Jika Anda pernah mendengar tentang “beauty sleep” atau “tidur kecantikan,” ternyata ini bukan sekadar mitos.
Penelitian membuktikan bahwa tidur yang cukup berdampak nyata pada penampilan wajah, membuat seseorang terlihat lebih sehat, menarik, dan segar.
Jadi, jika Anda memiliki acara penting atau ingin tampil maksimal keesokan harinya, solusinya sederhana: cukup tidur.
Meskipun terkadang sulit untuk mengutamakan tidur, terutama di malam sebelum acara besar, dampak dari kurang tidur pada penampilan Anda sepadan untuk diperhatikan.
Alasan: Tidur yang Cukup Membantu Menjaga Kesehatan dan Penampilan Wajah
Tidur adalah salah satu cara terbaik untuk meremajakan tubuh dan menjaga kesehatan kulit. Ketika kita tidur, tubuh memperbaiki sel-sel kulit, mengurangi peradangan, dan menyeimbangkan hormon yang mempengaruhi suasana hati dan energi.
Kurang tidur, sebaliknya, meningkatkan stres dan memperburuk kondisi kulit, menyebabkan lingkaran hitam dan pembengkakan di sekitar mata, kulit pucat, dan tampilan lelah secara keseluruhan.
Dalam hal penampilan, tidur yang cukup tidak hanya membantu kita terlihat lebih segar, tetapi juga membuat wajah tampak lebih cerah dan sehat, meningkatkan kesan pertama yang baik di mata orang lain.
Bukti: Penelitian tentang Pengaruh Tidur pada Kesehatan dan Daya Tarik Wajah
Penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal pada 2010 oleh Axelsson dan rekannya menguji hubungan antara tidur dan daya tarik wajah.
Dalam penelitian ini, 23 partisipan dewasa difoto dua kali: pertama setelah tidur malam penuh selama 8 jam, dan kedua setelah kekurangan tidur (5 jam tidur dan 31 jam terjaga). Setiap partisipan diminta untuk menunjukkan ekspresi wajah netral dan rileks saat difoto.
Hasilnya menunjukkan bahwa foto setelah kekurangan tidur dinilai oleh 65 pengamat sebagai kurang sehat, kurang menarik, dan lebih lelah. Jadi, bukti jelas bahwa kurang tidur memengaruhi penampilan fisik kita.
Penelitian lanjutan oleh Sundelin dan timnya pada 2013 dalam jurnal Sleep mendalami fitur-fitur wajah yang terkena dampak kurang tidur.
Dalam studi ini, partisipan kembali difoto setelah tidur cukup dan setelah kekurangan tidur, dan hasilnya dianalisis berdasarkan fitur-fitur seperti mata bengkak, kelopak mata yang kendur, mata merah, lingkaran hitam, kulit pucat, dan ekspresi wajah yang terlihat lelah.
Hasil menunjukkan bahwa foto partisipan yang kurang tidur cenderung menampilkan lebih banyak tanda-tanda kelelahan seperti lingkaran hitam dan mata bengkak, yang membuat mereka tampak lebih lelah dan kurang menarik.
Kekurangan tidur tidak hanya menimbulkan ciri-ciri fisik yang kurang menarik, tetapi juga memengaruhi penilaian psikologis seperti kesan lelah dan sedih pada wajah.
Kesimpulan
Jadi, jika Anda memiliki acara penting atau pertemuan yang menuntut penampilan terbaik, pilihan yang paling bijak adalah tidur cukup.
Kurang tidur tidak hanya menyebabkan masalah kognitif dan emosional tetapi juga berdampak pada penampilan fisik kita.
Tidur cukup adalah cara yang mudah dan alami untuk menjaga kesehatan kulit dan memberikan kesan wajah yang cerah dan segar. Jadi, hindari begadang dan prioritaskan tidur malam yang berkualitas untuk mendapatkan “beauty sleep” yang sebenarnya.
Referensi: Axelsson, J., Sundelin, T., Ingre, M., Van Someren, E. J. W., Olsson, A., & Lekander, M. (2010). Beauty sleep: Experimental study on the perceived health and attractiveness of sleep deprived people. British Medical Journal, 341(7786), 1287-1289. Link
Sundelin, T., Lekander, M., Kecklund, G., Van Someren, E. J. W., Olsson, A., & Axelsson, J. (2013). Cues of fatigue: Effects of sleep deprivation on facial appearance. Sleep, 36(9), 1355-1360. Link
“Ketika kita tidur, tubuh memperbaiki sel-sel kulit, mengurangi peradangan, dan menyeimbangkan hormon yang mempengaruhi suasana hati dan energi.”