Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani dan Romawi oleh E.M. Berens

Berikut ini adalah kutipan-kutipan yang saya kumpulkan dari buku Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani dan Romawi oleh E.M. Berens.

Tanpa harus membacanya semua, Anda mendapatkan hal-hal yang menurut saya menarik dan terpenting.

Saya membaca buku-buku yang saya kutip ini dalam kurun waktu 11 – 12 tahun. Ada 3100 buku di perpustakaan saya. Membaca kutipan-kutipan ini menghemat waktu Anda 10x lipat.

Selamat membaca.

Chandra Natadipurba

===

KUMPULAN MITOLOGI DAN LEGENDA

YUNANI & ROMAWI

E.M BERENS

Diterjemahkan dari The Project Gutenberg Ebook of Myths and Legends of Ancient Greece and Rome

Penerbit:

Bukune

Cetakan Pertama, 2010

ISBN 602-8066-79-6

BAGIAN 1

MITOLOGI YUNANI

(hlm.2)

PENDAHULUAN

Para dewa memiliki penampilan menyerupai makhluk hidup, namun keindahan, keagungan, dan kekuatan mereka jauh melampaui makhluk hidup lainnya; tinggi badan mereka, yang dianggap oleh orang Yunani salah satu pelengkap keindahan bagi pria dan wanita, juga jauh melaumpaui orang biasa. Darah mereka, cairan halus cerah yang disebut Ichor, tidak pernah menimbulkan penyakit, dan memiliki kekuatan untuk menghasilkan kehidupan baru apabila tumpah.

Keturunan dari perpaduan antara dewa dan manusia disebut pahlawan atau setengah dewa, yang terkenal akan kekuatan dan keberaniannya.

(hlm.3)

Masih ada satu perbedaan besar, yaitu, bahwa para dewa hidup abadi.

Para dewa tidak mengenal keterbatasan waktu atau ruang mereka mampu berpindah tempat tanpa bantuan alat transportasi untuk jarak yang luar biasa jauh dengan kecepatan pikiran. Mereka memiliki kekuatan untuk membuat diri mereka sendiri tidak terlihat apabila diinginkan, dan dapat berubah wujud menyerupai manusia atau binatang kapanpun mereka mau. Jubah para dewa terlihat sama seperti yang dipakai oleh manusia, namun bentuknya lebih sempurna dan dengan tekstur yang lebih halus. Sebagian besar dewa tinggal di puncak gunung Olympus, masing-masing memiliki tempat tinggal terpisah. Mereka semua bertemu pada saat acara-acara perayaaan di ruang pertemuan para dewa, di mana penjamuan mereka dihisupkan oleh alunan musik yang indah dari kecapi Apollo, dan suara merdu dari Muses.

(hlm.4)

Ketika mereka melihat langit bersinar menandakan hari baru telah datang, mereka berpikir bahwa dewi fajar fajar, dengan jari-jari kemerahannya, sedang menggeser kegelapan malam, untuk membukakan jalan bagi kakaknya, dewa matahari yang akan menunjukkan kekuatannya.

Dewa-dewa ini adalah sesuatu yang lebih daripada ciptaan imajinasi aktif dan puitis. Para dewa adalah manusia yang begitu berbeda dan istimewa karena keunggulan mereka atas sesama makhluk hidup lainnya, hingga setelah kematian mereka di dewakan oleh orang-orang di sekitar mereka, dan para penyair menggunakan kemampuannya untuk menggambarkan rincian kehidupan mereka menjadi cerita yang tidak membosankan.

(hlm.5)

Sebagai contoh, ambillah Orpheus, putra Apollo, yang terkenal karena kemampuan luar biasanya di bodang musik. Kita tidak usah meragukan peringkatnya di antara para musisi lain, dan menghormati karena kemampuannya, tetapi orang-orang Yunani dengan imajinasi dan jiwa puitisnya, melebih-lebihkan bakat Apollo dan menggambarkan pengaruh supranatural musiknya atas benda hidup dan mati.

Kondisi ini dikombinasikan dengan fakta bahwa Roma tidak diberkahi dengan bakat imajinatif seperti tetangga mereka Yunani, meninggalkan ciri khusus pada mitologi Romawi, yaitu tidak sepuitis dan tidak berbunga-bunga yang menjadi ciri khas mitologi Yunani.

(hlm.6)

DINASTI PERTAMA ASAL-USUL DUNIA

URANUS DAN GEA

Sebelum dunia ini ada, terdapat kumpulan massa dari elemen tidak berbentuk yang disebut Chaos.

Kedua masa ini menandakan terbentuknya dua dewa pertama Yunani yaitu Uranus dan Ge atau GÆa.

Uranus, dewa langit, diyakini telah mempersatukan dirinya dengan GÆa, dewa bumi dalam sebuah pernikahan.

Anak sulung dari Uranus da GÆa adalah Oceanus, dewa aliran laut, yang membuat air terus mengalir mengelilingi bumi.

(hlm.7)

Samudera terbentuk dari hujan yang turun dari lagit dan sungai yang mengalir dari bumi. Jika kita mengambil gagasan ini dalam arti harfiah, yaitu mengapa orang Yunani kuno menganggap Oceanus sebagai keturunan Uranus dan GÆa, adalah benar bahwa laut dihasilkan sebagai pengaruh gabungan dari langit dan bumi.

Terdekat jaraknya Uranus, dan berada tepat di bawahnya adalah Aether (Ether),  kreasi cemerlang yang mewakili lapisan udara yang jernih di langit dan hanya bisa dihisap oleh kaum abadi. Diikuti Aër (udara), yang berada paling dekat dengan GÆa, mewakili lapisan udara yang terdapat sekitar bumi dan digunakan manusia untuk bernapa. Tanpa Aër, manusia akan binasa. Aether dan Aër dipisahkan oleh dewi-dewi bernama Naphelae. Naphelae adalah saudari mereka yang selalu mengembara, hadir dalam bentuk awan dan mengambang antara Ether dan Aër. GÆa juga melahirkan pegunungan, dan Pontus (dewa laut). Dia menikahi Pontus dan melahirkan dewa-dewa laut yaitu Nareus, Thaumas, Phorcys, Ceto, dan Eurybia.

Hidup berdampingan dengan Uranus dan GÆa adalah dua dewa yang mempunyai kekuatan besar dan juga merupakan keturunan Chaos. Mereka adalah Erebus (Kegelapan) dan Nyx (Malam), yang sangat kontras seperti cahaya terang langit dan senyum cerah bumi.

(hlm.8)

Uranus juga dianggap telah bersatu dengan Nyx, tapi hanya dalam kapasitasnya sebagai dewa cahaya. Ia dianggap sebagai sumber dari semua cahaya. Anak-anak mereka adalah Eos (Aurora) atau sang Fajar, dan Hemera atau Sang Siang Hari. Nyx juga dianggap telah bersatu atau telah menikah dengan Erebus.

Uranus dan GÆa menghasilkan dua ras yang jelas berbeda dari makhluk hidup yang disebut Raksasa (Giants) dan Titan (Titans). Ada tiga raksasa, Briareus, Cottus, dan Gyges yang masing-masing memiliki seratus kepala dan lima puluh tangan, dan dikenal dengan nama Hecatoncheires, yang berarti ratusan tangan. Para Titan berjumlah dua belas; yaitu Oceanus, Ceos, Crios, Hyperion, Iapetus, Cronus, Theia, Rhea, Themis, Mnemosyne, Phoebe, dan Tethys.

Uranus – cahaya suci dari langi, esensi dari semua yang cerah dan menyenangkan – mempunyai kebencian pada keturunannya yang kasar dan mudah marah yaitu para Raksasa. Karena itu para raksasa dilemparkan ke dalam Tartarus, dunia bagian bawah yang digunakan sebagai penjara bawah tanah para dewa. Untuk membalas penindasan terhadap anak-anaknya, para raksasa, GÆa menghasut sebagian Titans untuk berkonspirasi melawan Uranus, yang berhasil dilakukan oleh Cronus. Cronus berhasil menggulingkan tahta ayahnya. Uranus yang sangat marah menguruk Cronus akan mempunyai nasib yang sama di masa

(hlm.9)

datang

(hlm.10)

DINASTI KEDUA

CRONUS (SATURN)

Cronus adalah dewa waktu yang kekal. Ia menikahi Rhea, putri dari Uranus dan GÆa. Mereka memiliki tiga putra: Aïdes (Pluto), Poseidon (Neptune), Zeus (Jupiter), dan tiga putri: Hestia (Vesta), Demeter (Ceres), dan Hera (Juno). Untuk mencegah hal tersebut, Cronus menelan setiap anaknya segera setelah mereka lahir yang mengakibatkan kesedihan dan kemarahan yang amat sangat pada istrinya, Rhea.

Khawatir keberadaan Zeus diketahui Cronus, Rhea diam-diam mengirim Zeus yang masih bayi ke Crete, di mana ia dipelihara, dilindungi, dan dididik. Seekor

(hlm.11)

Kambing suci bernama Amalthea, menggantika posisi ibunya menyediakan susu; peri bernama Melissae, memberinya madu untuk makan; dan elang dan merpati membawakannya nektar dan ambrosia. Zeus dibantu dewi Metis, yang berhasil membujuk Cronus untuk minum ramuan yang membuatnya memberikan kembali anak-anak yang sudah ditelannya. Batu yang telah menggantikan Zeus ditempatkan di Delphi, di mana batu tersebut dianggap sebagai peninggalan suci.

Dia juga meminta bantuan Cyclops (putra Poseidon dan Amphitrite), yang hanya memiliki satu mata di dahi mereka, serta Brontes (Petir), Steropes (Kilat), dan Pyracmon (Api-landasan). Mereka segera menanggapi panggilan Zeus dan membawa petir yang luar biasa besar, lalu Hecatoncheires dengan ratusan tangannya melemparkan petir tersebut kepada musuh dan pada saat yang bersamaan

(hlm.12)

menciptakan gempa bumi yang hebat yang menelan dan menghancurkan semua yang menentang mereka.

Perang ini disebut Titanomachia, dan merupakan perang yang diuraikan paling jelas oleh penyakit klasik.

Cronus digambarkan sebagai orang tua yang bersandar pada sebuah sabit besar, dengan jam pasir di tangannya. Jam pasir melambangkan saat-saat yang cepat berlalu; sabit besar adalah lambang waktu, yang habis menebangi masa lalu.

(hlm.13)

Saturn

Orang-orang Romawi, sesuai dengan kebiasaan mereka untuk menyamakan dewa dewi mereka dengan dewa dewi Yunani berdasarkan kesamaan, menyatakan Cronus identik dengan dewa pertanian mereka yaitu Saturn. Ia meminta perlindungan kepada Janus, raja Italia, yang menerima dewa yang diasingkan tersebut dengan sangat baik, dan bahkan berbagi tahta dengannya.

RHEA (OPS)

Rhea, istri dari Cronus, dan ibu dari Zeus dan para dewa besar Olympus lainnya, digambarkan sebagai bumi dan dipandang sebagai Ibu Agung dan produsen yang tanpa henti dari seluruh alam tumbuh-tumbuhan.

(hlm.14)

Dewi ini diperkenalkan ke Crete oleh penduduk dari Phrygia di Asia Kecil, negara di mana Rhea disembah dengan nama Cybele. Rhea diceritakan terpikat pada pemuda yang mempunyai ketampanan luar biasa bernama Atys, yang telah terbukti tidak setia pada Rhea dan mengakibatkan kesedihan dan kemarahannya. Pada saat Atys akan mempersatukan diri dengan seorang peri bernama Segaris, kemarahan Rhea tiba-tiba meledak di tengah-tengah pesta pernikahan.

Ops

Di Roma, Rhea dikenal sebagai Ops, yaitu dewi kemakmuran, istri dari Saturn yang memiliki berbagai gelar. Dia disebut Magna – Mater, Mater-Deorum, Berecynthia-Idea, dan juga Dindymene. Dindymene diperolehnya dari tiga gunung tinggi di Phrygia, dimana dia dibawa ke Roma sebagai Cybele selama perang Punic kedua, 205 SM, karena ketaatannya kepada perintah yang terkandung dalam buku Sybilline.

(hlm.15)

PEMBAGIAN DUNIA

Akhirnya diselesaikan secara suara bulat bahwa Zeus memegang kekuasaan di langit, sementara Aïdes mengatur dunia bawah, dan Poseidon memerintah penuh atas laut, tetapi kekuasaan Zeus diakui di semua tiga kerajaan, yaitu langit, bumi (termasuk laut), dan di dunia bawah. Zeus mempunyai istana di puncak Gunung Olympus, yang puncaknya berada di atas awan; kerajaan Aïdes berada di daerah suram di bawah bumi; dan Poseidon memerintah atas laut. Dunia masing-masing dewa ini diselimuti misteri. Olympus diselimuti kabut, hades diselubungi dalam kegelapan yang suram, dan laut dari zaman dulu hingga sekarang, merupakan sumber kekaguman dan ketertarikan yang mendalam.

Yang muncul dari bumi dan percikan darah Uranus, mendeklarasikan perang melawan para dewa dari Olympus, dan pertempuran pun terjadi, melelahkan dan berlarut-larut, sebagai akibat dari kemampuan yang diberika GÆa agar anak-anak ini tak terkalahkan sepanjang mereka terus menjaga kaki mereka tetap di tanah. Para Raksasa dapat teratasi, dan perang yang membosankan ini (yang disebut Gigantomachia) akhirnya berakhir. Raksasa yang paling berani diantaranya adalah Enceladus, Rhoetus, dan Mimas,

(hlm.16)

yang dengan energi dan semangat muda yang berapi-api, melemparkan batuan dan pohon ek yang terbakar ke arah langit dalam jumlah yang besar dan tahan menghadapi kilat Zeus. Salah satu monster paling kuat yang menentang Zeus dalam perang ini disebut Typhon atau Typhoeus. Ia adalah putra bungsu dari Tartarus dan  GÆa yang memiliki seratus kepala, dengan mata yang mampu menyebarkan teror ke siapa pun yang berani memandangnya, dan suara-suara yang menakutkan untuk didengar.

TEORI TENTANG ASAL-USUL MANUSIA

Sebagaimana ada berbagai teori tentang asal-usul bumi, ada juga berbagai cerita tentang terciptanya manusia.

Kepercayaan pertama dari bangsa Yunani adalah bahwa manusia berasal dari tanah.

(hlm.17)

Deucalion (Putera dari Prometheus) dan isterinya Pyrrha, karena kesalehan mereka, merupakan satu-satunya makhluk hidup yang selamat.

Atas perintah ayahnya, Deucalion membangun sebuah kapal, tempat ia da isterinya berlindung selama air bah, yang berlangsung selama sembilan hari. Pada saat air surut, kapal terdampar di Gunung Othrys di Thessaly, atau menurut beberapa cerita yang lain di Gunung Parnassus. Dari batu-batu yang dilempar oleh Deucalion muncullah kaum laki-laki dan dari batu-batu yang dilempar oleh Pyrrha muncullah kaum perempuan.

(hlm.19)

Teori dari Hesiod, yang tertua dari semua penyair Yunani, adalah bahwa Titan Prometheus, putera dari Iapetus, telah membentuk manusia dari tanah liat, dan Athene menghembuskan jiwa ke dalamnya. Penuh kasih sayang terhadap manusia yang telah diciptakannya, Prometheus ingin meningkatkan pemikiran mereka dan memperbaiki kondisi mereka dengan cara apa pun; oleh karenanya, ia mengajarkan mereka tentang astronomi, matematika, abjad, bagaimana menyembuhkan penyakit, dan seni ramal. Oia menciptakan ras dalam jumlah yang begitu besar sehingga para dewa mulai melihat perlunya untuk membuat undang-undang yang berkaitan dengan pengorbanan dan pemujaan untuk mereka sebagai imbalan untuk perlindungan yang diberikan kepada manusia. Untuk itu diadakan suatu pertemuan di Mecone untuk menyelesaikan hal-hal tersebut. Telah diputuskan bahwa Prometheus, sebagai penyokong manusia, harus myembelih seekor lembu jantan, yang harus dibagi menjadi dua bagian yang sama, dan bahwa para dewa harus memilih satu bagian yang untuk selanjutnya, di dalam semua pengorbanan di masa depan, di pisahkan untuk mereka.

(hlm.20)

Zeus berpura-pura ditipu, memilih tumpukan tulang, tetapi ia mengetahui tipu muslihat Promotheus, dan ia begitu marah atas penipuan yang dilakukan terhadapnya oleh Prometheus sehingga ia membalas dendam dengan menolak untuk memberikan api kepada makhluk hidup. Ia berusaha untuk mencuri beberapa percikan api dari kereta tempur matahari, yang dibawanya ke bumi dalam suatu tabung yang berlubang. Sangat marah karena kembali dikecoh, Zeus menetapkan untuk membalas pada manusia dulu dan kemudia pada Prometheus. Untuk menghukum manusia, ia memerintahkan Heph Æstus (vulcan) untuk membentuk seorang perempuan cantik dari tanah liat, dan menetapkan bahwa melalui perantaraannya kesusahan, dan kesengsaraan harus dibawa ke dalam dunia.

Hermes (Mercury) memberinya lidah yang halus dan merayu, Aphrodite memberinya kecantikan dan seni untuk menyenangkan, the Graces membuatnya mempesona, dan Athene (Minerva) memberinya kecakapan seorang wanita. Ia dinamakan Pandora, yang artinya pemberian-semua, dan telah menerima setiap atribut yang perlu untuk membuatnya mempesona dan tidak dapat ditolak. Makhluk yang sangat elok ini, dikenakan baju oleh the Graces, dan dimahkotai dengan bunga oleh the Seasons, dipimpin ke rumah Epimetheus oleh Hermes, pesuruh para dewa.

(hlm.21)

Epimetheus memiliki kotak hasil dari keahlian yang jarang, berisi semua berkat yang disediakan oleh para dewa untuk manusia, yang dilarangnya untuk dibuka. Namun keingintahuan seorang perempuan tidak dapat menahan godaan yang begitu besar, dan Pandora memutuskan untuk menyelesaikan misteri tersebut atas risiko apa pun. Tetapi tidak semua hilang. Begitu Harapan (yang terletak di bagian dasar) akan melarikan diri, dengan tergesa-gesa Pandora menutup kotak, dan dengan demikian mempertahankan untuk manusia penghibur yang tidak pernah gagal, yang membantu manusia berani memikul banyak masalah yang menyerang.

Setelah menghukum manusia, Zeus membalas dendam terhadap Prometheus. Ia merantainya pada sebuah batu di Gunung Caucasus, dan setiap hari mengirim seekor burung elang untuk menggerogoti hatinya, yang tumbuh kembali setiap malam dan siap untuk siksaan baru. Selama tiga puluh tahun Prometheus menjalani hukuman yang menakutkan ini, sampai akhirnya Zeus berbelas kasihan dan mengizinkan puteranya Heracles (Hercules) untuk membunuh burung elang tersebut, dan penderitaannya dilepaskan.

(hlm.22)

DINASTI KETIGA

DEWA-DEWA OLIMPUS

ZEUS (Jupiter)

Pertama, sebagai dewa dari seluruh fenomena udara; kedua, sebagai perwujudan dari hukum alam; ketiga, sebagai dewa kehidupan; dan keempat sebagai bapak para dewa dan manusia.

Hal ini bertentangan dengan ayahnya Cronus, yang mewakili waktu absolut, seperti kekekalan.

(hlm.23)

Bangsa Yunani percaya bahwa kediaman dewa maha besar dan maha kuasa mereka berada di atas Gunung Olimps, yaitu gunung yang tinggi dan megah di antara Thessaly dan Mcedon, di mana puncak gunung terbungkus dalam awan dan kabut yang tersembunyi dari pandangan manusia biasa.

(hlm.24)

Kepalanya dihiasi oleh mahkota yang terbuat dari daun oak.

Patung Zeus yang paling terkenal dibuat oleh pemahat terkenal Athena bernama Phidias, tingginya 40 kaki dan ditempatkan di kuil Zeus di Olympus. Patung itu terbuat dari Gading dan emas, merupakan mahakarya seni yang diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Nike (Dewi Kemenangan)

(hlm.26)

Ynani yang memiliki begitu banyak negara kecil-kecil dan sangat berbeda satu sama lain, memanfaatkan momen ini sebagai sarana menyatukan bangsa Yunani dalam satu ikatan besar persaudaraan.

Burung kerajaan ini disucikan baginya, karena burung ini satu-satunya makhluk hidup yang manatap matahari tanpa berkedip sehingga dianggap mampu menatap kemuliaan paduka raja surgawi tanpa menciut.

Zeus memiliki tujuh orang istri yang abadi, mereka adalah Metis, Themis, Eurynome, Demeter, Mnemosyne, Leto, dan Hera.

METIS, istri pertamanya, adalah salah satu dari Oceanides atau bidadari laut. Inilah dewi Athena (Minerva), yaitu Dewi perlawanan Senjata dan Kebijaksanaan.

THEMIS, adalah Dewi Keadilan. Hukum, dan Ketertiban.

EURYNOME adalah salah satu dari Oceanides, dan ibu darri Charites atau Graces.

DEMETER, anak perempuan dari pasangan Cronus dan Rhea, adalah Dewi Pertanian.

MNEMOSYNE, anak perempuan Uranus dan Gæa, adalah Dewi Ingatan dan ibu dari sembilan Dewi.

LETO (Latona) adalah anak perempuan dari Cœus dan Phoebe. Hera, yang sangat cemburu padanya, menyiksanya dengan kekejaman yang terus-menerus dan mengirimkan ular mengerikan bernama Python untuk mankut-nakuti dan menyiksa dirinya ke mana pun ia pergi. Oleh karena itu Zeus membawanya ke Delos, sebuah pulau terapung di laut Ægean, di mana Zeus membuat stasioner dan melekatkannya dengan rantai di dasar laut tersebut. Disinilah Leto melahirkan dua orang bayi kembar, Apollo dan Artemis (Diana), dua dari dewa-dewi keabadian yang tercantik.

HERA, menjadi istri utama Zeus dan ratu langit, penjelasan yang lebih terperinci akan diberikan dalam satu bab khusus.

(hlm.28)

Karena diduga bahwa jika ia muncul dalam bentuk asli sebagai raja langit, maka kemuliannya akan menghancurkan manusia. Selir yang terkenal adalah Antiope, Leda, Europa, Callisto, Alcmene, Semele, Io, dan Danae.

ANTIOPE, adalah anak perempuan Nicteus, raja Thebes

(hlm.29)

LEDA, yang didatangi Zues dalam bentuk seekor angsa, adalah anak perempuan Thestius, raja Ætolia. Anak laki-laki kembarnya, Castor dan (Polydeuces atau) Pollux, terkenal karena kasih sayang

(hlm.30)

mereka satu sama lain. Castor akhirnya terbunuh di tangan Idas, dan Lynceus di tangan Pollux.

EUROPA adalah gadis cantik putri Agenor, raja Phœnicia. Ketika dia baru menaiki si Sapi, Zeus kembali ke bentuk asalnya dan membawa si penunggang cantik berenang melintasi laut menuju pulau Crete.

Europa adalah ibu dari Minos, Aeacus, dan Rhadamanthus. Minos, yang menjadi raja Crete, terkenal karena keadilan dan sikap

(hlm.31)

sederhananya dan setelah meninggal, ia dijadikan salah satu hakim bawah tanah bersama dengan saudara-saudaranya.

CALLISTO, anak perempuan dari Lycaon, raja Arcadia, adalah seorang pemburu dalam pasukan Artemis. Hera, yang sangat cemburu kepada Callisto, mengubahnya menjadi seekor beruang dan menyebabkan Artemis (yang tidak mengenali pelayannya dalam wujud seperti ini) memburunya dan membunuhnya.

ALCMENE, anak perempuan dari Electryon, raja Mycenae, telah dijodohkan dengan sepupunya yang bernama Amphytrion; namun selama kepergian Amphytrion ke medan perang, Zeus menjelma menjadi Amphytrion dan menggauli Alcmene. Heracles (kisahnya akan sangat termahsyur dan masuk dalam salah satu legenda Yunani) adalah anak laki-laki Alcmene dan Zeus.

SEMELE, seorang putri raja yang cantik dan anak perempuan Cadmus, Raja Phœnicia, sangat dicintai oleh Zeus. Zeus bersumpah atas nama Styx (sumpah dewa yang tidak dapat dicabut lagi) untuk mengabulkan permintaannya apa pun resikonya, Semele memohon kepada Zeus

(hlm.32)

untuk muncul dalam dirinya dalam seluruh kekuatan ilahi dan paduka raja, seus telah bersumpah untuk memberikan apa pun yang diminta, maka ia terpaksa memenuhi keinginan Semele; maka Zeus mengungkapkan dirinya sebagai maha dewa penguasa alam yang disertai dengan guntur dan kilat yang menyambar mengakibatkan Semele tewas seketika dalam nyala api yang berkobar.

IO, anak perempuan Inachus, raja Argos, adalah salah seorang pendeta wanita Hera. Di tepi sungai Nil, ia memperoleh kembali wujud asalnya dan melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Epaphus, yang selanjutnya menjadi raja Mesir dan membangun kota Memphis yang terkenal itu.

(hlm.33)

DANAE. – Zeus muncul di hadapan Danae dalam wujud hujan emas.

(hlm.34)

Kemudian mengubah Lycaon menjadi seekor serigala dan membunuh 50 orang anak laki-laki Lycaon dengan petir, kecuali Nyctimus, yang terselamatkan oleh campur tangan Gæa.

Jupiter

Jupiter Romawi yang seringkali disamakan dengan Zeus Yunani, identik dengan Zeus hanya dalam hal kedudukannya sebagai dewa pemimpin di Olympus dan sebagai dewa yang menguasai kehidupan, cahaya, dan udara. Jupiter adalah dewa kehidupan yang memiliki kekuasaan mutlak atas kehidupan dan kematian, berbeda dengan Zeus Yunani yang pada tingkat tertentu dikontrol oleh Moiræ atau fates.

Jupiter-Optimus-Maximus, Capitolinus, dan Tarpeius.

(hlm.35)

HERA (Juno)

Hera, anak perempuan tertua dari Cronus dan Rhea, dilahirkan di Samos, atau menurut sejumlah informasi, di Argos, dan diasuh oleh dewa laut Oceanus dan Tethys, yang menjadi simbol kesetiaan suami-istri. Hera adalah istri utama Zeus, dan sebagai ratu langit ikut serta dipuja dalam penghormatan yang diberikan kepada Zeus, namun kekuasaannya hanya sebatas udara (wilayah aërial yang lebih rendah). Hera adalah sosok seorang istri yang setia dan tanpa cela. Ia sangat membenci pelanggaran terhadap kesucian perkawinan. Kebenciannya yang sangat kuat terhadap pelanggaran ini membuatnya seringkali terpanggil untuk menghukum dewa dan manusia yang melakukannya.

Pada acara pernikahan peri laut Thetis dengan seorang manusia bernama Peleus, seluruh dewa dan dewi hadir, kecuali Eris (Dewi Perselisihan). Merasa marah karena tidak diundang, Eris berniat membuat perpecahan dalam acara tersebut. Ia melemparkan ke tengah-tengah tamu sebuah apel keemasan dengan tulisan “Untuk yang Tercantik”. Semua Dewi memperebutkan apel itu karena merasa paling cantik. Pada akhirnya, jumlah dewi yang bertikai berkurang menjadi 3, yaitu Hera, athene, dan

(hlm.36)

Aphrodite. Mereka sepakat untuk bertanya kepada Paris, yang terkenal karena kebijaksanannya dalam beberapa peristiwa sebelumnya. Paris – anak laki-laki Priam, raja Troy yang diabaikan sejak kelahirannya – menjamu teman-temannya di gunung Ida, Phrygia. Hermes, sebagai kurir dewa, diutus oleh ketiganya menemui penggembala muda tersebut, sementara mereka menunggu dengan cemas.

Terlepas dari apakah dia benar-benar berpikir bahwa Aphrodite yang paling cantik dari ketiga calon tersebut atau lebih menyukai seorang istri cantik daripada ketenaran dan kekuasaan, ia memutuskan bahwa aphrodite yang berhak atas apel keemasan tersebut. Aphrodite selanjutnya dinobatkan sebagai Dewi Kecantikan yang diakui di seluruh dunia. Hera, yang berharap Paris akan memberikan apel itu kepadanya, merasa sangat marah. Ia tidak pernah memaafkan Paris. Ia menyiksa Paris dan seluruh keluarga Priam. Penderitaan dan kemalangan yang dialami keluarga di perang Trojan merupakan akibat dari kemarahan tersebut. Pada kenyataannya, Hera memiliki kebencian sedemikian rupa sehingga sering menyababkan perselisihan rumah tangga antara dia dan Zeus, yang juga menjadi penyebab timbulnya perang Trojan.

Zeus menjadi sangat marah sehingga ia menggantung Hera di awan dengan sebuah rantai emas dan melekatkan besi landasan ke kakinya. Anak Hera yang bernama Hephæstus berusaha membebaskan ibunya dari kondisi yang menghina itu, menyebabkan Zeus melemparnya keluar dari langit dan membuat kakinya patah akibat terjatuh.

(hlm.37)

Ia meminta nasihat Cithaeron, raja Platea yang terkenal lembut dan arif bijaksana. Cithaeron menyarankan Zeus untuk menyamar menjadi pengantin wanita dan duduk di atas kereta perang sambil mengumumkan inilah Platea, istri masa depan Zeus. Tipu daya itu berhasil. Hera, yang marah karena merasa tersaingi, pergi menemui Platea dan menyerang sang pengantin wanita itu dan menyeret baju pengantinnya. Hera merasa puas berhasil mengungkap penipuan ini, dengan penuh kegembiraan ia duduk di atas kereta perang tersebut dan kembali ke Olympus.

Hera adalah ibu dari Ares (Mars), Hephæstus, Hebe, dan Eileithyia. Ares adalah Dewa Perang; Hephæstus adalah Dewa Api; Hebe adalah Dewa Pemuda, dan Eileithyia menguasai kelahiran manusia.

Kota-kota kesayangannya adalah Argos, Samos, Sparta, dan Mycenæ.

(hlm.38)

Perlombaan Altis dijalankan oleh para gadis muda untuk menghormati Hera. Gadis dengan gerak kaki tercepat menerima sebuah mahkota dari pohon zaitun dan sepotong daging segar.

Iris, si Pelangi, duduk di belakangnya.

Juno

Juno, dewi bangsa Romawi dianggap sama dengan Hera Bangsa Yunani.

(hlm.39)

Juno adalah tipe pelindung wanita dan istri yang dihormati dan dicintai. Tanggal 1 Maret ditetapkan sebagai hari diadakannya festival tahunan utama yang disebut Matronalia, sebagai penghormatan baginya dan dirayakan oleh seluruh wanita yang telah menikah di Roma dengan penuh khidmad.

PALLAS-ATHENE (Minerva)

Pallas-Athene, Dewi kebijaksanaan dan Perlawanan Besenjata, hanya dimiliki oleh bangsa Yunani; tidak ada negara lain yang memiliki dewi sejenis. Olympus diliputi salju sampai pada dasarnya; bumi dengan gembira menggemakan kembali teriakannya; laut bergelombang menjadi gelisah; dan Helios, dewa matahari, harus menahan kuda-kudanya yang bersemangat menyambut kemunculan dan pancaran dari dewi ini. Athene diakui sebagai salah satu anggota dewan para dewa dan menempatkan dirinya sebagai konselor yang paling cerdas dan setia dari seluruh konselor ayahnya.

(hlm.40)

Ketika Zeus berhenti mengunjungi bumi secara pribadi, Athene diberi kuasa olehnya untuk bertindak sebagai wakilnya. Ia juga memerintahkan manusia menggunakan angka-angka, terompet, kereta perang dan sebagainya dan memimpin pembangunan Argo, sehingga mendorong seni pelayaran yang bermanfaat.

(hlm.41)

Sebagai dewi politik, ia biasa dipanggil dengan nama Athene-Polias.

Dijelaskan dalam Iliad bahwa kami sering melihatnya berjuang di medan perang dengan penuh keberanian dan melindungi pahlawan kesayangannya; namun hal ini selalu dilakukan atas perintah Zeus, yang melengkapi dirinya dengan senjata untuk keperluan tersebut, karena diduga bahwa ia tak memiliki senjata apa pun. Salah satu senjata yang diberikan adalah ægis, yaitu perisai indah yang mampu berputar-putar dengan cepat untuk mempertahankan jaraknya dengan musuh; karena itulah namanya menjadi Pallas, frompallo, mengayun perisai. Bergambar kepala Medusa yang bisa mengubah seluruh orang yang memandangnya menjadi batu.

Sebagai tambahan bidang yang dilatihnya sehubungan dengan negara ini, Athene memimpin dua departemen utama industri perempuan, yaitu pemintalan dan penenunan. Dia juga memberikan sebuah jubah yang dibuat sendiri kepada Jason, ketika Jason berangkat mencari Emas Bulu (Golden Fleece).

(hlm.42)

Arachne, sebagai makhluk yang sensitif, sangat terluka dengan penghinaan seperti ini sampai ia gantung diri dalam keputusasaan. Ia kemudian diubah oleh Athene menjadi seekor laba-laba.

(hlm.43)

Kuil pemujaan Athena yang paling terkenal adalah Parthenon, yang berdiri di atas Acropolis di Athena. Di dalamnya terdapat patung yang sudah termasyur dunia yang dibuat oleh Phidias, artis besar berperingkat di bawah Zeus. Patung kolosal ini memiliki tinggi 39 kaki dan terbuat dari gading dan emas; kecantikan yang luar biasa menjadi daya tarik utama dari kuil tersebut.

Pohon yang disucikan baginya adalah pohon zaitun yang ia ciptakan ketika bertarung melawan Poseidon.

Minerva

Minerva dari Romawi identik dengan Pallas-Athene dari Yunani.

(hlm.44)

THEMIS

Dewa ini terkadang identik dengan Tyche, kadang identik dengan Ananke.

Themis, seperti halnya dewa Yunani lainnya, menempati posisi dewa yang lebih kuno dengan nama yang sama dengannya, yang ternyata anak perempuan dari pasangan Uranus dan Gæa.

(hlm.45)

HESTIA (Vesta)

Hestia adalah anak perempuan dari pasangan Cronus dan Rhea.

Pada abad-abad awal, perapian dianggap sebagai bagian tempat kediaman yang paling penting dan suci. Perlindungan terhadap api merupakan satu hal yang yang penting; jika sudah padam, akan sangat sulit menyalakannya kembali. Pada kenyataannya, perapian dianggap sebagai tempat suci di dalam rumah dan selalu didirikan di tengah rumah. Di sekitar perapian atau altar domestik ini berkumpul semua anggota keluarga; kepala rumah tangga menduduki tempat kehormatan, tempat terdekat dengan lokasi perapian tersebut. Jika orang asing ini berhasil menyentuh altar suci, maka ia selamat dari pengejaran dan hukuman dan dilindungi oleh keluarga tersebut.

(hlm.46)

Vesta

Vesta merupakan salah satu dewa-dewa awal Romawi.

DEMETER (Ceres)

Demeter (dari kata Ge-meter, ibu-bumi) adalah anak perempuan dari pasangan Cronus dan Rhea.

(hlm.47)

Gæa mewakili bumi secara menyeluruh dengan kekuatan bawah tanah yang sangat besar; Rhea adalah kekuatan produktif yang menyebabkan tumbuhan mulai bersemi sehingga dapat mempertahankan kehidupan manusia dan hewan; Demeter menguasai pertanian, serta memimpin dan memanfaatkan kekuatan produktif Rhea.

(hlm.48)

Helios, dewa-matahari yang maha melihat dan Hecate, dewa yang misterius dan sangat kuno, mendengar sendiri tangisan minta tolong tersebut namun tidak berdaya untuk memberi pertolongan.

(hlm.49)

Mereka segera membawa kabar baik bahwa ibunya menginginkan Demeter menjadi perawat bagi bayi laki-lakinya yang bernama Demophoon atau Triptolemus.

(hlm.50)

Sayangnya pola pengasuhan ini dihancurkan oleh Metaneria sendiri sangat ingin tahu siapa sebenarnya pengasuh anaknya. Ketika ia melihat anak laki-lakinya dibaringkan dalam nya api, ia berteriak kencang Demeter yang sangat marah karena gangguan ini, dengan segera menarik anak kecil itu dan melemparnya ke tanah, kemudian mengungkapkan sosoknya yang sebenarnya.

(hlm.51)

Akhirnya Zeus mengirim Hermes, pelayan setianya ke dunia bawah tanah untuk meminta Aïdes mengembalikan Perspehone ke pelukan ibunya yang sedang sedih.

(hlm.52)

Aïdes tidak mengalami kesulitan untuk melakukan hal itu, karena Ascalaphus, anak laki-laki Acheron dan Orphane, adalah saki dalam peristiwa tersebut.

Para penyair yang pertama kali mencuptakan mitos ini semata-mata bertujuan membuat cerita kiasan yang menggambarkan adanya perubahan musim yang; namun demikian, dalam perjalanannya, cerita sejenis ini memiliki arti tersendiri dan orang Yunani percaya bahw mereka memiliki makna religius, lebih dari sekedar cerita puitis.

(hlm.53)

Diyakini bahwa dalam tahun-ahun berikutnya satu pengertian mendalam coba disampaikan oleh mitos yang indah ini, yaitu doktrin kekekalan jiwa.

(hlm.54)

Anak perempuannya yang bernama Metra, yang sangat menyayanginya, memiliki kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi berbagai bentuk hewan yang berbeda untuk kemudia dijual oeh ayahnya.

Ceres

Ceres di Romawi sesungguhnya adalah Demeter di Yunani; keduanya hanya berbeda nama sedangan atribut, pemujaan, festival, dan sebagainya persis sama.

Bangsa Romawi berhutang budi kepada bangsa Sicily yang memperkenalkan keberadaan dewa ini. 

Cerealia, atau perayaan untuk menghormati Ceres, dilaksanakan pada tanggal 12 April dan berakhir setelah beberapa hari. 

APHRODITE (Venus)

Aphrodite (dari kata aphros, buih-laut, dan dite, dikeluarkan), anak perempuan Zeus dan seorang peri-laut yang bernama Dione, adalah dewi cinta dan kecantikan.

(hlm.55)

Aphrodite dalah ibu Eros (Cupid). Dewa cinta, dan Æneas, pahlawan besar Trojan dan pemimpin koloni Yunani yang menetap di Italia dan membangun kota Roma.

Aphrodite dekat dengan seorang pemuda Elok bernama Adonis, yang terkenal karena ketampanannya. Adonis tidak memiliki ibu dan Aphrodite, yang merasa kasihan padanya, memperhatikan dan tidak mempercayai dirinya diasuh Persephone, yang sangat menyayangi Adonis dan tidak mau berpisah darinya.

Zeus, yang tertarik oleh persaingan kedua ibu angkat ini, memutuskan bahwa Adonis harus menghabiskan watu 4 bulan setiap tahun dengan Persephone, 4 bulan dengan Aphrodite, sementara sisa 4 bulan berikutnya dia harus memutuskan sendiri. Namun demikian, ia begitu menyayangi Aphrodite sehingga ia secara sukarela bertunangan dengannya ketika tiba waktu untuk membuat keputusan sendiri. Adonis, terbunuh oleh seekor babi hutan buas. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam pada diri Aphrodite yang terus menerus meratapi kehilangannya sehingga membuat Aïdes, merasa kasihan. Ia mengijinkan Adonis untuk menjalani setengah tahun denga Aphrodite, sementara setengah tahun sisanya dihabiskan Adonis di dunia bawah tanah.

Para pelayan yang biasa melayaninya adalah Charites atau Graces (Euphrosyne, Aglaia, dan Thalia), yang digambarkan tidak berbusana dan terjalin dalam pelukan cinta.

(hlm.56)

Versi yang sangat puitis atas kelahirannya adalah ketika Uranus terluka oleh anak laki-laki Cronus, darahnya bercampur dengan buih laut, dimana perairan yang bergelembung berubah menjadi warna merah jambu dan dari kedalaman muncul Aphrodite, dewi cinta dan kecantikan.

(hlm57)

Penghargaan terhadap Venus dari Milo yang sekarang ditempatkan di Louvre. Berwujud patung yang sangat indah. Kepalanya terbentuk dengan indah; rambutnya yang panjang bergelombang menjuntai ke bawah melewati kening yang tidak terlalu lebar kemudian digabungkan  menjadi dalam satu simpul kecil di bagian belakang kepalanya; raut wajahnya sangat mempesona dan mengungkapkan kombinasi antara kegembiraan dan kewibawaan seorang dewi; keliman kainnya jatuh dalam lipatan-lipatan rapi ke bawah; dan sikapnya secara menyeluruh merupakan perwujudan dari seluruh aspek keanitaan yang anggun dan rupawan.

Tidak ada keraguan bahwa dia sama dengan Astarté yang terkenal, the Ashtoreth of the Bible, menentang mereka yang melakukan pemujaan berhala dan ritual keji yang melemparkan Anathemas yang maha mulia dan berkuasa.

Venus

Venus dari Romawi identik dengan Aphrodite dari Yunani.

(hlm.58)

HELIOS (Sol)

Menurut konsepsi paling awal dari Yunani kuno, Helios tudak hanya dewa matahari, melainkan juga perwujudan dari kehidupan dan seluruh kekuatan yang memberikan hidup, karena cahaya merupakan unsur yang sangat diperlukan dalam kehidupan.

Helios, anak laki-laki dati pasangan Titans Hyperion dan Theia, digambarkan sebagai terbitnya setiap pagi di bagian timur dan dilanjutkan oleh saudara perempuannya yang bernama Eos (Subuh), menggunakan jari-jarinya yang kemerahan untuk melukis ujung gunung dan memisahkan lapisan berkabut yang akan dimunculkan oleh saudara laki-lakinya.

Kereta perang yang terbuat dari emas yang berkilau ini ditarik oleh empat ekor kuda yang bernafas api dan dibelakangnya berdiri tegak dewa muda dengan mata yang berkilat dan kepala diselubungi dengan sinar.

(hlm.59)

Ia selalu diikuti oleh saudara perempuannya bernama Selene (Bulan), yang bersiap mengambil alih dunia dan menerangi malam berdebu dengan bulan sabit keperakan. Helios sementara waktu beristirahat dari pekerjaannya dan bersandar dengan perlahan di atas tempat pembaringan harus dan sejuk yang dipersiapkan baginya oleh peri laut, mempersiapkan dirinya untuk menghadapi satu lagi hari yang diberkati, mengispirasi, penuh dengan keindahan.

Homer dipanggil sebagai saksi ketika sumpah diambil karena ia dipercaya melihat segala sesuatu yang terjadi, kemampuan inilah yang digunakan untuk memberitahu Demeter tentang nasib anak perempuannya, sebagaimana telah diceritakan sebelumnya. Diduga ia memiliki kawanan dan kumpulan gembala di berbagai lokasi atau bintang-bintang di langit yang bertugas mengawasi siang dan malam sepanjang hari.

Helios dikisahkan mencintai Clytie, seorang anak perempuan Oceanus, yang juga membalas cintanya; namun seiring dengan waktu, dewa matahari yang plin plan itu memindahkan  hatinya kepada Leucothea, anak

(hlm.60)

perempuan Orchamus, raja negara bagian timur.

Selama 9 tahun lamanya dia memalingkan wajahnya ke dewa terang yang agung yang selalu bergerak di atas langit, sampai akhirnya kakinya berubah menjadi akar di dalam tanah dan dia berubah bentuk menjadi sejenis bunga yang selalu berpaling ke arah sinar matahari.

Helios menikah dengan Perse, anak permpuan Oceanus, dan melahirkan anak bernama Aëtes, raja Colchis (dirayakan dalam legenda Argonauts sebagai pemilik Golden Fleece), dan Circe, si tukang sihir terkenal.

Helios memiliki anak laki-laki lainnya bernama Phaethon, dari istrinya Clymene, salah satu dari Oceanides.

(hlm.61)

Sang ayah mendengar permintaan yang mengerikan itu dan berusaha mematahkan keinginan itu mengingat besarnya bahaya yang mungkin dihadapi; namun si anak laki-lakinya ini tidak mau mendengar seluruh nasihatnya dan memaksa keinginan tersebut, maka Helios dengan segan membiarkan anaknya untuk mengendarai kereta tersebut. Phaethon berhenti sejenak untuk mengagumi keindahan perlengkapan yang berkilauan itu, pemberian dari dewa api dibuat dari emas dan dihiasi oleh batu-batu berharga yang mencerminkan sinar matahari. Helios yang melihat saudara perempuannya, Dawn, membuka pintu di timur yang kemerahan, memerintahkan Hour untuk mencambuk kuda penarik kereta. Dewi-dewi dengan cepat mematuhi perintah itu dan sang ayah kemudian meminyaki wajah anaknya dengan krim suci sehingga ia mampu bertahan dalam nyala api yang terbakar yang berasal dari lubang hidung kuda tersebut dan dengan sedih menempatkan mahkota sinarnya di atas kepalanya, kemudian menyuruhnya untuk mengendarai kereta.

(hlm.62)

Bumi yang hangus meminta tolong kepada Zeus, yang menghempaskan petirnya di Phaethon, dan membuat kuda-kuda yang bernyala api itu berhenti sama sekali.

Para dewa yang tergerak oleh rasa kasihan kemudian mengubahnya menjadi sejenis angsa, yang selalu merenung di atas perairan tempat sahabatnya menemui kematian.

(hlm.63)

Pada masa Titanomachia, ketika dewa-dewa membagi dunia, Helios tiak hadir dan sebagai akibatnya tidak memperoleh bagian apa pun. Ia mengadi kepada Dewa Zeus yang mengusulkan untuk melakukan pembagian baru, namun Helios tidak setuju dan mengatakan bahwa ketika ia sedang melakukan perjalanan, matanya yang awas melihat sebuah pulau yang indah dan subur yang terletak jauh di bawah laut. Jika manusia bersumpah memberikan padanya pulau ini, maka ia setuju menerimanya sebagai bagian dunia untuknya. Para dewa kemudian mengambil sumpah, dan pulau Rhodes segera naik ke atas permukaan laut dengan sendirinya.

Colossus of Rhodes yang terkenal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, didirikan untuk menghormati hellios. Patung indah ini tingginya 105 kaki dan dibuat dari kuningan; patung ini membentuk jalan masuk menuju pelabuhan di Rhodes. Kapal-kapal besar dapat dengan mudah berlayar antara kaki-kakinya yang berdiri di atas pangkalan laut, di masing-masing sisi pelabuhan. Meskipun begitu besar, patung ini sangat proporsional dalam setiap bagiannya. Sejumlah ide tentang ukurannya dapat diambil berdasarkan kenyataan bahwa sangat sedikit orang mampu menjangkau ibu jari patung ini dengan lengan mereka.

EOS (Aurora)

Eos, The Dawn, sama seperti saudara laki-lakinya Helios, juga didewakan oleh bangsa Yunani Kuno.

(hlm.64)

Eos pertama kali menikah dengan Titan Astræus, melahirkan Heosphorus (Hesperus), bintang malam dan angin. Setelah itu dia menikah dengan Tithonus, anak laki-laki Laomedon, raja Troy, yang telah enarik perhatiannya karena keelokan wajahnya yang tiada bandingnya; dan Eos, yang merasa tidak bahagia karena takut mereka akan terpisahkan oleh maut, memberikan kepadanya karunia keabadian dari Zeus, namun lupa menambahkan karunia itu dengan usia muda selamanya.

(hlm.65)

PHŒBUS-APOLLO.

Phœbus-Apollo, Dewa Cahaya, Ramalan, Musik, Puisi, Kesenian, dan Ilmu pengetahuan, sejauh ini merupakan konsepsi yang paling mulia dalam seluruh rentang mitologi Yunani Kuno

Apollo adalah anak laki-laki dari pasangan Zeus dan Leto, dan dilahirkan di bawah naungan sebuah pohon palem yang tumbuh di kaki Gunung Cynthus, di Pulau Delos yang berbatu-batu dan tandus.

(hlm.66)

“Lira emas,” katanya, “akan menjadi teman saya, busur panah menjadi kesenangan saya dan dalam ramalan saya akan menceritakan masa depan yang gelap.” Anak laki-laki Zeus yang paling tampan dan mulia.

(hlm.67)

Kakak adik bersaudara ini membagi fungsi di antara mereka, dimana yang laki-laki menetapkan laki-laki sebagai tujuan dan yang perempuan menetapkan wanita sebagai tujuan dan mereka yang khususnya meninggal saat usia masih muda atau usia lanjut dipercaya telah terbunuh oleh anak panah mereka.

Ia juga dianggap sebagai dewa pemulihan; namun fitur ini lebih terlihat dalam diri anak laki-lakinya yang bernama Asclepius (Æsculapius), dewa ilmu pemulihan yang sesungguhnya.

(hlm.69)

Tempat itu dijaga oleh ular besar Python, sumber malapetaka di lingkungan sekitar dan teror bagi manusia dan ternak. Sang dewa muda, penuh keyakinan atas tujuannya, menyerang dan membunuh monster itu dengan anak panahnya, maka terbebaslah masyarakat dari musuh besar mereka.

Apollo-Delphinios, karena ia pertama kali mendekati mereka dalam wujud seekor lumba-lumba, jadi itulah cerita terbentuknya peramal Delphi yang terkenal, satu-satunya

(hlm.70)

lembaga yang tidak bersifat eksklusif secara nasional karena dijalankan juga oleh Lydians, Phrygians, Etruscans, Romans dan sebagainya. Lembaga itu diberikan penghormatan tertinggi di seluruh penjuru dunia.

Cinta pertamanya adalah Daphne (anak perempuan Peneus, dewa-sungai), yang begitu enggan untuk menikah sehingga ia memaksa ayahnya untuk mengijinkannya terus hidup membujang.

(hlm.71)

Di sana Eros menarik dua anak panah dari tabung busurnya dengan kemahiran yang berbeda – satu dari emas yang memiliki efek memberikan inspirasi cinta; dan lainnya dari timah yang menciptakan kebencian. Dia menghunjam jantung Apollo dengan panah emas, sementara panah timah diarahkan ke dada si cantik Daphne. Putra Leto ini tiba-tiba merasakan cinta yang amat besar terhadap sang bidadari, sementara sang bidadari merasa sangat membenci sang dewa sampai-sampai ia lari seperti seekor rusa yang diburu. Apollo memahkotai kepalanya dengan daun salam dengan rasa sedih, baginya daun salam itu merupakan perlambang kisah cintanya yang tak lekang dan suci.

Pencarian cinta Apollo berikutnya adalah Marpessa, anak perempuan Evenus; meskipun ayahnya menyetujui lamaranya, si gadis ternyata lebih menyukai seorang anak muda bernama Idas, yang berusaha membawanya dalam sebuah kereta kuda bersayap yang telah ia peroleh dari Poseidon. Apollo mengejar mereka dan berusaha dengan paksa merampas pengantin wanita, tapi dan gadis itu menolak untuk menyerahkan dirinya.

(hlm.72)

Meskipun daya tarik dewa Apollo sangat menonjol daripada Idas, akan lebih bijaksana untuk bersatu dengan manusia yang tumbuh tua seperti dirinya, dan tidak akan meninggalkannya ketika dia sudah tua dan kehilangan daya tariknya.

Cassandra anak perempuan Priam, raja Troy, adalah objek cinta Apollo lainnya. Cassandra berpura-pura menerima cinta Apollo dan berjanji untuk menikah dengannya, asalkan Apollo bersedia memberikan karunia meramal; setelah keinginannya dikabulkan, si gadis licik itu menolak untuk memenuhi janjinya.

Apollo selanjutnya menikah dengan Coronis, seorang dayang Larissa, dan menganggap dirinya sendiri bahagia karena memiliki cinta yang tulus; namun sekali lagi dia mengalami kekecewaan karena suatu hari burung kesayangannya, si gagak, terbang ke arahnya dengan informasi bahwa istrinya telah memindahkan rasa cintanya ke seorang pemuda bernama Haemonia. Apollo, yang terbakar amarahnya membunuh Coronis dengan salah satu dari anak panah pencabut nyawa miliknya. Ia menghukum burung gagak atas kecerewetannya dengan mengubah warna bulunya dari semula putih murni menjadi sangat hitam dan melarangnya untuk terbang lebih lama daripada jenis burung lainnya.

(hlm.73)

Coronis memberikan seorang bayi laki-laki bernama Asclepius, yang selanjutnya menjadi dewa obat. Kekuatannya sungguh luar biasa, ia tidak hanya bisa menyembuhkan orang sakit namun juga dapat menghidupkan orang mati. Aïdes mengeluh kepada Zeus karena jumlah manusia di bawah kekuasaannya berkurang setiap hari. Sang penguasa agung Olympus yang khawatir suatu saat umat manusia yang terlindung dari penyakit dan kematian akan mampu menentang dewa mereka sendiri, membunuh Asclepius dengan salah satu dari petirnya.

Tidak mampu memenuhi rasa marahnya kepada Zeus, ia kemudian menghancurkan Cyclops, yang membuat petir maut itu. Apollo dibuang oleh Zeus ke Tartarus, namun atas campur tangan Leto, ia mengalah dan rela menjadi budak sementara di rumah kediaman Admetus raja Thessaly. Selama masa itu, raja ingin meminang Alcestis, anak perempuan cantik Pelias, seorang anak laki-laki Poseidon; namun ayahnya mengumumkan bahwa ia hanya akan menyerahkan anak perempuannya kepada peminang yang berhasil mengalahkan seekor singa dan seekor babi hutan ganas.

Namun “hidup itu indah” bahkan untuk orang yang berusia lanjut dan mereka berdua menolak untuk berkorban untuk

(hlm.74)

Admetus. Diam-diam, Alcestis rela menyerahkan hidupnya demi suaminya. Ia menderita penyakit berkepanjangan yang tidak dapat disembuhkan.

(hlm.75)

Apollo menghukumnya dengan memberikannya telinga keledai karena kebodohannya ini. Midas mencoba menutupi aibnya

(hlm.76)

ini dengan menggunakan topi; ia juga menyogok tukang cukurnya dengan harta yang banyak agar tidak membocorkan rahasia ini. Ternyata, ia sendiri yang tidak tahan menyimpan rahasia ini. Ia menggali sebuah lubang dan berbisik ke dalamnya. Setelah itu ia pulang dengan hati lega karena merasa telah melepaskan semua beban pikirannya. Ia tidak tahu bahwa sejumlah alang-alang muncul dari tanah yang dia gali dan membisikan rahasianya tak henti-henti. Akhirnya rahasia yang sangat memalukan ini terungkap juga ke dunia: “Raja Midas memiliki telinga keledai.”

(hlm.77)

Hukuman untuk Niobe diabadikan dalam sebuah patung marbel yang ditemukan di Roma pada tahun 1553 dan sekarang berada di galeri Uffizi, Florence.

Penyanyi terkenal Orpheus adalah anak laki-laki dari pasangan Apollo dan Calliope dan sebagaimana diturunkan orangtuanya, dianugerahi otak yang cemerlang.

Orpheus menikah dengan peri cantik yang bernama Eurydice, anak perempuan dewa laut Nereus, yang sangat ia cintai. Peri tersebut sangat terikat sampai akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia. Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung singkat; karena Aristæus, saudara laki-laki kembaran Orpheus, juga jatuh cinta dengan si cantik Eurydice. Ia berusaha mengambilnya secara paksa dari suaminya. Eurydice kabur untuk menghindari kejarannya. Malangnya, kaki Eurydice digigit seekor ular berbisa yang bersembunyi di alang-alang yang rimbun. Eurydice meninggal akibat luka gigitan ular tersebut dan Orpheus memenuhi hutan kecil dan lembah tersebut dengan ratapannya yang memilukan.

(hlm.78)

Rasa sedih Orpheus jauh lebih besar dari kehilangan sebelumnya dan menyebabkan ia menghindari semua orang. Sia-sia sudah usahanya untuk mengembalikan sang peri pendamping hidupnya.

(hlm.79)

Bangsa Yunani percaya Delphi akan menjadi titik pusat bumi karena dua ekor burung elang yang telah dikirim oleh Zeus, satu dari timur dan satu lagi dari barat, sampai di Delphi pada waktu yang bersamaan.

(hlm.80)

Roman Apollo

(hlm.81)

HECATE

Hecate adalah dewi bulan yang dipuja oleh Thracians. Dia dipermalukan dan dikaitkan dengan Selene dan Persephone.

(hlm.82)

Hecate adalah anak perempuan Perses dan “si terlingkup-emas” Astræa (malam bercahaya).

(hlm.83)

SELENE (Luna)

Ketika naungan malam mulai menyelubungi bumi, dua kuda putih-susu Selene bangkit dari kedalaman Oceanus yang misterius. Duduk di atas kereta perang keperakan dan ditemani oleh saudara perempuannya Herse, dewi embun, muncullah ratu malam yang lemah-lembut, dengan tanda bulan sabit di keningnya, sebuah kerudung tipis yang melambai di belakangnya, dna sebuah obor yang menyala di tangannya.

Ketika melihat anak muda rupawan ini tertidur di Gunung Latmus, Selene begitu terpesona dengan keelokan parasnya sehingga ia turun setiap malam dari langit untuk mengawasi dan melindunginya.

ARTEMIS (Diana)

ARCADIAN ARTEMIS

Anak perempuan dari Zeus dan Leto, dan kakak perempuan-kembar dari Apollo. Dia adalah dewi Pemburu dan Kesucian yang mendapatkan ijin dari ayahnya untuk tidak menikah dan dikenal sebagai satu-satu dewa

(hlm.84)

Yang masih gadis.

(hlm.86)

Setelah melewati pertarungan yang panjang dan mendebarkan Meleager berhasil membunuh monster tersebut dan menyerahkan kepala dan kulit monster itu kepada Atalanta sebagai tropi kemenangan.

(hlm.88)

EPHESIAN ARTEMIS

Dalam karakternya sebagai cinta yang meresapi seluruh alam dan menembus ke setiap tempat, mereka juga percaya ia hadir dalam Realm of Shades yang misterius di mana ia melatih sifat baik hati, yang menggantikan dewa kuno Hecate sampai tingkat tertentu, dan sebagian lagi merebut tempat Persephone, sebagai pelindung wanita kaum bawah tanah.

Ctesiphon, arsitek utama bangunan terkenal dunia ini, membangunnya dalam waktu 220 tahun. Malangnya, pekerjaan berabad-abad dihancurkan dalam waktu satu malam ketika seseorang bernama Herostratus, berambisi membuat namanya terkenal sampai ke generasi selanjutnya, membakar dan menghancurkan bangunan itu. Sedemikian besarnya kemarahan dan kesedihan masyarakat Efesus atas bencana ini, sehingga mereka menerapkan undang-undang yang melarang siapa pun menyebut nama Herostatus. Nama Herostatus diserahkan untuk anak cucu dan akan terus hidup bersama cerita tentang Kuil Efesus yang terkenal itu.

(hlm.90)

BRAURONIAN ARTEMIS

Keputusan ini dikeluarkan oleh dewi Taurian dari Chastity, untuk melindungi kemurnian pengikutnya, dengan meisahkan dari pengasuh asing.

Ada sebuah kisah menarik dari Iphigenia, di mana seorang pendeta wanita di kuil Artemis di Tauris, manjadi subjek dari drama Schiller yang paling indah.

(hlm.91)

Korban malang itu diikat ke altar, sebuah pisau mematikan diangkat untuk mengakhiri hidupnya, ketika tiba-tiba Iphigenia menghilang dari pandangan digantikan oleh seekor rusa indah yang siap untuk dikorbankan. Ternyata Artemis kasihan pada korbannya yang muda dan cantik. Iphigenia dibawa dalam awan ke Taurica, di mana dia menjadi salah satu pendeta wanita Artemis, dan dipercaya untuk mengurus candinya. Sebuah kenaikan martabat untuk Iphigenia, walaupun dia harus menyiapkan korban-korban manusia yang akan disajikan kepada Artemis.

Mereka adalah Orestes dan Pylades, ikatan kuat antara keduanya telah membuat nama mereka menjadi simbol persahabatan setia. Orestes adalah saudara laki-laki Iphigenia, dan Pylades sepupunya.

(hlm.92)

Ibu yang anaknya menjadi korban pencambukan sampai meninggal merasa bahagia karena menurut mereka inilah cara mati yang terhormat.

 (hlm.93)

Diana

Diana dari Romawi dikenal dengan Artemis dari Yunanii. Di surga ia adalah Luna (Bulan), di bumi ia adalah Diana (dewi-pemburu wanita), dan di dunia ia adalah bawah Proserpine;  tetapi, tidak seperti Artemis Ephesian, Diana dalam perannya sebagai Proserpine, tidak membawa unsur cinta atau simpati bersamanya ke dunia bawah.

Patung-patung Diana umumnya didirikan pada titik di mana tiga jalan bertemu, karena alasan ini dia disebut Trivia (dari tri=tiga, dan via=cara).

(hlm.94)

HEPHAESTUS (Vulcan)

Hephaestus putra dari Zeus dan Hera, adalah dewa api dan dewa pemimpin atas semua keterampilan kerja yang dicapai dengan menggunakan api. Ia mengajar orang-orang bagaimana mengolah logam, dan juga seni yang berharga dan berguna lainnya.

(hlm.95)

Zeus memberikan hadiah atas penghargaannya terhadap pemberian berharga ini, dengan menikahkan Hephaestus dengan Aphrodite yang cantik. Tapi ini adalah anugerah yang dipertanyakan, sebab Aphrodite yang merupakan gambaran dari semua keanggunan dan keindahan, tidak merasa sayang kepada pasangannya yang canggung dan tidak menarik, dan sering menertawakan gerakan canggungnya.

Aphrodite sangat menginginkan Ares menjadi suaminya, dan keinginan ini tentu saja menimbulkan kecemburuan bagi Hephaestus, dan menjadi sumber ketidakbahagiaan bagi mereka.

(hlm.96)

Baju besi Achilles dan Æneas, kalung indah harmonia, dan mahkota Ariadne, tetapi karya terbesarnya adalah Pandora, yang telah diceritakan sebelumnya.

(hlm.97)

Vulcan

Nama Romawinya, Vulcan, tampaknya akan menandakan hubungan dengan pencipta pengerjaan logam pertama yang hebat dalam sejarah Alkitab, Tubal-Cain.

POSEIDON (NEPTUNE)

Poseidon adalah anak laki-laki dari Kronos dan Rhea, dan saudara Zeus. Dia adalah dewa laut, lebih khususnya di Mediterania.

(hlm.99)

Meskipun Poseidon memerintah dengan kekuasaan mutlak atas lautan dan penduduknya, namun ia patuh kepada kehendak penguasa besar Olympus, dan muncul setiap saat dibutuhkan.

(hlm.100)

Poseidon menikahi seorang peri laut bernama Amphitrite, yang ia rayu dalam bentuk lumba-lumba. Amphitrite cemburu terhadap seorang gadis cantik bernama Scylla, yang juga dicintai oleh Poseidon, dan untuk membalaskan dendamnya, ia melemparkan beberapa tumbuhan ke dalam sumur di mana Scylla sedang mandi.

Para cyclops yang telah disinggung dalam sejarah Cronus, adalah anak-anak Poseidon dan Amphitrite. Mereka adalah ras liar pertumbuhan

(hlm.101)

Raksasa, sifat dasar mereka mirip dengan para raksasa yang lahir di bumi (earth-born Giants), dan masing-masing hanya punya satu mata di tengah dahi mereka. Mereka bekerja sebagai pekerja Hephaestus, yang ruang kerjanya di jantung gunung Vulkanik Athena.

Raksasa ini jatuh cinta pada seorang peri cantik bernama Galatea. Tetapi, karena mungkin kata-katanya diduga tidak diterima oleh gadis cantik itu, menolaknya karena seorang pemuda bernama Acis.

(hlm.102)

Jika hidup mereka tidak diputuskan sebelum mencapai kedewasaan, rencana asusila mereka pasti sudah terlaksana.

Athena dan Poseidon menyatakan hak untuk menamakan kota Cecropia (kota kuno Athena). Sebuah perselisihan keras timbul. Akhirnya, diselesaikan oleh dewan para dewan Olympus, yang memutuskan bahwa siapa pun yang bisa mempersembahkan hadiah paling berguna bagi umat manusia, harus mendapatkan hak istimewa untuk penamaan kota. Poseidon menghantam tanah dengan trisulanya, dan seekor kuda melompat keluar dengan seluruh kekuatan liar dan keindahan yang anggun. Athena, menyentuh tempat tersebut dengan tongkat sihirnya, keluar pohon zaitun.

(hlm.103)

Neptune

(hlm.104)

DEWA-DEWA LAUT

OCEANUS

Oceanus adalah anak dari Uranus dan Gaea. Dia adalah lambang dari air yang terus mengalir.

NEREUS

PROTEUS

Proteus, lebih akrab dikenal sebagai “Pak Tua dari Laut (The Old Man of The Sea)”, merupakan putra Poseidon yang memiliki kemampuan meramal.

(hlm.105)

TRITON AND THR TRITONS

Sama dengan dewa kecil.

GLAUCUS

(Hlm.106)

THETIS

Namun sudah diramalkan bahwa anak laki-laki dari Thetis akan mendapatkan supremasi (keunggulan) atas ayahnya, maka mereka melepaskan niat mereka, dan dia menjadi istri dari Peleus, anak lelaki dari Æacus, seperti Proteus, Thetis memiliki kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi berbagai bentuk yang berbeda, dan ketika dirinya dirayu oleh Peleus ia menggunakan kekuatan ini untuk menghindari diri darinya.

Thetis pernah memakai pengaruh dewa langit, yang, seperti akan kita lihat selanjutnya, ia gunakan demi putranya yang terkenal itu, Achilles,

(hlm.107)

Dalam perang Troya.

Kingfishers (halcyones). “hari-hari-halycon (Halycon-days),” yang berarti masa istirahat dan kebahagiaan tidak terganggu.

THAUMAS, PHORCYS, AND CETO

Thaumas, Phorcys, dan saudara perempuan mereka Ceto, yang merupakan keturunan dari Pontus.

Thaumas (yang namanya berarti keajaiban, ‘Wonder’) melambangkan kondisi yang khas dan tembus cahaya dari permukaan laut ketika ia cerminkan, seperti-cermin, berbagai gambaran, dan muncul terus dalam rangkulan tembus cahaya.

Tahumas menikah dengan Electra (yang namanya berarti cahaya gemerlap yang dihasilkan oleh listrik), anak perempuan Oceanus.

(hlm.108)

LEUCOTHEA

Leucothea awalnya adalah seorang manusia bernama Ino, anak perempuan Cadmus, raja Thebes.

THE SIREN

ARES (MARS)

Ares, putra dari Zeus dan Hera, adalah dewa perang, yang bangga akan perjuangan untuk kepentingan diri sendiri; ia mencintai kekacauan dan malapetaka dari medan pertempuran, dan senang dalam pembantaian dan pemusnahan , bahkan ia menyajikan roman muka penuh kebajikan yang mungkin bisa bereaksi positif pada kehidupan manusia.

(hlm.109)

Ares, tampaknya telah menjadi objek dari keengganan untuk semua dewa-dewa Olympus, kecuali Aphrodite. Sebagai anak laki-laki Hera, ia telah mewarisi perasaan terkuat akan kemerdekaan dan kontradiksi, dan ia senang mengacaukan jalannya kehidupan negara yang damai itu, dia tentu saja tidak disukai dan bahkan dibenci oleh Zeus.

(hlm.110)

Ares dibebaskan, dan kejadian ini dianggap telah memunculkan nama Areopagus (atau Bukit Ares), yang kemudian menjadi sangat terkenal sebagai pengadilan keadilan.

Teman-temannya adalah Terror and Fear; Enyo, dewi seruan-perang (war-cry); keidomos, iblis dari kebisingan pertempuran, dan Eris (Pertikaian), saudara perempuan-kembarnya dan teman, yang selalu mendahului kereta perangnya ketika dia bergegas ke pertempuran.

Mars

(hlm.111)

Orang-orang Romawi memandang dirinya sebagai pelindung khusus mereka, dan menyatakan dia telah menjadi ayah dari Romulus dan Remus, pendiri kota mereka.

Ia dipanggil Gradivus (dari gradus, langkah), itu yang terkenal diyakini oleh orang-orang Romawi bahwa ia sendiri berjalan di depan mereka untuk berperang, dan bertindak sebagai pelindung tak terlihat mereka.

(hlm.113)

NIKE (VICTORIA)

Nike, dewi kemenangan, adalah putri dari Titan Pallas, dan Styx, peri yang memimpinsungai yang memakai namanya di dunia bawah.

Victoria

(hlm.114)

HERMES (MERCURY)

Hermes adalah utusan yang dapat berlari cepat dan dipercaya menjadi duta besar dari semua dewa serta memimpin roh ke Hades.

(hlm.115)

Ia juga menguasai permainan dadu yang konon telah diajarkan oleh Apollo.

Hermes adalah anak dari Zeus dan Maia, merupakan anak tertua dan paling cantik dari tujuh Pleiades (anak-anak perempuan Atlas). Dilahirkan dalam sebuah gua di Gunung Cyllene di Arcadia. Ketika bayi, ia sudah memamerkan kemampuan yang luar biasa berkaitan dengan kecerdikan dan penipuan; kenyataannya ia adalah seorang pencuri bahkan sejak di buaiannya.

(hlm.118)

Ia memberikan Hermes Caduceus (lambang kedokteran), atau tongkat emas yang di atasnya terdapat sayap-sayap. Pada saat meberikan tongkat kepada Hermes, Apollo memberitahukan bahwa tongkat itu memiliki kemampuan untuk menyatukan dalam cinta, semua makhluk yang dipisahkan oleh kebencian. Ingin membuktikan kebenaran pernyataan ini, Hermes melemparkan tongkat itu di antara dua ular yang berkelahi, lalu ular-ular marah itu menggenggam satu sama lain dalam pelukan penuh kasih, dan melingkar di sekitar tongkat, selamanya tetap melekat pada tongkat secara permanen. Tongkat itu sendiri melambangkan kekuasaan; ular sebagai lambang kebijaksanaan; dan sayap sebagai lambang berita – semua karakter berkualitas dari seorang duta besar yang dapat dipercaya.

(hlm.120)

Mercury

Mercury adalah dewa perdagangan dan keuntungan Romawi.

(hlm.121)

DIONYSUS

Dionysus, disebut juga Bacchus (dari Bacca, berry), adalah dewa anggur, dan penjelmaan dari berkah alam.

Dionysus adalah anak dari Zeus dan Semele, dan direbut oleh Zeus dari api yang melahap ibunya hingga tewas, ketika ia muncul di hadapan ibunya dalam bentuk keagungan kedewaannya.

(hlm.122)

Mengekstrak jus untuk membentuk suatu minuman yang paling menggairahkan.

(hlm.125)

Dionysus begitu bersyukur atas perhatian yang ditunjukkan kepada teman lamanya, sehingga dia menawarkan untuk memberikan bantuan apa pun yang Midas minta; lalu, raja tamak tersebut tidak puas dengan kekayaannya yang tak terbatas, dan masih haus akan lebih, menginginkan segala sesuatu yang ia sentuh berubah menjadi emas. Permintaan itu pun dikabulkan. Si celaka Midas sekarang menyesali kebodohan dan keserakahannya, ketika perutnya perih karena lapar menyerangknya, dan ia berusaha untuk meredakan rasa lapar itu dengan makanan kesukaannya, makanan menjadi emas sebelum dia bisa menelannya; ketika ia mengangkat cangkir anggur ke bibir kering itu, tong yang berkilau berubah menjadi logam yang begitu ia dambakan, dan

(hlm.126)

Ketika akhirnya lelah dan lemah, ia membentangkan badannya yang sakit di atas sofa mewah, yang sampai sekarang berubah menjadi substansi yang menjadi kutukan keberadaannya. Raja putus asa ini akhirnya memohon dewa untuk mengambil kembali karunia yang menimbulkan bencana tersebut. Dinysus mengasihaninya, dan menyuruhnya mandi di Sungai Pactolus, sebuah sungai kecil di Lydia, untuk menghilangkan kekuatan yang telah menjadi kutukan hidupnya, Midas dengan sukacita mematuhi perintah tersebut, dan dibebaskan dari permintaan tamaknya. Sejak saat itu, pasir di sungai Pactolus mengandung butiran-butiran emas.

(hlm.128)

AIDES (Pluto)

Seharusnya ketika seorang manusia tidak ada lagi, rohnya membentuk garis bayangan. Bayang-bayang ini, atau Shades sebagaimana mereka disebut, didorong oleh Aides ke kerajaannya, di mana mereka akan menghabiskan waktu mereka.

(hlm.130)

Jika syarat ini tak terpenuhi, shades yang tidak bahagia tersebut ditinggalkan mengembara ke atas dan ke bawah tepi-tepi sungai selama seratus tahun sebagai roh yang gelisah.

(hlm.131)

Sebelum meninggalkan Elysium mereka minum dari sungai Lethe, supaya mereka bisa memasuki dunia baru tanpa mengingat masa lalu.

(hlm.132)

SISYPHUS adalah seorang tiran besar yang menurut beberapa cerita, dengan biadab membunuh semua tamu yang datang ke wilayah kekuasaannya, dengan melemparkan bongkahan batu besar kepada mereka. Sebagai hukuman atas kejahatannya, ia dikutuk untuk menggelindingkan blok batu besar tanpa henti ke atas sebuah bukit tejal. Segera setelah ia mencapai puncak, batu itu selalu menggelinding kembali ke bawah.

(hlm.133)

DANAÏDES

Hukuman mereka di dunia bawah adalah untuk mengisi kapal penuh lubang dengan air, tugas yang tak pernah berakhir dan berguna.

DEWA-DEWA MINOR

(hlm.137)

MOIRE atau FATES (PARCÆ).

Clotho, menggulung benang rami di sekitar bilah kayu; Lachesis adiknya, yang merentangkan keluar benang kehidupan; dan Atropos, dengan guntingnya tanpa henti memutuskan sampai hancur hidup seseorang sampai akhir.

(hlm.140)

NIGHT DAN ANAK-ANAKNYA

Nyx (NOx)

Nyx, anak perempuan Chaos, melambangkan Night, sesuai dengan penggambaran puitis dari Yunani, dianggap sebagai ibu dari segala sesuatu yang misterius dan tak bisa dijelaskan, seperti kematian, tidur, mimpi. Dia menikah dengan Erebus, dan anak-anak mereka yaitu Ether dan Hemera (udara dan cahaya siang), menjadi sebuah kiasan yang digunakan para penyair untuk menunjukkan kegelapan yang selalu mendahului terang.

THANATOS DAN HYPNUS (SOMNUS)

Thanatos (kematian) dan saudara kembarnya Hypnus (Tidur) adalah anak-anak Nyx.

Mereka tinggal di alam Shades.

(hlm.141)

Ketua di antara mereka adalah Morpheus, dewa perubahan, yang dapat berubah sesuai keinginannya.

(hlm.143)

THE GORGONS

Sebagai pendeta wanita Athena, ia diharuskan hidup membujang, tetapi, karena dibujuk oleh Poseidon, yang juga dia cintai, dia melupakan sumpahnya dan menikah. Kutukan Athena atas dirinya membuat ia mampu mengubah siapapun yang menatapnya menjadi batu, sampai akhirnya, setelah hidup dalam penderitaan, pembebasan datang padanya dalam bentuk kematian di tangan Perseus.

(hlm.145)

SPHINX

Creon, membuat saembara, siapa pun yang bisa memberikan jawaban yang bear dari teka-teki yang dikemukakan oleh Sphinx, akan mendapatkan mahkota dan bisa menikah Jocaste, adiknya. Oedipus, mengajukan dirinya dan menuju ke tempat Sphinx terus berjaga, menerima teka-teki untuk dipecahkan: “Makhluk apa yang pergi di pagi hari dengan empat kaki, di siang hari dengan dua kaki, dan di malam hari dengan tiga kaki?” Oedipus menjawab, bahwa itu pasti manusia, yang selama masih bayi merangkak dengan empat kaki, masa muda berjalan tegak dengan dua kaki, dan ketika usia tua memakai tongkat untuk membantu berjalan, dan seakan-akan memiliki tiga kaki.

Setelah Sphinx mendengar jawaban ini, yang merupakan jawaban yang

(hlm.146)

tepat dari teka-teki nya, dia menjatuhkan diri dari atas tebing yang curam dan tewas dalam jurang di bawah.

Sphinx Yunani dikenal memiliki sayap dengan ukuran yang lebih kecil dibanding Spinx Mesir.

(hlm.147)

ANANKE (NECESSITAS)

Sebagai Ananke, Tyche memikul karakter yang lain dan menjadi perwujudan hukum-hukum alam yang kekal, di mana sebab-sebab tertentu menghasilkan akibat yang tak terelakkan.

(hlm.153)

EROS (CUPID AMOR) AND PSYCHE

Mitos ini menjadi sebuah kiasan, bahwa Psyche, sebelum dapat bersatu kembali, harus dimurnikan dengan hukuman dan penderitaan selama hidup di bumi.

HYMEN

Hymen atau Himeneus, anak dari Apollo dan Urania, adalah dewa yang memimpin upacara perkawinan dan pernikahan, oleh karena itu ia dilibatkan di semua pesta pernikahan.

(hlm.155)

HEBE (JUVENTAS)

Dia adalah putri dari Zeus dan Hera, dan meskipun memiliki peringkat terhormat tersebut, ia digambarkan sebagai pemegang cangkir untuk para dewa. Sebuah contoh paksa dari adat patriarkal tua, di mana anak-anak perempuan dari tuan rumah, bahkan dari garis keturunan tertinggi, harus membantu dalam melayani tamu

(hlm.161)

CHARITES (GRATIÆ)

Mereka melambangkan setiap emosi lembut dari hati yang keluar dalam bentuk persahabatan dan kebajikan.

(hlm.162)

HORÆ (SEASONS)

Bersekutu erat dengan Graces adalah Horæ, atau Seasons, yang juga digambarkan sebagai tiga gadis cantik, putri dari Zeus dan Themis. Nama mereka adalah Eunomia, Dice, dan Irene.

(hlm.167)

Nymphs Bukit dan Gunung

NAPÆÆ DAN OREADES

Dia jatuh cinta pada seorang pemuda elok bernama Narcissus, anak laki-laki dewa sungai Cephissus yang tidak membalas cintanya. Hal ini membuat Echo bersedih dan merana, sehingga dia berubah menjadi sebuah bayangan. Pada akhirnya, tidak ada yang tersisa dari dirinya kecuali

(hlm.168)

suaranya, yang digemakan di bukit-bukit dan lembah-lembah tentang kesetiaan tak pernah menyimpang. Narcissus sendiri berakhir dengan nasib yang tidak bahagia, karena Aphrodite menghukumnya dengan membuatnya jatuh cinta dengan gambarannya sendiri, yang ia lihat di air mancur tetangga. Dia menghabiskan hidupnya merana karena cinta yang tak berbalas dan dirubah menjadi bunga yang memakai namanya.

(hlm.169)

WIND (ANGIN)

Angin utama adalah: Boreas (angin utara), Eurus (angin timur), Zephyrus (angin barat), dan Notus (angin selatan), yang diceritakan sebagai putra-putra dari Eos dan Astraeus.

Zephyrus menikah dengan Chloris (Flora), sang dewi bunga.

(hlm.172)

Faunus

Fauna adalah istri dari Faunus, dan ikut serta dalam kegiatannya.

(hlm.175)

ASCLEPIAS (AESCULAPIUS)

Asclepias mempelajari khasiat dari tumbuh-tumbuhan dan menemukan obat penawar untuk berbagai penyakit yang menjangkiti tubuh manusia.

(hlm.176)

Saudara-saudara perempuan mereka, HYGEIA (kesehatan) dan PANACEA (Penyembuh segala hal), mendapatkan penghormatan yang tinggi dari para dewa.

(hlm.178)

DEWA-DEWA BANGSA ROMAWI

JANUS

Saaat itu begitu banyak peperangan dilakukan bangsa Romawi sehingga gerbang-gerbang tempat perlindungan ini hanya tertutup selama tiga kali sepanjang 700 tahun.

Sebagai dewa yang mendampingi tahun baru, bulan pertama dinamakan atas dirinya dan tanggal 1 Januari merupakan perayaan paling penting karena tiap pintu dari bangunan milik umum dan milik pribadi dihiasi ranting daun salam dan karangan bunga.

(hlm.184)

CAMENÆ

Evander diceritakan sebagai orang pertama yang memperkenalkan seni dan peradaban Yunani ke Italia beserta pemujaan terhadap dewa-dewanya.

GENII

Genius ini selalu berseteru dengan genius yang baik.

(hlm.190)

TEMPAT PEMUJAAN BANGSA YUNANI DAN ROMAWI KUNO

KUIL

Kuil-kuil di pedesaan umumnya dikelilingi belukar pepohonan. Kesunyian tempat teduh ini membuat para pemuja terpesona dan ta’zim, ditambah dengan keteduhan dan kesejukan yang diberikan pepohonan sekitar tentunya sangat dihargai di negeri-negeri yang panas. Begitu umumnya kebiasaan membangun kuil dikelilingi belukar pepohonan membuat semua tempat yang digunakan untuk pemujaan, walau tempat tersebut tidak ditumbuhi pepohonan, disebut sebagai groves (hutan kecil). Keyakinan akan perilaku seperti ini dibuktikan dalam surat dalam Kitab Injil, yang melarang menanam pepohonan dekat dengan tempat beribadah, agar kaum Yahudi tidak menyembah berhala.

(hlm.191)

ALTAR

Jika seorang pembuat onar berlindung pada patung tersebut maka hidupnya akan terselamatkan dari pengejarnya, dan memaksanya dari keluar dari tempat tersebut adalah pelanggaran.

(hlm.193)

PERSEMBAHAN (KORBAN)

Hekatom merupakan kegiatan yang mengorbankan seratus binatang oleh seluruh anggota masyarakat, atau oleh individu kaya raya yang menginginkan atau berharap mendapatkan permohonan tertentu dari para dewa.

(hlm.195)

PERAMAL

Kelompok yang paling terkenal merupakan peramal Apollo di Delphi, yang memiliki reputasi baik di seluruh dunia. Setelah berendam dalam air di mata air Castalia, ia diberi jalan masuk ke kuil oleh pendeta laki-laki, dan dipersilahkan duduk di bangku berkaki tiga atau meja, yang disebut tripod, yang diletakkan di mulut gua untuk mendapatkan uap sulfur.

(hlm.197)

FESTIVAL BANGSA YUNANI

MISTERI ELEUSINIA

Misteri Eleusinia merupakan salah satu dari festival tertua dan terpenting bagi bangsa Yunani, yang dirayakan dalam rangka menghormati Demeter dan Persephone.

(hlm.199)

DIONYSIA

Dionysia Kecil merupakan festival minuman, dirayakan di pedesaan pada bulan November, dan dicirikan dengan kegiatan minum anggur, berpesta, dan segala kegiatan meriah lainnya.

(hlm.202)

FESTIVAL BANGSA ROMAWI

SATURNALIA

Perbedaan sosial untuk sementara terlupakan atau bahkan terbalik; begitu besarnya semangat berpesta dalam festival ini sehingga membuat para tuan menunggui budak mereka dan untuk menghadiri acara ini sang budak dipinjamkan pakaian tuan mereka.

(hlm.203)

VESTALIA

Psrs Vestal disumpah untuk menjaga keperawanan mereka, dan jika sumpah tersebut dilanggar maka akan dikenakan sanksi dengan cara dikubur hidup-hidup.

BAGIAN 2

LEGENDA

(hlm.206)

LEGENDA BANGSA YUNANI

CADMUS

Setelah penculikan putrinya yang bernama Europa oleh Zeus, Agenor, Raja Phoenicia, tak mampu mengatasi kesedihan akan rasa kehilangannya. Di lokasi munculnya seekor lembu yang belum pernah mengandung dan tak pernah dipakai membajak.

(hlm.210)

PERSEUS

Sandal bersayapnya membawanya melewati gurun dan pegunungan, sampai akhirnya tiba di Aethiopia, kerajaan dari Raja Cepheus.

(hlm.211)

Ini adalah Andromeda, anak dari sang raja. Ibunya bernama Cassiopea, yang telah bermulut besar mengatakan bahwa kecantikannya melebihi para Nereides, dan membuat peri laut ini marah dan memohon pada Poseidon untuk menghukum mereka.

(hlm.213)

Banyak pahlawan yang merupakan keturunan dari Perseus dan Andromeda, di antaranya adalah Hercules, karena ibunya, Alcmene, adalah cucu mereka berdua.

(hlm.214)

ION

Creusa yang menyadari bahwa pemuda ini merupakan buah  pekawinan rahasianya, dipenuhi rasa curiga dan cemburu. Pembantunya yang sudah tua melihat kesedihannya dan menghiburnya dengan mengatakan akan menghilangkan sumber kesedihannya dengan segera.

(hlm.216)

DÆDALUS dan ICARUS

Begitu ada kesempatan, ayah dan anak ini melakukan penerbangannya.

(hlm.218)

PARA ARGONAUT

KISAH BULU DOMBA EMAS

Ia kemudian menaruh mereka di atas punggung biri-biri jantan bersayap dengan bulu-bulu emas murni yang diberikan Hermes padanya.

(hlm.219)

Jason kemudian memohon pada Argos, salah seorang pembuat kapal paling hebat di zamannya, yang berada di bawah bimbingan Pallas-Athena, membangun perahu besar dengan jumlah dayung lima puluh untuk Jason, yang dinamakan Argo, sesuai nama pembuatnya.

(hlm.225)

Euphemus kemudian melepaskan burungnya, yang melalui kedua pulau dengan cepat tanpa kehilangan bulu-bulu buntutnya, dan dengan cepat kedua batu ini bertemu. Menggunakan kesempatan ketika sekali lagi kedua batu ini berpisah, para Argonaut segera mendayung dengan segenap tenaga dan berhasil melalui lintasan ini dengan selamat.

Setelah berlalunya kapal Argo, Sympleglades menyatu untuk selamanya dan menempel di dasar laut.

(hlm.232)

Kapal Argo sampai di Pulau Phaeaces, di mana mereka dijamu dengan baik oleh Raja Alcinous dan Ratunya, Arete.

(hlm.234)

Kapal Argo ditahbiskan untuk Poseidon dan dipelihara selama beberapa generasi hingga tidak ada lagi yang tersisa, dan akhirnya ditempatkan di langit sebagai sekelompok bintang terang.

Namun raja tua yang tidak mengira Jason akan kembali dengan selamat, menolak memenuhi janjinya dan menolak pula turun tahta.

(hlm.235)

Ia menggunakan kekuatan membujuknya agar Medea mau menyetujui pernikahannya dengan Glauce, meyakinkan bahwa perasaan Jason terhadapnya tak pernah pupus, namun demi keuntungan yang akan diperoleh anak-anak mereka, ia memutuskan untuk membentuk aliansi dengan keluarga kerajaan. Walau marah dengan penipuan yang dilakukan suaminya, Medea mengesampingkan kemarahannya dan berpura-pura puas dengan penjelasan ini. Ia mengirimkan hadiah pernikahan pada saingannya, sebuah junah mewah yang terbuat dari kain emas.

(hlm.236)

Merasa putus asa, Jason menghunuskan pedang pada dirinya sendiri dan mati di depan rumahnya yang sunyi dan tak berpenghuni.

(hlm.239)

HERACLES

Pada usia yang pantas, ia sendiri yang mengajarkan Hercules bagaimana mengendarai sebuah kereta kuda; Eurytus, mengajarkan bagaimana menggunakan busur; Autolycus, keahlian dalam gulat dan tinju; dan Castor, seni peperangan; sedangkan Linus, putra Apollo, mengajarkan pada Hercules musik dan mengenal huruf.

(hlm.240)

Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai.

(hlm.242)

Saat Hera mendengar pengumuman ini, ia mengetahui dengan pasti bahwa anak yang dimaksudkan memiliki takdir yang luar biasa adalah anak dari saingannya yang sangat dia benci, Alcmene; agar dapat melucuti hak dari anak saingannya, Hera meminta bantuan dewi Eilithyia, yang melambatkan kelahiran Hercules, dan menyebabkan sepupunya, yaitu Eurystheus (cucu lain dari Perseus), lahir mendahuluinya ke dunia. Karena kata-kata Zeus tidak dapat ditarik kembali, maka Hercules menjadi bawahan dan pembantu dari sepupunya, Eurystheus.

(hlm.243)

  1. Singa Nemea.
  2. Hydra.

(hlm.244)

  • Rusa Betina Bertanduk.

(hlm.245)

  • Babi Hutan Erymantia.

(hlm.246)

  • Pembersihan Kandang Hewan Augeas.

(hlm.247)

  • Stymphalida.

(hlm.248)

  • Banteng Creta.
  • Kuda Betina Diomedes.

(hlm.249)

  • Korset Hippolyte.

(hlm.251)

  1. Lembu Jantan Geryones.

(hlm.252)

Namun Eurystheus menolak untuk memasukkan pembunuhan Hydra dan pembersihan kandang Augeas di antaranya, dengan dalih bahwa yang pertama dilakukan dengan bantuan Iolaus sedangkan yang lainnya dilakukan karena disewa.

  1. Buah Apel Hesperides.

(hlm.254)

Ketika Hercules siap melepaskan bebannya, Atlas yang telah merasakan nikmatnya kebebasan menolak untuk kembali ke posisinya, dan mengumumkan bahwa ia sendiri yang akan membawakan apel tersebut pada Eurystheus, meninggalkan Hercules menggantikannya.

(hlm.255)

  1. Cerberus.

(hlm.260)

Hercules Melakukan Tindakan Balas Dendam Pada Laomedon dan Augeas

Merasa berhutang budi, sejak saat itu Podarces memiliki julukan Priamus (atau Priam) yang memiliki arti “yang direbus”.

(hlm.263)

Hercules menjadi bagian dari para makhluk kekal, dan Hera, sebagai tanda perdamaian, memberikan putrinya yang cantik, Hebe, dewi kemudaan abadi, pada Hercules untuk dinikahi.

BELLEROPHON

Iobates menjamunya dengan tata cara Yunani selama sembilan hari dan baru pada hari ke sepuluh ia menanyakan nama dan keperluannya.

(hlm.266)

THESEUS

Mengikuti sarannya, ia melakukan pernikahan rahasia dengan anak perempuan temannya yang bernama Aethra.

(hlm.267)

Sinnis yang kejam.

(hlm.268)

Dekat Eleusis, di tepi Sungai Cephissus, Theseus menemukan petualangan baru. Di tempat ini tinggallah raksasa Damastes, dijuluki Procrustes atau the Stretcher (sang perentang), yang memiliki tempat tidur besi, satu panjang dan yang satu pendek, di mana ia memaksa semua orang asing tidur di salah satu tempat tidur itu. Ia menempatkan orang-orang yang tinggi yang tungkai-tungkainya ia potong mengikuti ukuran tempat tidur pendek, sedangkan untuk orang-orang pendek, ia menempatkan mereka di tempat tidur panjang, merentangkannya agar pas, dan meninggalkan korbannya untuk mati. Theseus membebaskan negara ini dari monster biadab dengan memperlakukannya sama seperti ia memperlakukan korban-korbannya yang malang.

(hlm.275)

Theseus dan Pirithous menculiknya dengan paksa dan menyerahkannya dalam perawatan ibu Theseus, Aethra.

(hlm.277)

ŒDIPUS

Sementara itu, penggembala Raja Polybus melepas ikatan kaki bayi itu dan akibatnya kaki tersebut bengkak sehingga ia menamakannya Œdipus atau kaki bengkak.

(hlm.278)

Ia menjadi raja Thebes dan suami Jocaste, janda dari ayahnya, Raja Laius.

(hlm.291)

PENGEPUNGAN TROYA

Troya atau Ilion merupakan Ibukota sebuah kerajaan di Asia Minor, dekat dengan Hellespont dan didirikan oleh Ilus, putra dari Tros.

(hlm.293)

Di sinilah pangeran muda Troya pertama kali melihat Helen, anak dari Zeus dan Leda serta adik dari Dioscuri, juga istri dari Menelaus, raja Sparta, serta perempuan paling canti di masanya.

(hlm.294)

Secara khusus mengambil hati Helen yang antik dengan memberikan benda-benda langka khas buatan negara Asiatik.

Berhasil membawa pergi nyonya rumahnya yang cantik dan tidak sepenuhnya tak rela.

(hlm.295)

Menelaus dan Agamemnon kemudian menyuarakan peperangan yang secara serentak disambut baik oleh seluruh rakyat Yunani  dari satu tempat ke tempat lainnya. Banyak di antara mereka yang dengan sukarela memberikan jasanya merupakan orang-orang yang pernah mengejar cinta Helen yang cantik dan merasa terikat dengan sumpah mereka untuk selalu mendukung Menelaus. Lainnya bergabung atas dasar rasa cinta petualangan, tapi di luar itu semua, seluruh masyarakat merasa terpengaruh dengan penghinaan yang akan terus melekat pada negara mereka jika kejahatan ini dibiarkan tak dihukum. Maka dari itu, terbentuklah pasukan yang kuat.

Hanya dalam menghadapi dua pahlawan besar, yaitu Odysseus (Ulysses) dan Achilles, Menelaus mengalami sedikit kesulitan.

Achilles adalah anak dari Peleus dengan dewi laut Thetis, yang menurut cerita telah merendam putranya, ketika masih bayi, ke dalam Sungai Styx sehingga membuatnya kebal terhadap apa pun kecuali tumit kanannya karena pada saat itu tumitnya berada dalam pegangan ibunya.

(hlm.297)

Selama sepuluh tahun, Agamemnon dan pemimpin lainnya mencurahkan seluruh tenaga dan kekayaan mereka mempersiapkan pertempuran melawan Troya. Selama melakukan persiapan perang ini, usaha mencari jalan damai atas kesulitan ini juga dilakukan. Seorang duta negara terdiri dari Menelaus, Odysseus, dan lainnya dikirim kehadapan Raja Priam, menuntut dikembalikannya Helen. Walau duta-duta ini diterima dengan penuh kemegahan dan upacara, tetap saja tuntutan itu ditolak. Para duta negara ini kembali ke Yunani dan perintah untuk mempersiapkan kapal perang di Aulis, Boeotia tetap dikeluarkan.

Seratus ribu prajurit berkumpul di Aulis. Di teluk, terapung lebih dari seribu kapal perang, siap berlayar ke pesisir pantai Troya. Perintah atas kapal-kapal ini diberikan pada Agamemnon, raja Argos, pangeran paling kuat di Yunani.

Calchas sang dukun ketika ditanyakan mengartikan keajaiban ini sebagai tanda peperangan akan berlangsung selama sembilan tahun dan pada tahun kesepuluh kota itu baru dapat dijajah.

(hlm.299)

Ketika kapal Yunani sudah mendekat, bangsa Troya muncul di pesisir untuk mencegah pendaratan mereka. Keraguan besar mencegah para prajurit untuk menapakkan kaki pertama kali di tanah musuh karena sudah diramalkan bahwa siapa pun yang melakukannya akan mati sebagai pengoebanan untuk para Fates. Protesilaus dari Pylace mengabaikan ramalan itu dan lompat ke pantai. Ia gugur di tangan Hektor.

(hlm.300)

Untuk menghancurkan Palamedes, Odysseus menyembunyikan dalam tendanya sejumlah uang. Ia kemudian menulis surat, seolah dari Raja Priam untuk Palamedes, yang di dalamnya berisikan rasa terima kasih raja pada Palamedes atas informasi penting yang ia terima dari Palamedes, dan pada saat yang sama menyebutkan tentang uang yang ia kirimkan sebagai hadiah.

(hlm.304)

Ia membunuh Hektor dengan tangannya sendiri dan menangkap dua belas tentara Troya untuk dikorbankan di atas tumpukan kayu bakar tempat pembakaran mayat.

(hlm.309)

Tak mampu menghadapi penghinaan ini, Ajax yang tidak beruntung kehilangan akal sehatnta dan bunuh diri.

(hlm.311)

Ia berhasil dengan tujuannya tanpa dikenali oleh siapa pun kecuali oleh Helen yang cantik, yang setelah kematian Paris, ia dinikahkan dengan adiknya Paris, Deiphobus.

(hlm.314)

Priam gugur di tangan Neoptolemus, yang membunuhnya ketika sang raja sedang sujud di hadapan altar Zeus, memohon bantuan dari sang dewa.

Menelaus mencari Helen di istana kerajaan, karena Helen kekal maka kecantikan dan pesonanya masih seperti sediakala. Mereka pun rukun kembali dan Helen menemani suaminya dalam perjalanan pulang. Andromache, janda dari Hektor, dinikahkan kepada Neoptolemus. Cassandra jatuh ke tangan Agamemnon. Hekuba, ratu tua dan janda menjadi tawanan Odysseus.

(hlm.317)

KEPULANGAN PASUKAN YUNANI DARI TROYA

Nasib Agamemnon

Dengan kecemasan dibuat-buat akan kenyamanannya, ia mempersiapkan air mandi hangat untuk menyegarkan dan saat diberikan aba-aba oleh ratu yang curang ini, Aegisthus yang bersembunyi di ruangan sebelah, menerjang ksatria tak berdaya ini dan membunuhnya.

(hlm.320)

Polyphemus

Odysseus mengatakan bahwa namanya Noman (Tiada), dan Polyphemus dengan sopan mengumumkan bahwa ia akan menunjukkan rasa terima kasihnya dengan menjadikannya yang terakhir untuk dimakan.

(hlm.321)

Namun jawabannya hanyalah, “Noman (Tiada) yang melukaiku.” Mereka berkesimpulan bahwa ia tengah mempermainkan mereka dan akhirnya meninggalkannya menghadapi nasibnya.

(hlm.329)

Calypso

Calypso, anak perempuan dari Titan Atlas.

(hlm.335)

Tiba di Ithaka

Kaki tempat tidur ini dibuat oleh Odysseus sendiri dari batang pohon zaitun yang akarnya masih tertancap ke tanah dan di sekitarnya ia bangun dinding kamar. Mengetahui dengan pasti bahwa tempat tidur ini tidak dapat digerakkan, Odysseus mengatakan bahwa pekerjaan tersebut sia-sia untuk dilakukan karena tak ada seorang manusia pun yang dapat memindahkannya.

Artikel Terkait

Teori Teori Keadilan: Six Theories of Justice oleh Karen Lebacqz

error: Content is protected !!