Menggunakan Power Pose untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kinerja dalam Situasi Penting

Jika Anda sering merasa gugup atau kurang percaya diri dalam situasi penting, seperti wawancara kerja atau presentasi besar, ada strategi sederhana yang bisa membantu: gunakan power pose.

Power pose adalah postur tubuh yang “terbuka” dan “mengembang” yang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan menurunkan tingkat stres.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa postur ini tidak hanya memengaruhi cara kita merasa, tetapi juga cara orang lain menilai kita.

Jadi, meluangkan waktu beberapa menit sebelum momen penting untuk melakukan power pose bisa memberikan dorongan psikologis yang Anda butuhkan.

Alasan: Power Pose Meningkatkan Perasaan Kuat dan Mengurangi Stres

Mengapa postur tubuh bisa memengaruhi cara kita merasa? Postur tubuh yang kuat dan terbuka cenderung mencerminkan kekuatan dan kontrol.

Seperti di alam, banyak hewan menggunakan postur tubuh untuk menunjukkan dominasi atau ketertarikan.

Manusia pun secara alamiah merespons dan berkomunikasi lewat bahasa tubuh.

Dalam situasi sosial atau profesional, melakukan power pose dapat membantu seseorang merasa lebih percaya diri dan mampu mengelola lingkungan sekitarnya.

Bukti: Penelitian tentang Efek Power Pose terhadap Hormon dan Performa

Penelitian oleh Carney, Cuddy, dan Yap (2010) dalam Psychological Science mengungkapkan bahwa power pose memiliki efek signifikan pada tingkat hormon tubuh.

Dalam penelitian ini, para peserta diminta untuk melakukan postur tubuh berdaya tinggi (high power) dan postur rendah daya (low power) selama dua menit.

Postur berdaya tinggi termasuk postur tubuh yang terbuka dan ekspansif, seperti meletakkan tangan di pinggul atau membungkukkan tubuh ke depan di atas meja, sementara postur rendah daya melibatkan posisi yang lebih tertutup dan defensif.

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang berada dalam posisi high power mengalami peningkatan testosteron (hormon yang terkait dengan perasaan kuat) dan penurunan kortisol (hormon yang terkait dengan stres).

Mereka juga melaporkan merasa lebih kuat dan lebih berani mengambil risiko.

Sebaliknya, peserta dengan posisi low power menunjukkan penurunan hormon testosteron dan peningkatan kortisol, serta merasa lebih lemah dan kurang berani mengambil risiko​.

Penelitian lanjutan oleh Cuddy, Wilmuth, dan Carney (2012) juga menunjukkan bahwa power pose tidak hanya memengaruhi perasaan diri sendiri, tetapi juga penilaian orang lain terhadap performa kita.

Dalam penelitian ini, 61 peserta diminta untuk membayangkan situasi wawancara kerja impian dan melakukan power pose atau low power pose selama beberapa menit saat mempersiapkan pidato.

Setelah itu, mereka memberikan pidato tersebut dalam postur yang natural (bukan dalam power pose). Hasil penilaian menunjukkan bahwa peserta yang menggunakan power pose dinilai lebih baik dalam performa dan lebih layak direkrut dibandingkan dengan mereka yang menggunakan postur rendah daya.

Dengan kata lain, power pose membantu mereka menampilkan kesan yang lebih profesional dan berkompeten​.

Kesimpulan

Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa power pose bukan hanya soal tampil percaya diri, tetapi benar-benar memberikan efek psikologis yang nyata.

Dengan melatih power pose selama beberapa menit sebelum momen penting, Anda bisa meningkatkan hormon yang terkait dengan kekuatan, mengurangi stres, dan tampil lebih percaya diri. Ini bukan hanya soal “tampak kuat” di mata orang lain, tetapi juga soal merasa kuat dari dalam.

Jadi, jika Anda memiliki wawancara, presentasi, atau situasi di mana Anda ingin memberikan yang terbaik, luangkan waktu untuk melakukan power pose dan rasakan perbedaannya.

Referensi:
Carney, D. R., Cuddy, A. J. C., & Yap, A. J. (2010). Power posing: Brief nonverbal displays affect neuroendocrine levels and risk tolerance. Psychological Science, 21(10), 1363-1368.

Cuddy, A. J. C., Wilmuth, C. A., & Carney, D. R. (2012). The benefit of power posing before a high-stakes social evaluation. Harvard Business School Working Paper, 13-027.

Artikel Terkait

Menggunakan Jabat Tangan Berkualitas untuk Meningkatkan Kesan Pertama dan Persuasi

Rutin Berolahraga untuk Meningkatkan Kinerja dan Penghasilan

error: Content is protected !!