekolah hebat, pelukan, atau film-film Pixar. Peneliti di Emory University menemukan bahwan prediktor nomor satu adalah apakah anak mengetahui riwayat keluarganya.
(hlm. 85)
Tetapi petugas kebersihan rumah sakit yang menceritakan kisah kepada dirinya sendiri bahwa pekerjaan ini adalah “Panggilan”—dan bahwa pekerjaan mereka menolong orang sakit untuk menjadi lebih baik—memandang pekerjaannya sebagai pekerjaan yang penuh makna.
Profesor sekolah film UCLA, Howard Suber, menjelaskan film sebagai “Drama kudus untuk masyarakat sekuler”. Persis seperti perumpamaan religius, kita bertingkah seperti para pahlawan dalam kisah yang kita ceritakan. Kajian-kajian menunjukan bahwa ketika kita mengaitkan diri dengan para tokoh dalam kisah fiksi, kita akan lebih mungkin untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan.
(hlm. 86-87)
Penelitian menunjukan bahwa kisah fiksi menjadikan kita lebih “Prososial”—artinya, ramah, baik hati, dan memberi.
Profesor dari George Mason University dan pengarang buku terlaris, Tyler Cowen, setuju. Ia mengutip penelitian di mana orang-orang, ketika diminta untuk menceritakan hidupnya, sering kali menyebut kata “Perjalanan” atau “Medan perang”, tapi hanya sedikit yang mengatakan “Berantakan”. Padahal hidup bisa menjadi berantakan. Ia mengatakan bahwa kisah adalah sebuah saringan,yang memberlakukan keteraturan di dunia yang sering kali kacau balau.
Dalam ilmu ekonomi, istilah “Rasionalitas yang terbatas” pada dasarnya berarti manusia tidaklah sempurna secara rasional karena mereka selalu mempunyai keterbatasan, misalnya seberapa banyak informasi yang tersedia atau jumlah waktu yang ada untuk memikirkan segalanya dengan utuh. Terlalu banyak hal yang terjadi di dunia untuk diproses oleh otak kecil kita; jadi kita harus menyaring.
Sebuah kajian menunjukan bahwa kita merasakan makna dalam hidup ketika kita pikir kita mengenal diri kita. Disini kata kuncinya adalah “Pikir”. Sebenarnya, mengenal diri sendiri tidaklah menghasilkan makna, tetapi merasakan maknalah yang menghasilkan makna. Untuk menjadi efektif, kisah tidak harus akurat. Ini agak membingungkan dan mungkin terasa menekan, bukan?
Tetapi dalam soal keteguhan, ini bisa menjadi hal yang baik. Jika kita membuat semua keputusan berdasarkan peluang kemungkinan, kita tidak akan pernah mencapai apa pun yang berisiko. Kita bahkan tidak pernah mencoba. Tetapi untuk menyintas seperti Viktor Frankl, di hadapan kengerian yang sebesar itu, kisah dapat membuat kita terus berjalan maju justru karena ketidakakuratannya.
(hlm. 88)
Jadi, bagaimana bagaimana Anda menemukan kisah Anda?
Ada sebuah cara yang sangat sederhana untuk melakukannya: pikirkan saja kematian Anda.
Memikirkan kematian mengingatkan kita tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup.
(hlm. 89)
Meskipun penelitian di bidang ini mendapatkan nama resmi yang mengerikan, “Teori manajemen teror”, sebuah kajian dengan judul yang lebih manis, Efek Scrooge, menunjukan bahwa ketika Anda meluangkan sedikit waktu untuk memikirkan kematian, Anda menjadi lebih ramah dan murah hati kepada orang lain.
(hlm. 92)
Tetapi dalam pendakian gunung, 80% kecelakaan justru terjadi saat pendaki menuruni gunung.
(hlm. 96-97)
Mengapa permainan—yang bisa melelahkan, bisa membuat frustasi, dan sepertinya terlalu repot—sangat menyenangkan, sementara pekerjaan kita… menyebalkan?
Seperti kritik dari Tyler Cowen yang mengatakan bahwa kisah-kisah pribadi menyaring kekacauan hidup, permainan hanyalah suatu bingkai kerja yang diberlakukan kepada sederet kegiatan. Dengan struktur seperti itu, hal-hal yang dipermukaan kedengarannya membosankan bisa menjadi sangat menyenangkan dan menghasilkan imbalan—bahkan menimbulkan kecanduan.
(hlm. 97-98)
Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa kekuatan kehendak itu seperti otot, dan bisa lelah ketika digunakan secara berlebihan. Tetapi bisa habis hanya jika terdapat pergumulan. Permainan mengubah pergumulan menjadi sesuatu yang lain. Permainan menjadikan prosesnya menyenangkan, dan seperti yang ditunjukan oleh Mischel dalam risetnya, kita bisa bertahan lebih lama tanpa menghabiskan keteguhan dari kekuatan kehendak.
(hlm. 99)
Ketika kita menyingkarkan hubungan emosional dari orang-orang dengan pekerjaannya dan memperlakukannya seperti mesin belaka, itu menghabiskan energi, itu mematikan jiwa.
(hlm. 104)
NOVEL (TANTANGAN YANG BARU)
Keik mengandung makna; keik menunjukan cinta. Jadi, ketika Pillsbury membuat campuran yang tidak terlalu sederhana—di mana orang harus menambah sendiri telurnya—penjualannya meningkat drastis.
(hlm. 105)
FEEDBACK (UMPAN BALIK)
Penelitian menunjukan bahwa hal yang paling memotivasi adalah kemajuan dalam pekerjaan yang bermakna.
(hlm. 106)
Napoleon pernah berkata, “Seorang prajurit akan berperang dengan keras dan lama untuk sepotong pita berwarna.”
(hlm. 110)
Setelah Anda menemukan passion Anda, menyerah untuk tidak melakukan hal-hal sekunder adalah tindakan yang bermanfaat karena itu akan memberikan waktu untuk melakukan hal primer Anda.
(hlm. 111)
Jika anda berhenti melakukan hal-hal yang tidak berguna untuk anda, Anda mendapatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang mungkin akan berhasil.
Jika kita menggunakan satu jam untuk ini, kita tidak menggunakan satu jam untuk itu.
(hlm. 112)
Mihaly Csikszentmihalyi menyelenggarakan sebuah kajian tentang orang orang yang paling sukses dan kreatif: 275 pemenang penghargaan Nobel, pemenang Penghargaan Buku Nasional, dan orang-orang yang jelas berada di puncak bidangnya. Ini adalah sebuah kajian besar oleh seorang peneliti terkemuka yang akan dipublikasikan secara luas. Sungguh menyanjung ketika menjadi orang yang di undang untuk menjadi narasumber. Lalu, apa yang terjadi?
Lebih dari sepertiganya menolak. Lebih banyak lagi yang bahkan tidak menjawab. Mereka mempunyai pekerjaannya masing-masing. Csikszentmihalyi mengundang Peter Drucker dan menerima jawaban ini:
Saya harap Anda tidak menganggap saya angkuh atau kasar jika saya mengatakan bahwa salah satu rahasia dari produktivitas… adalah memiliki kantong sampah yang sangat besar untuk membuang semua undangan seperti undangan Anda.
Dalam buku Drucker, The Effective Executive, ia menjelaskan: “Para eksekutif yang ingin menjadi efektif dan yang menginginkan organisasinya menjadi efektif akan mencermati kembali semua program, aktivitas, dan tugas. Ia selalu bertanya: ‘Apakah ini masih patut untuk dilakukan?’ Dan jika tidak, ia menyingkirkannya agar bisa berkonsentrasi pada beberapa tugas saja yang, jika dilakukan dengan sangat bagus, akan sungguh-sungguh menciptakan perbedaan pada hasil pekerjaannya dan pada kinerja organisasinya.”
(hlm. 113)
Ketika Profesor John Kotter dari Harvard mengkaji para pemimpin bisnis terkemuka, ia menemukan bahwa rata-rata mereka bekerja selama enam puluh sampai 65 jam per minggu.
Jika Anda berlatih melakukan sesuatu selama satu jam sehari, dibutuhkan 27,4 tahun untuk mencapai jumlah sepuluh ribu jam dari kemahiran itu. tetapi, bagaimana jika Anda berhenti melakukan hal-hal yang kurang penting dan melakukan latihan itu selama empat jam sehari? Sekarang waktu yang dibutuhkan adalah 6,8 tahun. Itulah perbedaan antara memulai sesuatu pada usia 20 tahun dan menjadi pakar di usia 47 tahun atau memulai pada usia 20 dan menjadi pakar kelas dunia pada 27 tahun. Peneliti terkenal, Walter Mischel, mengaitkan keberhasilannya dengan sebuah kata Yiddish yang pernah diajarkan neneknya; sitzfleisch, yang berarti “Bokong”. Seperti dalam kalimat “Taruh bokongmu di kursi itu dan kerjakan apa yang penting.”
(hlm. 114)
Jadi, apa langkah pertamanya? Kenali prioritas nomor satu Anda.
(hlm. 119)
Mempelajari lebih dari seribu orang, Wiseman menemukan bahwa orang-orang yang beruntung memaksimalkan peluangnya. Kajian menunjukan bahwa mereka lebih terbuka kepada pengalaman baru, lebih ekstrover, dan lebih tenang. Mereka mendengarkan nalurinya. Yang terutama, kata Wiseman, orang-orang yang beruntung hanya mencoba sesuatu. Secara naluriah, ini masuk akal: jika Anda mengunci diri dirumah, seberapa banyak hal baru, menarik, juga keren yang akan terjadi pada Anda? Tidak banyak.
Thomas Gilovich dari Cornell University menemukan bahwa seseorang memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menyesali kegagalan dalam bertindak. Mengapa? Kita bisa memikirkan sebab akibat dari kegagalan kita, tetapi kita tidak bisa memikirkan sebab akibat dari hal-hal yang tidak pernah kita coba.
(hlm. 121)
Inilah sistem mereka: prototipe dan uji, prototipe dan uji, prototipe dan uji—sampai waktunya habis. Ketika tidak ada jalan yang pasti, sistem ini akan menang. Ini adalah mantra di Silicon Valley: Gagal dengan cepat dan murah. Penelitian menunjukan bahwa metode mencoba sebanyak mungkin eksperimen kecil untuk melihat mana yang paling berhasil juga ampuh bagi orang dewasa. Seperti Anda dan saya.
(hlm. 123)
Pelawak perlu melihat apa yang gagal agar mereka bisa menyingkirkannya, mereka perlu mengetahui apa yang perlu “Dihentikan”. Ketika pelawak tidak boleh gagal, mereka tidak bisa sukses. Rock bicara lagi, “Para pelawak membutuhkan tempat di mana kami bisa mengerjakan semua itu… tidak ada pelawak yang pernah melakukan gurauan yang gagal dan terus melakukannya. Tidak ada dalam sejarah komedian. Tidak seorang pun.”
(hlm. 125)
Ambillah lima sampai sepuluh persen waktu Anda itu dan perlakukan seperti cara perusahaan pemodal usaha menangani uang. Perusahaan pemodal usaha menanam modal di upaya yang memiliki peluang sukses relatif rendah tetapi, jika upaya itu sukses, keuntungannya bisa sangat besar. Mereka menaruh uang pada sepuluh upaya dengan perkiraan bahwa tujuh dari upaya itu akan gagal, dua akan bisa mengembalikan modal, dan satu akan menjadi Google atau Facebook Berikutnya.
(hlm. 150)
BAB 4
Bukan Apa yang Anda Ketahui, tetapi Siapa yang Anda Kenal (Kecuali Jika Itu Memang Apa yang Anda Ketahui)
seperti yang ditunjukan oleh preffer, untuk maju, Anda perlu mempromosikan diri. Ini terjadi secara alami pada orang ekstrover dan, untuk dipandang sebagai pemimpin, sebenarnya ini lebih penting daripada kompetensi.
(hlm. 151)
Ukuran jejaring juga muncul sebagai salah satu faktor perlindungan: semakin besar ukuran jejaring si agen, semakin panjang pertahanannya.
(hlm. 155)
Pascal pernah berkata, “Semua ketidakbahagiaan manusia berakar dari satu hal saja: ketidakmampuannya untuk tinggal diam di kamarnya.”
“Ekstroversi berelasi negatif dengan kemahiran perorangan.” Apa artinya? Semakin Anda ekstrover, semakin buruk Anda di pekerjaan Anda.
(hlm. 156)
Ketika K. Anders Ericsson menanyakan aktivitas harian yang paling relevan untuk meningkatkan keterampilan kepada para pemain bola tingkat puncak, 90% menjawab, “Berlatih seorang diri.” Apa yang paling bisa meramalkan keterampilan pada pemain catur tingkat tinggi? “Belajar serius seorang diri.”
(hlm. 165)
Seperti yang ditunjukan oleh peneliti Israel, Yuval Noah Harari, salah satu penyebab utama manusia sangat sukses adalah apa yang disebut “Kekerabatan fiktif”. Sebagian besar spesies hanya bergaul dengan keluarga. Semua makhluk lainnya dianggap berpotensi menjadi musuh. Homo sapiens telah menjadi begitu sukses karena kita memperluas rumusan dari keluarga dengan menggunakan kisah-kisah yang disetujui bersama.
(hlm. 173)
SELALU MENINDAKLANJUTI
Menganalisis delapan juta perbincangan telepon di antara dua juta orang, para peneliti di Notre Dame menemukan bahwa yang membuat persahabatan bertahan adalah saling berkontrak dua minggu sekali. Anda tidak perlu berkontak sesering itu jika merasa bukan teman dekat, tetapi prinsipnya tetap berlaku: sesekali berkontak.
(hlm. 191)
Penelitian dari ilmu saraf mengukuhkan hal ini. Ketika orang mengatakan sesuatu dan Anda menunjukan bukti yang bertentangan dengan apa yang mereka percayai, apa yang ditunjukan oleh pemindai MRI? Area-area yang berkaitan dengan agresi menjadi menyala. Dari sudut pandang otak mereka, ini bukanlah diskusi yang rasional—ini adalah perang.
(hlm. 196)
DENGARKAN SECARA AKTIF
Mantan perunding tawanan terkemuka FBI, Chris Voss, mengatakan bahwa sebaiknya Anda mengajukan pertanyaan yang berujung terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan “Apa” atau “Bagaimana” adalah pertanyaan yang paling baik karena akan sangat sulit untuk hanya dijawab dengan “Ya” atau “Tidak”.
Kita bisa mendengar dan memahami tujuhn ratus kata dalam semenit, tetapi orang hanya mengucapkan sekitar seratus kata per menit. Celah ini membuat pikiran Anda berkelana ketempat lain.
(hlm. 204)
SUKA ATAU TIDAK, JEJARING ANDA MEMENGARUHI ANDA.
JADI PASTIKAN ANDA MEMILIKI JEJARING YANG BAIK
Hedonic adaptation atau hedonic treadmill adalah kecenderungan manusia untuk segera kembali ke tingkat kebahagiaan yang stabil meskipun sedang terjadi perubahan dalam hidupnya.
(hlm. 209)
BAB 5
Percaya pada Diri Sendiri … Sesekali
apa yang bisa kita pelajari tentang perbedaan kecil antara kepercayaan diri dan delusi dari para juara catur, unit militer rahasia, seniman kungfu palsu, dan orang-orang yang tidak bisa merasakan takut
IBM telah memprogram suatu tindakan pengamanan untuk peristiwa seperti ini. Untuk mencegah mesin menghabiskan terlalu banyak waktu selama periode “cegukan” ini, ia akan melakukan suatu gerakan acak. Jadi, itulah yang dilakukannya.
Tentu saja Kasparov tidak mengetahui hal ini. Ia melihat gerakan itu dan menganggap Deep Blue mengetahui apa yang dilakukannya—dan ia tidak mengetahuinya. Ini membuatnya gelisah.
(hlm. 211)
Orang-orang sukses adalah orang yang “delusional” secara positif. Mereka cenderung memandang riwayat masa lalunya sebagai pengesahan dari dirinya di saat ini dan apa yang telah mereka lakukan.
(hlm. 222)
Orang yang tidak terlalu berpengalaman di bidangnya tidaklah memiliki pengetahuan untuk menilai dengan tepat seberapa mudah atau sulitnya sesuatu di bidang itu.
(hlm. 228)
Untuk menjadi yang terbaik dalam hal apa pun, Anda akan perlu menjadi pengkritik terkeras Anda sendiri, dan itu nyaris mustahil ketika titik berangkat Anda adalah kepercayaan diri yang tinggi.
(hlm. 246)
BAB 6
Kerja, Kerja, Kerja… atau Keseimbangan Kerja dan Hidup
Cara menemukan keseimbangan antara rumah dan kantor, pelajaran dari Spider-Man, Pendeta Buddhis, Albert Einstein, para pegulat profesional, dan Genghis Khan
“Orang yang ingin unggul harus melakukannya dengan menyusun seluruh hidupnya di seputar satu upaya. Mereka harus menjadi monomaniak, bahkan megalomaniak, tentang upayanya. Mereka harus memulai sejak dini, terus bekerja, dan tidak pernah menyerah. Kesuksesan bukanlah untuk orang yang malas, suka menunda, atau suka berubah-ubah.” (Apakah ini berarti saya telah melakukan tindakan yang benar karena saya menulis kalimat ini pada pukul 3.25 pagi?)
(hlm. 248)
Jumlah kerja saja tidaklah cukup. Jam-jam kerja itu haruslah jam kerja yang keras.
(hlm. 249)
Secara umum, bekerja secara berlebihan itu buruk bagi Anda.
Akan tetapi, semua ini berubah ketika Anda menemukan pekerjaan yang bermakna.
(hlm. 251)
Memang terkadang terasa seperti itu, tetapi itu adalah “pekerjaan” yang paling bermakna di sebagian besar kehidupan manusia.
Jika karier yang bermakna membuat Anda hidup lebih panjang, lalu apa yang bisa membunuh Anda lebih dini? Pengangguran. Eran Shor, salah seorang profesor di McGill University, menemukan bahwa menganggur meningkatkan kematian dini sebesar 63%.
(hlm. 261)
Peneliti Cary Cherniss dan David Kranz menemukan bahwa burnout “Benar-benar tidak pernah muncul di biara, sekolah Montessori, dan pusat perawatan agamis di mana orang menganggap pekerjaannya sebagai panggilan, bukan sekedar pekerjaan.”
Jadi, burnout adalah sisi sebaliknya dari keteguhan. Ketika kita membicarakan James Waters dari Angkatan Laut Amerika dan penelitian dari Martin Seligman, kita melihat bahwa kelenturan datang dari optimisme. Burnout adalah hasil dari sikap pesimis terhadap pekerjaan. Ini tidak membawa saya ke mana-mana. Saya tidak bisa menangani ini. Ini tidak akan pernah menjadi lebih baik.
(hlm. 268)
Produktivitas menurun tajam setelah 55 jam sehingga “seseorang yang menghabiskan tujuh puluh jam bekerja tidaklah menghasilkan lebih banyak dengan lima belas jam tambahan itu”. yang mereka ciptakan hanyalah stres.
(hlm. 269)
Scott Barry Kaufman dari University of Pennsylvania menemukan bahwa 72% orang mendapat gagasan baru ketika mandi, yang artinya jauh lebih banyak daripada ketika mereka berada di tempat kerja. Mengapa mandi sangat manjur? Mandi membuat kita rileks. Ingatlah, Archimedes bukan mendapatkan “pencerahannya” ketika berada di kantor. Pada saat itu, ia sedang berendam air hangat.
(hlm. 272)
Ketika saya bicara dengan Profesor Duke, Dan Ariely, ia berkata, “Ternyata sebagian besar orang memiliki produktivitas tertinggi pada
(hlm. 279-280)
Mengutip kata-kata filsuf besar Tyler Durden, “Kita semua dibesarkan oleh televisi untuk percaya bahwa suatu hari kelak kita akan menjadi miliarder, bintang utama film, dan bintang rock, tetapi kita tidak akan menjadi seperti itu. dan perlahan-lahan kita mengenali fakta itu. dan kita sangat, sangat kesal.”
(hlm. 280)
Di sebagian besar eksistensi manusia, ketika kita melihat sekeliling, ada sekitar seratus sampai dua ratus orang dalam suku kita dan kita bisa menjadi yang terbaik pada sesuatu. Kita menonjol, menjadi istimewa, dan berharga. Sekarang, konteks kita adalah suku global yang berjumlah lebih dari tujuh miliar orang. Selalu ada seseorang yang lebih baik dibandingkan Anda, dan media selalu melaporkan orang-orang ini, sehingga akhirnya menaikkan standar tepat ketika Anda pikir Anda sudah nyaris mencapainya.
(hlm. 282)
Di sini masalahnya adalah: Kita senang mempunyai pilihan. Kita benci membuat pilihan.
(hlm. 286-287)
Kita semua tahu bahwa cinta, teman, dan hal-hal lain juga penting… tetapi mereka jauh lebih rumit dan kita tidak bisa memesannya untuk diantar ke rumah oleh Amazon Prime atau GO-JEK.
Para peneliti menyadari bahwa diperlukan berbagai tolok ukur untuk kehidupan.
Penelitian memunculkan empat tolok ukur yang terpenting:
KEBAHAGIAAN: memiliki perasaan senang atau puas dalam dan tentang hidup Anda
PENCAPAIAN: mencapai berbagai prestasi yang lebih unggul dibandingkan tujuan-tujuan serupa yang diupayakan oleh orang lain
SIGNIFIKANSI/MAKNA: memiliki dampak positif pada orang lain yang Anda sayangi
WARISAN: membangun nilai atau pencapaian Anda dengan cara yang bisa membantu orang lain untuk menemukan kesuksesan di masa depan
(hlm. 288)
Barry Schwartz mengatakan, yang sering gagal kita sadari adalah bahwa batasan itu perlu. Batasan menyederhanakan hidup.
(hlm. 289)
Pemenang Penghargaan Nobel, Herbert Simon, yang menciptakan gagasan “memaksimalkan” dan “memuaskan”, mengatakan bahwa pada akhirnya, ketika Anda memperhitungkan semua faktor stress, hasil, dan upaya, sebenarnaya “memuaskan” adalah metode yang memaksimalkan.
Akhirnya, semua mengerucut ke pertanyaan: Apa yang saya inginkan? Jika Anda tidak memutuskan, dunia yang akan memutuskan untuk Anda.
(hlm. 290)
Baiklah, Anda tahu siapa yang berhasil melakukan hal yang mustahil? Anda tahu siapa yang benar-benar menaklukan dunia?
Genghis Khan. Bagaimana ia melakukannnya? Ia mempunyai rencana…
(hlm. 291)
Bagaimana seorang pria muda yang buta huruf di tempat yang begitu buruk pada masa yang begitu buruk bisa menaklukan lebih banyak wilayah dalam 25 tahun dibandingkan yang bisa ditaklukan oleh orang Roma dalam empat ratus tahun? Bagaimana ia membangun sebuah kekaisaran yang merentang sepanjang dua belas juta mil? Dan melakukannya dengan sepasukan tentara yang tidak pernah lebih besar dari seribu orang, yang, seperti dijelaskan oleh pengarang Jack Weatherford, adalah “suatu kelompok yang muat dimasukan ke dalam stadion olahraga modern tanpa berdesak-desakan”?
Ia bukan sekedar bereaksi. Ia memikirkan apa yang ia inginkan. Dan ia membuat rencana.
Pertama-tama, ia menetapkan untuk menyatukan suku-suku di wilayah stepa itu.
(hlm. 292)
Penyatuan ini saja sudah merupakan kesuksesan besar. Tetapi, bagaimana ia mengalahkan peradaban yang lebih maju, seperti Cina dan Eropa? Bagaimana ia mengalahkan pasukan-pasukan besar yang lebih terlatih dan bersenjata hanya dengan seratus ribu orang nomadik? Oh, ia juga mempunyai rencana untuk hal ini.
Strateginya bukanlah mengalahkan musuh dalam permainan mereka, tetapi menggunakan kelebihan yang secara alami dimiliki oleh orang-orangnya. Orang Mongol menunggang kuda sejak berusia tiga tahun.
Setiap pejuang membawa tiga sampai lima kuda cadangan agar mereka tidak pernah memiliki tunggangan yang kelelahan. Ini membuat pasukan berkuda Mongol mampu bepergian sejauh enam ratus mil hanya dalam sehari, berabad-abad sebelum hadirnya mesin uap.
(hlm. 293)
Rencana-rencana Khan begitu kukuh sehingga kekaisarannya tidak runtuh setelah ia wafat. Kekaisarannya terus meluas dan berkembang selama 150 tahun berikutnya. (Lain kali Anda mengirim surat, ingatlah akan Genghis Khan. Kekuasaannya memunculkan sistem pos internasional pertama kepada kita.)
(hlm. 294)
Ia membuat rencana. Lalu, ia memberlakukan kehendaknya pada dunia. Itulah yang Anda butuhkan: rencana.
(hlm. 295)
Tanpa rencana, kita melakukan apa yang pasif dan mudah—bukan apa yang benar-benar memuaskan.
Robert Epstein menyurvei 30 ribu orang di tiga puluh negara dan menemukan bahwa metode yang paling efektif untuk mengurangi stres adalah memiliki rencana.
Seperti yang ditunjukan oleh pemindaian Fungsional Magnetic Rosonance Imaging (MRI), perasaan memegang kendali memotivasi kita untuk bertindak.
(hlm. 297)
MELACAK WAKTU ANDA
Tulislah ke mana setiap jam Anda pergi ketika aktivitas itu terjadi.
(hlm. 298)
KEBAHAGIAAN = MENIKMATI
PENCAPAIAN = MEMENANGKAN
SIGNIFIKANSI = MEMPERHITUNGKAN (ORANG LAIN)
WARISAN = MELUASKAN
Peneliti menemukan bahwa separuh dari tindakan kriminal terjadi hanya di lima persen wilayah kota. Ini disebut kebijakan “titik panas”. Melakukan patroli polisi dua kali lebih banyak di sedikit wilayah itu akan mengurangi separuh tindakan kriminal di titik-titik panas dan mengurangi panggilan darurat di seluruh kota sebesar enam sampai tiga belas persen.
(hlm. 301)
DAFTAR TUGAS ITU BURUK. JADWAL ADALAH SEGALANYA.
Anda tahu apa yang sering kali tidak dijadwalkan? Pekerjaan yang sesungguhnya.
(hlm. 302)
Anda ingin mencurahkan kekuatan penuh otak Anda kepada tugas-tugas yang penting. Penelitian menunjukan bahwa dua setengah sampai empat jam setelah bangun pagi adalah ketika otak Anda paling tajam.
Satu-satunya orang yang bisa membuat keputusan-keputusan yang matang adalah orang yang menghabiskan sembilan puluh menit untuk bekerja dari rumah sebelum memasuki keriuhan kantor.
(hlm. 304)
Mengutip Warren Buffett, “Perbedaan di antara orang yang sukses dan yang sangat sukses adalah bahwa orang yang sangat sukses menjawab tidak untuk nyaris segala sesuatu.”
MENGENDALIKAN KONTEKS ANDA
Kita pikir kita membuat keputusan sendiri, tetapi ternyata lingkungan sangat memengaruhi. Oleh karena itu, kita perlu memikirkan cara untuk mengubah lingkungan kita.
(hlm. 307)
MENGAKHIRI HARI DENGAN BENAR DAN TEPAT WAKTU
Penelitian menunjukan bahwa menuliskan hal-hal yang perlu Anda urus esok hari akan mampu menenangkan otak dan membantu Anda untuk rileks.
(hlm. 308)
Sekarang ini, di planet ini, 0,5% manusia adalah keturunan Genghis Khan. Itu adalah satu dari dua ratus orang. Jadi, dari banyak tolok ukur, ia sangat sukses. Ia punya rencana. Anda tidak perlu menaklukan dunia, secara harafiah maupun perlambang. “Cukup baik” adalah cukup baik jaka Anda mengingat empat kategori besar di benak anda.
(hlm. 312)
KESIMPULAN
Apa yang Membuat Kehidupan Sukses?
Kesuksesan itu aneh karena menumbuhkan lebih banyak kesuksesan. Sekali saya mencapai sesuatu, itu mendorong saya untuk berusaha lebih keras lagi. Itu mengembangkan persepsi saya tentang apa yang mungkin. Jika saya bisa melakukan ini, lalu apa lagi yang bisa saya lakukan?
(hlm. 314-315)
Apa yang paling penting untuk diingat mengenai kesuksesan? Satu kata: penyelarasan.
Bagaimana Anda menemukan keselarasan?seperti yang dikatakan oleh Oracle of Delphi pada zaman dahulu, “Kenali dirimu.” Apa pemekat Anda? Apakah Anda seorang Pemberi, seorang Pengambil, atau seorang Penyeimbang? Apakah Anda lebih introver atau ekstrover? Apakah Anda kurang percsya diri atau terlalu percaya diri? Manakah dari empat hal besar yang Anda penuhi secara alami dan manakah yang selalu Anda lalaikan?
Lalu, selaraskan kualitas-kualitas itu dengan dunia di sekitar Anda. Pilihlah kolam yang tepat. Temukan pekerjaan yang mengangkat pemekat Anda. Ciptakan kisah yang membuat Anda terus berjalan maju. Lakukan eksperimen kecil yang mengembangkan cakrawala Anda. Gunakan WOOP untuk mewujudkan impian Anda menjadi kenyataan.
Berapa banyak uang yang diperlukan untuk meningkatkan kebahagiaan sebanyak yang ditingkatkan oleh kehidupan sosial? Data dari Journal of Socio-Economics mengatakan bahwa Anda harus mendapatkan tambahan 121.000 dolar per tahun.
(hlm. 318)
Ucapan Terima Kasih
Robert DeNiro memberitahu saya untuk jangan pernah melupakan nama. -BOB WAGNER
Tyler Cowen, yang memberitahu interwebz tentang penulis blog yang bukan siapa-siapa ini yang bisa mereka coba lihat.
(hlm. 320)
ACUAN
seseorang akan membolak-balik buku setengah perpustakaan untuk membuat sebuah buku. -SAMUEL JOHNSON
Stanley, Thomas J. The Millionaire Mind. Kansas City, MO: Andrews McMeel, 2001.
“Sekolah menghadiahi kaum generalis. Tidak banyak pengakuan yang diberikan kepada passion atau kemahiran siswa. Tetapi, dunia nyata melakukan hal yang sebaliknya. Arnold mengatakan, “Mereka (para lulusan terbaik) itu utuh dan sukses, secara pribadi maupun profesional, tetapi mereka tidak pernah mengabdi total ke satu area di mana mereka menuangkan seluruh gairahnya. Biasanya itu bukanlah resep meraih kehebatan dan keunggulan.”