Menggunakan Jabat Tangan Berkualitas untuk Meningkatkan Kesan Pertama dan Persuasi
Chandra Natadipurba
4 November 2024
Dalam dunia bisnis dan interaksi sosial, kesan pertama sangatlah penting.
Salah satu cara sederhana namun berdampak besar untuk menciptakan kesan yang baik adalah melalui jabat tangan yang berkualitas.
Ternyata, tidak hanya sekadar berjabat tangan, namun cara kita melakukannya juga memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan interaksi.
Bagi siapa saja yang ingin tampil lebih persuasif dan percaya diri, memiliki jabat tangan yang kuat dan baik adalah aset yang patut diasah.
Alasan: Jabat Tangan yang Kuat Meningkatkan Kesuksesan dalam Persuasi dan Wawancara Kerja
Mengapa jabat tangan begitu penting? Karena jabat tangan adalah salah satu bahasa tubuh pertama yang memberikan informasi tentang diri kita kepada orang lain.
Sebuah jabat tangan yang mantap, penuh percaya diri, dan ramah bisa menjadi sinyal bahwa kita adalah orang yang kompeten, profesional, dan dapat dipercaya.
Ini penting tidak hanya dalam wawancara kerja, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari yang membutuhkan kepercayaan atau persetujuan. Jadi, selain berbicara, cara kita berjabat tangan pun bisa “berbicara” tentang diri kita.
Bukti: Penelitian tentang Pengaruh Jabat Tangan terhadap Persuasi dan Kesuksesan Wawancara
Dua studi menarik memberikan bukti kuat bahwa jabat tangan bisa meningkatkan kesan pertama.
Pertama, studi oleh Gueguen (2013) yang diterbitkan dalam Social Behavior and Personality, yang meneliti efek jabat tangan terhadap tingkat persetujuan.
Dalam eksperimen ini, dua wanita berusia 20 tahun diminta melakukan penggalangan dana dari rumah ke rumah untuk amal anak-anak di Madagaskar. Setengah dari waktu, mereka diajarkan untuk memberikan jabat tangan kepada orang yang mereka temui, sementara setengah lainnya hanya diminta untuk berbicara tanpa berjabat tangan.
Hasilnya menunjukkan bahwa dengan berjabat tangan, tingkat keberhasilan penggalangan dana hampir dua kali lipat, dari 53,3% menjadi 95,5%. Ini membuktikan bahwa jabat tangan dapat membuat kita lebih persuasif, meskipun tidak ada perubahan lain dalam pesan yang disampaikan.
Studi kedua, oleh Stewart et al. (2008) dalam Journal of Applied Psychology, menunjukkan bahwa kualitas jabat tangan juga memainkan peran penting dalam wawancara kerja.
Dalam penelitian ini, 98 mahasiswa menjalani wawancara tiruan, di mana mereka melakukan jabat tangan dengan lima penguji yang dilatih khusus untuk menilai kualitas jabat tangan.
Kualitas jabat tangan yang dinilai mencakup kekuatan genggaman, durasi, energi, dan kontak mata.
Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki jabat tangan berkualitas tinggi dinilai lebih mungkin “layak diterima” sebagai kandidat. Mereka yang memiliki jabat tangan kuat dan kontak mata yang baik juga dinilai lebih berpotensi dalam hal keahlian sosial dan profesionalisme.
Kesimpulan
Dari kedua studi ini, terlihat bahwa jabat tangan yang kuat dan berkualitas adalah investasi kecil dengan dampak besar.
Tidak hanya membantu meningkatkan peluang sukses dalam interaksi bisnis, tetapi juga dalam situasi yang membutuhkan kepercayaan dan persetujuan.
Bagi mereka yang ingin tampil lebih percaya diri dan persuasif, mempraktikkan jabat tangan yang baik sangat dianjurkan.
Anda bisa mulai dengan memastikan bahwa genggaman tangan Anda penuh, cukup kuat (namun tidak terlalu keras), dan diiringi dengan kontak mata yang mantap. Semua ini menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang percaya diri dan siap untuk berinteraksi dengan orang lain secara positif.
Referensi: Gueguen, N. (2013). Handshaking and compliance with a request: A door-to-door setting. Social Behavior and Personality, 41(10), 1585-1588. Link
Stewart, G. L., Dustin, S. L., Barrick, M. R., & Darnold, T. C. (2008). Exploring the handshake in employment interviews. Journal of Applied Psychology, 93(5), 1139-1146. Link
“Jabat tangan adalah salah satu bahasa tubuh pertama yang memberikan informasi tentang diri kita kepada orang lain. ”