Dalam 2 kata, berpikir kritis berarti “penalaran cermat”. Dalam 9 kata, berpikir kritis berarti “keterampilan mengevaluasi informasi untuk memutuskan apa yang harus dipercaya”.
Kata “kritikal” berasal dari bahasa Yunani: kritḗrion berarti “standar,” kritēs berarti “menghakimi,” krinein berarti “memutuskan” atau “memisahkan atau memilih.”
Jenis pemikiran yang bukan berpikir kritis:
(1)Berpikir rutin (routine thinking). Pemikiran ini terjadi ketika kita melakukan aktivitas sehari-hari atau rutinitas: mandi, berpakaian, makan, dan mengemudi tanpa upaya yang sungguh-sungguh.
(2)Berpikir acak (random thinking). Pemikiran ini adalah nama yang lebih formal untuk lamunan, melamun, atau asosiasi bebas.
(3)Berpikir apresiatif (appreciative thinking). Pemikiran ini adalah pengalaman penuh syukur dan kekaguman terhadap keindahan alam atau seni.
(4) Berpikir tergesa-gesa (hasty thinking). Pemikiran ini adalah kebalikan dari berpikir kritis. Anda menerima suatu keyakinan tanpa mengevaluasi informasi secara hati-hati.
Dalam kehidupan sehari-hari, berpikir kritis tidak berarti Anda harus sinis, bertengkar, atau memperdebatkan segalanya.
“Jenis pemikiran yang bukan berpikir kritis: berpikir rutin (routine thinking), berpikir acak (random thinking), berpikir apresiatif (appreciative thinking) dan berpikir tergesa-gesa (hasty thinking). “